Sinopsis General's Lady Episode 4 - 1

Perut Shen Jin jadi sakit gara-gara kebanyakan makan dan langsung gulung-gulung di kasurnya Xiu Ming. Melihat itu, Xiu Ming langsung menyuruhnya keluar kamar dan lalu mengajaknya jalan-jalan biar Shen Jin bisa mencerna makanannya.

Tapi Shen Jin tidak bisa jalan cepat, jadi Xiu Ming langsung melepaskan sabuknya lalu menyodorkannya ke Shen Jin, menggunakan benda itu untuk menyeret Shen Jin keliling rumah. Dan walaupun dia mengklaim bahwa dia melakukan ini dengan enggan, nyatanya Xiu Ming tampak menikmati acara jalan-jalannya bersama Shen Jin.

Keesokan harinya, Xiu Ming mondar-mandir menatap sebuah lukisan dengan gelisah. Itu adalah lukisan pola yang ada pada gerbang tertutup di ruang bawah tanah. Sepertinya dia gelisah karena tidak tahu cara membuka gerbang itu.

Rou Rou datang saat itu untuk mengantarkan surat dari ibunya Shen Jin. Suratnya terdiri dari dua lembar, yang satu gambar berpola yang sama sekali tidak dimengerti oleh Shen Jin.

Sedangkan dalam lembar kedua, Ibu menjelaskan bahwa gambar itu adalah gambar pola bordir dan menyuruh Shen Jin untuk membuat bordiran mengikuti pola itu karena sekarang dia sudah jadi istri orang, jadi sekarang dia harus melakukan banyak pekerjaan wanita seperti membordir.

Tapi saat Xiu Ming ikut melihat gambar itu, dia langsung kaget mendapati gambar pola bordir itu sama persis dengan pola dalam lukisannya.

Dia bahkan tidak peduli lagi tentang batas wilayah mereka dan langsung mengambil gambar itu lalu memerintahkan Shen Jin untuk ke luar kota bersamanya.

Shen Jin menolak, ngapain juga dia harus menuruti Xiu Ming? Frustasi, Xiu Ming akhirnya menawarkan apapun yang Shen Jin minta. Dan Shen Jin langsung menuntut kasurnya Xiu Ming.

Eh tapi jangan salah paham dulu, dia hanya menginginkan kasusnya Xiu Ming dan bukannya tidur sama Xiu Ming. Mereka ganti tempat tidur, dia di kasur dan Xiu Ming di kursi panjang.

Terpaksa Xiu Ming menyetujunya dan mereka pun pergi ke sebuah makam tua yang berada di tengah hutan. Tapi itu bukan makam biasa saat Xiu Ming memutar nisannya lalu terbukalah sebuah pintu bawah tanah.

Shen Jin shock, jangan-jangan ini adalah caranya Xiu Ming untuk membunuh keempat istrinya dengan cara dikubur hidup-hidup? Shen Jin takut, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain mengikuti Xiu Ming masuk ke ruang bawah tanah.

Mereka berhenti di depan gerbang besar itu dan Xiu Ming terdiam galau menatap pola bordiran dari ibunya Shen Jin yang sama persis seperti pola dalam gerbang itu.

Melihat itu, Shen Jin memberitahu Xiu Ming bahwa gambar itu adalah kunci bunga dan kekasih yang jatuh. Xiu Ming tercengang mendengarnya, Shen Jin tahu tentang ini?

Tentu saja. Sejak kecil, ayahnya tidak pernah menyukainya dan kakaknya sering mengurungnya di rumah. Karena itulah, demi membebaskan dirinya sendiri, Shen Jin sudah pernah membuka berbagai macam kunci.

Legenda mengatakan bahwa kunci bunga dan kekasih yang jatuh ini dibuat oleh bandit. Dia jatuh cinta pada seorang putri dari keluarga kaya. Demi mengejar sang pujaan hati, si bandit diam-diam pergi ke istana dan mencuri Mutiara Malam.

Si bandit menggunakan kunci ini pada peti mati untuk diberikan pada si putri. Tak pernah dia bayangkan bahwa saat dia kembali ke sisi si putri, ternyata si putri sudah meninggal karena penyakit. Akhirnya si bandit ini membunuh dirinya sendiri karena cinta. Setelah itu banyak orang yang ingin mengambil Mutiara Malam. Tapi tak ada seorang pun yang bisa membuka kunci itu.

Mendengar itu, Xiu Ming tiba-tiba memerintahkannya untuk membuka kunci gerbang ini. Shen Jin pun mencoba menggunakan tusuk rambutnya tapi susah.

Jelas dia tahu apa yang harus dia lakukan, tapi dia sengaja pura-pura mengeluh dengan gaya lebay... sebelum kemudian dia melihat rambutnya Xiu Ming dan langsung punya ide.

Dia langsung memilah dan memilih helian rambutnya Xiu Ming... sampai akhirnya dia menemukan sehelai rambut yang menurutnya paling cocok dan langsung menariknya sampai membuat Xiu Ming kesakitan. Jangan salah paham loh yah, dia cuma perlu rambut ini untuk membuka kunci.

Shen Jin lalu mengikat rambut itu di kedua gigi tusuk rambutnya lalu mulai kembali memutar kunci itu dan walah! Kuncinya berhasil terbuka.

"Memang tidak ada kunci yang tak bisa kubuka. Tapi kunci ini luar biasa. Ini semua berkat bantuanmu."

"Rambutku benar-benar luar biasa?"

Err... nggak sih. Sebenarnya pakai rambut apa saja bisa. Tapi Shen Jin sengaja tidak memakai rambutnya sendiri soalnya menarik rambut tuh sakit. Dia kan bukan orang bodoh, hanya orang bodoh yang akan menarik rambutnya sendiri. Pfft!

Xiu Ming jelas kesal mendengarnya. Tapi dia berhasil menahan diri dan fokus ke tujuan utamanya. Dia langsung membuka gerbang itu lalu menyuruh Shen Jin masuk duluan.

Xiu Ming menyalakan obor kecil untuk menerangi tempat itu dan melihat ada patung di depannya. Perlahan dia menyinari patung dari bawah ke atas dan Shen Jin refleks menjerit ketakutan sambil mencengkeram tangan Xiu Ming begitu melihat patung yang wajahnya seram itu.

Xiu Ming sendiri juga refleks ikutan menjerit, tapi bukan karena ketakutan melainkan karena Shen Jin tak sengaja menusuk lengannya dengan tusuk rambut yang masih digenggamnya.

Tiba-tiba ada sekelompok kelelawar terbang ke arah mereka. Shen Jin sontak memeluk Xiu Ming dengan ketakutan dan Xiu Ming langsung menggunakan jubahnya untuk melindungi Shen Jin.

Tapi begitu mereka sudah aman, sikap Xiu Ming mendadak berubah ketus menyindir kelemahan Shen Jin, begini saja takut. Shen Jin jelas kesal mendengarnya. Tapi ini tempat apa sih? Kenapa sangat dingin dan gelap?

Dan seketika itu pula Xiu Ming tiba-tiba berubah perhatian lagi dan langsung memberikan jubahnya untuk Shen Jin sebelum kemudian lanjut melihat-lihat tempat itu.

Shen Jin malas ikutan dan memutuskan untuk menunggu saja sambil bersandar di tembok. Tapi tembok itu tiba-tiba bergerak membuka dan kontan membuat Shen Jin terjatuh ke ruangan di baliknya. Parahnya lagi, tembok itu langsung menutup lagi dan mengunci Shen Jin di dalamnya.

Terang saja Shen Jin jadi ketakutan, apalagi kemudian dia melihat ada sebuah peti mati di sana. Shen Jin sontak menjerit ketakutan, memohon-mohon pada Xiu Ming untuk menyelamatkannya, dia bahkan janji tidak akan lagi memanfaatkan Xiu Ming ataupun cari perkarang dengannya mulai sekarang.

Tapi Xiu Ming sendiri bingung harus bagaimana dan harus putar otak meneliti tembok itu. Berusaha menenangkan dirinya, Shen Jin memutuskan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan asal saja menarik sebuah patung yang justru membuka sebuah perangkap yang tiba-tiba saja menembakkan banyak sekali anak panah ke arah Shen Jin.

Shen Jin sontak menjerit ketakutan... saat tiba-tiba saja Xiu Ming muncul dan menyelamatkannya. Fiuh! Tapi panah-panah itu terus bermunculan menyerang mereka.

Xiu Ming sontak menarik Shen Jin ke dalam pelukannya, melindunginya dari panah-panah sehingga justru punggungnya-lah yang tergores panah. Shen Jin terpana... sampai saat dia sadar dan langsung mendorong Xiu Ming dengan kesal.

"Aku benar-benar tidak bisa mempercayaimu. Kau membawaku ke tempat yang berbahaya. Ada jebakan dan panah tersembunyi di mana-mana! Kau sebenarnya ingin membunuhku, kan?! Aku sudah berdiri di sini, bunuh saja aku!"

Xiu Ming malah diam saja. Baiklah, Shen Jin akan mencari jalan keluarnya sendiri. Dia pasti bisa. Dia langsung saja mengelilingi tempat itu sambil nyerocos heboh dan mengancam akan melaporkan Xiu Ming pada Kaisar karena menentang dekrit pernikahan dari Kaisar.

Dia hampir saja memegang segala benda yang ada di sana, tapi Xiu Ming dengan cepat menghalanginya, takut ada jebakan-jebakan lain yang muncul. Ujung-ujungnya mereka jadi kembali lagi ke peti mati itu.

Shen Jin kesal. Baiklah, dia akui dia tidak bisa menemukan jalan keluar. Tapi kalau Xiu Ming tidak ingin membunuhnya. Maka sebaiknya Xiu Ming biarkan dia pergi sekarang!

Tapi Xiu Ming mengabaikannya dan mengalihkan perhatiannya ke peti mati itu. Di ukiran tutup peti tampak ada sebuah lubang yang bentuknya mirip dengan liontin gioknya Shen Jin.

Xiu Ming langsung saja meletakkan liontin gioknya Shen Jin di lubang itu dan peti mati batu itu langsung membuka otomatis. Shen Jin sudah takut saja mengira isinya mayat, tapi ternyata tidak, melainkan hanya sebuah kotak kayu besar.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments