Sinopsis Prophecy of Love Episode 6 - 3

Rose dan Thee lalu kembali bergabung bersama Paul dan Kratai dan membicarakan keanehan Phol. Alih-alih memarkir mobilnya di parkiran VIP, Phol malah parkir di jalan belakang, bahkan menyuruh sekretarisnya untuk mengirimkan barangnya ke sana.


"Barang apa?" Tanya Paul.

"Sepertinya cincin dan buket."

"Cincin dan buket? Kalau begitu, seharusnya tidak perlu disembunyikan."

Tapi Paul yakin semua itu pasti untuk kakaknya. Tadi Pat bilang kalau dia mau merayakan valentine sama Phol. Katanya Phol mau ngasih surprise. Mungkin cincin itulah surprise-nya.

Ti menyimpulkan bahwa mereka tidak mendapatkan perkembangan apapun seharian ini. Thee menyangkal. Setidaknya sekarang mereka tahu bahwa Rin waspada, itu artinya, dia pasti menyembunyikan sesuatu.

Itu artinya, kemungkinan Rin yakin kalau Rose tinggal bersama Thee. Dan kalau begitu, kemungkinan Rin akan kembali untuk membereskan Rose dengan tangannya sendiri atau menyuruh orang lain untuk melakukannya.

Tadi Thee tak sengaja mendengar Rin bicara dengan seseorang di telepon tentang kencan sore ini dan tentang sebuah kepastian akan sesuatu. Kratai menduga mungkin yang dia bicarakan adalah tentang Rose yang tinggal bersama Thee.


Auay ditelepon anak buahnya yang mengabarkan Rose tidak ada di tokonya. Lalu anak buahnya yang kemarin menyamar jadi polisi, mengirim fotonya Chang yang ternyata menyelidiki sampai ke gudangnya Wuttikorn.

Tapi dia meyakinkan Auay kalau dia sudah menyingkirkan bukti tepat waktu. Polisi itulah yang kemarin datang menolong Rose. Dia datang bersama pria lain yang tingginya hampir sama, tapi dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tapi Auay bisa langsung menduga siapa pria yang dia maksud, Thee.

Wuttikorn datang saat itu. Auay langsung mau melapor, tapi Wuttikorn tidak ingin membicarakan masalah itu dan menyuruh Auay untuk menyiapkan mobil saja. Ada urusan yang harus dia tangani secepatnya.


Thee ditelepon Chang yang mengabarkan kegagalan mereka dalam mencari mobil si pelaku. Tapi tidak sepenuhnya gagal juga karena biarpun mobil itu kemungkinan sudah dibongkar dan dijual oleh si pelaku, tapi mereka mendapati bukti bahwa mobil itu dibongkar di gudangnya Wuttikorn.

Thee jadi semakin yakin kalau pelakunya adalah Auay. Kalau begitu, dugaan Rose bahwa Rin dan Suttikorn kemungkinan ada affair itu, kemungkinan benar?

Thee yakin dari pertarungannya dengan si pelaku semalam, si pelaku sama sekali tidak berniat untuk menyakiti mereka, kemungkinan dia cuma ingin mencari informasi.

Kalau begitu, Paul menyimpulkan, bahwa orang yang mau membungkam Rose adalah Wuttikorn. Sedangkan Rin cuma mata-mata yang melapor ke Wuttikorn.

Tapi Ti mengingatkan bahwa mereka belum punya bukti valid yang bisa membuktikan kedua orang itu beneran bersalah atau tidak. Jadi mereka tidak bisa menuntut.

Rose mencoba mengingat kembali ramalannya tentang Rin dan Wuttikorn dan menyadari kalau tempat yang mereka tuju adalah sebuah restoran. Pasti hari ini, mereka akan merayakan valentine. Rin pasti mau kencan dengan Wuttikorn.


Dia yakin karena tempat yang didatangi Rin dan Wuttikorn suasananya sama persis. Ada bunga mawar dan wine, Rin juga pakai baju yang sangat cantik dan tampak sangat bahagia, sudah pasti itu acara kencan hari ini.

Tapi Ti pesimis. Hari ini tuh valentine, semua restoran juga dihiasi bunga-bunga mawar. Bagaimana caranya mereka bisa mencari kedua orang itu dari sekian ribu restoran di kota ini? Kratai tiba-tiba punya ide, mereka kan punya ahli restoran dan hotel... Paul.


Tak lama kemudian, Thee, Ti dan Rose mendatangi sebuah restoran berkat informasi dari Paul. Rose yakin memang benar ini restorannya. Sekarang mereka harus menunggu Rin dan memastikan apakah dia memakai baju yang sama dalam ramalannya atau tidak. Dia pakai gaun pink dengan bros mawar di d~~a kiri.

Tak lama kemudian, mereka melihat Rin benar-benar datang dan memakai baju yang sama persis dalam ramalannya Rose. Dan beberapa detik kemudian, mereka juga melihat Wuttikorn datang bersama Auay. Tapi Auay hanya berjaga di depan.


Tak lama kemudian, Thee dan Ti memutuskan masuk ke restoran itu, pura-pura jadi pelanggan dan menanyai pelayan tentang ruang VIP. Ternyata restoran itu hanya memiliki 2 ruang VIP dan kedua-duanya sudah di-booking.

Saat Thee meminta untuk melihat ruang VIP-nya, si pelayan langsung mengantarkannya ke atas. Ada beberapa meja di depan kedua ruang VIP dan ada seorang bodyguard yang berjaga di depan ruang VIP pertama.


Thee dan Ti pun memutuskan untuk duduk di salah satu meja sambil berdebat bisik-bisik karena mereka sama-sama cowok tapi malah makan bareng di hari valentine. Seharusnya Ti makan di sini bersama istrinya dan bukannya sama Thee.

"Kau pikir aku mau berada di sini bersamamu hari ini?" Balas Thee.

"Terus apa kau pikir aku akan membiarkanmu datang kemari untuk melakukan sesuatu berduaan bersama Rosita? Aku tidak akan membiarkanmu membunuh dirimu sendiri. Kau tahu hari ini hari valentine, awak media sudah menunggu foto-foto paparazzi."

"Tapi Rin berani bertemu seseorang di sini, itu artinya dia yakin bahwa masalah yang sudah dia yakini setelah dia cek adalah sesuatu yang sangat penting."

Tapi Ti udah nggak sabaran, mereka yang berada di ruang VIP itu nggak butuh keluar ke toilet apa yah? Sampai berapa lama mereka harus menunggu di sini? Istrinya lagi nunggu di rumah nih.


Thee punya ide. Karena ruang VIP yang satu dijaga bodyguard, Thee mau mengecek ruang VIP kedua saja. Dia langsung mendekat sambil pura-pura sibuk mengecek ponselnya dan memberi isyarat ke Ti untuk membantunya.

Ti pun memanggil kedua pelayan yang berjaga di depan ruang VIP dan mencoba mengulur waktu mereka dengan tanya ini itu tentang makanan restoran ini.
Begitu perhatian para pelayan itu teralih, Thee pun membuka sedikit ruang VIP kedua itu tapi malah cuma melihat Phol yang sedang kencan, tapi dia tidak bisa melihat siapa wanita yang bersamanya.


Sementara itu di parkiran, Rose tiba-tiba melihat Auay yang lewat terlalu dekat dengan mobilnya. Rose sontak berusaha menyembunyikan dirinya dengan panik.

Tapi kemudian penasaran dengan pembicaraan Auay di telepon tentang proyek pembangunan kawasan berikat dan langsung mengatur posisinya biar bisa mencuri dengar. Sepertinya proyek itu bekerja sama dengan Phol.

Tapi gara-gara dia bergerak-gerak terus, kepala Rose malah jadi tak sengaja terantuk kaca dan suaranya terdengar oleh Auay. Jelas saja dia jadi curiga.


Dia langsung mengintip mobil itu. Rose berusaha keras menyembunyikan dirinya, tapi Auay tiba-tiba saja mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke mobil itu.

Ti berusaha keras menyita waktu para pelayan dengan cara ngobrolin segala macam makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan istrinya. Tapi pada akhirnya salah satu pelayan memergoki Thee dan jelas saja dia langsung menegur Thee.

Thee dengan ahlinya berakting seolah dia cuma salah ruangan. Dia kira itu toilet. Tapi tepat saat itu juga, dia mendapat pesan dari Rose tentang Auay. Cemas, Thee pun bergegas keluar.


Auay hampir saja menembak, tapi untunglah ada satpam yang melihatnya dan langsung menegurnya. Thee juga datang saat itu dan langsung mengonfrontasi Auay.

Auay sinis mendengar kepanikan Thee. "Kenapa? Apa kau menyembunyikan sesuatu di dalam mobilmu?"

"Kau menghalangi jalanku. Kalau kau sampai tertabrak, kau akan menuduhku mau membunuhmu lagi."

"Bukankah kau memang ingin membunuhku?"

"Benar. Tapi aku tidak akan melanggar hukum karena sifatku jauh lebih baik darimu. Jika aku punya setengah bukti saja, kau pasti akan membusuk di penjara."


Thee langsung menyuruh Ti masuk mobil duluan. Tapi Ti malah masuk ke jok belakang yang jelas saja mencurigakan. Kenapa Ti malah duduk di belakang dan bukannya di depan?

Ti sudah hampir panik, Thee dengan cepat nyolot dengan ketus, mengklaim bahwa manajernya boleh duduk di manapun dia inginkan dan itu tidak ada hubungannya sama Auay.

"Aku cuma penasaran. Masa seorang superstar sepertimu harus menyetir sendiri dan membiarkan manajermu duduk di depan."

"Daripada mengurusi urusanku, lebih baik kau gunakan waktumu untuk memikirkan jalan keluar biar tidak masuk penjara. Tapi aku pastikan kau tidak akan bisa lepas dari jerat hukum seperti yang terakhir kali."


Thee langsung bergegas pergi dan Rose pun akhirnya bisa keluar dari persembunyiannya dan menceritakan apa yang barusan didengarnya.

Dia tidak begitu mendengar dengan jelas sih. Tapi sepertinya Auay membicarakan masalah proyek yang disiarkan di berita-berita itu. Tapi yang pasti, pertemuannya Wuttikorn yang ini sangat penting sehingga dia harus membatalkan janji-janji pertemuan lainnya. Jadi, apa Wuttikorn dan Rin benar-benar bertemu?

"Aku tidak melihatnya langsung, tapi kurasa Rin mungkin memang bersama Pak Wuttikorn. Sedangkan di ruangan yang satunya, aku melihat Khun Thanaphol."

"Khun Tahanphol di sini juga?"

"Mungkin dia sedang merayakan bersama Khun Patsita. Aku melihat dia membuka kotak kalung itu. Dia mungkin membelinya untuk memberi kejutan untuk Khun Patsita. Tapi mulai sekarang, kau harus lebih berhati-hati karena sekarang Auay mulai curiga."

Bersambung ke part 4

Post a Comment

0 Comments