Sinopsis Prophecy of Love Episode 5 - 5

Chang lalu membahas masalah ini bersama Thee dan Rose. Kesimpulannya, Khun Ying dan Sek bukan pelaku yang menenggelamkan Rose dan menyerangnya di kamar hotel.


Pada waktu Rose ditenggelamkan waktu itu, ada bukti dan saksi yang membuktikan Sek sedang mengurus Jenderal dan Khun Ying. Dan pada waktu Rose diserang di hotel, Sek berada di lobi hotel.

Tapi berdasarkan kesaksian Sek tentang pria mencurigakan yang ditemuinya di hotel, orang itu tinggi, kuat dan punya ilmu bela diri yang bagus. Gambarannya sama persis seperti pelaku yang Thee lawan.

Chang menduga dari ketiga tersangka yang tersisa, mungkin salah satunya menyewa pembunuh bayaran. Tapi menurut Chang, Rin yang paling kecil kemungkinannya.


Thee setuju. Kemungkinan dia hanya pelaku pelempar batu. Rin memang tampak sangat gelisah dan terganggu oleh ramalannya Rose sehingga dia terus bertanya-tanya tentang keberadaannya Rose.

Dia juga yang mengklaim menemukan jaket yang sama persis dengan jaket si pelaku pelempar batu. Tapi Thee yakin kalau Rin bukan menemukan jaket itu, melainkan mengambilnya diam-diam lalu mengembalikannya sambil menyalahkan Lyla atau Thee biar orang-orang mencurigai mereka alih-alih dirinya.

Chang menduga dia menyewa orang yang melempar batu atau mungkin juga dia bekerja sama dengan penjahat yang sebenarnya yang kemungkinan, antara Wuttikorn atau Phol.

"Dan jangan lupakan Auaychai. Dia selalu menempelimu setiap saat. Mungkin saja Wuttikorn, Auaychai dan Nong Rin satu tim."

"Wah! Kau bukan pria biasa. Kau belajar dari drama-drama suspense-mu dan memanfaatkannya. Kupikir kau cuma pintar jual tampangmu."

"Kau baik sekali. Memuji tapi kedengaran kayak nyindir!"


Rose tiba-tiba ingat tentang kilasan ramalannya tentang Rin dan Wuttikorn. Dia melihat Wuttikorn mendatangi suatu tempat, lalu setelah itu dia melihat Rin juga mendatangi tempat yang sama, di mana dia mendapatkan sebuah kalung dari seorang pria.

Jangan-jangan... pria yang dia lihat dalam ramalannya tentang Rin adalah Wuttikorn? Chang merasa itu mungkin saja karena di masa mudanya, Wuttikorn memang terkenal playboy. Skandalnya banyak berkurang setelah dia menikah.

Tapi Thee pernah dengar bahwa Wuttikorn punya banyak simpanan selebritis dan model. Dan lagi, Rin juga sering bicara diam-diam di telepon. Cara bicaranya seperti sedang bicara dengan pacar.

Tapi dia tidak pernah bilang siapa, entah apakah orang itu beneran pacarnya atau apa. Satu-satunya berita tentang Rin hanya tentang koojin (pasangan fantasi) dengannya.

Rose menyimpulkan, jika Rin dan Wuttikorn beneran punya affair, berarti mereka pintar banget sampai tidak pernah ada kebocoran apapun di medsos.


"Mungkin hanya peramal sepertimu yang akan mengetahuinya. Sekalinya tahu, kau hanya tahu sedikit-sedikit dan sepotong-sepotong. Dari potongan-potongan itu, kau menyatukan semuanya. Tapi tetap saja kau tidak tahu mana yang benar dan mana yang tidak."

Waktu Rose meramalnya 6 tahun yang lalu, penglihatan yang Rose lihat juga seperti ini kan? Tapi kemudian Rose malah mengumumkannya pada seluruh dunia dengan dramatis tanpa mengetahui sedikitpun tentangnya.

"Hei, aku kan sudah bilang bahwa aku hanya menggunakan bukti yang ada."

Chang buru-buru menengahi mereka dan meminta mereka untuk fokus saja dalam mencari penjahatnya. Tapi Thee tak peduli dan terus saja mengomeli Rose, lalu menunjukkan pesan dari Ti yang menyuruhnya untuk pulang ke rumah keluarganya dan upload selfie di sana untuk mengenyahkan skandal dia membawa cewek pulang ke apartemennya.

Dia sudah berkorban dengan memberikan ruang private-nya yang selama ini dia lindunginya dengan ketat demi membantu Rose. Seharusnya Rose tuh berterima kasih padanya.

"Kalau begitu, tolong kau sampaikan maafku pada Tante Rujee karena aku sudah melewati batas dan membuatmu banyak masalah."

"Sebaiknya kau ingat kata-katamu."


Thee lalu beranjak pergi untuk pulang bersama Chang, tapi terlebih dulu dia mewanti-wanti Rose untuk tidak ke mana-mana. Calon pacarnya Rose itu juga tidak boleh datang kalau tidak perlu-perlu banget.

Tapi... tunggu dulu. "Barusan kau menyebut ibuku 'Tante Rujee'. Sejak kapan kau mengenal ibuku? Dan sejak kapan kau jadi kerabatku?"

Rose mendadak canggung dan buru-buru mengklaim kalau dia hanya meniru Kheng. Kheng tuh penggemar beratnya Thee dan sering banget bilang kalau dia ingin menjadi menantunya Tante Rujee.

Hmm... benarkah? Tapi Rose kelihatan aneh banget. Bahkan setelah Thee pergi, Rose langsung diam-diam mengomeli dirinya sendiri seolah dia sudah ceroboh karena keceplosan.


Auay menelepon bosnya dan dengan bangga mengumumkan bahwa dia sudah membuat rencana. Bos tunggu saja kabar darinya besok. Dia lalu menelepon seseorang dan memerintahkan orang diseberang untuk menyingkirkan mobil yang sudah dia hancurkan dan menyiapkan mobil baru untuknya secepat mungkin.


Ran hendak merapikan koran-koran di meja tapi malah tak sengaja melihat fotonya Auay yang tampak berdiri di belakangnya Wuttikorn. Ran kontan cemas.

Begitu pulang, dia langsung membrowsing berita tentang Auay dan jadi semakin ketakutan mendapati Auay sekarang anak buahnya Wuttikorn.


Thee pulang dan langsung disambut dengan gembira sama Rawee. Dengan imutnya dia meminta Thee untuk tinggal lebih lama dan mengklaim Thee adalah orang yang paling dia rindukan di dunia ini.

Dia benar-benar anak yang imut dan sopan. Saat Thee membawakan banyak sekali mainan yang dikirim dari para penggemarnya, Rawee langsung menitipkan ucapan terima kasih untuk mereka.


"Kalau tidak ada drama, kau tidak akan pulang, kan?" Sindir Ibu. "Katakan pada ibu, siapa wanita itu? Apa ibu perlu menyiapkan mahar?"

"Ibu tahu kalau itu bukan Kratai?"

"Ya ampun, ibu melihat Kratai sejak dia lahir. Kau pikir ibu tidak bisa membedakan itu dia atau bukan? Jika kau tidak serius dengan wanita itu, maka jangan merusaknya. Tapi jika kau serius, maka bawa dia kemari dan kenalkan pada ibu."

"Bu, aku sudah berhenti melakukan hal buruk sejak..." (sejak apa?)

Tapi Thee mendadak bungkam dan hanya meyakinkan Ibu bahwa dia tidak akan menyakiti wanita manapun, terutama wanita yang di berita itu. Dia terpaksa mengakui bahwa wanita itu adalah Rose. Tapi ceritanya panjang, jadi mereka bicarakan pelan-pelan saja. Sekarang saatnya menidurkan Rawee.


Thee membacakan dongeng tentang keluarga beruang. Saat Thee berkata bahwa Papa Beruang tidak pernah memarahi anaknya sekalipun, malah Papa Beruang selalu memberikan banyak cinta pada anaknya, Rawee bertanya-tanya apakah ayahnya sendiri sebaik Papa Beruang.

Ibu dan Thee sontak saling berpandangan dengan canggung. Tapi tentu saja Thee tidak ingin membuat Rawee, jadi dia mengiyakannya saja.

"Aku ingin sekali punya ayah seperti anak-anak lain." Ucap Rawee sebelum kemudian dia tertidur.


"Dalam hidupnya, Rawee tidak akan pernah tahu siapa ayahnya yang sebenarnya kan?" Cemas Ibu.

"Iya. Jika sejak awal dia tidak pernah menerima dirinya sebagai ayahnya, dia tidak boleh menjadi ayahnya selamanya."

Bersambung ke part 6

Post a Comment

0 Comments