Sinopsis Prophecy of Love Episode 4 - 4

Ran memberikan hadiah dari rekan bisnis mereka pada bosnya. Bosnya baik banget padanya dan berterima kasih padanya karena sudah bersedia mengurus tamu-tamunya.


Si Bos penasaran. Ran bilang bahwa dia pergi ke Bangkok sekalian untuk urusan pribadi, apa dia sudah pulang mengunjungi keluarganya? Ran tak nyaman dengan pertanyaan itu.

Bos meyakinkan kalau dia tidak bermaksud ikut campur. Dia bertanya karena dia sudah menganggap Ran seperti cucunya sendiri. Selama 3 tahun Ran bekerja padanya, tidak pernah satu kalipun dia meminta cuti pulang kampung. Apa dia tidak merindukan keluarganya?

Ran tersentuh mendengarnya. "Terima kasih. Jika saya menginginkan cuti, saya akan meminta izin anda."

"Aku mengerti. Terkadang, orang ingin lari dari kenyataan. Tapi sebenarnya kita hanya membohongi diri kita sendiri. Tidak ada seorangpun yang bisa melarikan diri dari hati kita sendiri. Setiap orang memiliki masa lalu yang ingin kita lupakan."


Rose hampir selesai makan, tapi Thee masih juga belum mau mengatakan siapa orang yang ingin dia temukan. Kenapa dia main rahasia-rahasiaan sih? Thee mengklaim kalau dia cuma tanya.

Lagian dia rasa itu percuma saja. Masa mau mencari orang tapi orang itu harus menyentuh mawar dulu, kapan ketemunya?

"Hei! Kau bertanya untuk meminta bantuanku atau cuma pura-pura untuk menghinaku? Punya banyak motif rahasia seperti ini, kau pikir aku bakalan mau membantumu?"

"Sebelum kepo tentang masalahku, sebaiknya kau membantu dirimu sendiri untuk bertahan hidup. Kita belum tahu siapa penjahatnya. Kalau mawarmu benar-benar bisa mencari orang, suruh mereka mencari tahu siapa penjahatnya dulu."

Teleponnya berbunyi saat itu, dari Chang yang mengabarkan bahwa Sek sudah kabur sebelum polisi datang.



Jenderal langsung menuntut penjelasan Khun Ying tentang Sek, kenapa Sek membuntuti wanita bernama Rosita? Khun Ying pura-pura bodoh dan mengklaim tidak tahu apa-apa. Mungkin cuma kebetulan.

"Kebetulan sampai polisi melihatnya membuntuti Rosita sampai ke rumahnya?"

Jenderal langsung membanting foto-fotonya Sek yang diambil polisi saat dia mengintai rumahnya Rose. Khun Ying keukeuh mengklaim tidak tahu menahu tentang apapun yang dilakukan Sek. Dia kan tidak mengawasi Sek setiap saat.

"Mana mungkin kau tidak tahu. Sek itu anak buahmu! Kalau bukan karena perintahmu, mana berani Sek melakukan hal semacam ini?"

"Lalu apa kau pikir aku akan berani melakukan hal semacam ini?! Terserah kalau kau pikir aku berani melakukan hal buruk semacam ini. Memang benar kalau Sek adalah tangan kananku, tapi aku tidak tahu apa-apa. Kalau kau ingin tahu, kau cari saja Sek dan tanya sendiri padanya!" Kesal Khun Ying lalu pergi.


Thee memberitahu Rose tentang Khun Ying yang menyangkal keterlibatannya dengan apa yang dilakukan Sek. Tapi tentu saja itu tidak masuk akal bagi Rose karena dia bahkan tidak pernah punya masalah apapun dengan Sek.

Orang yang paling mungkin punya masalah dengannya adalah Khun Ying. Tapi setelah acara itu selesai, Khun Ying tidak pernah datang menemuinya seperti Lyla atau Rin.

"Mungkin dia takut kau mengetahui suatu rahasia seperti Lyla. Hanya saja dia tidak kentara. Mungkin rahasianya jauh lebih buruk daripada rahasianya Lyla."

Tepat saat itu juga, Kheng menelepon Rose, mengabarkan ada orang yang ingin bertemu dengan Rose, mendesak.


Ternyata orang itu adalah Jenderal yang ingin mengetahui apakah masalah Sek membuntuti Rose itu ada hubungan dengan istrinya dan apa sebenarnya masalah di antara Rose dan istrinya.

Rose menyangkal, sebenarnya dia tidak punya masalah apapun dengan Istrinya Jenderal. Kalaupun ada, mungkin cuma karena masalah ramalannya terhadap Khun Ying di acara pembukaan mall waktu itu.

"Apa hubungannya dengan ramalan?"

"Mungkin berhubungan dengan sesuatu yang beliau khawatirkan. Saya memprediksi bahwa beliau akan mengalami kecelakaan kecil di kakinya dan akan bermasalah dengan seseorang yang dekat dengannya. Awalnya saya tidak terlalu memikirkannya karena itu ramalan biasa. Tapi saya rasa ramalan saya mungkin tak sengaja menggali suatu rahasia."

"Ramalan apa?"

Rose mengaku bahwa ramalannya sebenarnya tidak saling berhubungan. Dia hanya melihat Khun Ying bertengkar hebat dengan seorang pria sampai membuat sebuah pigura foto terjatuh dan pecah. Dia juga melihat Khun Ying pergi ke sebuah kuil di pinggir laut. Beliau tampak berdiri dan menangis di hadapan makam seseorang.

"Mungkin beliau mengira saya mengetahui suatu rahasia, makanya dia memerintahkan seseorang untuk membuntuti saya. Mungkin ada rahasia beliau yang tidak ingin diketahui orang lain."


Jenderal keluar tak lama kemudian sambil memikirkan ucapan Rose tadi, sepertinya dia mencurigai sesuatu. Tapi dia tidak menyadari Sek sebenarnya ada di sana dan jadi semakin gelisah melihatnya menemui Rose.


Rose merasa Jenderal sepertinya tidak mempercayai ucapannya. Thee yang sedari tadi bersembunyi dan mendengarkan segalanya, merasa itu wajar saja. Suami mana yang akan percaya bahwa istrinya akan menyakiti orang lain hanya karena sebuah ramalan.

"Tapi aku yakin Khun Ying Nanthawadee dan Jenderal ada hubungannya dengan semua ini. Aku hanya belum mengetahui apa rahasia mereka."

"Khun Ying sudah pasti terlibat, Rose." Ujar Paul yang baru datang.

Waktu Khun Ying datang ke hotel waktu itu, sebenarnya bukan untuk merayakan anniversary pernikahannya, melainkan untuk memberi Sek kesempatan untuk melaksanakan tugasnya.

Ternyata ada CCTV lain yang baru saja Paul temukan, yang menunjukkan Sek berkeliaran keliling hotel seperti sedang mencari sesuatu. Jelas dia sedang mencari Rose.

Chang datang tak lama kemudian dengan membawakan bukti baru. Waktu Rose dibius seseorang waktu itu, ada CCTV di toko terdekat yang menangkap penampakan seseorang berpakaian sama persis seperti orang yang menyerang Rose.

Dan orang itu terlihat melarikan diri dengan menggunakan mobilnya Khun Ying sekitar waktu Rose dibius. Lalu setelah itu, orang itu terlihat kembali, mungkin mengecek keadaan atau mencari kesempatan lain untuk menyerang.

Lalu waktu Lyla datang untuk Rose, Sek juga tampak terlihat di latar belakang. Penampilannya sama persis dengan penjahat yang menyerang Rose. Sudah pasti dialah penjahatnya. Mereka lakukan kejahatan seperti ini, sudah pasti rahasianya Khun Ying bukan rahasia kecil.


Khun Ying kaget saat Sek menelepon dan mengabarkan tentang Jenderal yang menemui Rose tadi. Sek bertanya apa rencana selanjutnya, biarpun polisi fokus mengejarnya, tapi Jenderal pasti mencurigai Khun Ying sampai dia menemui Rose seperti ini.

"Apa yang dikatakan wanita padanya?!"

"Kau bicara dengan siapa?" Jenderal mendadak muncul di belakangnya dengan curiga.

Kaget, Khun Ying sontak mematikan teleponnya. Jenderal menduga pasti dia bicara dengan Sek, Khun Ying tahu di mana Sek tapi Khun Ying membantunya melarikan diri.

Khun Ying keukeuh menyangkal dan tidak terlibat. Jenderal tak percaya, Khun Ying takut kalau Rose mengetahui rahasia antara Khun Ying dan Sek. Khun Ying takut kalau Rose tahu kalau dia berselingkuh dengan anak buahnya sendiri, makanya Khun Ying menyuruh Sek untuk mengancam Rose, iya kan?

Khun Ying kaget mendengar Jenderal menuduhnya berselingkuh dengan Sek dan sontak menyangkal keras. Dia tidak pernah melakukan itu!

Tapi Jenderal tak percaya dan langsung merebut ponselnya. Jenderal bertekad mau mengetahui kebenarannya. Dan jika kecurigaannya terbukti, dia akan menceraikan Khun Ying. Dia tidak bisa hidup dengan seorang istri pengkhianat.


Khun Ying jadi makin panik luar biasa dan langsung berusaha keras merebut kembali ponselnya hingga tak sengaja dia terlempar dan mengenai pigura foto sehingga pigura itu terjatuh dan pecah berkeping-keping, sama persis seperti ramalannya Rose.

Khun Ying sakit hati mendengar tuduhannya. "Siapa yang berselingkuh? Kaulah yang berselingkuh. Kau tidak pernah memilikiku di dalam hatimu. Tidak masalah kalau kau tidak mencintaiku. Tapi jangan menuduhku melakukan hal sejahat itu!"

Khun Ying langsung pergi, Jenderal jadi semakin bingung. Kalau bukan perselingkuhan, lalu rahasia apa yang Khun Ying sembunyikan darinya?

Bersambung ke part 5

Post a Comment

0 Comments