Sinopsis The Sand Princess Episode 1 - 1

 Sinopsis The Sand Princess Episode 1 - 1

"Perkenalkan, namaku Kotchanipa. Kot artinya bunga lotus. Hidupku seperti sebuah candaan. Aku selalu ditindas oleh orang lain."


Kot bercerita bahwa dirinya adalah seorang anak yatim piatu yang tak pernah mengenal siapa orang tuanya. Sejak kecil sampai dewasa, dia harus selalu belajar sambil bekerja.

"Jika kau membandingkan hidupku dengan bunga lotus. Aku adalah bunga lotus yang berada di bawah lumpur yang takkan pernah melihat matahari... sampai saat aku bertemu pria ini. Aku merasa seperti lotus sekarat yang akhirnya bertemu cahaya matahari."

Pria yang dimaksudnya adalah Jirapat, seorang pria muda anak orang kaya yang secara mengejutkan jadi teman dekatnya. Errr... tapi nggak gitu juga ding.

 

Nyatanya, Ji malah sering kali menjadikan Kot jadi budaknya, disuruh ngabsen, ngerjain laporan, beli makanan, ambil minuman, dll. Dan biarpun benci banget, tapi Kot tak pernah bisa menolaknya karena Ji selalu memberinya duit untuk melakukan segala macam perintahnya.

"Gadis miskin sepertiku berakhir jadi budak uangnya setiap saat. 4 tahun bersamanya membuatku punya cukup uang untuk membayar biaya kuliahku."


Hingga akhirnya... mereka pun berpisah setelah lulus kuliah karena Ji harus melanjutkan studinya ke luar negeri. Hari itu, Kot melakukan tugas terakhirnya sebagai budaknya Ji dengan mengepak barang-barangnya lalu mengantarkannya keluar.

"Apa aku akan bisa lulus tanpamu di sana?"

"Benar. Aku akan kehilangan sejumlah besar uang saat kau pergi."

"Jangan khawatir. Aku akan mengirim PR-ku lewat email." (Pfft!)

Jelas bukan itu yang Kot inginkan. Saatnya mereka berpisah, Ji langsung membentangkan tangannya minta dipeluk. Tapi Kot nggak mau dan langsung menarik tangan Ji ke kopernya. Dadah!

"Kau tidak mau memelukku?"

"Nggak! Dadah!"

"Jangan sedih yah!"

Kot mengiyakannya saja dan begitu Ji pergi, dia langsung menjerit kegirangan. Akhirnya dia bebas!


Tapi suatu hari, tiba-tiba temannya - Maew, mendatanginya dengan panik dan membawa kabar buruk. Teman mereka, Rin, hamil anaknya Ji dan sekarang Rin berencana mau menggugurkannya. OMG!

Mereka agak kurang percaya sebenarnya. Maew bahkan curiga jangan-jangan itu bukan hasil tesnya sendiri. Sedih mendengar tuduhannya, Rin langsung nekat mau minum pil penggugur kandungan. Kot kontan panik mencegahnya dan merebut botol obat itu.

"Ji tidak menjawab teleponku. Aku harus bicara dengannya. Jika tidak, aku akan menggugurkannya."

Panik dan cemas, Kot langsung membantunya menelepon Ji. Tapi teleponnya juga tak dijawab. Rin sedih, Ji pasti sedang bersama cewek baru sekarang. Dia tidak akan mau bertanggung jawab.

Kot tak percaya. "Ji bukan orang semacam itu."


Err... tapi nyatanya, Ji memang orang semacam itu dan dugaan Rin benar adanya. Ji tidak menjawab teleponnya karena lagi asyik bermesraan dengan wanita lain. Parahnya lagi, aksi mereka ketahuan ayahnya si wanita dan ayah wanita itu langsung menuntut Ji untuk menikahi putrinya setelah studinya selesai.


Rin histeris mau menggugurkannya saja. Kot kontan panik menghentikannya dan berusaha meminta Rin untuk tenang. Dia janji akan membantu Rin. Tunggu sampai bayi itu lahir lalu mereka bisa melakukan tes DNA bayi itu dan DNA-nya Ji. Ji pasti bertanggung jawab.

"Siapa sangka bahwa ikut campur dalam urusannya Ji akan mengubah hidupku selamanya?"


Beberapa bulan kemudian, Kot kaget melihat Ji tiba-tiba sudah ada di rumahnya. Kapan dia balik? Katanya dia akan tinggal di luar negeri bertahun-tahun?

"Aku balik untuk bertunangan. Aku sekarang tunangan sama Aff."

"Aff? Aff si model cantik itu?"

"Betul! Sini kupeluk!"

"Jangan peluk aku!"

"Aku masukin paketanmu nih." Ujar Ji sambil nunjuk sebuah kardus di hadapan mereka.


Hah? Kot bingung. Perasaan dia tidak beli apapun deh. Bersama-sama mereka mendekati kardus itu saat tiba-tiba saja terdengar bunyi OEK dari dalamnya. Ji kontan melompat ketakutan dan berlindung di belakangnya Kot. Apaan tuh?!


Mereka akhirnya bersama-sama membuka kardus itu... dan mendapati isinya adalah seorang bayi perempuan. OMG! Ada sebuah surat di dalamnya. Dan ternyata bayi itu adalah bayinya Rin.

Dalam suratnya, Rin memberitahu mereka bahwa nama bayi ini adalah Moji. Dia tidak menggugurkan bayi ini karena Kot. Kot pernah janji padanya kalau Kot akan membantunya, jadi sekarang dia meminta Kot untuk menepati janjinya dengan menjaga bayi ini.

Kot langsung menghubungi Maew untuk mencari Rin, tapi malah diberitahu kalau Rin sudah pergi ke luar negeri bersama dengan suami bulenya dan dia tidak akan pernah kembali lagi.


Ji masih sulit mempercayainya. Dulu waktu Kot memberitahukan masalah ini padanya, dia kira kalau Kot cuma bercanda doang. Jadi ini beneran?

"Dia menghilang setelah kami bertemu waktu itu, jadi kukira dia bohong hanya untuk mendapatkan perhatianmu. Aku tak pernah mengira kalau dia beneran hamil. Dan aku bahkan tak bisa menghubungimu saat itu!"

Tapi, sekarang kan orang tua Ji sudah tiada. Cuma tinggal kakaknya dan bibinya, mereka pasti takkan keberatan dengan bayi ini, kan?

Oh, tidak! Kakaknya Ji pasti akan membunuhnya kalau kakaknya itu sampai tahu. Apalagi dia baru saja tunangan sama Aff. Keluarganya Aff telah banyak berjasa bagi keluarganya, mereka bahkan pemegang saham terbesar di perusahaannya. Kalau keluarganya Aff sampai tahu, maka perusahaannya sudah pasti takkan bisa stabil.


"Terus apa yang akan kau lakukan?"

"Nggak tahu. Kau sendiri yang berjanji, kau harus membantuku mengurus bayi ini."

"Kau ingin aku bagaimana?"

"Aku akan mempekerjakanmu jadi ibunya Moji!"

HAH?! Kot jelas nggak mau. Ji terus berusaha membujuknya. Dia akan kasih uang 2 juta baht plus apartemen dan gaji untuk Kot.

"Kau sudah gila apa? Kau baru saja meminta seseorang untuk jadi ibunya anakmu! Dia anakmu, bukan anjing!"

"Lalu apa kau punya pilihan lain?"

"Nggak."


"Tolonglah. Hanya untuk sementara waktu. Setelah aku sudah mantap segalanya dengan Aff, aku akan mengurusnya sendiri. Aff sekarang sedang mempromosikan film terbarunya. Kalau dia tahu tentang ini, Aff pasti akan membunuhku."

"Aku bahkan tidak punya suami dan kau menyuruhku untuk jadi seorang ibu. Apa kau gila?!"

Baiklah, terserah. Kalau Kot tidak mau merawat bayi ini, maka Ji akan menyerahkannya ke panti asuhan saja, biar dia jadi anak yatim piatu kayak Kot. Kot jadi galau, tak tega memikirkan bayi itu akan bernasib seperti dirinya tapi juga masih belum mau menyerah.


Tapi akhirnya... dia menyerah juga. Dan begitulah bagaimana dia akhirnya pindah ke apartemen mewah yang disediakan Ji dan merawat bayi itu sendiri dan jadi seorang single mother bayaran.

"Aku jadi seorang ibu perawan. Aku bahkan tak pernah punya pacar. Benar-benar sulit membesarkan bayinya Ji seorang diri. Kesehatanku kacau, aku jadi seorang ibu yang jelek."


Pun begitu, Kot tetap membesarkannya dan menyayanginya sepenuh hati seperti anak sendiri. Waktu terus bergulir hingga sekarang bayi itu sudah berumur dua tahun. Selama itu, Ji terkadang datang untuk mengecek keadaan Moji dan membawa berbagai hadiah untuk Moji.

Ji benar-benar mengurus segalanya dengan baik, memastikan kondisi kehidupan dan makanannya Moji baik. Dan dia tak pernah pelit untuk bayar mahal.

"Satu-satunya yang tidak mau dia lakukan adalah mengakui secara resmi kalau dialah ayahnya. Jadi aku seperti seorang ibu tunggal yang membesarkan putriku seorang diri. Aku bahkan sudah menyerah untuk menemukan cinta sejatiku sejak saat aku setuju untuk merawatnya."


Di tempat lain, seorang pria bernama Kirakorn baru saja selesai berpakaian saat sekretarisnya menelepon dan mengabarkan bahwa semua desain mereka sudah dikirim. Cuma resor di Chiang Mai saja yang belum selesai mendiskusikan desaainnya. Kalau begitu, Ki memutuskan untuk mengurus sendiri masalah resor di Chiang Mai itu.


Pada saat yang bersamaan, Kot baru saja pulang bersama Moji saat Maew meneleponnya dan mengabarkan bahwa guru mereka tengah sakit parah sekarang. Cemas dan panik, Kot langsung menelepon Ji dan meminta Ji untuk menjaga Moji selama beberapa hari untuknya. Dia harus pergi ke Chiang Mai.

Ji menolak dan jadilah mereka ribut. Dan gara-gara itu, Kot jadi tidak mengawasi Moji. Dan saat akhirnya dia sadar, dia malah melihat Moji keluar ke jalan.

Kot kontan panik berusaha mengejar Moji, tapi terlambat, Moji sudah lari ke jalan... tepat saat sebuah mobil melaju ke arahnya. Aarrgh! Kot sontak menjerit panik.


Tapi untunglah tiba-tiba Ki muncul mengejar Moji dan berhasil menyelamatkannya tepat waktu. Fiuh! Kot sungguh berterima kasih padanya. Tapi dia masih belum selesai dengan teleponnya. Sebentar yah.

"Halo? Aku tidak mau tahu. Kau ayahnya, kau harus datang! Guruku adalah orang yang sangat penting bagiku. Aku harus pergi!"

Kot lalu mengambil Moji dari Ki dan berterima kasih sekali lagi padanya. Ah, ternyata Ki tetangganya Kot dan pernah beberapa kali melihat Moji di lobi. Dan Kot sepertinya terpesona padanya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments