Su Ci langsung mengelilingi kamar itu dan melihat ada sebuah bungkusan. Di dalamnya berisi beberapa pakaian dan perhiasan milik Nona Du. Apa Nona Du kemarin keluar dengan membawa bungkusan ini?
"Tidak bawa." Jawab si pelayan.
Mendengar itu, Su Ci langsung menyuruh si pelayan untuk berpikir lagi baik-baik. Selain bertemu dengan Zi Zhuo, kira-kira hal aneh apa lagi yang terjadi pada Nona Du? Misalnya, perilaku Nona Du yang beda daripada biasanya.
Si pelayan baru ingat. "Nona tiba-tiba bisa mendengar suara hujan."
Kemarin Nona melamun menatap keluar jendela, lalu tiba-tiba Nona Du memanggilnya untuk menemaninya mendengar hujan padahal semalam tidak ada hujan sama sekali. Dia bahkan berkata bahwa suara hujan sangat indah. Sebelumnya Nona Du tidak pernah begitu.
Dalam perjalanan ke penjara untuk menemui Zi Zhuo, Su Ci bertemu dengan Pei Zhao yang langsung menawarkan diri untuk membantu penyelidikannya Su Ci.
Su Ci berusaha menolaknya, tapi Pei Zhao bersikeras karena Komandan Fu dan Zi Zhuo adalah teman baiknya. Su Ci akhirnya luluh juga dan membawanya ke penjara. Pei Zhao kaget mendengar Zi Zhuo dipenjara, dia kan orang baik, kenapa dia malah ditahan?
Si pengawal memberitahu mereka bahwa saat Zi Zhuo mendengar Nona Du sudah meninggal dunia, dia langsung menggila dan sulit dikendalikan. Mereka sampai bersusah payah menyeretnya kemari. Dan setelah dibawa kemari, dia tiba-tiba seperti kehilangan nyawanya dan tidak mengatakan apapun.
Pei Zhao yakin Zi Zhuo pasti merasa sangat terpukul. Makanya dia usul agar dia bicara dengan Zi Zhuo duluan. Mereka setuju. Zi Zhuo masih sulit mempercayai kabar itu, tapi setelah Pei Zhao sendiri yang mengonfirmasinya, akhirnya dia benar-benar percaya dan patah hati karenanya.
"Zi Zhuo, dengarkan aku. Tuan Su dari biro Mingjing-lah yang menyelidiki kasus ini. Dia menyelesaikan kasus dengan adil, pintar dan jago bela diri. Dia pasti bisa menemukan kebenarannya. Tidak akan membiarkan Nona Du mati dalam ketidakjelasan. Kau harus bekerja sama dengan baik dengannya. Beritahu dia segal hal yang kau ketahui."
Tapi... diam-diam dia membisiki Zi Zhuo untuk tidak mengungkap identitasnya yang sebenarnya karena Su Ci belum mengetahuinya.
Begitu masuk, Su Ci langsung meneliti bajunya Zi Zhuo dan melihat ada beberapa bercak noda. Zi Zhuo langsung memohon bantuan Su Ci untuk menyelidiki kasus ini dan mengungkap kebenarannya. Demi Nona Du, dia pasti akan mengatakan segalanya dengan sejujur-jujurnya.
Memang benar bahwa dia dan Nona Du bertemu semalam karena dia dan Nona Du awalnya berjanji untuk kawin lari dan keluar dari ibu kota. Tapi saat Nona Du datang, dia malah berubah pikiran dan menolak pergi. Dia bahkan memutuskan hubungan mereka saat itu juga.
Dia tidak mau menjadi anak yang tidak berbakti pada orang tua. Dia tidak mau orang tuanya menanggung malu karena dirinya. Zi Zhuo patah hati, tapi akhirnya dia menerima keputusan Nona Du.
Dia lalu mengantarkan Nona Du pulang. Setelah itu, dia pergi minum-minum dan berjalan ke luar kota. Dia mabuk dan baru kembali ke kota keesokan paginya dan lanjut minum-minum.
"Kenapa kau keluar kota?"
"Xiao Lan dan kakak pertama mau menikah, aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi mereka. Aku hanya ingin mencari tempat untuk bersembunyi."
"Apa ada saksi?"
Zi Zhuo tidak terima dengan pertanyaan itu. Su Ci mencurigainya? Mana mungkin dia membunuh Nona Du. Su Ci menjelaskan bahwa berdasarkan situasi saat ini, memang Zi Zhuo-lah yang tampak paling memiliki motif untuk membunuh Nona Du.
Karena itulah, coba dia pikirkan baik-baik, apakah ada saksi yang melihatnya ke luar kota? Zi Zhuo tak yakin, dia ke luar kota dalam keadaan setengah mabuk sambil terus minum-minum lalu tertidur.
Su Ci penasaran, apakah baju ini yang dia kenakan mulai dari semalam sampai sekarang? Zi Zhuo membenarkan. Kalau begitu, Su Ci memintanya untuk melepas pakaian luarnya untuk dia teliti, karena mungkin baju ini bisa jadi bukti bahwa Zi Zhuo benar-benar berada di luar kota saat kejadian itu terjadi sehingga bisa membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Saat mereka keluar tak lama kemudian, Pei Zhao meyakinkan Su Ci bahwa Zi Zhuo tidak akan membunuh siapapun. Dia sangat mengenal Zi Zhuo, dia tidak akan melakukan hal semacam itu biarpun dia patah hati.
"Kita hanya perlu menemukan bukti, baru bisa membuktikan Tuan Muda Fu tidak bersalah. Hanya dengan menemukan kebenarannya, tidak akan membuat Nona Du mati dalam ketidakjelasan."
Su Ci akan pergi ke luar kota tengah malam nanti untuk melakukan rekonstruksi tentang kepergian Zi Zhuo ke luar kota. Pei Zhao mau ikut. Lagipula, dia tidak akan tenang membiarkan Su Ci pergi ke luar kota sendirian tengah malam.
Su Ci sudah mau protes, tapi Pei Zhao mengingatkan bahwa mereka adalah teman. Teman juga perlu saling memberi bantuan. Su Ci akhirnya menyerah. Tapi sekarang, Su Ci pulang duluan saja dan tunggu dia di rumah, Pei Zhao masih ada urusan.
Su Ci bisa menebak. "Ke kediaman Fu?"
"Kukira kau paling bodoh dalam perasaan. Ternyata, di saat seperti ini, kau paling cermat."
"Hati ke hati, tiba-tiba kehilangan orang yang dicintai. Tuan muda pertama keluarga Fu adalah orang yang paling tidak bersalah dan paling menderita. Sudah seharusnya kau pergi menghiburnya."
Setibanya di kediaman Fu, Pei Zhao mendapati Komandan Fu tengah menatap lukisan Nona Du dengan sedih. Komandan Fu mengaku bahwa dia sebenarnya sudah tahu tentang hubungan Zi Zhuo dengan Nona Du.
Selama ini, memang dialah yang memiliki perjanjian nikah dengan Nona Du. Tapi sebenarnya sejak kecil, Nona Du lebih dekat dengan Zi Zhuo. Lalu dua hari yang lalu, tak sengaja dia menemukan suratnya Zi Zhuo.
Dalam suratnya, Zi Zhuo berkata bahwa dia rela meninggalkan segalanya demi membawa Nona Du keluar kota. Pei Zhao kaget mendengar Komandan Fu tahu tentang rencana kawin lari mereka. Lalu kenapa Komandan Fu tidak menghentikan mereka?
"Yang satu adalah adikku. Yang satu lagi adalah orang yang kusukai. Jika Xiao Lan memilih pergi dengan Zi Zhuo, aku akan merestui mereka. Tapi jika Xiao Lan tetap tinggal, aku akan memperlakukannya dengan baik seumur hidup agar dia tahu bahwa pilihannya tidak salah. Tapi siapa yang tahu..."
"Zi You, apa menurutmu Zi Zhuo bisa membunuh orang?"
"Saya tidak tahu. Saya hanya ingin mengetahui kebenarannya. Jika dia bunuh diri, kenapa dia bunuh diri? Jika dibunuh, akan kubuat pembunuhnya membayar dengan nyawanya!"
Prihatin, Pei Zhuo langsung meremas bahunya, berusaha menenangkan dan menyemangatinya melalui itu.
Saat dia pulang tak lama kemudian, dia mendapati Su Ci ketiduran di meja. Kejadian ini membuatnya sadar untuk tidak egois dalam mencintai seseorang. Karena itulah, dia tidak akan memaksa Su Ci lagi. Apapun pilihan Su Ci, dia akan selalu menemani dan menjaga Su Ci.
Pelan=pelan dia menyibak pita rambutnya Su Ci, tapi malah membuat Su Ci terbangun. Pei Zhao menyuruhnya tidur lagi saja kalau capek. Tapi Su Ci menolak, dia sudah cukup tidur kok. Berhubung sudah malam, ayo pergi sekarang.
Pei Zhao bingung harus ke mana kira-kira Zi Zhuo pergi setelah dari gerbang kota. Melihat noda-noda warna-warni di bajunya Zi Zhuo, Su Ci memperkirakan dia pergi ke bagian barat pinggiran kota, mengingat ada banyak bengkel pewarnaan di sana. Orang-orang yang lewat di sekitar sana, biasanya akan kecipratan noda pewarna di baju dan sepatu mereka.
Mereka pun pergi ke arah sana dan berhenti di bebatuan sungai. Zi Zhuo bilang bahwa setelah berjalan beberapa saat, dia berhenti untuk minum arak lalu tertidur.
Melihat noda warna hijau di bajunya Zi Zhuo, Su Ci menebak bahwa noda hijau ini adalah sari air dari rumput yang tertekan. Dan melihat lipatan di bagian belakang baju itu, dia menduga kalau ini adalah air embun yang membasahi baju lalu meninggalkan bekas setelah kering.
Kalau begitu, Pei Zhao menyimpulkan bahwa mereka harus mencari lahan berumput. Su Ci menambahkan, sebuah tempat yang ada pohon besarnya karena ada bau kotoran burung di baju itu. Jadi seharusnya Zi Zhuo tiduran di bawah pohon sehingga ada kotoran burung yang terjatuh ke bajunya.
Mereka mulai meneliti sekitar tempat itu dan menemukan guci yang tergeletak di rerumputan. Ini bisa jadi bukti bahwa Zi Zhuo benar-benar berada di luar kota pada saat kejadian itu terjadi. Tapi tetap saja jalan ini adalah rute tebakan, jadi belum bisa dipastikan sepenuhnya.
Su Ci langsung meneliti bajunya Zi Zhuo lagi dan Pei Zhao menawarkan mutiara bersinarnya untuk menerangi pandangan Su Ci. Pei Zhao tiba-tiba menghela napas sedih.
"Kenapa kau menghela napas."
"Aku hanya berpikir bahwa tidak semua cinta akan membuahkan hasil. Adik Su, meninggalnya Nona Du, pasti merupakan rasa sakit dan penyesalan seumur hidup bagi Zi Zhuo. Walaupun aku tidak bisa membantunya, tapi aku berharap bisa menemukan kebenarannya."
"Aku akan menemanimu."
"Terima kasih, Adik Su."
Epilog:
Saat mereka keliling rumah Pei Zhao, Pei Zhao dengan santainya mengklaim sebuah ruangan sebagai dapur padahal itu kamar pelayan. Pfft! Pei Zhao malu dan langsung melampiaskannya dengan mengomeli Fei Yuan, mengklaim bahwa Fei Yuan mengubah letak dapur seenaknya.
Dia bahkan tidak kenal nama pelayannya dan asal saja menyebut sebuah nama, padahal salah. Malu, Pei Zhao ngotot memaksa si pelayan untuk mengubah namanya mulai sekarang.
Ru Shuang geli menyaksikan semua ini. Bagaimana bisa Pei Zhao tidak mengenal rumahnya sendiri dan semua orang yang tinggal di rumah ini, apa ini benar-benar rumahnya Pei Zhao?
Pei Zhao mengklaim bahwa biasanya dia memang cuek dalam masalah beginian. Fei Yuan diam-diam mengomelinya karena Pei Zhao kemarin ngotot tidak mau mendengarnya untuk menghapal nama-nama pelayan.
Bersambung ke episode 8
1 Comments
Semangat 😁😁😁😁
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam