Mitra langsung menceritakan tentang aksinya Traitot itu pada Na. Tapi Mitra malah berpikir untuk memanfaatkan Traitot saja untuk memblokir Parin darinya.
Na tidak setuju. Bagaimana kalau Traitot malah lebih jahat daripada Parin? Itu sih sama saja seperti keluar dari mulut singa, masuk mulut buaya. Menurut Na, sebaiknya Mitra tenang dulu-lah.
Tiba-tiba Na mendapat pesan dari Chen yang tanya apakah Na lagi lowong atau tidak. Wah! Ada hubungan apa nih antara Na sama Chen?
Na canggung menyangkal, si Chen ini cuma salah satu orang yang sakit. Keluarganya kaya tapi dia seperti orang yang kekurangan cinta.
"Oh, jadi kau harus menjadi dokter yang menyembuhkan sakitnya?" Goda Mitra.
"Enggak! Gila apa? Aku cuma merasa dia kasihan. Dia seperti anak yang bermasalah, seperti aku dulu."
"Setiap orang punya masalahnya sendiri-sendiri."
"Benar. Makanya kau tidak boleh menyerah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kau hanya memerlukan dukungan moral yang baik. Kau harus berpikir pelan-pelan, aku akan membantumu berpikir. Kau tidak berjuang sendirian."
Melihat kembali video penghargaannya Prin, Chen bisa melihat betapa bangganya Chatchai pada Prin. Chatchai membenarkannya, dia bangga pada Prin. Makanya, Chen juga harus banyak belajar dari Prin.
Prin bisa membantu Chen agar suatu hari nanti, Chen bisa menjadi orang yang ada di video itu. Teringat omelan Prin waktu itu, Chen sepertinya mulai serius memikirkan nasehat Chatchai dan Prin, dan akhirnya setuju untuk belajar dari Prin.
Tapi tiba-tiba Nanthawan muncul dan memaksa Chen untuk makan siang dengan wanita yang dia jodohkan sama Chen kemarin.
"Khun Chanatip mungkin tidak bisa pergi dengan anda." Timbrung Prin yang mendadak muncul.
Dia mengklaim bahwa dia dan Chen ada meeting dengan klien sebentar lagi. Nanthawan sinis. Ngapain juga Chen harus pergi? Prin kan mendapat penghargaan besar, jadi mending Prin kerjakan saja sendiri.
Prin menegaskan bahwa Chen harus ikut karena ini proyeknya Chen. Tapi jika Nanthawan ingin memberikan pencapaian pekerjaan ini padanya, yah tidak masalah.
Nanthawan jadi galau dan akhirnya dia menyuruh Chen untuk pergi kerja saja, biar dia batalkan janji makan siang dengan wanita itu.
Tapi Chen tahu kalau Prin bohong, tidak ada meeting dengan klien sebenarnya. Tapi kenapa Prin membantunya?
"Aku hanya ingin kau bisa bernapas. Bernapas sendiri." Ujar Prin prihatin.
Melihat putrinya yang sedang sibuk menggambar, Gun tiba-tiba melamun bahagia memikirkan Mitra. Pim sampai heran melihat ayahnya mesam-mesem gaje.
"Apa Ayah lupa bahwa kita akan bertemu P'Mitra akhir pekan ini? Kurasa Ayah tidak lupa tapi kurasa P'Mitra mungkin lupa. Bagaimana kalau Ayah menghubungi P'Mitra untuk mengingatkannya?"
Gun sudah semangat saja mau menelepon Mitra... sebelum kemudian dia ingat bahwa dia tidak punya nomornya Mitra. Pim sontak mengkritik sikap ayahnya yang tidak teliti sama sekali, lain kali Ayah harus meminta nomornya P'Mitra.
Tepat setelah itu, Prin menelepon untuk mengundang Gun dan Pim makan bersama akhir pekan nanti. Gun menolak karena harus mengantarkan Pim kelas menggambar akhir pekan nanti... bagaimana kalau Prin datang saja ke sekolahnya Pim nanti? Prin setuju.
Mitra menemui Traitot di restoran yang menanyakan apakah Mitra sudah memutuskan untuk menerima tawarannya. Dia meyakinkan bahwa dia benar-benar khawatir dan punya niat baik terhadap Mitra.
Mitra minta waktu untuk memikirkannya dulu. Baiklah, Traitot setuju untuk tidak mendesak Mitra, dia akan membiarkan Mitra mengenalnya lebih dulu biar Mitra yakin bahwa dia cukup baik untuk berkencan dengan Mitra. Dan untuk sementara waktu ini, ia akan berusaha menjalankan tugasnya untuk membantu Mitra.
Mitra sinis mendengarnya, tak percaya sedikitpun dengan bualan Traitot. Jelas-jelas Traitot bermain trik dengannya. Traitot mungkin berpikir bahwa dia masih punya sisi baik, tapi Mitra sudah memutuskan bahwa Traitot adalah orang yang tidak bisa dipercaya. Traitot pantang menyerah dan cepat-cepat beralih topik mengajak Mitra makan saja.
Pada saat yang bersamaan, Kirt mendapat informasi dari seseorang tentang pertemuan Traitot dan Mitra itu. Jelas mereka sengaja memviralkan hubungan Mitra dengan Traitot dengan diam-diam memotret pertemuan itu lalu meng-upload-nya di internet. Dan seketika itu pula foto itu banjir komentar positif dari para netizen.
Prin mendapat kabar tentang foto itu dari sekretarisnya yang malah mengomentari betapa serasinya Mitra dengan Traitot. Prin jadi cemburu dan dengan tatapan kejam mengklaim bahwa Mitra sama sekali tidak menarik. Sekretaris sampai ketakutan dibuatnya dan bergegas pergi.
"Kau berakting untuk membuat dirimu sendiri tampak menyedihkan biar kau bisa bebas merayu pria lain. Jangan mimpi!" Kesal Prin.
Pam sengaja mengabaikan teleponnya Chen. Dia malah menelepon manajernya dan meminta manajernya melakukan sesuatu untuknya.
Chen hendak menemui Pam dengan membawakan buket bunga saat tiba-tiba saja dia menonton siaran langsung konferensi pers yang diadakan Pam. Di mana dalam konferensi pers itu, dia menyerang ibunya Chen dengan wajah sok melasnya, mengklaim bahwa ibunya Chen tidak menyetujui hubungannya dengan Chen dengan cara membiarkannya untuk mundur sendiri dari hubungan mereka.
Nanthawan sontak menelepon Chen dan mengeluhkan kelicikan Pam itu. Tuh cewek benar-benar jahat, dia cuma ingin mendapatkan Chen dan mengikatnya. Tapi Chen malah lebih membela Pam dan cepat-cepat mengakhiri teleponnya.
Prin berkendara mencari Mitra dengan penuh emosi teringat komentar sekretarisnya tadi. Setibanya di Emperor, dia malah mendapati Mitra dan Traitot dalam posisi yang tampak mesra - gara-gara Mitra keseleo dan Traitot menangkapnya dengan gaya sok khawatir.
Cemburu, Prin langsung menarik Mitra menjauh dari Traitot dan memperingatkannya untuk tidak menyentuh Mitra. Tapi Mitra sontak menjauh darinya dan kembali ke Traitot. Membuat Traitot jadi berani melawan Prin dengan gaya sok pahlawannya.
"Kaulah yang tidak boleh menyentuh Khun Mitra-ku!"
"Khun Mitra-ku?" Prin sinis mendengarnya. Dia mengerti, mereka pasti habis makan bersama lalu 'makan yang lainnya' sebelum mereka kembali ke kantor kan?
Traitot sontak menonjoknya dan memperingatkannya untuk tidak menghina apalagi cari masalah dengan Mitra. Jika tidak, maka dia akan melaporkan Prin ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik. Prin tak gentar, silahkan saja lapor polisi.
"Tidak perlu memanggil polisi. Biarkan saja masyarakat yang menghukumnya. Pria macam apa yang selalu mendatangi dan mengamuk pada seorang wanita?! Seperti orang yang tidak berpendidikan padahal image-nya adalah seorang petinggi Sirimantra. Sungguh sangat berlawanan." Sinis Mitra.
Apa Prin kesal karena dia sudah membuat Prin kalah tender darinya? Makanya Prin terus menerus mendatanginya dan mengusiknya? Itu sama sekali bukan sikap seorang pria sejati.
"Jadi kau ingin aku mengumumkan tentang dirimu pada semua orang biar mereka tahu? Boleh saja."
"Kau pikir sekarang ada orang yang akan mempercayai omonganmu? Karena setelah mereka melihat apa yang kau lakukan padaku, segala hal yang kau lakukan hanya akan menjadi tuduhan fitnah untuk membuatku kehilangan reputasi demi kesenanganmu sendiri."
"Kau ternyata jauh lebih jahat daripada yang kukira."
"Kau tahu juga. Mulai sekarang, kau juga harus mengetahui sesuatu, aku bukan lagi korbanmu, kau boleh pergi sekarang!"
Mitra tiba-tiba sok mesra menggandeng tangan Traitot dan mengklaim bahwa jika Prin tidak mau pergi... "Maka aku akan membiarkan Khun Traitot-ku untuk melaporkanmu ke polisi atas tuduhan masuk tanpa izin."
Traitot sontak melempar senyum sinis penuh kemenangan pada Prin, membuat Prin jadi semakin cemburu. Tapi pada akhirnya tak ada yang bisa dilakukannya. Prin pun pergi dan seketika itu pula, Mitra melepaskan pegangan tangannya dari Traitot.
Poramin sudah mendengar tentang kehebohan di luar tadi berkat para pegawai yang menggosipkannya. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Parin datang ke sini?
Mitra galau tak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Maka Traitot langsung sok pahlawan lagi, mengklaim bahwa semua ini adalah salahnya. Dia beralasan bahwa mereka ada masalah terkait proyek The Sun, Parin datang untuk menjernihkan masalah itu dengannya.
Memang Parin sudah mendapatkan proyek itu, tapi Traitot pernah mencoba menemui manajemen The Sun untuk memberikan proposal mereka. Mungkin Parin tidak senang dengan hal itu. Maaf karena dia sudah bikin kekacauan.
Poramin langsung percaya padanya dan langsung sinis berkomentar bahwa Parin mewarisi gayanya Chatchai. Traitot harus berhati-hati terhadapnya.
Mitra mau bicara, tapi Traitot mendadak menyela dan meminta maaf pada Mitra dengan gaya sok manisnya seolah dia benar-benar merasa bersalah sudah membuat Mitra ketakutan karena sikap Parin tadi.
Poramin jadi semakin tak senang dengan Parin dan memperingatkan Mitra untuk tidak dekat-dekat dengan orang semacam Parin.
Bersambung ke part 4
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam