Sinopsis My Unicorn Girl Episode 4 - 1

Episode 4: Aturan Cinta Omong Kosong.

Sang Tian terdiam canggung karena kedekatan mereka... sampai saat Wen Bing mengonfrontasinya. Jadi ini cara pertama Sang Tian untuk mendekatinya? Dia sudah banyak bertemu gadis yang menyukainya. Tapi baru kali ini dia bertemu yang kayak Sang Tian.


Canggung, Sang Tian buru-buru menarik diri. Tapi tiba-tiba saja Wen Bing membopongnya ke kasur yang jelas saja membuat Sang Tian panik mengira dia mau diapa-apain dan langsung heboh mengancam akan membeberkan rahasianya Wen Bing.

Tapi ternyata Wen Bing cuma mau mengoleskan obat ke kakinya yang terluka dan memijatnya dengan lembut. Sang Tian terpesona.

"Terima kasih."

"Lain kali jangan memaksakan diri."

Tapi baru juga bersikap manis, Wen Bing mendadak usil lagi merebut buku merah itu. Dia beralasan kalau dia perlu mempelajari buku merah kecil ini untuk memastikan Sang Tian tidak akan melemparkan dirinya padanya lagi.


Tim Hoki Es sedang latihan saat Pelatih Xue datang. Sang Tian jelas panik melihatnya, Pelatih Xue pasti mengenalinya. Gawat! Dia bisa dikeluarkan. Apa yang harus dia lakukan?

Untungnya Pelatih Ma memutuskan untuk mengakhiri latihan mereka sekarang. Sang Tian pun langsung bersembunyi di balik zamboni. Tapi tiba-tiba saja Pelatih Ma dan Pelatih Xue juga lewat sana. Sang Tian sontak menyembunyikan dirinya dan tak sengaja menguping percakapan kedua pelatih itu.

Ternyata Pelatih Xue mencari Pelatih Ma untuk membicarakan masalah kencan buta. Pelatih Xue berniat menjodohkan Pelatih Ma sama seorang pelatih lainnya, tapi Pelatih Ma malah tidak datang ke kencan buta yang sudah diaturnya.

Berusaha bersabar, Pelatih Ma dengan geram memberitahu Pelatih Xue untuk tidak usah mengurusi hidupnya lalu mengusirnya.

Baiklah, Pelatih Xue akan pergi. Tapi sebelum itu, dia mengingatkan Pelatih Ma bahwa Pelatih Ma melanggar jadwal penggunaan gelanggang es. Lain kali jangan menggunakan gelanggang es melebihi durasi kelasnya lagi. Departemen Seluncur Indah juga perlu memakai gelanggang es ini.


Pelatih Xue pun pergi. Sang Tian akhirnya bisa bernapas lega. Tapi Pelatih Ma yang sedang kesal, tiba-tiba menggebrak zamboni-nya yang jelas saja membuat Sang Tian jadi kaget sampai dia terjatuh. Ketahuan deh.

Parahnya lagi, Pelatih Ma malah menugaskannya untuk berkoordinasi dengan departemen Seluncur Indah tentang pengaturan jadwal gelanggang es. Sang Tian jelas tidak bisa melakukannya dan langsung berusaha menolaknya dengan alasan banyak hal yang harus dia urus di Asosiasi Mahasiswa Baru.

Dia langsung memanggil Wen Bing dan meminta Wen Bing untuk mengurus tugas ini dengan alasan dia dekat dengan Meng Na. Wen Bing setuju, Pelatih Ma pun menyerahkan tugas ini pada mereka berdua.

 

Sang Tian langsung berusaha membujuk Wen Bing untuk mengurus masalah itu dengan departemen Seluncur Indah, bahkan berusaha pakai aegyo dan memuji-muji Wen Bing.

Tapi Wen Bing malah menolak dan menyuruh Sang Tian untuk mengurusnya sendiri saja. Sang Tian kan orang yang cakap. Kalau Sang Tian punya 100 cara untuk menaklukkannya, maka dia pasti punya 100 cara untuk mengurus departemen Seluncur Indah.

Kesal, Sang Tian langsung berusaha mengancam akan membeberkan rahasianya. Tapi Wen Bing sudah tidak peduli lagi dengan ancamannya dan santai memberitahu bahwa biarpun dia dikeluarkan dari Liuye, dia bisa pindah ke Qianbei. Malah sekarang dia gantian mengancam Sang Tian dengan menggunakan buku merah itu. Sang Tian kesal.


Wen Bing sedang di kamar mandi saat Sang Tian tiba di asrama. Tapi kemudian dia melihat tasnya Wen Bing. Kesempatan nih buat merebut kembali buku merah itu. Dengan begitu, Wen Bing tidak akan bisa mengancamnya.

Tapi karena terlalu terburu-buru, dia jadi menggeledah asal-asalan dan pada akhirnya malah membuat sebotol cola terjatuh ke atas kasurnya Wen Bing dan membasahi spreinya. Hadeh!

Wen Bing keluar dari kamar mandi saat itu. Sang Tian jadi kaget banget sampai dia tak sengaja membuat sisa colanya tumpah semua.

Sang Tian dengan ketakutan meyakinkan kalau dia tak sengaja melakukannya. Berhubung spreinya sudah basah, bagaimana kalau Wen Bing tidur di kasurnya saja malam ini?


Dan Wen Bing langsung naik dan berbaring di kasurnya Sang Tian. Sang Tian tak percaya melihatnya, Wen Bing benar-benar mengambil alih kasurnya. Dia bukan pria sejati.

"Kau lihat apa? Cepat ambil hairdryer untuk mengeringkan ranjangku."

Sang Tian mencoba usul agar mereka berbagi tugas. Dia yang ganti spreinya, Wen Bing yang ambil hairdryer? Wen Bing menolak, siapa tahu Sang Tian akan menggeledah barangnya saat dia sedang tidak ada.

"Kenapa di luar kau bersikap seperti malaikat tapi berubah menjadi iblis di depanku?"

"Berpura-pura setiap hari tuh melelahkan. Tentu saja aku perlu beristirahat saat kembali ke kamarku. Begini saja, saat di luar, kau bantu aku mempertahankan citra malaikatku. Saat kita kembali ke kamar, kau bisa menikmati kepribadian iblisku. Mengerti? Ambil hairdryer-nya jika kau mengerti."

Sang Tian terpaksa menurut sambil menggerutu kesal dan bertekad akan mengungkap aslinya Wen Bing suatu hari nanti.


Tapi saat dia kembali, dia malah mendapati Wen Bing sudah pindah tidur di lantai. Dia beralasan kalau ranjangnya Sang Tian ketinggian dan menyuruh Sang Tian tidur saja sekarang.

Wah! Ternyata dia manis juga. Sang Tian kagum menyadari Wen Bing sebenarnya tidak seburuk itu. Dia hanya terlalu sombong dan suka berkata kasar.

Tiba-tiba Wen Bing berguling, memperlihatkan buku merah yang ditindihnya. Kesempatan! Tunggu Wen Bing terlelap, maka dia bisa mengambil buku merah itu. Tapi yang tak disangkanya, Wen Bing tiba-tiba memindahkan buku merah itu ke dalam kaosnya. Iiish! Gagal lagi deh.


Keesokan harinya, Wen Bing menceritakan itu pada Min Jun. Mengingat Sang Tian sampai menggambar hal-hal seperti itu demi mendekati Wen Bing, Min Jun menduga kalau Sang Tian tuh suka sama Wen Bing. Wen Bing langsung mesem senang.

Min Jun tak percaya melihat ekspresinya, Wen Bing sungguh-sungguh meyakini itu? Jangan kepedean, mungkin saja Sang Tian tidak sengaja membasahi ranjangnya Wen Bing.

"Tidak mungkin dia tidak menyukaiku."

Min Jun usul, sebaiknya Wen Bing menguji Sang Tian untuk mengetahui Sang Tian benar-benar menyukainya atau tidak. Sekeras apapun dia menolak atau melawan perasaannya, dia akan memperlihatkan beberapa tanda tanpa dia sadari.

"Cukup amati dia dan lihat apakah dia memenuhi ketiga syarat ini, maka jawabannya akan muncul."

Aturan pertama dalam aturan cinta adalah... "Saat kau berbalik untuk melihatnya, dia selalu sedang memperhatikanmu diam-diam."
 

Pada saat yang bersamaan, Sang Tian juga menceritakan masalah ini pada Xiao Rou. Dia sungguh tidak mengerti dengan Wen Bing. Sepanjang hari Wen Bing membulinya, tapi malah mengembalikan ranjangnya pada malam harinya. Kenapa dia bisa berubah jadi pria yang lembut padahal aslinya dia jahat?

"Menurut pengalamanku, dia pasti telah jatuh cinta padamu!" Duga Xiao Rou antusias.

Sang Tian tak percaya. "Tidak mungkin. Bagi dia, aku ini..."

"Sang Tian, kau tidak tahu ada yang namanya perasaan tak terkendali, yah?"

Maka Xiao Rou pun menyarankan Sang Tian untuk menguji perasaan Wen Bing sama persis dengan sarannya Min Jun.


Wen Bing pun mulai mempraktekkan saran-sarannya Min Jun. Saat di kelas, Wen Bing diam-diam melirik Sang Tian. Merasa dirinya sedang diperhatikan, Sang Tian pun berbalik menatapnya. Wen Bing sontak buang muka dengan canggung. Sang Tian tercengang, Wen Bing benar-benar memperhatikannya secara diam-diam.

Aturan kedua dalam Aturan Cinta menurut Xiao Rou... "Saat kau menghilang dari hadapannya, dia akan selalu mencarimu ke mana-mana."

Dan benar saja. Setelah kelas usai, Sang Tian memergoki Wen Bing sedang membuntutinya. Dan jadilah aksi kejar-kejaran lucu di antara mereka. Dia lari ke kanan, Wen Bing ikut ke kanan. Dia lari ke kiri, Wen Bing ikut ke kiri sambil pura-pura seolah dia cuma sedang belajar. Sang Tian jadi ketakutan dan langsung kabur, dan Wen Bing langsung mengejarnya.


Aturan ketiga dalam Aturan Cinta menurut Min Jun dan Xiao Rou adalah... "Jika kau mengirim pesan padanya, dia akan membalasmu dalam waktu sepuluh detik."

Malam itu di asrama saat mereka sibuk sendiri-sendiri, Sang Tian mencoba menguji teorinya Xiao Rou dengan mengirim chat ke Wen Bing... dan Wen Bing benar-benar membalasnya kurang dari 10 detik. Sang Tian tercengang, Wen Bing benar-benar menyukainya.

10 detik berlalu, tapi Wen Bing belum mendapat balasan dari Sang Tian. Kenapa belum dibalas? Dia langsung berbalik tapi malah mendapati Sang Tian pura-pura sudah tidur.

Wen Bing bingung. "Tidak mungkin dia tidak menyukaiku."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments