Su Ci jadi panik saat menyadari yang dia minum ternyata arak. Tapi kemudian dia mengklaim kalau dia baik-baik saja, Bei Ming jadi semangat mengisi ulang gelasnya Su Ci dengan arak dan mengajaknya bersulang, membuat Su Ci jadi tidak enak untuk menolaknya dan akhirnya dia terpaksa minum lagi... dan lagi... hingga akhirnya Su Ci jadi teler.
Pei Zhao jadi cemas dan berniat mengantarkannya kembali ke kamarnya. Tapi Su Ci ternyata lucu banget saat lagi mabuk dan mendadak mewek, mengklaim kalau dia tidak bisa bangkit dari kursinya karena tertempel ke kursinya.
Dia mau tanya sama Pei Zhao. "Apa kau pernah minum dengan Pangeran Qi?"
"Bisa dibilang pernah."
"Aku iri padamu."
Fei Yuan geli melihatnya. "Tuan Su, jika ingat melihat Pangeran Qi, tidak sulit kok."
Su Ci jadi semangat mendekati Fei Yuan sampai membuat Fei Yuan takut, dia serahkan Su Ci ke Pei Zhao saja dan langsung kabur. Pei Zhao dengan lembut menuntun Su Ci ke kamarnya.
Tapi Su Ci heboh sendiri menolak dianterin, malah nyelonong masuk ke kamarnya Pei Zhao, meyakini kalau itu adalah kamarnya dan langsung membaringkan dirinya ke ranjangnya Pei Zhao sebelum Pei Zhao sempat menghentikannya.
"Saudara Su, bangunlah. Kuantarkan kau ke kamar."
"Jangan panggil aku Saudara Su. Aku lebih muda darimu."
"Lalu harus memanggilmu apa? Adik Su?"
"He-eh. Panggilan ini boleh. Ini saja."
Pei Zhao berusaha menariknya bangun, tapi Su Ci tiba-tiba menggelandotinya dan menangkup wajahnya sambil mengklaim bahwa dia punya satu rahasia untuk Pei Zhao. Pei Zhao jadi gugup, rahasia apa?
"Sebenarnya kau selalu... sangat baik."
Su Ci tiba-tiba oleng hingga mereka sama-sama terjatuh ke ranjang. Pei Zhao mau bangun, tapi Su Ci tiba-tiba menindihnya dan melarangnya bergerak. Tidur saja.
Pei Zhao jadi gugup. Apalagi kemudian Su Ci merasa kepanasan dan langsung menempelkan mukanya ke muka Pei Zhao dengan keenakan soalnya mukanya Pei Zhao terasa sejuk.
Akhirnya mereka tidur bersama dalam posisi itu sepanjang malam. Su Ci terbangun duluan keesokan harinya, tapi dia tidak langsung sadar, malah memeluk erat Pei Zhao.
Dan dia baru sadar sedetik kemudian saat meraba apa yang dia peluk dan langsung kaget. Mumpung Pei Zhao masih tidur, Su Ci berusaha sepelan mungkin melepaskan dirinya dan kabur kembali ke kamarnya.
Su Ci jadi terlalu malu kalau harus berhadapan dengan Pei Zhao dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke ibu kota sendirian tanpa pamit pada semua orang.
Ru Shuang dan Bei Ming jelas kaget saat mengetahui kepergiannya. Kenapa Su Ci pergi tanpa pamit? Apa Su Ci memberitahu Pei Zhao tentang alasan kepergiannya?
"Saudara Su mungkin kembali ke ibu kota." Duga Pei Zhao.
Mendengar itu, Ru Shuang langsung pergi mau menyusul Su Ci. Bei Ming sontak pergi juga menyusul Ru Shuang. Akhirnya Pei Zhao juga mengajak Fei Yuan untuk kembali ke ibu kota sekarang.
Su Ci pergi dengan berjalan kaki, sementara yang lain pergi dengan naik kuda sehingga mereka tiba duluan di penginapan tengah hutan. Mereka berniat pesan tiga kamar, tapi sayangnya, cuma sisa satu kamar. Parahnya lagi, hanya di sini satu-satunya penginapan dalam jarak 10 mil.
Bei Ming jelas keberatan karena Ru Shuang kan wanita. Tapi Ru Shuang tidak masalah kok, dia percaya pada mereka semua, mereka semua kan teman.
Bei Ming tiba-tiba punya ide dan langsung memberikan tambahan uang lebih banyak pada si pemilik penginapan suapaya si pemilik penginapan menyerahkan kamarnya pada Ru Shuang.
Yakin kalau Su Ci juga akan datang sebentar lagi, Pei Zhao berusaha memesan satu kamar lagi. Tapi sayangnya sudah tidak bisa karena penginapan ini benar-benar sudah penuh.
Su Ci baru tiba tak lama kemudian, tapi malah disambut sama Pei Zhao. Su Ci jadi tegang dan mau kabur saja. Tapi Pei Zhao dengan cepat memberitahu bahwa tidak ada penginapan lain di sekitar sini. Tak ada pilihan lain, terpaksa Su Ci pesan kamar, tapi malah diberitahu bahwa semua kamar sudah penuh.
"Sepertinya kita akan tidur bersama lagi." Goda Pei Zhao.
"Siapa yang ingin tidur denganmu?!" Su Ci malu.
Ru Shuang senang banget melihat Su Ci lagi, ternyata mereka memang berjodoh. Bei Ming jadi cemburu mendengarnya, tapi kenapa Su Ci pergi tanpa pamit?
Su Ci canggung beralasan bahwa dia harus segera kembali ke ibu kota untuk melapor ke biro Mingjing. Maaf sudah pergi tanpa pamit.
"Tuan Su, kami pikir kau sengaja menghindari kami."
Su Ci canggung menyangkal. Mereka semua kan teman, mana mungkin dia menghindari mereka. Kalau begitu, apakah Su Ci akan tidur bersama mereka malam ini? Tanya Fei Yuan.
"Aku sudah mencoba mengajaknya, tapi tidak dijawab."
"Saudara Su, apa yang membuatmu ragu. Cuma tersisa satu kamar. Empat pria tidur bersama, terima sajalah."
Su Ci galau, tapi terpaksalah dia menurut. Tapi ternyata kasurnya kecil sekali. Su Ci langsung mengambil tempat paling pojok. Maka untuk melindunginya, Pei Zhao langsung mengambil tempat di sebelahnya dan mendesak Fei Yuan untuk agak menjauh sedikit dengan alasan takut ditendang sama Fei Yuan saat Fei Yuan tidur nanti.
Tiba-tiba Bei Ming mau lepas pakaian. Pei Zhao sontak melarang tegas dengan alasan biar dia tidak sakit. Kalau dia sakit, nanti Ru Shuang marah sama dia. Dan Bei Ming sontak menurut begitu mendengar nama Ru Shuang.
Su Ci galau banget dan berusaha geser agak menjauh dari Pei Zhao. Dia akhirnya bisa tidur, tapi tengah malam, tak sengaja dia terguling ke arah Pei Zhao dan jadi terbangun karenanya.
Melihat Pei Zhao malah membuatnya jadi tambah gelisah teringat saat mereka tidur bersama kemarin. Su Ci jadi gugup hingga akhirnya dia memutuskan keluar dari kamar itu.
Pei Zhao terbangun pagi-pagi tapi malah tidak melihat Su Ci di sebelahnya. Dia jadi cemas dan bergegas keluar mencarinya, dan menemukan Su Ci tidur di dalam kereta kuda yang terbuka sepanjang malam dan sekarang dia menggigil kedinginan dalam tidurnya.
Pei Zhao langsung mengecek suhu tubuhnya dan mendapati Su Ci demam. Tak lama kemudian, Ru Shuang menyuapinya obat, sementara Pei Zhao menjadikan dirinya sendiri sebagai tempat sandaran untuk Su Ci yang tak sadarkan diri.
Bei Ming jadi cemburu dan langsung ngotot meminta Ru Shuang untuk mengeceknya juga. Ru Shuang santai menyatakan kalau dia tidak sakit, tapi Bei Ming ngotot mengklaim kalau dia tidak enak badan dan meminta Ru Shuang untuk memberinya obat juga.
"Tidak sakit kenapa minum obat?" Heran Ru Shuang.
"Kalau aku sakit, apa kau akan memberiku obat?"
"Tentu saja."
"Apa kau akan menyuapiku obat?"
"Kau kan tidak lumpuh, kenapa aku harus menyuapimu?"
"Mana bisa disamakan, dia Kakak Su." Kesal Ru Shuang lalu pergi, mengabaikan Bei Ming yang sama sekali tidak mengerti apa bedanya antara dia dengan Su Ci.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam