Sinopsis Prophecy of Love Episode 5 - 4

Rose penasaran dengan ucapan Paul tadi dan langsung mencari berita tentang Khun Ying yang ternyata benar-benar akan bercerai dengan Jenderal.


Pat juga membaca berita itu dan langsung heboh mengabarkannya ke suaminya. Menurut berita, Khun Ying sakit hati sampai mau bunuh diri dengan terjun dari tebing, tapi berhasil diselamatkan beberapa orang. Untungnya berita itu tidak menyebutkan siapa saja yang menolong Khun Ying.


Phol tampak sangat gelisah gara-gara itu, tapi dia cepat-cepat menutupinya dan bergegas menghindar dengan alasan mau rapat.


Di lokasi syuting, Rin ditelepon seseorang yang mengabarkan masalah itu padanya. Rin yakin yang membocorkan rahasianya Khun Ying pastilah Rose.

Rin yakin kalau Thee pasti mengetahui keberadaan Rose. Kalaupun tidak, Rin akan memberitahu Thee tentang masalah Khun Ying padanya. Rin yakin Thee pasti akan panik untuk segera mencari Rose, Thee juga gelisah karena ramalannya Rose.


Yang tidak dia ketahui, Thee yang sedang makan siang bersama Ti, justru sedang membicarakan masalah itu juga. Khun Ying tidak akan dipenjara atas kasus kakaknya, tapi dia terpaksa harus kehilangan pernikahannya dan kepercayaan seseorang yang dia cintai.

"Segala hal ada harga yang harus dibayar."

"Kau juga harus menyadari itu. Hal sembrono yang kau lakukan sekarang ini juga ada harga yang harus dibayar. Mengerti?"


Berniat memanfaatkan Thee untuk melacak keberadaan Rose, Tin pun mendekati Thee dan to the point menanyakan berita tentang Khun Ying. Thee pura-pura tidak tahu, memangnya ada apa?

"Dia dan suaminya mau cerai padahal mereka tidak pernah punya konflik sebelumnya. Segalanya berjalan sesuai ramalannya Rose. Aku mencemaskanmu. Aku khawatir kau akan menghadapi masalah hidup dan mati seperti ramalannya Rose."

Thee santai mengklaim kalau dia tidak mempercayai ramalannya. Kenapa juga dia membiarkan seseorang menentukan takdir atau masa depannya? Apa yang terjadi pada Lyla itu terjadi karena kesalahannya di masa lalu. Dia berbohong pada masyarakat.

Tapi yang terburuk dari kasusnya Lyla adalah adanya 'seseorang' yang memfitnahnya. Sepertinya itu karena masalah cinta masa lalu atau dendam.

Sedangkan Khun Ying, dia dan suaminya mungkin sudah lama punya masalah. Hanya saja orang lain tidak mengetahuinya. Ramalannya Rosita mungkin tidak berhubungan.


"Baik dia meramal atau tidak, apa yang akan terjadi, pasti akan terjadi."

"Bagaimana kalau Rosita benar-benar mengaduhkan apa yang dia lihat pada orang lain?"

"Rosita tidak akan melakukan itu?"

"Bagaimana kau tahu sampai kau membelanya segala? Apa kau sudah membuat kesepakatan dengannya?"

Thee terdiam canggung. Ti panik menyangkal, Thee tuh benci banget sama Rose, mana mungkin mereka membuat kesepakatan? Rose tidak mengganggu Thee mungkin karena Rose takut bermasalah sama Thee.

"Kalau begitu, kapan terakhir kali kau bicara dengannya?"

"Kami bertemu tapi bukan berarti kami bicara."

Dia mengklaim bahwa pada insiden ibunya Lyla itu, dia dan Rose cuma kebetulan bertemu di jalan. Mereka tidak punya kesempatan untuk ngobrol. Thee justru penasaran kenapa Rin begitu ingin bertemu dan bicara dengan Rose? Dia punya masalah atau takut Rose akan membuka rahasianya? Apa dia punya rahasia besar?

Rin menyangkal dan mengklaim kalau dia hanya khawatir sebagai kenalannya Rose saja. Dia lalu buru-buru menghindar dengan alasan tidak ingin mengganggu makan siang mereka.


Thee lalu ditelepon Chang yang memintanya untuk datang ke kantor polisi. Tapi karena Thee masih ada syuting satu adegan lagi, Thee langsung menyuruh Ti untuk mendesak tim produksi untuk mempercepat syutingnya.

Dia akan ke toilet dulu sebentar. Begitu dia keluar nanti, syuting sudah harus siap. Ti langsung semangat teriak-teriak menyuruh semua kru unuk bersiap. Aktor utama lagi rajin kerja, ayo cepetan!


Jenderal datang ke kantor polisi untuk menjamin Khun Ying. Tapi dia menegaskan bahwa dia hanya melakukan tugasnya sebagai suami untuk yang terakhir kalinya. Hanya ini yang bisa Jenderal lakukan.

"Mulai sekarang, kau harus menjaga dirimu sendiri. Aku akan pergi ke luar negeri untuk sementara waktu. Tentang perceraian, pengacaraku akan membawakan dokumen untuk kau tanda tangani."

Jenderal meminta maaf pada Sek atas kesalahpahamannya dan meminta Sek untuk menjaga nyonya-nya dengan baik. Khun Ying panik dan berusaha meyakinkan Jenderal bahwa dia menyesal dan siap menebus kesalahannya.

"Bagaimana bisa kau menebus kesalahanmu?! Kau bersalah terkait kematian Nuch sampai penculikan Rosita. Selama bertahun-tahun tapi kau masih belum berubah. Kau masih temperamental dan gegabah. Melakukan kesalahan dan baru menyesal kemudian."

Tapi bagaimanapun, Jenderal masih menganganggap Khun Ying sebagai adiknya dan dia memaafkan Khun Ying atas segalanya. Dia lalu mengecup kening Khun Ying untuk yang terakhir kalinya lalu pergi.


Khun Ying ingin mengejarnya, tapi Ayah langsung mencegahnya dan meyakinkannya bahwa yang terpenting adalah Jenderal sudah memaafkannya. Khun Ying sontak menangis dalam pelukan Ayah.

"Aku sudah mendapatkan karmaku. Aku sudah tidak punya siapapun."

"Kau masih punya ayah."

"Anda juga masih memiliki saya. Saya akan menjaga anda selamanya." Janji Sek.


Chang dan Thee muncul saat itu untuk menuntut bicara dengan Sek. Selain masalah kematian Nuch, Chang yakin ada beberapa bukti yang belum mereka. Dia butuh informasi dari Sek untuk menentukan siapa pelaku yang sebenarnya. Pernyataan Sek mungkin juga bisa membebaskan mereka dari dugaan pengancaman dan percobaan pembunuhan terhadap Rose.

Sek mengakui bahwa dia memang beberapa kali berusaha menculik Rose. Tapi dia tidak pernah menenggelamkan Rose. Dan tentang kejadian di hotel, dia bahkan tidak yakin apakah Rose tinggal di sana atau tidak.

Memang dia mengintai di sekitar tokonya Rose pagi harinya, tapi dia mendengar pegawainya Rose bilang bahwa Rose pergi ke luar negeri. Tapi siang harinya Khun Ying tak sengaja melihat Rose di rumah sakit bersama Paul.

Lalu malam harinya, Khun Ying dan Jenderal makan malam di hotel tersebut untuk memberi Sek kesempatan untuk mengecek apakah Rose benar-benar ada di sana atau tidak. Tapi biarpun dia sudah berkeliling, dia tidak menemukan Rose sama sekali.


Tapi... sebenarnya ada kejadian aneh waktu itu. Saat dia lewat jalan belakang, dia tak sengaja bertubrukan dengan seorang pria mencurigakan. Pria itu tampak sangat terburu-buru dan pria itu langsung menonjoknya begitu mereka bertabrakan lalu kabur begitu saja.
 
Setelah itu Sek terburu-buru kembali ke Khun Ying, tapi dia tidak memberitahukan masalah terakhir itu pada siapapun. Tidak ada saksi mata, hanya dia seorang yang melihat pria mencurigakan itu.

"Aku tidak bohong. Aku tidak pernah berpikir untuk menyakiti atau membunuh Khun Rosita."

"Lalu apa kau bisa memberikan deskripsi pria itu?" Tanya Thee.

Sayangnya tidak. "Waktu itu sangat gelap, karena itulah aku tidak bisa mengingat dengan jelas."

Bersambung ke part 5

Post a Comment

0 Comments