Melihat boneka Teddy Bear besar yang dibuang di pantai itu, Modem menatap Light sambil memikirkan kembali tentang amnesia singkatnya. Walaupun dia sangat yakin bahwa anak laki-laki di masa lalunya adalah Bos, tapi kenapa dia merasa begitu buruk saat melihat Light bersama Ray?
Semua orang akhirnya selesai memunguti semua sampah di pantai itu. Dan saat itulah Wifi akhirnya menemukan gelembung sihir itu dan Modem langsung mengantonginya.
Malam harinya, semua orang berkumpul di depan api unggun. Tiba-tiba ada bintang jatuh, yang lain langsung make a wish, sementara Modem dan Light saling lirik-lirikan malu-malu.
"Terkadang, berpegang pada masa lalu mungkin berdampak negatif pada kita. Yang penting adalah fokus pada masa kini. Hari ini, aku yakin itu."
Saat mereka hendak tidur, Bos menelepon Modem lagi, meminta Modem untuk menemuinya di kantor setelah Modem kembali ke Bangkok nanti. Soalnya ada proyek baru dan mereka perlu mengikuti lelang dengan banyak tim.
Light yang mendengarnya dari tenda sebelah, jadi cemburu dan langsung terang-terangan menyindir Modem yang kedengaran sangat romantis sama Bosnya. Modem santai meyakinkan kalau Bos meneleponnya hanya untuk membicarakan masalah proyek baru.
"Kau masih marah padaku?" Tanya Light.
Modem menyangkal. Kalau begitu, Light mau tanya. Siapa sebenarnya orang yang sedang Modem cari? Modem akhirnya bercerita tentang anak laki-laki itu. Setiap kali Modem sedih atau murung, dia selalu menangis sendirian di kamar mandi dekat kolam renang sekolah.
Ada anak laki-laki yang selalu ada untuknya. Dia tidak pernah mengenalnya, tidak pernah pula melihat wajahnya. Tapi dia masih berharap bisa bertemu dengan anak itu suatu hari nanti.
Light mengerti perasaannya. Dia sendiri juga selalu mencari seseorang yang belum pernah dia temui, ayahnya. Ayahnya meninggalkannya sejak dia masih kecil, makanya dia diadopsi Paman Hoy. Dia tidak ingat bagaimana rupa ayahnya.
"Kurasa dia setampan aku." Ujar Light narsis.
"Iya deh."
Light mengaku bahwa alasannya menjadi ojol adalah karena dia berharap bisa bertemu ayahnya suatu hari nanti. Mungkin ayahnya mengenalinya atau mungkin dialah yang akan mengenali ayahnya.
"Agar akhirnya aku bisa memiliki keluarga."
"Kuharap kau akan menemukan ayahmu."
"Kuharap kau juga akan menemukan orang yang kau cari."
Tapi Modem mengaku kalau sekarang dia sudah berubah pikiran. Berada di sini membuatnya sadar bahwa dia tidak boleh terlalu terikat dengan masa lalu. Karena itulah, Modem merasa tidak perlu lagi bertemu dengan anak laki-laki itu. Hidup terus berjalan. Dia harus melakukan yang terbaik untuk fokus pada masa kini.
Light tersenyum mendengarnya. Apa itu artinya dia punya kesempatan? Modem malu dan langsung menghindar dengan alasan ngantuk. Met malam. Dia langsung menjulurkan tangannya untuk meraih Light dan Light menyambut uluran tangannya.
Modem pun tertidur tanpa menyadari kalau Bos sebenarnya masih tersambung dan mendengarkan segalanya dan entah mengapa dia tampak sedih. (Hmm, apa dia benar-benar si anak laki-laki yang dulu?)
Keesokan harinya saat mereka mengepaki barang-barang mereka dan bersiap pulang, Wifi mengembalikan kalungnya Modem. Tapi sebelum itu, Modem membuatkan beberapa tong sampah sesuai jenis sampah biar tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan di pantai ini.
Yang lain pergi duluan, sementara Modem lebih memilih pulang bersama Light. Modem minta dianterin pulang dulu, setelah itu dia akan ke rumahnya Light.
Light antusias seketika, Modem mau ke rumahnya? Apa mereka sudah sedekat itu untuk saling mengunjungi rumah satu sama lain?
"Hanya ada yang ingin kubicarakan. Ayo, cepetan."
"Eh, tunggu. Kenapa terburu-buru? Kenapa kau tidak naik van bersama teman-temanmu?"
"Itukah yang kau inginkan? Aku datang ke sini bersamamu. Bagaimana bisa aku membiarkanmu pulang sendirian."
"Kita datang kemari sebagai teman. Bisakah kita pulang sebagai lebih dari teman?"
"Rayuan kuno. Aku tidak akan tertipu."
"Kau yakin?"
Light tiba-tiba mendekat untuk kecup sekilas dan Modem tidak marah sedikitpun.
Mereka baru tiba di Kedai Teh Mingju malam harinya dan Wifi langsung menggodai mereka. Lama amat pulangnya? Mereka berhenti untuk isi bensin cinta yah?
Modem sampai malu mendengarnya dan langsung mendorong Wifi. Masuk, sana! Modem pamit dan berterima kasih dengan malu-malu pada Light. Wifi mendadak muncul lagi menggodai mereka, Light terpaksa harus bergegas pergi.
Sekarang setelah dia berhasil mengumpulkan semua gelembung sihirnya, Modem meminta Bibi Shell untuk membuatkan ramuan untuk mengangkat kutukannya Light.
"Kau tidak mencintainya lagi?"
"Bukan begitu."
Bibi Shell dan Wifi sontak heboh mendengarnya, Modem akhirnya ngaku juga kalau dia mencintai Light. Tapi Modem ngotot menyangkal. Dia hanya ingin tahu apakah perasaannya Light padanya, beneran atau nggak.
Baiklah. Tapi Bibi Shell memperingatkan bahwa dia harus memakai ramuan itu dengan sangat hati-hati. Jangan dipakai sembarangan karena entah apa efeknya.
"Jika dia tidak mencintaimu lagi, jangan kembali sambil menangis."
Tak lama kemudian, modem datang ke Bar Hoy dan langsung disambut hangat oleh Paman Hoy. Ia bahkan sudah menyiapkan beberapa hidangan untuknya. Tapi yang jadi masalah, semua masakannya berupa tumisan dan gorengan. Tidak ada satupun yang kuah. Modem kan jadi tidak bisa mencampur ramuannya ke dalam makanan.
Paman Hoy menghidangkan makanan itu dengan arak. Modem benar-benar canggung, tapi dia tetap berusaha bersopan santun pada mereka. Tapi kemudian dia punya kesempatan saat Paman Hoy mau mengambil arak lagi.
Modem langsung berinisiatif menawarkan diri mengambilkan minuman itu. Diam-diam dia membuka termosnya dan berniat mau menuang segelas untuk dicampur ke gelasnya Light saja.
Tapi dia terlalu ragu-ragu dan tangannya gemetaran, dan tiba-tiba saja Paman Hoy memanggilnya. Modem jadi kaget dan tak sengaja menumpahkan semua ramuannya ke dalam toples arak itu.
Parahnya lagi, Light tiba-tiba datang untuk mengambil toples itu. Paman Hoy dan Light tiba-tiba berlomba, siapa yang menang, berhak meminum arak itu duluan.
Light mengeluarkan batu dan Paman Hoy mengeluarkan gunting. Seharusnya Light yang menang. Tapi mereka malah menyatakan bahwa Light kalah karena yang mereka mainkan bukan Gunting-Batu-Kertas, melainkan buaya dan anak ayam. Paman Hoy mengeluarkan buaya dan Light mengeluarkan anak ayam, jadi Light kalah.
Jadilah Paman Hoy yang meminum arak itu dan Modem bahkan tidak bisa mencegahnya. Paman Hoy seketika gemetaran. Modem sudah panik saja, tapi ternyata Paman Hoy cuma mau bersendawa keras-keras. Light mau minm juga, tapi Paman Hoy ngotot mencegahnya dan jadilah kedua pria itu main tarik-ulur kayak anak kecil.
Modem lega. Sepertinya Paman Hoy baik-baik saja. Tapi saat Modem dan Light mengambilkan arak lagi, efek ramuan itu sepertinya mulai bereaksi dan Paman Hoy jadi gelisah.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam