Sinopsis So Wayree Episode 3 - 1

Melihat foto Ploy yang ternyata Paramita - ahli waris The Emperor, Prin langsung pergi ke kantor The Emperor mencarinya. Dan kali ini Mitra tidak menghindar lagi dan menghadapinya dengan penuh keberanian dengan ditemani Traitot.


"Ada urusan apa kau mencariku, Khun Parin?"

Alih-alih terprovokasi, Prin dengan sengaja mendekat sambil tersenyum licik. "Kalau kau ingin aku memberitahu tentang kita di sini... boleh juga."

Mitra jadi panik dan langsung mendorong Prin ke parkiran yang sepi. Prin sinis, ternyata Mitra bisa malu juga sampai-sampai dia tidak berani bicara tentang mereka di depan orang lain.

"Itu karena apa yang ingin kau bicarakan tidak berguna bagi orang lain. Dan lagi, aku tidak ingin lagi buang-buang lagi denganmu."

"Bagaimana bisa kau melakukan ini?"

"Memangnya apa yang kulakukan? Oh, tentang malam itu? Itu cuma suatu strategi untuk menang melawan musuh. Itu saja."

"Termasuk malam pertama kau tidur bersamaku?"


PLAK! Mitra sontak menamparnya. "Tentang malam itu, cuma kuanggap bahwa aku melakukan kebaikan padamu. Tidak perlu dibahas lagi."

"Kau pasti sering melakukan kebaikan dengan cara itu, yah? Dan aku pasti bukan pria pertamamu juga!" (Aduh, Prin! Kejamnya! Kamu tahu kalau kamu pria pertamanya)

Mitra sontak melayangkan tangan mau menamparnya lagi. Tapi Prin dengan cepat menangkap kedua tangannya, menguncinya ke tembok lalu menciumnya paksa.

Mitra sontak mendorongnya dan menamparnya lagi. "Biadap! Kau memandang wanita hanya untuk bersenang-senang. Mulai sekarang, aku tidak akan membiarkanmu menyakitiku lagi."


"Siapa yang menyakiti siapa? Tapi aku juga harus mengucap terima kasih padamu karena kau telah membuktikan padaku bahwa wanita baik-baik tidak akan berada di ranjang pria asing. Kau tidak ada bedanya dengan wanita yang kutemui sebelumnya. Saat mabuk, akan berakhir di ranjang."

Mitra kesal dan mau menamparnya lagi tapi gagal. Prin dengan kejamnya menegaskan bahwa dia tidak akan lagi merendahkan dirinya sendiri dan bergaul dengan wanita kotor seperti Mitra.

"Khun Paramita, aku tidak akan lagi jadi orang bodoh yang bisa kau perdaya! Kau dan aku, kita lihat saja nanti!"

Prin langsung pergi dan Mitra sontak berlinang air mata.


Malam harinya, Gun menemukan Prin minum-minum lagi. Tapi kali ini dia sengaja membiarkan para wanita menemaninya. Gun cemas melihatnya, apa yang terjadi padanya?

"Aku sudah menemukan Ploy." Aku Prin dengan sedih.

Dia lalu menceritakan segalanya pada Gun. Dia benar-benar masih sulit mempercayainya. Saingan bisnisnya adalah orang yang pernah tidur dengannya. Mereka punya banyak kesempatan untuk bertemu tapi dia tidak pernah mengetahuinya. Dia benar-benar bodoh.

"Jadi benar dia adalah orang yang kau curigai sebagai pemikat untuk mencari tahu rahasia perusahaan darimu?"


Tapi Gun masih tidak mengerti. Pada malam pertama mereka bertemu, bukankah gadis itu belum bekerja di The Emperor?

"Dia bilang itu adalah kesalahan. Dia mungkin kembali untuk membalaskan dendamnya padaku. Dia mungkin sangat puas melihatku dibodohi sekian lama. Kebodohan yang harus kutukar dengan proyeknya Tuan Lee. Tak pernah kusangka ada orang yang begitu ingin menang melawanku sampai melakukan hal semacam itu!"

"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

"Karena dia sudah menunjukkan dirinya sebagai musuhku seperti ini, akan kulakukan segala cara untuk menang melawan orang semacam dia! Perasaan bersalah yang selama ini kutanggung, sudah ditukar dengan keuntungan yang dia dapatkan dariku. Sudah cukup."

Tapi setelah mendengar cerita Prin barusan, Gun merasa wanita itu sangat menakutkan. Grun prihatin padanya, tapi baguslah Prin sudah mengetahui kebenarannya.


Rina dan Nick tiba-tiba menanyakan arti 'bohong'. Itu artinya tidak baik, kan? Tadi Rina nonton kartun, terus orangnya bilang 'kau bohong'. Orang yang berbohong itu tidak baik, kan?

Mitra tertohok mendengar pertanyaan mereka. Tak bisa menjawab, akhirnya dia cuma memeluk mereka dengan sedih.


Keesokan harinya, Traitot menemani Mitra makan siang dengan alasan tak tenang membiarkan Mitra sendirian sejak insiden kemarin. Dia yakin Parin tidak akan berhenti mengganggu Mitra.

"Tidak masalah. Aku akan menangani masalah ini sendiri. Khun Traitot tidak perlu khawatir. Aku jamin masalah ini tidak akan memengaruhi pekerjaanku."

Traitot sok romantis mengklaim bahwa yang dia khawatirkan bukan masalah pekerjaan, melainkan Mitra. Mitra tak nyaman mendengarnya dan berusaha menghindar dengan alasan mengecek si kembar.


Tak lama kemudian, Traitot duduk bersama Mitra dan si kembar. Tapi jelas dia tidak suka dengan suasana ini. Mitra melihatnya dengan jelas dan berusaha menyuruhnya balik duluan saja kalau dia bosan. Tapi Traitot sontak berubah sikap sok manis dan menolak pergi.

Tiba-tiba Rina dan Nick rebutan es krim hingga membuat Nick tak sengaja mengotori bajunya Traitot. Traitot jelas kesal tapi dia berusaha menahan diri dan menampilkan senyum ramahnya saat Mitra menyuruh Nick minta maaf padanya.

Dia lalu beranjak pergi ke toilet. Nick dan Rina yang jelas-jelas tidak suka padanya, sontak melet-melet padanya. Mitra tak senang melihat itu dan langsung menegur mereka.

Suasananya benar-benar tidak menyenangkan, Nick dan Rin diam terus dan tidak tampak senang sedikitpun, membuat Mitra jadi sedih teringat betapa bahagianya si kembar saat makan es krim bersama Prin.


Saat mereka pulang tak lama kemudian, Nick dan Rina dengan polosnya memberitahu Ayah dan Ibu bahwa acara makan es krimnya sama sekali tidak menyenangkan.

"Kenapa?" Tanya Ibu.

"Tidak apa-apa, Bu. Hanya saja tidak ada seorangpun yang membuat mereka senang." Ujar Mitra

"Siapa yang menyakiti hati kedua keponakanku?"

"Si om galak itu, Bibi." Jawab Rina polos.

Mitra sontak mengomeli Rina lalu menyuruh Jane memandikan mereka. Ayah dan Ibu sepertinya suka sama Traitot dan langsung menggodai Mitra. Tapi Mitra menegaskan kalau dia dan Traitot cuma teman biasa dan tidak ada apapun.


Pam memberikan bayaran yang Chen janjikan pada Kirt. Kirt jelas senang dan dengan senang hati menawarkan bantuan apa saja untuk mereka lagi. Pam langsung memanfaatkan saat itu untuk menghasut Kirt agar membujuk Traitot untuk pindah ke Sirimantra. Orang cakap seperti Traitot pasti bisa bekerja sama dengan baik dengan Chen.

Kirt janji akan mencoba membicarakan itu dengan Traitot nanti. Tapi, bukankah di Sirimantra sudah ada orang cakap seperti Parin?

"Orang cakap apanya? Jabatannya sudah diturunkan. Sulit bertahan kalau tidak benar-benar punya bakat."


Saat Pam kembali, manajernya langsung memanjakannya dengan gaya melambainya dan berkata bahwa dia sudah memesankan jajanan enak dari sebuah toko yang sangat enak. Sebentar lagi akan dianterin.

Tapi saat pesanannya itu datang, ternyata kue-kue itu dipesan dari cafenya Na. Bahkan Na sendiri yang datang mengantarkannya. Kedua wanita itu kaget melihat satu sama lain. Tapi Pam langsung sinis menyindir Na. Dia sekarang kerja jadi kurir? Jualan apa?

"Kue dan kopi. Memangnya kau tidak bisa lihat? Kurasa kau pasti sudah buta!"

Pam tambah sinis mendengarnya. Na belajar sampai universitas, ternyata kerjanya cuma begini doang. Na tak gentar sedikitpun, dia kerja halal, nggak kayak seseorang yang kerjanya menjual teman.

"Apa maksudmu?"

"Bukankah itu yang kau lakukan? Menjual rahasia teman demi mendapatkan posisi sebagai menantu orang kaya. Iya kan?"

"Dia sendiri yang goblok. Apa boleh buat? Ini namanya kompetisi bisnis."

"Itu namanya curang! Sekarang kau menjual teman, lain kali kau mungkin menjual tubuhmu. Atau sudah kau jual?"


Pam sontak menamparnya dan Na sontak menampar balik, dan jadilah kedua wanita itu perang cakar-cakaran dengan ganas. Manajernya Pam berusaha melerai, tapi ujung-ujungnya dia malah terdorong hingga mukanya mengenai kue.

Para kru heran dengan situasi ini. Pam langsung playing victim, mengklaim kalau Na cuma mau minta nomor teleponnya tapi dia tidak mau memberi, terus Na menyerangnya.

Kesal, Na langsung menuntut uang kuenya ditransfer. "Sungguh menyesal aku pernah berteman dengan seseorang sepertimu. Buang-buang waktu!"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments