Sinopsis My Unicorn Girl Episode 5 - 2

Sang Tian penasaran apa maksud Pelatih Ma dengan dia akan membuat mereka kembali ke tempat asal mereka?


"Dia akan mengeluarkan kita." Timbrung Wen Bing. "Masa kau tidak mengerti?"

Sang Tian jelas ketakutan tak mau itu terjadi. Xiao Xiao santai meyakinkan bahwa mereka pasti akan lulus asalkan mereka mengikuti langkah-langkahnya.

Jadi begini, dia dengar bahwa nilai departemen Seluncur Indah selalu bagus karena adanya sebuah buku pertanyaan terpilih yang beredar di antara mahasiswa Seluncur Indah. Jika mereka bisa mendapatkan buku itu dan mempelajarinya, mereka pasti bisa memenangkan pertarungan.

Bukankah Wen Bing dekat dengan Meng Na. Jadi dia bisa kan berkorban demi mendapatkan buku itu? Wen Bing menolak, Meng Na bisa diserang teman-temannya jika Meng Na memberikan buku itu padanya.

"Kau tahu cara mengurus seorang gadis." Sindir Xiao Xiao. "Kita akan dikeluarkan kalau tidak bisa menang."


Wei Lian langsung meminta Sang Tian untuk membujuk Wen Bing, ini menyangkut masalah hidup dan matinya mereka. Sang Tian galau. Tapi akhirnya dia menuruti Wei Lian dan mencoba membujuk Wen Bing. Tapi bahkan sebelum dia sempat mengatakan apapun, Wen Bing langsung beranjak bangkit.

"Itu cuma sebuah buku, serahkan padaku." Ujar Wen Bing ambigu lalu pergi.

 

Meng Na sendiri sedang dikuntit ke mana-mana sama seorang temannya karena ternyata dia mau menyerahkan buku panduan itu ke Wen Bing. Tidak boleh! Pelatih Xue bahkan mengancam akan membunuhnya kalau Meng Na sampai memberikan buku itu ke Wen Bing.

Meng Na pura-pura nurut lalu masuk toilet dengan alasan sakit perut. Padahal begitu temannya keluar, Meng Na diam-diam mengendap keluar melalui jendela. Tapi begitu keluar, tiba-tiba saja muncul dua orang temannya yang lain yang langsung menangkapnya.


Tim hoki es minus Wen Bing berusaha keras untuk belajar, tapi tetap saja rasanya terlalu sulit, otak mereka nggak nyampe. Mana mata pelajarannya banyak banget lagi. Ada matematika lanjutan, psikologi, gizi, anatomi, biologi. Astaga! Ini jurusan apa sih sebenarnya? Kedokteran?

Wei Lian dan yang lain jadi gelisah banget memikirkan Wen Bing yang belum kembali juga. Jangan-jangan dia kabur? Atau mungkin dia malah memanfaatkan kesempatan untuk kencan sama Meng Na?

Mereka semua langsung meroceki Sang Tian untuk mencari Wen Bing dan bicara dengannya. Mereka cuma waktu satu hari. Jadi mereka tidak boleh menyiakan-nyiakan waktu.

Sang Tian sampai pusing mendengar rentetan kecerewetan mereka. Dia mau protes, tapi seorang teman mereka tiba-tiba jadi berani banget memerintahkan Sang Tian untuk pergi sekarang juga. Dan Sang Tian langsung menurut dengan patuh lalu pergi.


Tapi saat dia lewat di gelanggang es, dia melihat seorang mahasiswi cantik sedang latihan Seluncur Indah sendirian. Sang Tian terpana melihatnya. Tapi saat si mahasiswi cantik melakukan lompatan quadruple lutz, dia melakukan kesalahan dalam pendaratan dan terjatuh.

Tapi dia pantang menyerah dan terus berusaha... dan saat itulah dia baru menyadari kehadiran Sang Tian. Sang Tian mau kabur, tapi si mahasiswi cantik dengan cepat mencegahnya dan bertanya kenapa Sang Tian menatapnya.


Sang Tian meminta maaf, dia hanya tak sengaja lewat dan menatapnya terlalu lama. Dia sedang berlatih putaran depan quadruple kan?

"Kau mengerti seluncur indah?" Heran si mahasiswi cantik.

Sang Tian mengaku tahu sedikit. Ada beberapa peseluncur yang mempelajari gerakan itu. Tapi jika dia hanya menarget pada poin teknis, dia hanya akan membuat lebih banyak kesalahan yang akan memperburuk skor totalnya.

Gerakan itu tidak membutuhkan kekuatan dan teknik, melainkan postur. Gerakan itu adalah teknik sulit yang baru dipecahkan. Banyak orang telah melewatkan melewatkan waktu terbaik untuk melatihnya. Dia harus terbiasa dengan posturnya sejak kecil agar bisa menampilkannya dengan baik.

"Maksudmu aku tua?"

"Bukan begitu. Aku sudah mengamatimu, gerakan dan postur tanganmu sangat elegan dan lentur. Kau lebih baik daripada aku. Jika ada hadiah individu untuk poin artistik, kau pasti juaranya"

Si mahasisiswi cantik menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki  dengan keheranan (Hmm, apakah dia sadar kalau Sang Tian itu wanita?). Tapi dia tidak mengatakan apapun tentang Sang Tian dan hanya tanya apakah maksudnya Sang Tian, dia buruk dalam gerakan itu? Sang Tian panik menyangkal dan menjelaskan maksudnya adalah jangan memaksakan diri.


Si mahasiswi cantik geli mendengar kepanikannya. "Siapa namamu?"

"Halo, Senior Miao Miao. Aku Sang Tian, mahasiswa baru di departemen Hoki Es."

"Kau mengenalku?"

"Tentu saja. Kau adalah gadis tercantik di kampus. Dewinya Senior Meng Qi."

"Omong kosong! Siapa yang mau jadi dewinya?"

Yang tidak Sang Tian sangka, Miao Miao tiba-tiba memberinya buku yang sedang dia cari-cari. Dia sudah dengar bahwa departemen Hoki Es sedang mencari buku ini, makanya Miao Miao mencetak lebih untuk mahasiswa baru.

"Anggap saja ini hadiah sambutan."

"Terima kasih, Kak Miao Miao."

Err, tapi... jika misalnya dia meng-copy buku ini lebih banyak untuk teman-temannya, apa Miao Miao akan marah? Miao Miao geli mendengarnya, dia sudah memberikan buku ini pada Sang Tian, jadi terserah Sang Tian mau dia apakah buku ini. Sang Tian senang dan langsung memuji Miao Miao lalu pergi sambil melompat-lompat kegirangan.


Semua orang sontak rebutan begitu Sang Tian kembali dengan membawa salinan buku itu dan langsung berterima kasih sama Sang Tian dan Wen Bing. Eh, tapi... di mana Wen Bing?

"Entahlah, aku tidak melihatnya."

"Bukunya sudah ada di sini. Dia masih berkencan? Dia sangat berani. Kenapa dia tidak mencemaskan ujian besok?"

Sang Tian tiba-tiba jadi sedih mendengar Wen Bing lagi kencan sama Meng Na. Tapi dia buru-buru menguasai diri dan menyuruh semua orang untuk belajar saja sekarang juga.

Tapi yang tak disangkanya, para pria itu tiba-tiba memutuskan untuk pindah belajar di kamarnya Sang Tian saja. Mereka bahkan tidak menunggu jawaban Sang Tian dan bersikap seolah itu keputusan akhir, membuat Sang Tian jadi kebingungan.


Padahal sebenarnya Wen Bing tidak menemui Meng Na sama sekali, melainkan menemui Min Jun yang entah bagaimana berhasil mendapatkan buku itu juga. Min Jun heran, kenapa Wen Bing membutuhkan buku panduan itu? Bukankah dia pintar menghapal? Oh, Min Jun tahu... Wen Bing pasti membutuhkan buku ini untuk membantu 'seseorang', kan?

"Kau banyak bicara."

"Aku banyak bicara? Hei! Kalau aku tidak banyak bicara, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan buku itu? Dengar yah, aku mengorbankan penampilanku dan membuang reputasiku demi dirimu."


Min Jun dengan pedenya mengklaim kalau dia tidak akan melakukan hal semacam ini lagi. Bagaimana bisa seorang seniman hebat yang punya galeri seni seperti dirinya, dikendalikan oleh orang lain.

Tapi saat Min Jun dengan tatapan tajamnya mengancamnya untuk balik ke kampusnya dan menghadiri kelas ekonomi mikro, Min Jun mendadak melempem dan langsung kabur.

 

Kamarnya Sang Tian dan Wen Bing yang biasanya selalu rapi, sekarang jadi kotor dan berantakan banget gara-gara teman-temannya yang ngotot belajar di sana sambil ngemil, dan Sang Tian bahkan tidak tahu bagaimana harus menghentikan mereka.

Saat dia bagi-bagi minuman pada semua orang, Wei Lian tiba-tiba merangkulnya untuk berterima kasih padanya. Mereka bisa selamat berkat Sang Tian, Wei Lian hanya bisa memberikan semangatnya pada Sang Tian sebagai bayarannya.

Wen Bing baru pulang saat itu dan langsung mendorong Wei Lian dari Sang Tian lalu tegas mengusir semua orang.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments