Sinopsis So Wayree Episode 2 - 5

Di Emperor, para eksekutif sedang membahas masalah proyek hotel Loei. Belum juga Poramin membahas lebih jauh, tiba-tiba saja Traitot mengusulkan agar Mitra yang menangani proyek ini.


Traitot beralasan bahwa Mitra sudah membuktikan bahwa dia punya prestasi yang baik. Para direktur yang lain setuju. Mitra belum sempat mengutarakan pendapatnya, Traitot tiba-tiba berkata bahwa dia sudah mengumpulkan segala informasi yang Mitra butuhkan. Jelas dia sedang mendesak Mitra untuk mengambil proyek ini.

Tak punya pilihan, Mitra akhirnya setuju. Poramin pun memutuskan bahwa Mitra-lah yang bertanggung jawab terhadap proyek ini, sedangkan Traitot ditunjuk untuk membantu Mitra.


Bukannya pergi kerja, Prin malah mendatangi Emperor dan lagi-lagi menuntut mau ketemu sama Ploy. Pak Satpam jelas bingung, benar-benar tidak ada pegawai bernama Ploy di sini. Tapi prin ngotot tak mempercayainya, malah mau menerobos masuk.

Usai membantu Mitra merancang proposalnya, Traitot mencoba mengajak Mitra makan siang bersama (Sok perhatian banget. Kayaknya dia sedang berusaha merayu Mitra). Mitra berniat menolak awalnya, tapi Traitot terus membujuknya sampai akhirnya Mitra setuju juga.

Tapi di tangga, Mitra malah melihat Prin yang sedang membuat keributan. Mitra jadi panik. Traitot meyakinkan Mitra bahwa dia yang akan menangani Prin dan langsung keluar menghadapinya.

Prin terus saja teriak-teriak memanggil Ploy. Traitot sontak mengancam akan memanggil polisi jika Prin tidak mau berhenti berteriak. Tidak seharusnya Prin mempertaruhkan reputasinya seperti ini. Kesal, tapi akhirnya Prin mengalah dan pergi.


Malam harinya, Poramin berkata bahwa ia ingin membuat pesta penyambutan untuk Mitra. Sejak Mitra kembali, mereka belum mengadakan pesta formal untuk menyambutnya. Mitra kurang setuju. Sebaiknya jangan dulu.

"Kenapa? Ayah ingin mendebutkanmu untuk posisi yang ayah inginkan untukmu. Ayah ingin kau mengurus departemen marketing."

"Bukankah Khun Traitot yang mengurusnya?"

"Tapi dia orang luar, nak. Keciali jika kau benar-benar ingin dia menjadi bagian dari kita."

Mitra minta dikasih waktu. Sekarang ini, dia sedang dalam masa mempelajari pekerjaan mereka. Dia ingin belajar lebih banyak. Baiklah, Ayah setuju. Dia bisa memulainya dengan proyek hotel Loei.

Tapi tetap saja Poramin ingin mendebutkan Mitra. Mendebutkan ahli waris yang akan mengambil alih bisnis keluarga mereka, bisa memberikan pengaruh kuat dalam bisnis mereka. Baiklah, Mitra terpaksa menyetujuinya.


Na mengajak Mitra ke bar untuk menghiburnya, tapi Mitra malah diam saja dengan wajah serius. Kebetulan, Prin juga berada di bar yang sama, mabuk-mabukan lagi. Gun heran padanya, kenapa juga dia pergi mencari Ploy ke Emperor. Dia yakin kalau Ploy itu cuma cewek yang digunakan oleh pihak The Emperor untuk memikat Prin dan mencari tahu rahasia perusahaan dari Prin.

"Aku tidak tahu. Mungkin begitu atau mungkin juga tidak."

"Siapapun dia. Dia cuma wanita penghibur yang digunakan The Emperor sebagai pemikat. Pasti tidak akan sulit bagimu untuk melupakannya. Iya kan?"

"Sulit! Dan aku tidak bisa melakukannya! Karena selama aku bersama Khun Ploy, aku benar-benar bahagia. Aku ingin dekat dengannya. Biarpun dia menipuku, aku tetap ingin bersamanya. Karena aku mencintainya! Aku mencintainya! Kau dengar aku, Khun Gun? Aku mencintainya! Aku mencintainya!"

Seorang wanita tiba-tiba menghampiri Prin saat itu. Tapi Prin benar-benar tidak tertarik padanya dan langsung pergi ke toilet. Dan saat itulah dia melihat Ploy yang baru keluar dan langsung memanggilnya.


Mitra kaget melihatnya. Tapi untunglah Na datang saat itu dan langsung menarik Mitra pergi bersamanya. Mereka berusaha melarikan diri secepat mungkin.

Tapi Prin mengejar mereka dengan cepat. Kedua wanita itu sontak menyembunyikan diri di balik mobil. Untungnya Prin cepat menyerah, kedua wanita itu akhirnya bisa lega.

Mitra kesal. Sungguh tak disangka kalau dia akan bertemu Prin lagi. Menurut Na, sebaiknya dia berhenti menyembunyikan diri dan pura-pura jadi orang lain seperti ini.

"Kurasa sudah saatnya bagimu untuk berani menghadapi kebenaran."


Yang tidak Mitra ketahui, Traitot sekarang mengkhianati perusahaan demi membantu Kirt dengan menjual informasi proyek itu pada Chen dan Pam. Kebetulan orang-orang itu bertemu di bar itu juga.

Prin memberitahu Gun bahwa dia melihat Ploy barusan. Gun tak percaya, mengira dia cuma berkhayal karena sudah mabuk berat dan berusaha mengajaknya pulang sekarang. Prin ngotot, dan saat itulah dia tak sengaja melihat Chen sedang ngobrol dengan Traitot.


Keesokan harinya, Prin akhirnya masuk kerja juga dan Chen dengan riang mengabarkan bahwa mereka berhasil memenangkan tender untuk proyek hotel di Loei.

Nanthawan langsung membangga-banggakan pencapaian putranya itu. Karena itulah, Nanthawan mengusulkan agar Chen jabatan Chen dinaikkan sebagai kepala departemen marketing menggantikan Prin, sedangkan Prin jadi asistennya Chen.

Seorang direktur tidak setuju. Bagaimanapun, Prin punya banyak prestasi di masa lalu. Nanthawan mengingatkan bahwa itu sudah jadi masa lalu. Sekarang pencapaian apa yang dimiliki Prin?

Chatchai menanyakan pendapat Prin, tapi Nanthawan dengan kejinya menolak pendapat pegawai biasa. Seharusnya Chatchai meninjau apakah seorang asisten pantas duduk dan menampakkan muka dalam rapat dewan direksi seperti ini.

Prin berbesar hati tak mempermasalahkan masalah jabatan itu karena dia merasa bahwa membuat kesalahan atau kesuksesan hanya satu kali saja, tidak akan bisa membuktikan apapun.

"Urus dirimu sendiri, jangan cuma pintar ngomong doang. Aku jami saat ada proyek tender lagi, aku akan langsung menawarnya." Sinis Nanthawan.


Chatchai buru-buru menyudahi rapat sampai di sini. Tapi Chatchai sebenarnya mengkhawatirkan Prin dan menyuruh Prin untuk istirahat saja sekarang, dia boleh kembali bekerja kalau sudah baikan.

"Kenapa? Anda takut saya akan mengundurkan diri?"

"Aku mengatakan ini karena aku mengkhawatirkanmu."

"Jangan khawatir. Selama saya belum mencapai apa yang saya janjikan, saya tidak akan melarikan diri ke manapun."


Di Emperor, Traitot dengan ahlinya pura-pura tak tahu dan menduga bahwa Sirimantra menggunakan cara-cara kotor untuk memenangkan tender ini.

Jelas kegagalan ini menghancurkan reputasi Mitra. Seorang direktur merasa sepertinya Sirimantra mengetahui besaran jumlah yang mereka tawarkan, mengingat jumlah yang ditawarkan Sirimantra hanya beda sedikit dari mereka.

Traitot mendadak jadi canggung mendengarnya, dan Mitra sepertinya memperhatikan itu. Sambil menatap Traitot dengan senyum sinis, Mitra meyakinkan para eksekutif bahwa dia akan lebih berhati-hati lain kali.


Sekretarisnya Prin membawakan dokumen proyek hotel Loei sambil bertanya-tanya apakah Prin tidak akan pergi ke acara konferensi pers-nya The Emperor? Pak presdir sekeluarga akan menghadiri acara peluncuran debut ahli waris The Emperor itu.


Usai sesi foto-foto, mitra diwawancarai para reporter, sementara kedua orang tunya ngobrol bersama para tamu. Chatchai sekeluarga baru tiba saat itu.

Nanthawan sinis seperti biasanya. Mengadakan acara besar-besaran seperti ini, menurutnya hanya buang-buang uang saja. Lagian mana mungkin ahli waris The Emperor bisa melawan putra mereka.

Mereka sengaja menyela sesi foto-foto sambil mengklaim bahwa mereka datang untuk mengucap selamat. Kedua orang tua Mitra jelas tidak senang melihat mereka, tapi Mitra berusaha tetap sopan menyapa mereka.

Mulai sekarang, mereka pasti akan sering-sering bertemu dan berparisipasi dalam banyak proyek, jadi Mitra dengan sopan meminta mereka untuk mengajarinya.

"Tentu saja, itu menarik. Sirimantra menang terus-terusan itu tidak menyenangkan." Sinis Chatchai.


"Menang dengan cara curang, aku tidak menganggapnya kemenangan sejati, Khun Chatchai. Tapi bagaimanapun, terima kasih sudah datang ke pestanya putriku."

"Tidak perlu berterima kasih, aku memang datang untuk memberikan dukungan moral. Ah, Nona... jika ada sesuatu yang tidak kau mengerti dalam bisnis, kau boleh tanya aku. Aku akan mengajarimu. Biar The Emperor mengerti arti kata 'Kemenangan'."

Poramin jelas tersinggung dan kesal mendengarnya. Tapi dia sempat membalas gara-gara seorang reporter yang meminta mereka untuk foto bersama. Chen dan Traitot diam-diam saling melempar senyum penuh arti, dan Mitra memperhatikan itu yang jelas saja membuatnya keheranan.
 

Keesokan harinya, Chatchai memanggil Prin dan menanyakan keadaannya. Prin sinis, tentang menjadi asistennya Chen?

"Ayolah, lakukan saja itu sekarang. Aku akan mencari jalan untukmu."

"Aku tidak masalah dengan posisi ini. Karena aku dipekerjakan di sini untuk membantu Khun Chanathip, jadi posisi apapun tidak masalah."

"Baguslah kau berpikir begitu. Aku memanggilmu kemari karena ada yang harus kuberitahukan padamu. Sekarang The Emperor mulai menyatakan perang dengan kita. Ai-Poramin mendebutkan putrinya yang akan membantu bisnisnya."

Chatchai lalu menunjukkan foto putrinya Poramin... yang jelas saja membuat Prin shock. "Paramita?"

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments