Sinopsis So Wayree Episode 4 - 1

Chatchai penasaran melihat Prin tiba-tiba berubah pikiran dan datang ke pesta ini. Prin beralasan bahwa pekerjaannya sudah selesai, makanya dia datang, siapa tahu ada sesuatu yang menyenangkan di sini.


Saat itulah Mitra melihatnya dan senyumannya langsung sirna seketika. Apalagi kemudian seorang wartawan dengan antusias mengajak Prin untuk foto-foto sama Mitra dan Prin langsung setuju dengan senang hati. Dia langsung merangkul Mitra dan menariknya mendekat seolah mereka sepasang kekasih.

Mitra berusaha melepaskan diri. Tapi seorang reporter malah menyuruh mereka untuk semakin mendekat dan Prin dengan senang hati menarik Mitra mendekat padanya lagi. Mitra sontak melempar tatapan tajam ke Prin. Traitot jadi dicuekin gara-gara itu dan jadi kesal karenanya.

"Senyumlah sedikit, Khun. Kenapa kau melihat wajahku? Kangen aku yah?" Goda Prin.


Chen sama sekali tidak dipandang oleh siapapun di sana. Dia akhirnya keluar dan merenung di lobi dengan kesal. Pam juga langsung mendatangi acara itu setelah mendapat informasi tentang pesta itu dari manajernya.

Chen langsung sumringah melihatnya. Pam beralasan bahwa dia datang karena dia pikir Chen membutuhkannya. Bukankah ibunya Chen sendiri yang bilang, bahwa orang pacaran harus saling membantu satu sama lain dalam kebaikan.

Pam langsung heboh menarik perhatian wartawan padanya dari Mitra sambil sok manja sama Chen, dan itu sukses membuat para wartawan beralih pada mereka. Pam bahkan sok heboh banget saat pura-pura tak menyangka bertemu Mitra dan Prin di sini.

Mitra sinis. "Kau baru lihat?"

Mitra langsung pergi dan Pam memperhatikan kesedihan Prin saat melihat kepergian Mitra. Tapi saat Prin tiba-tiba berpaling padanya, dia mendadak kecut dan buru-buru kembali ke Chen dengan sok manja.

Traitot cepat-cepat mengejar Mitra sambil pura-pura khawatir padanya, padahal jelas tidak. Mitra dengan ramah meyakinkan kalau dia hanya mau ke toilet, Traitot tunggu saja di dalam, dia baik-baik saja kok.


Tapi saat dia keluar dari toilet tak lama kemudian, dia malah mendapati Prin sudah menunggunya dan langsung menyeretnya ke tempat sepi yang Mitra jelas heboh dan panik.

Prin mengancam akan menciumnya kalau dia tidak mau diam. Tapi Mitra malah tidak mau dengar dan nekat teriak-teriak, Prin sontak menutup mulutnya dengan bibirnya. Panik, Mitra langsung mendorongnya dan mencoba menamparnya tapi gagal.

"Sudah kubilang, bersiaplah untuk menanganiku. Kenapa kau seperti ini? Hah? Apa kau tidak punya cara lain untuk menanganiku selain menampar dan mengigit bibir orang? Atau kau memang ingin dicium? Hmm?"

"Aku menggigit bibirmu karena ciumanmu sangat buruk."

"Aku tidak suka siapapun menghinaku terkait masalah ini."


Prin sontak mencium paksa lagi yang jelas saja membuat Mitra gelagapan panik. Prin sinis melihatnya, kenapa Mitra menghindarinya? Apa Mitra takut padanya? Mitra bilang kalau ciumannya buruk, tapi sepertinya Mitra menyukainya. Karena malam itu, saat dia mencium Mitra, Mitra juga membalas ciumannya.

Kesal, Mitra sontak menendang itunya Prin dan itu sukses membuat Mitra akhirnya bisa melepaskan diri dari Prin dan bergegas kembali ke pesta. Dan Prin langsung membuntutinya kayak anak bebek membuntuti induknya.
Traitot heran melihat mereka datang bersama-sama, apa ada masalah. Mitra mengklaim kalau dia tidak tahu kapan Prin datang dari belakangnya. Dia tidak melihatnya soalnya.


Para reporter itu masih mengerubungi Pam dan Chen. Traitot sampai heran, acara ini khusus untuk kalangan pengusaha tapi malah ada seorang selebritis yang tiba-tiba datang mencuri perhatian.

Tapi tepat saat itu juga, Nanthawan tiba-tiba muncul dengan menggandeng seorang gadis lain dan langsung memisahkan Pam dari putranya. Bahkan saat seorang reporter tanya tentang hubungan putranya dengan Pam, Nanthawan langsung menyangkal hubungan mereka.

Dia mengklaim kalau Chen dan Pam cuma teman dekat saja. Itu wajar karena Pam adalah presenter dalam proyeknya Chen. Itu saja. Dia bahkan langsung mendekatkan gadis yang dibawanya itu ke Chen.

Wanita ini adalah putrinya seorang duta besar. Wanita inilah yang sekarang sedang dekat dengan Chen. Pam jelas kesal. Chen tak enak padanya, tapi dia tidak bisa melawan ibunya dan akhirnya menurut saja saat Nanthawan meminta reporter untuk memotretnya bersama wanita itu. Mitra juga senang melihat perubahan situasi ini.


Sakit hati, Pam langsung pergi dengan emosi. Chen sontak panik mengejarnya dan berusaha meyakinkan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang apa yang dilakukan ibunya ini. Tidak usah memikirkan apapun yang diucapkan ibunya. Ibunya asal bicara. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa.

"Tapi aku keberatan dengan segala hal yang diucapkan ibumu. Dia terang-terangan menunjukkan kebenciannya padaku dan mempermalukanku di hadapan orang banyak. Aku bukan wanita biasa, aku punya reputasi, tapi ibumu malah mempermalukanku! Aku sendirilah yang mengira kalau aku adalah pacarmu. Dan kau, kau bahkan tidak berpikir untuk melindungiku! Aku sangat kecewa padamu. Kau tidak pernah berpikir untuk memperjuangkan cinta kita. Kau membiarkanku berjuang sendiri sehingga aku tidak bisa melawan."

"Apa maksudmu bicara begitu?"

"Kau pikirkan saja sendiri!" Kesal Pam lalu pergi sambil jejeritan emosi.


Prin datang menyusul Chen saat itu dan menyuruhnya untuk kembali ke pesta. Tapi... seharusnya Chen mengubah sikapnya. Jika Chen ingin dirinya diterima oleh semua orang, maka dia harus membuat semua orang untuk melihat kemampuannya dan bukannya melihatnya menggantungkan diri pada seorang wanita.

BUG! Chen sontak menonjoknya kesal. "Jangan menguliahiku!"

"Kau tidak akan pernah berhasil kalau kau hanya menggunakan emosi alih-alih pikiran."

"Kubilang jangan menguliahiku!"

Prin sontak memitingnya dengan kesal. "Kalau kau masih tidak bisa berpikir dan tidak mau dengar seperti ini, maka jangan harap kau bisa membuat semua orang bangga padamu. Jika kau cuma bisa jadi bayi dan membiarkan ibumu menuntunmu terus menerus, membiarkan ayahmu meremehkanmu seperti ini, maka silahkan saja!"

Chen sontak terdiam, benar-benar tertohok mendengar semua itu.


Acara itu dimulai dengan MC yang mengumumkan bahwa acara ini digelar untuk memberikan penghargaan bagi para pengusaha muda terbaik. Dan untuk tahun ini, ada dua orang yang akan menerima penghargaan bersama. Yaitu: Parin dan Mitra.

Chachai bangga dan refleks bertepuk tangan untuk Prin. Nanthawan jelas tak senang dan langsung menurunkan tangan suaminya itu, sementara Chen cuma bisa iri melihat prestasinya Prin.

Prin perhatian banget saat berniat membantu Mitra naik ke atas panggung. Tapi Mitra sontak melempar tatapan kejam padanya sehingga Prin langsung melepaskan tangannya.

Usai menerima penghargaan, mereka diminta foto bersama dan Prin dengan senang hati merangkul Mitra tak peduli biarpun Mitra tak suka.


Mitra benar-benar sudah tidak tahan lagi dan mau pergi setelah itu. Dia beralasan pada Traitot bahwa dia ada janji sama temannya.

Tapi saat dia baru masuk mobil, Prin mendadak muncul dan langsung menggendongnya paksa ke jok sebelah dan mengancam akan mencium Mitra lagi di sini sekarang juga jika Mitra berani keluar dari mobil.


Mitra kesal. Tapi pada akhirnya, tak ada yang bisa dilakukannya selain menuruti Prin dan membiarkan Prin membawanya pergi. Tapi di tengah jalan, dia mendadak protes minta diturunkan. Prin mau membawanya ke mana?

"Kenapa? Takut? Kenapa takut secepat ini? Aku masih senang memainkan game ini."

"Kubilang hentikan mobilnya sekarang juga! Kalau kau tidak mau berhenti, aku akan melompat keluar."

Prin tidak mendengarkannya. Mitra sontak nekat buka pintu yang jelas saja membuat Prin jadi panik dan akhirnya mau juga menghentikan mobil itu di tengah jalan.


Mitra langsung bergegas keluar sambil menelepon polisi. Prin sontak merebut ponselnya sambil mengomelinya habis-habisan saking cemasnya dengan perbuatan nekatnya Mitra tadi.

"Bagaimana kalau kau sampai ditabrak mobil sampai mati?"

"Aku tidak rela mati karena seorang pria jahat! Lepasin!"

Prin menolak melepaskannya, maka Mitra langsung saja menggigit tangannya dengan ganas. Dia asal saja mau menyeberang jalan tepat saat ada sebuah mobil lewat, untungnya Prin sigap menariknya sehingga membuat mereka terjatuh dalam posisi Prin menindih Mitra.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam