Note: Ini cuma sinopsis satu episode saja. Iseng aja download drama ini sambil ngabisin kuota internet yang tinggal dikit. Drama yang aneh tapi lucu juga. Kukira bakalan serem kayak Train to Busan, tapi ternyata lawak banget dramanya. Bukannya manusia yang takut sama zombi, malah zombi yang takut sama manusia.
Kisah bermula saat beberapa orang membuang sampah medis secara sembarangan sehingga menyebabkan tanaman di sekitar tempat pembuangan itu mati.
Kita kemudian beralih pada seorang pria yang terbangun di tempat pembuangan akhir. Entah bagaimana dia bisa berakhir di situ, pria itu tidak ingat apapun sama sekali, dia bahkan tidak ingat siapa dirinya sendiri.
Dengan tangan gemetaran dia menyalakan rokok dan menghisapnya, tapi anehnya, asapnya bukan cuma keluar lewat mulut, tapi lewat tubuhnya yang tampak penuh lubang-lubang luka. Dia bahkan tidak merasakan sakit sama sekali saat puntung rokok yang masih menyala itu terjatuh mengenai kakinya.
Pria itu bingung banget dengan keanehan dirinya sendiri... sampai saat dia melihat bayangan dirinya lewat pecahan cermin yang kontan membuatnya shock melihat wajahnya sendiri yang sepucat tembok. Mulutnya tidak bisa bicara dan hanya mengeluarkan suara menggeram-geram.
Pria itu tidak tahu harus pergi ke mana dan akhirnya berjalan tak tentu arah ke dalam hutan. Dia kelaparan dan melihat seekor kelinci. Dia ingin makan kelinci itu dan berusaha menangkapnya, tapi jalannya lambat banget hingga akhirnya dia terjatuh pingsan.
Saat akhirnya dia kembali membuka matanya, dia langsung shock mendapati tangannya sudah bersimbah darah dan kelinci itu sudah mati. OMO! Pria itu shock dengan dirinya sendiri, menyadari dia baru saja makan kelinci hidup.
Pria itu akhirnya sadar kalau dia sudah bukan manusia lagi. Tapi dia tidak mau jadi seperti ini, mending mati aja deh. Dia langsung menjatuhkan dirinya sendiri ke jurang dan terhempas ke bebatuan dalam kondisi posisi tubuh tak karuan.
Tapi dia tidak mati, dia tidak bisa mati biarpun pingin. Pria itu akhirnya sadar kalau dia adalah zombi. Tapi bagaimana bisa dia jadi zombi? Apa dunia sudah kiamat? Atau ada virus zombi? Bisakah dia menjadi manusia kembali?
Dia yakin pasti terjadi sesuatu, dia harus ke kota untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi... "Aku sedang terburu-buru, tapi kenapa aku sangat lamban? Iiiiissh!" Si Zombi frustasi. Wkwkwk!
Kita kemudian beralih pada Gong Sun Ji, seorang reporter kriminal yang sangat antusias dengan pekerjaannya. Dia berniat ingin menangkap seorang penjahat yang terkenal dengan julukan Sinterklas.
Dia yakin banget kalau orang yang dia curigai kali ini adalah si Sinterklas itu. Sayangnya aksi pengintaiannya ketahuan sama si tersangka yang langsung mengeluarkan anjingnya untuk mengejar Sun Ji.
Untungnya dia terselamatkan berkat kedatangan temannya yang seorang detektif - Cha Do Hyun. Si tersangka itu bukan Sinterklas yang dia cari-cari, tapi dia memang pelaku kejahatan se~~~~l. Parahnya lagi, dia malah membela diri dengan mengklaim bahwa para korbannya sendiri yang mendatanginya.
Sun Ji jadi kesal mendengarnya dan tanpa ba-bi-bu dia langsung menendang itunya si pelaku dan menonjok mukanya sekuat tenaga. Dia benar-benar seorang penegak keadilan yang pemberani tapi gampang tersulut emosi.
Tapi saat dia keluar dari kantor polisi tak lama kemudian, dia menyadari ponselnya ada di dalam jaket yang ketinggalan di rumah si tersangka. Maka terpaksalah Sun Ji harus kembali ke sana untuk mencari ponselnya.
Kebetulan si Zombi juga ada di sana dan melihat jaket itu. Menyadari bajunya yang bersimbah darah, si Zombi memutuskan untuk memakai jaket itu dan saat itulah Sun Ji melihatnya dan langsung menyorotnya dengan lampu senter.
Si Zombi tidak bisa kabur karena jalannya yang terlalu lambat dan akhirnya dia cuma bisa menundukkan kepalanya sedalam-dalamnya, menyembunyikan wajah pucatnya yang menakutkan dari pandangan Sun Ji. Untungnya Sun Ji tidak curiga apapun dan cuma mengira kalau dia pemabuk berat.
Dia kasihan juga melihat penampilan orang itu dan akhirnya memutuskan untuk mengikhlaskan jaketnya, dia cuma minta ponselnya dikembalikan.
Dia mengambilnya sendiri dari saku jaket itu sehingga dia harus berdiri terlalu dekat dengan si Zombi, membuat si Zombi bisa mencium aroma tubuhnya yang manis dan menggoda. Si Zombi yang kelaparan, sontak tergoda untuk memakan Sun Ji.
Tapi untungnya Sun Ji mendapatkan ponselnya saat itu dan menjauh untuk menerima teleponnya tanpa menyadari bahwa dia hampir saja jadi santapan Zombi.
Mungkin mengira dia gelandangan, Sun Ji pun memberikan beberapa lembar uang untuknya, memintanya untuk mandi di sauna dan menasehatinya untuk mengobati kecanduan alkoholnya.
Si Zombi benar-benar shock dengan apa yang hendak dilakukannya barusan, dia hampir saja memakan manusia. Apakah ini naluri alami zombi? Tidak! Dia tidak mau hidup sebagai zombi pemakan manusia. Maka untuk mencegah hal itu, dia harus mengisi perutnya dengan hal lain.
Si Zombi pun memutuskan untuk makan telur burung yang berada di atas pohon. Tapi dia bahkan tidak punya tenaga sedikitpun untuk melempar batunya ke atas pohon. Beberapa kali dia mencoba, tapi tetap saja gagal. Hadeh! Si Zombi frustasi.
Dia kelaparan dan lagi-lagi, itu membuatnya tak sadarkan diri. Dan saat dia sadarkan diri tak lama kemudian, dia mendapati dirinya berada di gua dengan tangan bersimbah darah setelah memakan hewan liar lagi. Tapi kemudian dia menemukan sebuah bungkus babat rebus yang kontan menarik perhatiannya, kayaknya enak.
Menempati sebuah gedung kosong, si Zombi pun menonton sebuah film zombi tapi malah takut sendiri saat adegan para zombi-nya menyerang manusia dan lebih ketakutan lagi saat si manusianya yang menyerang para zombi dengan ganas.
Si Zombi langsung sadar bahwa manusia itu sebenarnya lebih kejam daripada zombi. Karena itulah, jika dia tidak ingin mati secara tak adil di tangan manusia, maka dia harus menyamar jadi manusia.
Dia harus melakukan segala hal selayaknya manusia normal. Jadilah si zombi mulai melatih dirinya sendiri untuk menjadi seperti manusia. Dia berlatih berjalan dengan threadmill, berlatih bicara, berlatih pakai sumpit, dll.
Susah memang, dia sampai terjatuh dari threadmill saat berusaha menaikkan kecepatannya, menggenggam sumpitpun sulitnya minta ampun. Tapi si Zombi pantang menyerah dan terus berlatih dengan giat dan tanpa kenal lelah.
Dan usahanya benar-benar tidak mengkhianati hasilnya. Musim demi musim berganti, langkah kaki si Zombi mulai bisa semakin cepat... hingga setahun kemudian, dia akhirnya bisa lari cepat, menggunakan sumpit dengan lancar dan bisa bicara dengan benar, dia bahkan sudah bisa nge-rap sekarang. (Wkwkwk! Zombinya bakat jadi idol)
Dia bahkan sudah punya tenaga untuk melempar batu ke sarang burung di atas pohon. Si Zombi senang.
Episode 2:
Sinterklas yang dicari-cari Sun Ji itu ternyata adalah penculik anak dan pembunuh. Sayangnya dia masih belum bisa ditemukan sampai sekarang, malah jasad seorang anak korban penculikan yang ditemukan.
Malam itu, si Zombi mencium aroma daging. Aroma daging itu kemudian membawanya ke sebuah kuburan di mana terlihat seorang pria yang sedang ziarah di makam seseorang.
Si Zombi sebenarnya tergoda untuk makan manusia, tapi dia berhasil menahan dirinya sendiri. Dia berniat mau pergi, tapi malah tak sengaja menginjak ranting dan terdengar oleh pria itu.
Mengira kalau itu cuma binatang buas, pria itu pun melemparkan seonggok daging mentah pada si Zombi. Si Zombi langsung antusias mau memakannya... saat tiba-tiba saja dia menyaksikan pria itu malah dibunuh oleh seseorang dengan kejam entah karena apa. Si pembunuh bahkan langsung melemparkan mayatnya ke jurang.
Saat si Zombi mengecek pria itu, dia mengira kalau pria itu sudah mati. Tapi tiba-tiba saja pria itu memegang kakinya. Si Zombi sontak jejeritan ketakutan.
Pria sekarat itu dengan lemah menggumam sesuatu tentang kantor lalu mengeluarkan sebuah kunci sebelum kemudian dia mati. Si Zombi akhirnya mengubur pria itu sambil berusaha keras untuk menahan keinginannya memakan manusia itu.
Dari kartu identitasnya, si Zombi mendapati pria itu bernama Kim Moo Young - seorang detektif swasta. Maka dengan menyamar memakai pakaian pria itu, Zombi pun pergi ke kota dan mencari kantor orang itu.
Dia mendapati kantor kecil itu super duper berantakan dan kotor, segala macam dokumen dan sampah campur jadi satu sampai-sampai si Zombi jijik sendiri sama tempat itu. Tapi berhubung tempat itu kosong, jadi dia bebas tinggal di sana.
Dia menemukan beberapa makanan di kulkas. Dia langsung melahapnya dengan rakus, tapi pada akhirnya dia muntah-muntah, tubuhnya tidak bisa menerima makanan manusia normal.
Demi mencari identitasnya sendiri, si Zombi berusaha mencari informasi tentang orang hilang di seluruh negeri. Tapi tidak ada satupun orang-orang hilang yang sesuai dengan kriteria dirinya sendiri.
Si Zombi lama-lama kelaparan. Parahnya lagi, ini kota. Dia tidak bisa menemukan makanan apapun di kota, tidak seperti di hutan yang punya banyak makanan gratis.
Tiba-tiba ada burung merpati. Zombi langsung pingin makan burung merpati itu tapi galau. Soalnya biarpun zombi, tapi dia masih memikirkan kesehatan dirinya sendiri, merpati kan mengandung banyak kuman dan virus.
Tapi kalau tidak makan itu, bisa-bisa dia makan manusia nanti, dan ngapain pula dia mikirin virus padahal dia zombi. Yah sudahlah, makan saja! Tapi si Zombi kesulitan menangkapnya, malah tak sengaja mendapati dirinya sedang diintip oleh tetangga sebelah.
Tetangga sebelahnya itu juga seorang detektif swasta somplak saingan Detektif Moo Young. Tapi dia kepedean banget mengklaim dirinya lebih hebat daripada Moo Young dan bertekad untuk menjadi detektif nomor satu di negeri ini, di seluruh Asia. Tapi sepertinya dia tidak pernah melihat wajah Moo Young karena sekarang dia mengira kalau si Zombi adalah Moo Young.
Si Zombi butuh makan banget, tapi dia butuh uang untuk makan. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan paruh waktu yang bisa dikerjakan dari rumah. Yaitu melipat kotak-kotak pizza kayak di film Parasite. Si Zombi stres, dia datang ke kota kan bukan untuk melakukan pekerjaan kasar semacam ini.
Di tempat lain, kakak iparnya Sun Ji yang sangat terobsesi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan zombi, sedang menyelidiki kejadian aneh di hutan yang ditempati si Zombi karena ditemukan beberapa hewan liar yang mati tanpa kepala di tempat itu.
Dia yakin sekali kalau ini adalah perbuatan zombi karena zombi biasanya memakan kepala makhluk hidup. Saking terobsesinya pada zombi, dia sampai membuat beberapa film bertema zombi yang sebenarnya gagal di pasaran, tapi dia kepedean dan bangga banget dengan film-filmnya.
Suatu hari, Sun Ji mendapati Do Hyun mampir ke tempatnya. Sun Ji yakin kalau Do Hyun pasti sedang menyelidiki kasus dan langsung antusias ingin tahu kasus apa yang sedang Do Hyun tangani.
Do Hyun awalnya menolak memberitahu, tapi Sun Ji terus mendesak. Do Hyun akhirnya menyerah juga. Tapi tepat saat dia hendak bicara, Sun Ji tiba-tiba mendekat terlalu dekat padanya... dan itu kontan membuat Do Hyun jadi gugup. Ow, dia suka sama Sun Ji kayaknya. Saking gugupnya, dia urung bicara dan buru-buru menghindar.
Di tengah kefrustasiannya untuk mendapatkan uang, ponselnya Detektif Moo Young tiba-tiba mendapat pesan dari seorang klien yang ingin menemukan seekor anjingnya yang hilang.
Si Zombi awalnya mengabaikannya. Tapi semenit kemudian dia menyadari kalau ini bisa jadi cara untuk dapat duit, daripada ngelipat kotak pizza terus. Maka kemudian dia menetapkan harga 20.000 dollar untuk mencari orang dan 5.000 untuk mencari binatang. Si klien langsung setuju.
Tapi si Zombi tidak bisa jadi detektif dengan penampilannya yang sepucat tembok ini. Dia harus bagaimana sekarang? Tepat saat itu juga, kebingungannya tiba-tiba terjawab saat dia melihat sebuah iklan sample BB cream gratis di internet.
Jadilah si Zombi pakai BB cream sebotol penuh buat menutupi seluruh mukanya, tangan dan kaki. Muka sudah mulus, si Zombi pun bisa keluar dengan penampilan detektifnya.
Yang tak disangkanya, kliennya cuma beberapa orang bocah yang salah satunya adalah keponakannya Sun Ji. Parahnya lagi, satu-satunya duit yang mereka miliki cuma satu koin 500 won.
Zombi tidak terima dan memaksa mereka untuk memberikan semua orang yang mereka miliki. Tapi para bocah itu malah menuduhnya memeras mereka. Ujung-ujungnya dia jadi berdebat dengan para bocah itu.
Para bocah itu menuntut uang 500 won mereka dikembalikan, Zombi menolak dan jadilah mereka ribut... tepat saat Sun Ji lewat. Keponakannya Sun Ji langsung mengadukan pria itu.
Sun Ji jadi salah paham mengira dia orang jahat. Zombi berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk tenang, tapi pada akhirnya dia benar-benar ketakutan dan langsung melarikan diri.
Dan jelas saja perbuatannya itu membuat Sun Ji jadi semakin yakin kalau dia orang jahat. Sun Ji sontak lari mengejarnya dan pada akhirnya membuat satu kampung ikutan mengejar Zombi.
Untungnya jadi zombi membuatnya tidak merasa lelah sehingga dia bisa terus lari, sementara para pengejarnya sudah mulai kecapekan dan akhirnya menyerah.
Tapi Sun Ji punya ide bagus lain. Dia langsung saja mengambil helm seorang kurir lalu melemparnya sekuat tenaga... dan sukses menimpuk kepala si Zombi. Si Zombi pun pingsan.
"Beginilah akhir hidupku di tangan manusia."
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam