Sinopsis My Unicorn Girl Episode 6 - 3

Meng Na lari dengan begitu terburu-buru, tepat bersamaan dengan Sang Zhan yang juga tengah lari dengan tergesa-gesa dari arah berlawanan dan jadilah mereka saling bertabrakan dan dalam prosesnya membuat jaketnya Sang Zhan terkena resleting jaketnya Meng Na hingga robek dan isinya berhamburan di udara.


Tapi Sang Zhan sigap menangkap Meng Na dalam posisi yang romantis dengan diiringi lagu romantis. Mereka saling bertatapan dalam suasana romantis itu... sampai saat mereka saling mengenali satu sama lain dan Sang Zhan sontak melepaskan pegangannya sehingga Meng Na terjatuh ke tanah.

"Kenapa kau melepaskanku lagi?" Protes Meng Na.


Sang Zhan masa bodo dan langsung mengeluhkan mantelnya yang sekarang sobek dan langsung menuntut ganti rugi. Dia beli ini waktu lagi diskon, tapi sekarang harganya sudah naik, jadi Meng Na harus bayar sesuai harga aslinya.

Meng Na tidak terima. Apa itu mantel asli. Kalau iya, maka tidak mungkin mantel itu bisa rusak dengan mudah. Sang Zhan langsung balas menuduh Meng Na-lah yang pakai barang palsu. Meng Na kesal, tapi dia sudah tidak bisa berdebat lagi. Dia lagi buru-buru dan langsung pergi.


Malam harinya, Sang Tian menelepon Xiao Rou dan mengeluhkan rute pelatihannya yang sangat panjang dan tidak ada tempat untuk istirahat sama sekali. Mereka bahkan harus menyelesaikannya dalam waktu 50 menit agar memenuhi syarat. Itu benar-benar berat, Sang Tian stres.

Xiao Rou usul agar dia mengambil jalan pintas saja lalu dia bisa menyelinap kembali saat tak ada yang melihat. Xiao Rou yakin takkan ada orang yang tahu.

Sang Tian ragu, tapi Xiao Rou meyakinkannya untuk pakai cara itu saja. Pelatihan dengan intensitas setinggi itu hanya ditujukan untuk pria, wanita seperti Sang Tian mana mungkin sanggup menanggungnya. Bagaimana kalau dia gagal. Hmm, Xiao Rou benar juga.


Keesokan harinya saat Sang Tian keluar asrama, dia mendapati Meng Na sudah menunggu, bukan menunggu Wen Bing melainkan menunggu dirinya untuk mengembalikan sarung tangan itu.

Dia mengucap terima kasih, tapi bukan terima kasih atas sarung tangannya, melainkan berterima kasih atas perasaan Sang Tian padanya. Hah? Sang Tian kaget mendengarnya.

Meng Na terus saja nyerocos dengan pedenya. Dia tahu kalau Sang Tian pasti tidak senang dengan ini, tapi dia harus meluruskan segalanya demi persahabatan mereka. Sang Tian pria yang baik, tapi hubungan di antara mereka itu mustahil.

"Aku tidak tertarik padamu. Kau tidak akan bisa memilikiku." Ujar Meng Na, sama persis seperti yang pernah Wen Bing ucapkan pada Sang Tian dulu.

Sang Tian sampai heran mendengarnya, Meng Na dan Wen Bing memang benar-benar cocok. Meng Na terus saja nyerocos menolaknya dengan segala cara, bahkan mencoba menjodohkan Sang Tian dengan wanita lain.


Sang Tian buru-buru menolak dan mengklaim kalau dia menyukai orang lain. Meng Na penasaran siapa orangnya, apa dia mengenal gadis itu. Sang Tian menyangkal, Meng Na tidak mengenalnya.

Tepat saat juga, Wen Bing keluar dan mendengar pernyataan Sang Tian tadi. Dia penasaran mereka lagi ngobrolin apa. Meng Na mau bilang, tapi Sang Tian cepat-cepat menyeret Wen Bing pergi dengan alasan Pelatih Ma sudah menunggu.


Pelatih Ma mengumumkan jalur pelatihan mereka panjangnya sepuluh kilometer dan mereka harus lari 3 putaran. Siapa yang performanya jelek, akan dihukum. Siapa saja yang berada di urutan terakhir, harus keluar dari tim.

Dan tentu saja Sang Tian-lah yang berada di urutan terakhir. Tapi Wen Bing malah sengaja menyamai kecepatannya. Malah saat Sang Tian memegangi perutnya, Wen Bing geli tak mempercayainya dan pura-pura cemas, mungkin itu usus buntu yang perlu dioperasi.

Sang Tian meyakinkan kalau dia baik-baik saja dan menyuruh Wen Bing jalan duluan. Baiklah, Wen Bing akhirnya lari duluan dan Sang Tian akhirnya punya kesempatan untuk mengambil jalan pintas melalui hutan.


Dia bersembunyi di sana, menunggu kesempatan untuk menyelinap kembali ke barisan. Untung saja dia sudah memikirkan penanggulangannya sedari kemarin malam. Mana bisa dia lari sepuluh kilometer, sudah pasti dia akan berada di urutan terakhir dan diusir. Dia memang pintar.

Tapi tiba-tiba Wen Bing muncul di hadapannya dengan senyum licik dan mengklaim kalau dia sakit perut juga. Sang Tian tertawa garing dan berniat mau melarikan diri.

Tapi Wen Bing dengan cepat menarik hoodie-nya dan mengingatkan Sang Tian bahwa mereka sekarang berada di posisi yang sama. Jadi mereka harus saling membantu.


Tiba-tiba mereka mendengar suara orang datang. Sang Tian langsung menempelkan dirinya ke pohon... dan Wen Bing dengan sengaja menempelkan dirinya ke Sang Tian sambil membahas apa yang didengarnya tadi.

"Kudengar ada seseorang yang kau sukai?"

Sang Tian jadi gugup karena kedekatan mereka dan langsung mendorongnya dengan ketus. Dia suka pada siapapun itu bukan urusan Wen Bing. Pasti Wen Bing kan yang bilang ke Meng Na bahwa dia menyukai Meng Na?

"Jangan sembarangan menuduhku. Kau sendiri yang menggodai sembarang orang."

"Jangan menuduhku. Pasti kau orangnya, brengsek!"


Sang Tian sontak melayangkan tangan mau memukul Wen Bing, tapi Wen Bing sigap menangkap tangannya lalu menyudutkannya ke pohon, menatapnya dengan intens, lalu tiba-tiba saja Wen Bing mendekatkan wajahnya seolah mau menciumnya.

Tapi tidak, dia malah cuma menyuruh Sang Tian diam soalnya teman-teman mereka sudah dekat. Maka mereka pun bergegas menyelinap di belakangnya Xiao Xiao sambil pura-pura kelelahan seolah mereka berada di belakangnya Xiao Xiao sedari tadi.


Wei Lian yang paling depan, dia benar-benar bertekad untuk menjadi juara pertama. Soalnya sejak masuk Liuye, dia tidak pernah sekalipun.

Dengan tekad itu, Wei Lian pun nekat mempercepat larinya. Tapi tiba-tiba ada pengendara sepeda motor lewat terlalu dekat dengannya sehingga membuat Wei Lian harus melompat menghindarinya. Dan kakinya malah jadi keseleo gara-gara itu.

Tapi dia tetap berbesar hati menerima kekalahannya dan menyuruh yang lain duluan saja. Yang lain pun melanjutkan larinya, hanya Sang Tian dan Wen Bing yang tetap tinggal saking cemasnya.

Wei Lian meyakinkan mereka untuk pergi duluan. Sang Tian masih cemas, tapi Wen Bing santai meyakinkannya untuk tidak perlu mencemaskan Wei Lian. Lebih baik Sang Tian mengkhawatirkan dirinya sendiri.


Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan Wei Lian. Tapi Sang Tian tidak bisa tenang meninggalkannya begitu saja dan memutuskan mau kembali untuk mengecek Wei Lian.

"Nilai kita dalam kelas budaya sudah dihapus. Kalau kita menjadi yang terakhir dalam pelatihan ini, kita mungkin akan dikeluarkan."

Tapi Sang Tian tidak peduli. Dia tidak bisa meninggalkan Wei Lian begitu saja dan langsung balik ke Wei Lian.


Wei Lian berusaha menyusul terpincang-pincang, tapi keadaannya pada akhirnya malah membuatnya terjatuh lagi. Sang Tian muncul saat itu dan langsung membantunya berdiri dan memapahnya.

Dia terlalu berat bagi Sang Tian dan hampir saja mereka terjatuh lagi. Tapi Wen Bing tiba-tiba muncul dan langsung ikut memapah Wei Lian sambil menyindir Sang Tian sebagai anjing Pomeranian yang tidak mungkin kuat menggotong anjing Husky (Wei Lian).

Sang Tian kesal. Wei Lian buru-buru menengahi mereka dan meyakinkan mereka kalau dia baik-baik saja. Dia bahkan berusaha membuktikannya dan hampir saja terjatuh kalau saja Wen Bing tidak sigap menangkapnya.


Melihat itu, Sang Tian pun memutuskan lari duluan. Tapi bukan untuk meninggalkan mereka, melainkan memanggil semua teman-teman mereka dan bersama-sama mereka semua saling berangkulan dan bahu-membahu menuju garis finish.


Tapi setibanya di sana, Pelatih Ma menyatakan bahwa mereka semua gagal. Wei Lian berusaha membela mereka karena semua ini adalah salahnya. Sang Tian berusaha membelanya dan meminta Pelatih Ma untuk menghukumnya saja.

"Tentu saja kau akan dihukum." Ujar Pelatih Ma. "Tapi sebagai ketua regu, kau sudah melakukan yang bagus. Saat seorang timmu ketinggalan, kau tidak menyerah terhadapnya. Kau menggunakan caramu sendiri untuk mendorong semua orang untuk bersatu dan bekerja sama sebagai tim. Namun lain kali, kuharap kalian akan maju bersama dan bukannya mundur."

Pelatih Ma tiba-tiba berpaling ke Wen Bing dan bertanya. "Wen Bing, apa kau tahu kenapa aku harus menghukum Sang Tian?"

"Tidak tahu."

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments