Sinopsis My Unicorn Girl Episode 5 - 3

Setelah semua orang pergi, Sang Tian sekarang harus kerepotan untuk membersihkan semuanya. Wen Bing melihat buku itu dengan keheranan. Dari Sang Tian mendapatkan buku ini? Dia pikir kalau dialah yang akan mendapatkan buku ini?


"Bukankah kau sibuk kencan? Aku akan dikeluarkan pada saat kau mendapatkannya." Sindir Sang Tian cemburu.

"Ini cukup lengkap tapi dengan jawaban umum. Kau harus memperbaruinya."

Sang Tian jadi tambah kesal. "Iya, mana bisa versi fotokopiku dibandingkan dengan salinanmu yang sudah dilengkapi?"

Dia langsung merebut buku itu lalu pergi.


Keesokan harinya saat Sang Tian baru tiba di ruang ujian, dia malah mendapati Meng Na sedang menunggu di sana dengan gelisah mencari Wen Bing untuk memberikan buku ini padanya.

Sang Tian terkejut mendengarnya. Jadi Wen Bing belum mendapatkan buku ini? Belum, Meng Na tidak bisa memberikannya karena dia diawasi dengan ketat sama teman-temannya.

Sang Tian jadi khawatir. Tapi dia meyakinkan Meng Na untuk tidak panik, dia akan berusaha melakukan sesuatu untuk membantu Wen Bing. Meng Na pergi saja, sekarang sudah waktunya ujian soalnya.

Baiklah, Meng Na akhirnya menitipkan buku itu ke Sang Tian lalu pergi. Dan tak lama setelah itu, Wen Bing baru datang dan melihat buku itu dengan sinis karena sampulnya dipenuhi berbagai macam gambar pink. Siapa yang ngasih buku ini ke Sang Tian? Kayak cewek banget. Dia bahkan langsung mengembalikan buku itu dengan cuek.


Ujian dimulai dan semua orangpun mulai mengerjakan soal dengan serius. Tapi di tengah ujian, Sang Tian tiba-tiba melihat Wen Bing berhenti mengerjakan soalnya.

Sang Tian cemas seketika, jangan-jangan Wen Bing tidak bisa menjawab dan mau menyerahkan lembar jawaban kosong. Tidak bisa! Sang Tian harus membantunya.

Maka Sang Tian pun nekat menulis jawaban-jawabannya di sebuah kertas lalu melemparkannya ke Wen Bing. Tapi Wen Bing malah cuma mengantongi kertas itu dengan cuek.

Sang Tian kesal. Tapi dia pantang menyerah dan terus menulis ulang di kertas kedua. Tapi kali ini lemparannya meleset dan ketahuan sama Pelatih Ma. Hadeh!


Pelatih Ma langsung menuntut pelakunya untuk mengaku. Sang Tian hampir saja mau mengaku, tapi Wen Bing tiba-tiba mengakui dirinyalah pelakunya.

Wen Bing langsung dibawa ke ruangannya Pelatih Ma untuk diinterogasi. Dia mengklaim kalau dia tidak memberikan contekan itu pada siapapun dan meminta Pelatih Ma untuk menghukumnya seorang.

Pelatih Ma sama sekali tak mempercayainya karena tulisan tangan di contekan itu beda dengan tulisan tangannya Wen Bing. Katakan saja, siapa yang menulis contekan ini, mana tulisannya jelek banget lagi kayak cakar ayam?

"Saya yang melakukannya." Sang Tian tiba-tiba muncul mengakui perbuatannya. "Sayalah yang menulis tulisan cakar ayam itu. Saya akan mencakar untuk anda kalau anda tidak percaya. Err, maksud saya menulis."


Wen Bing tertawa mendengarnya. Sang Tian meyakinkan kalau Wen Bing tidak bersalah, dia sendirilah yang melakukannya. Pelatih Ma sinis mendengar kesetiakawanan mereka. Padahal kalau Sang Tian tidak usil, Wen Bing bisa mendapat nilai terbaik. Hah?

Sang Tian langsung mengecek lembar jawaban Wen Bing yang ternyata sudah dijawab semua dengan sempurna. Sang Tian menyesal seketika. Maaf.

Pelatih Ma kecewa. Tapi karena mereka berani jujur, jadi dia tidak akan membiarkan mereka. Nilai mereka akan sedikit dikurangi dan harus mengikuti ujian remedial. Selain itu, mereka juga harus dihukum membersihkan gelanggang es selama satu semester penuh.


Begitu mereka keluar, Sang Tian langsung membuntuti Wen Bing dengan penuh rasa bersalah. Dia benar-benar minta maaf sudah menyabotase Wen Bing.

"Tolong pastikan terlebih dulu sebelum kau ingin membantu."

"Siapa yang tahu kalau kau sudah selesai menjawab? Kau sudah selesai padahal aku baru mengisi setengah."

"Itu karena kau bodoh."

"Iya, aku bodoh. Meski demikian, aku membuat kesalahan. Aku akan minta maaf."

"Itu saja?"

"Apa yang kau inginkan?"

"Traktir aku."


Oke, tapi Sang Tian tidak mampu kalau harus beli yang mahal-mahal kayak abalone atau lobster. Uang sakunya habis gara-gara si penipu itu.

"Jadi kau ditipu oleh agen itu? Pantas saja kau kembali dengan membawa semua barangmu, kupikir karena kau bilang kalau kau tidak tega meninnggalkanku."

Sang Tian canggung mendengarnya. Intinya bukan itu. Dia bisa mentraktir Wen Bing, tapi bukan yang mahal. Baiklah, Wen Bing akan makan apa saja yang Sang Tian suka.

"Ada banyak. Hotpot, barbeku, ikan bakar, oden, ayam goreng..."

"Aku pilih oden."

"Kenapa?"

"Kalau begitu aku ingin abalone dan lobster."

"Aku setuju makan oden!"

"Ayo kita bersihkan gelanggang esnya."


Pelatih Xue mendatangi Pelatih Ma sambil menyindir insiden penyontekan itu. Sepertinya Departemen Seluncur Indah akan menduduki peringkat teratas lagi.

Pelatih Ma santai. Mereka kan masih belum tahu nilai rata-ratanya. Pelatih Xue yakin dirinya akan menang. Belum sempat Pelatih Ma membantu, Min Jun datang dengan penampilan resmi untuk bertanggung jawab sebagai walinya Wen Bing.

Dia meminta maaf atas Wen Bing yang menyontek dalam ujiannya. Dia janji akan memberi Wen Bing pelajaran nanti, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi.

 

Pelatih Ma mau ngomong, tapi Pelatih Xue tiba-tiba menyela dirinya dan bicara dengan manis banget pada Min Jun, soalnya dia baru tahu tentang Min Jun yang merupakan adiknya ibunya Wen Bing, seorang konglomerat.

Dia memberitahu Min Jun bahwa anak-anak bersikap sombong dan memiliki kepribadian mereka sendiri itu wajar. Mereka tidak bisa menyalahkan orang tua.

Justru guru-guru seperti merekalah yang seharusnya lebih memperhatikan murid-murid mereka karena merekalah yang menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak itu. Tanggung jawab yang mereka pikul lebih berat.

"Yakinlah, Tuan Cheng. Kami akan memperhatikan mentalitas siswa kami."

"Kata-kata anda benar, Pelatih Ma."

"Dia Pelatih Xue, akulah Pelatih Ma." Ralat Pelatih Ma.

Tapi Min Jun bahkan tidak mempedulikannya dan terus memperhatikan Pelatih Xue. Dia malah langsung mengajak Pelatih Xue untuk berteman dengannya di Wechat dengan alasan biar mereka bisa mendiskusikan tentang Wen Bing. Pelatih Ma kesal dicuekin. Min Jun bahkan langsung pergi setelah itu tanpa mempedulikan Pelatih Ma sedikitpun.


Sang Tian tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan zamboni itu, tapi Wen Bing ternyata bisa. Sang Tian benar-benar kagum padanya. Wen Bing benar-benar jenius, apa yang tidak dia bisa?

Mereka pun melakukan hukuman mereka dengan riang gembira. Sang Tian benar-benar antusias banget menanyakan ini dan itu tentang zamboni-nya dan Wen Bing bisa menjawab semuanya dengan lancar.


Kagum, Sang Tian sontak berbalik padanya... dan mendadak canggung mendapati wajah mereka sangat dekat. Sang Tian buru-buru mengalihkan topik membahas oden. Tiba-tiba zamboni itu berguncang. Sang Tian jadi panik dan refleks berpegangan pada Wen Bing, membuat Wen Bing terpesona padanya.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments