Sinopsis Maiden Holmes Episode 11 - 1

Pagi itu, semua orang berkumpul di meja makan dengan lega karena kasus Xu Zhi akhirnya terpecahkan. Tapi Su Ci masih merasa tidak tenang mengingat bagaimana Xiao Yun mati dengan menggigit lidahnya sendiri. Dia yakin masalah ini tidak sesederhana itu.


Dan lagi, biarpun kasusnya Xu Zhi sudah berakhir, tapi kasus gaun pengantin masih belum ada petunjuk. Berusaha menyemangatinya, Ru Shuang mengingatkan Su Ci bahwa kasus gaun pengantin ini terjadi selama bertahun-tahun. Pembunuhnya juga tidak meninggalkan jejak apapun, jadi wajar saja jika kasusnya tidak bisa dipecahkan.

"Kakak Su, jangan memberi terlalu banyak tekanan pada diri sendiri."

Pei Zhao pun menyarankan Su Ci untuk rehat sejenak. Mungkin saja nantinya akan ada beberapa misteri yang bisa dipecahkan. Fei Yuan setuju, sebentar lagi kan Festival Pertengahan Musim Gugur, nanti dia akan membuatkan banyak makanan lezat untuk semua orang agar mereka bisa merayakannya bersama.

Saat Su Ci keluar tak lama kemudian, entah kenapa dia memutuskan untuk membeli sebuah baju wanita di sebuah toko, lalu pergi secepat mungkin karena takut ada orang yang melihatnya keluar dari toko baju wanita.

Yang tidak dia ketahui, Pei Zhao kebetulan lewat di sana dan melihatnya dari kejauhan. Dan tentu saja melihat Su Ci keluar dari toko itu, membuatnya bertanya-tanya keheranan.

Entah apa yang terjadi dengannya, Su Ci bahkan tidak fokus saat mereka makan malam bersama. Fei Yuan tiba-tiba memprotes Bei Ming yang katanya mau bayar uang makan pada mereka, tapi nyatanya masih belum dia bayar-bayar sampai sekarang.

Baiklah, sebagai gantinya, Bei Ming janji akan mengajak mereka semua pergi ke Gedung Sanyuan untuk melihat bulan pada acara festival besok. Jalanan pasti ramai besok, banyak hal yang bisa mereka lihat.

Ta[i Pei Zhao memperhatikan Su Ci melamun terus. Dia bahkan menyatakan tidak ikut dengan alasan masih ada banyak pekerjaan di bironya besok. Hanya Pei Zhao seorang yang tak mempercayainya, yakin Su Ci sedang ada masalah dan itu membuatnya cemas.

Begitu kembali ke kamarnya, Su Ci menatap gaun itu dengan sedih. Ternyata besok bukan hanya Festival Pertengahan Musim Gugur baginya, melainkan juga peringatan meninggalnya neneknya.

Itu adalah tradisi keluarga mereka. Festival Pertengahan Musim Gugur ke-7 adalah hari peringatan kematian leluhur tahun ke-7. Dulu, dia selalu merayakan saat itu bersama seluruh keluarganya.

Yang masih hidup, biasanya menyulam nama keluarga yang sudah meninggal pada pakaian mereka. Lalu menyembah Dewi Bulan di tepi air, berdoa setulus hati agar arwah leluhur kembali ke kampung halaman, dan juga agar memberkati keluarga mereka agar menjadi sejahtera.

Karena itulah, Ibu memperingatkan Su Ci untuk tidak terus bandel, apalagi sampai bolos kelas menyulam. Kenangan itu kontan membuat Su Ci menangis menatap gaunnya.

Tapi tiba-tiba Pei Zhao datang mengetuk pintu. Su Ci buru-buru menyembunyikan gaunnya itu sebelum Pei Zhao masuk. Dia datang untuk memberikan manisan buah buatan Fei Yuan.

Tapi saat dia mengedarkan pandangannya, tak sengaja dia melihat gambar peta kota yang dilingkari di bagian Danau Bulan. Pei Zhao benar-benar penasaran dan mencoba membujuk Su Ci untuk jujur padanya jika ada masalah atau butuh bantuan. Tapi Su Ci bersikeras mengelak, malah mengusir Pei Zhao secara halus dengan alasan mau membaca dokumen kasus.

Keesokan malamnya, Su Ci pergi seorang diri ke Danau Bulan dengan mengenakan dandanan wanitanya dan memberi sebuah lentera kertas di tengah jalan.

Di tengah jalan, dia mulai merasa aneh karena entah kenapa jalanan terasa sangat sepi, hanya sedikit orang yang lewat. Tidak ada apapun yang menghalangi jalannya hingga dia tiba di Danau Bulan dengan lancar.

Dia lalu menata altar di dermaga, menyembahyangi leluhurnya lalu mulai menari tarian khas klan-nya dengan berlinang air mata, membayangkan mereka semua hadir dan menari bersamanya seperti masa kecilnya yang indah dulu... hingga akhirnya dia terjatuh lemas, dan saat itulah dia menyadari bahwa dia benar-benar tidak sendirian.

Pei Zhao ternyata membuntutinya dan mengawasinya sedari tadi. Su Ci langsung mengerti, pasti Pei Zhao-lah yang mengusir orang-orang dari jalanan. Tapi bagaimana dia bisa melakukannya? Pei Zhao mengklaim kalau dia memohon bantuan Pangeran Qi.

"Pangeran Qi? Bagaimana bisa Pangeran Qi menyetujuimu?"

"Aku memberitahu Pangeran Qi bahwa aku memiliki seorang gadis yang sangat kusukai. Dia ribut ingin menikmati bulan di Danau Bulan pada saat Festival Pertengahan Musim Gugur. Tapi, orangnya sangat pemalu dan tidak ingin dilihat orang lain."

Dia mengklaim kalau dia dimarahi habis-habisan sama Pangeran Qi. Tapi karena ini baru pertama kali dia memohon padanya, jadi Pangeran QI menyetujuinya.

Su Ci malu dan canggung mendengarnya. "Sudah seharusnya Pangeran Qi memarahimu. Lalu bagaimana kau bisa tahu aku akan datang ke sini?"

"Kalau itu kau tidak perlu mengetahuinya. Kau hanya perlu tahu, aku tidak akan membiarkanmu dalam situasi berbahaya. Tapi lain kali, jika kau ingin melakukan hal yang berbahaya seperti ini lagi, beri tahu aku dulu. Aku takut kalau kau tidak bisa mengetahuinya tepat waktu. Tidak bisa melindungimu dengan baik. Percayalah padaku."

Terharu, Su Ci akhirnya melepaskan cadarnya dan memperlihatkan wajah aslinya yang kontan membuat Pei Zhao semakin terpesona. Pei Zhao langsung mendekat ingin menciumnya.

Tapi tiba-tiba saja kembang api meletus di udara, mengagetkan dan menyadarkan mereka hingga Su Ci buru-buru mendorongnya menjauh. Canggung, Pei Zhao akhirnya cuma mengajak Su Ci melepaskan lentera kertas.

Bersama-sama mereka menerbangkan lentera itu. Su Ci membuat permohonan saat lentera itu terbang semakin tinggi. Sementara Pei Zhao hanya diam-diam berharap semoga harapan Su Ci terkabul.

"Aku juga harus segera menyembuhkan mataku, agar bisa melihat bintang bersama Su Ci."

Pei Zhao lalu membawa Su Ci ke sebuah kereta kuda, di mana dia sudah menyiapkan baju ganti untuk Su Ci agar mereka bisa pergi ke Gedung Sanyuan untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur bersama yang lain. Ini pertama kalinya mereka merayakannya bersama-sama, jadi tidak boleh dilewatkan.

Di Gedung Sanyuan, mereka melihat seorang bapak yang melakukan pertunjukkan menghipnotis orang dengan menggunakan lonceng. Si bapak sumbar bahwa loncengnya ini adalah lonceng ajaib yang didapatkannya dari Qin Shi Huang. Lonceng ini dapat memahami manusia. Siapapun tidak akan bisa berbohong di hadapan lonceng ajaibnya ini.

Ru Shuang jelas tidak mempercayai omongannya. Tapi Bei Ming sengaja mengajukan diri untuk mencoba hipnotisnya. Dia pura-pura kena hipnotis dengan cepat dan menjawab apapun yang ditanyakan si bapak.

Tapi dengan cepat dia menghentikan aktingnya sambil merebut lonceng ajaib palsu itu, memperlihatkannya pada semua orang dan sukses membuat si bapak kabur ketakutan.

Lonceng itu sendiri sebenarnya sebuah wadah yang didalamnya ada dupa penghilang kesadaran. Bei Ming memberitahu bahwa banyak penipu yang mempelajari sedikit ilmu hipnotis untuk menipu orang.

Tapi informasi itu kontan menarik perhatian Su Ci sehingga dia menuntut Bei Ming untuk memberitahunya tentang ilmu hipnotis.

Bei Ming memberitahu bahwa hipnotis adalah ilmu rahasia dari wilayah barat. Orang yang mengendalikan harus memiliki mental yang sangat kuat, baru bisa mengendalikan orang lain. Orang-orang yang memainkan trik ini di jalanan, biasanya hanya memiliki ilmu yang sangat sedikit

Su Ci jadi kepikiran bahwa pembunuh dalam kasus gaun pengantin, mungkin juga menggunakan ilmu hipnotis untuk membuat orang bunuh diri. Jika benar, maka segalanya masuk akal.

"Tekad terkuat manusia adalah bertahan hidup. Jika ilmu hipnotis bisa mencapai tingkatan seperti ini, menakutkan sekali."

Ru Shuang tiba-tiba kepikiran untuk mengendus dupa itu dan menyadari ada bau jerat setan dan hyoscyamus Niger, kedua bahan ini memang memiliki efek menurunkan kesadaran orang. Tapi biasanya sulit didapat di pasaran, makanya penipu ini hanya berani menggunakan sedikit.

"Jika meningkatkan dosisnya saat melakukan hipnotis, mungkin benar-benar bisa."

"Makanya kita harus secepatnya menemukan pembunuhnya. Jika tidak, akan ada lebih banyak gadis yang dihipnotis."

Su Ci bertanya-tanya apakah Ru Shuang bisa membuat obat penawar dari obat penghilang kesadaran itu. Ru Shuang ragu, membuat obat penawar biasanya perlu dicoba berulang kali, dia tidak yakin bisa berhasil dalam waktu singkat.

"Tapi aku tahu resep obat yang bisa mengurangi halusinasi, memperpanjang waktu sadar, cukup untuk mencegah sebagian besar obat penghilang kesadaran." Ujar Ru Shuang.

"Bagus juga. Kalau begitu, lekas siapkan obat ini untukku." Perintah Su Ci.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments