Sinopsis So Wayree Episode 5 - 3

Chen masih marah atas sikap Pam tadi. Apa yang Pam lakukan tadi sama saja dengan tidak menghormatinya. Dia dan Na cuma teman.


Pam ngotot tak percaya, Chen pikir dia tidak tahu berapa kali mereka bertemu. Dia datang karena Chen mengirim pesan-pesan untuk merayunya, tapi ternyata Chen bertemu dengan Na tanpa sepengatahuannya. Chen ada waktu untuk bertemu Na, tapi tidak ada waktu untuk bertemu dengannya?

"Aku kan sudah bilang padamu kalau aku bertemu dengannya untuk mendiskusikan masalah pekerjaan. Aku harus bekerja, aku harus membuktikan kemampuanku sendiri, Pam!"

"Berarti aku sudah tidak penting lagi bagimu, kan? Kau berpikir untuk mencampakkanku dengan menggunakan pekerjaan sebagai alasan. Lalu untuk apa kau merayuku? Hah?! Untuk apa kau merayuku kalau kau mau mencampakkanku?!"

"Kenapa masalah ini jadi begini? Apa kau tahu seberapa bodohnya sikapmu?"

Pam jelas tidak terima mendengarnya dan langsung menaboki Chen. Bagaimana bisa Chen mengatainya bodoh! Chen jadi kesal dan langsung mendorongnya sambil mengancam tidak akan mau bicara dengan Pam lagi kalau Pam terus bersikap seperti ini.

Tapi mereka malah ribut makin keras sampai saat Nanthawan datang dan mengusir Pam. Tapi Pam malah ngotot mengklaim belum selesai bicara sama Chen.

Nanthawan sontak membentaknya untuk keluar sekarang juga sebelum ayahnya Chen mengetahuinya. Kesal, terpaksa Pam akhirnya pergi. Tapi dia memperingatkan Chen bahwa mereka belum selesai bicara.

"Bagaimana? Kau sudah melihat aslinya dia kan? Kalau kau sudah tahu, apa kau masih mencintainya dan tergila-gila padanya?"

Tapi Chen benar-benar lelah dengan semua ini dan meminta Nanthawan untuk memberinya waktu sendirian.

Gun ternyata membantu Mitra di rumah sakit. Na terburu-buru datang saat itu saking cemasnya, takut Mitra kenapa-kenapa. Dokter bilang apa? Apa dia gegar otak?

Mitra meyakinkan Na kalau dia hanya kena sedikit luka di dahi, tidak ada yang serius kok. Gun mengaku kecelakaan itu terjadi saat dia bicara di telepon dengan Mitra, makanya dia ke sini dan mengantarkan Mitra ke rumah sakit.

Baru ingat, Mitra pun memperkenalkan kedua orang itu. Na ingin Mitra di-opname saja, saja Gun cepat menghentikannya... soalnya Mitra takut dokter. Pfft!

"Betul sekali. Waktu sekolah dulu, dia selalu kabur dari dokter, tidak pernah mau mendapat suntikan." Ujar Na.

Mereka jadi asyik membicarakan Mitra Tanpa menyadari Prin sebenarnya juga datang karena benar-benar mencemaskan Mitra. Tapi dia tidak berani mendekat dan hanya mengawasi dari kejauhan.

Tak lama kemudian Gun ingin mengantarkan Mitra. Mitra berniat menolak dengan alasan mau dianterin sama Na. Tapi Na malah dengan sengaja menolak dengan alasan masih ada urusan bisnis lain, dan dengan senang hati menyerahkan Mitra untuk dianterin pulang sama Gun.

Mereka pun pergi tanpa menyadari Prin yang masih mengawasi mereka dari dalam mobilnya dengan cemas.

Pam tengah melampiaskan kekesalannya dengan minum-minum di bar saat tak sengaja dia melihat Traitot datang bersama Kirt sambil bercengkerama mesra.

Pam langsung memutuskan untuk mendekati mereka sambil terang-terangan menyindir hubungan mereka yang ternyata lebih dari sekedar teman. Kalau begitu, berita tentang hubungan Traitot dan Mitra, sudah pasti tidak benar.

Dengan gaya sok pengertiannya dia meyakinkan mereka untuk tidak menyembunyikan apapun darinya. Dua orang saling mencintai itu wajar kok, terlepas dari masalah gender.

Tapi Kirt tidak bisa melakukan itu. Jika dia menunjukkan yang sebenarnya pada dunia, maka para fans yang mendukungnya untuk jadian dengan lawan main wanitanya, pasti akan berhenti mendukungnya.

Pam dengan gigih meyakinkan Kirt bahwa jika para penggemarnya benar-benar mencintainya, mereka pasti akan terus mendukung Kirt tak peduli siapapun yang Kirt cintai. Tapi Kirt ngotot tak mau mengorbankan itu.

"Lalu bagaimana denganmu, Khun Traitot?" Tanya Pam. "Apa alasannya berbohong pada semua orang? Pasti tidak sama dengan Khun Kirt, kan?"

Pam langsung bisa menebak kalau berita hubungan Traitot dan Mitra, pasti sengaja dibuat-buat. Soalnya aneh saja karena berita itu bukan tentang selebritis, paparazzi biasanya tidak akan membuntuti apalagi mengambil foto orang yang bukan selebritis.

Duh, untung saja ketahuan sama dia dan bukan sama reporter. Bisa kacau kalau sampai ketahuan reporter. Karena mereka juga sudah akrab, bagaimana kalau mereka ngobrol terus terang saja.

Jika dia tidak salah tebak, Traitot berniat untuk mendapatkan putrinya The Emperor agar mereka bisa mendapat uang... untuk Kirt yang hobi buang-buang duit.

Jika itu benar... maka Pam dengan senang hati akan mendukung rencana mereka sampai sukses. Kenapa? Karena dia benci Mitra. Dia tidak mau Mitra bahagia. Dia tidak mau Mitra tersenyum sinis penuh ejekan padanya setiap kali mereka bertemu.

"Aku ingin dia hidup bagai di neraka!"

Setibanya di rumah, Mitra mengajak Gun masuk untuk bertemu si kembar. Tapi saat hendak masuk, Mitra tiba-tiba berbalik kembali sehingga tak sengaja mereka saling bertubrukan dan membuat mereka saling kontak mata.

Gun senang, tapi Mitra canggung hingga Gun harus segera menarik diri. Mitra cuma ingin memberitahu bahwa di rumahnya, tidak ada seorangpun yang mengetahui tentangnya dan Prin.

"Jangan khawatir. Aku sangat memahami situasimu."

Begitu masuk, mereka langsung disambut Ibu yang mencemaskan dahinya Mitra. Mitra meyakinkan kalau dia baik-baik saja karena ini cuma kecelakaan kecil lalu memperkenalkan Gun pada Ibu. Si kembar tiba-tiba muncul dan langsung menyapa Gun dengan antusias menanyakan Pim.

"Hari ini Nong Pim tidak datang. Kebetulan aku datang untuk mengantarkan P'Mitra pulang."

Dia lalu pamit tapi malah tak sengaja menabrak mainannya anak-anak. Gun ingin memungutinya, Mitra tak enak hati mencegahnya, biar nanti dibersihkan pelayan saja. Mitra dan Gun senyam-senyum manis pada satu sama lain, tapi Ibu tampaknya kurang senang dengan hal itu.

Traitot mengaku susah untuk mendekati Mitra. Karena bagaimanapun, dia bukan wanita bodoh. Menghadapi Mitra saja sudah cukup sulit, belum lagi cowoknya Mitra, yaitu Parin. Di hadapan orang lain, mereka tampak seperti musuh. Padahal di belakang, entah apakah mereka saling 'memakan' satu sama lain.

Kirt tiba-tiba kepikiran Chen dan langsung memanfaatkannya dengan mengklaim bahwa jika rencananya dan Traitot berhasil, maka Traitot akan bisa membantu pekerjaannya Chen.

"Masalah ini mungkin tidak sesulit yang kalian pikir." Ujar Pam penuh arti.

Mitra gelisah memikirkan apa yang dilihatnya tadi. Ternyata dalam perjalanan pulang dengan Gun, dia sempat melihat Prin. Ibu tiba-tiba datang menyela pikirannya untuk memberinya segelas susu hangat.

Tapi jelas tujuan utama Ibu adalah untuk menanyai Mitra tentang segala sesuatu terkait Gun. Dia anaknya siapa, bekerja di mana dan bagaimana mereka bisa saling mengenal?

"Duh, Bu! Ibu menanyakan banyak pertanyaan seperti ini, bagaimana bisa aku menjawab semuanya sekaligus?"

"Ibu kan mau tahu. Kau tidak pernah membawa siapapun pulang sebelumnya. Makanya Ibu agak antusias."

"Cuma kebetulan mobilku rusak, makanya Khun Gun mengantarkanku pulang. Itu saja."

"Hmm... Mungkin tidak cuma sekedar itu saja."

"Benar-benar cuma itu, Bu!"

"Ibu melihat matanya saat dia melihatmu. Ibu bisa merasakan betapa dia mengkhawatirkanmu."

"Ibu lebay ah. Benar-benar tidak ada apa-apa kok."

"Kalau tidak ada apa-apa, yah sudah. Habiskan susumu dan tidurlah."

Bersambung ke part 4

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam