Sinopsis Prophecy of Love Episode 3 - 5

Setibanya di lokasi pemotretan, mereka malah mendapati para reporter sedang mewawancarai si bibi. Pegawainya Lyla memberitahu kalau bibi itu datang dan berkata mau membawa Lyla pulang, lalu tiba-tiba saja para reporter berdatangan.


Seorang reporter bertanya-tanya keheranan karena si bibi mengaku sebagai ibunya Lyla, padahal Lyla pernah berkata bahwa keluarganya adalah seorang bangsawan dari daerah utara.

Lyla buru-buru menyela dan mengklaim kalau bibi ini adalah pembantu dan pengasuhnya sejak dia kecil. Tapi sekarang, bibi ini sudah pikun dan berpikir kalau dia adalah putrinya. Dia memang putrinya karena dia sudah diasuh oleh bibi ini sejak kecil.

Bibi kaget mendengarnya. "Buala, aku ibumu! Kenapa kau bilang begitu?"

Tapi Lyla terus berakting mengasihani bibi dan mengajaknya pulang, nanti akan dia panggilkan anaknya bibi untuk menjemput bibi.

Bibi jelas emosi mendengarnya. "Kenapa kau berkata seperti itu, Buala? Kau tidak ingat ibumu? Kau sudah lama tidak pulang. Aku merindukan putriku. Aku merindukanmu, tahu tidak?! Kenapa kau bilang begitu? Kenapa hatimu begitu kejam?! Aku ibumu!"

Lyla benar-benar canggung mendengarnya. Seorang wanita datang saat itu, Lyla mengklaim kalau wanita itu adalah putrinya si bibi (padahal itu sepupunya) dan memintanya untuk membawa bibi pulang.


Bibi benar-benar marah sekarang dan langsung menampik tangannya. Baiklah kalau ini yang Buala inginkan. Mereka berpisah saja! Para reporter jadi semakin penasaran dengannya, siapa sebenarnya si bibi ini dan apa sebenarnya hubungannya dengan Lyla?

"Nama wanita ini adalah Buala! Putri seorang petani! Bekerja di pabrik kain! Dia bukan Lula atau Lyla seperti yang kalian kenal!"

"Hentikan!"

"Dia palsu! Dia pembohong! Dia ambisius! Dia pintar berpura-pura! Dia lupa dengan latar belakangnya! Dia lupa dengan asal mulanya!"

Lyla tidak tahan lagi dan langsung menyeretnya pergi. Bibi berusaha melawan dan itu malah membuatnya jadi terjatuh menimpa hiasan bunga dan membuat tangan Bibi terluka mengenai duri mawar.

Cemas, Rose bergegas maju membantu Bibi berdiri. Para reporter jadi semakin heboh menginterogasi Lyla, membuat Lyla jadi semakin emosi. Dia menegaskan kalau ini adalah masalah pribadinya, tunggu konferensi pers-nya jika mereka ingin tahu.


Lyla langsung menyeret kasar si bibi sehingga membuat Rose tersentak hingga dia terjatuh mengenai bunga mawar yang tadi melukai bibi dan seketika itu pula Rose mendapat penglihatan akan si bibi yang mau bunuh diri dengan melompat dari jembatan.


Tepat setelah para reporter pergi mengejar Lyla, Thee melihat Rin yang bersembunyi di balik properti. Dialah yang memberitahu Bibi tentang Buala yang melakukan oplas hingga dia menjadi Lyla yang sekarang.


Lyla kesal menyadari ramalannya Rose benar-benar menjadi kenyataan sekarang, ramalan tentang wanita tua miskin yang mengejar-ngejarnya lalu Lyla memberinya uang.

Maka sekarang, Lyla pun memberikan seamplop uang pada bibi dan menyatakan bahwa mulai sekarang mereka sudah tidak punya hubungan lagi. Sebaiknya bibi jangan datang menemuinya lagi. Dan tidak usah mengkhawatirkan masalah uang, dia akan mengirim uang rutin seperti biasanya.

Dan yang paling penting, bibi harus menjauh dari para reporter itu. Kalau para tetangga menanyakan tentang dirinya, tidak usah dijawab. Atau bilang saja Buala sudah mati.

"Mulai sekarang, Lyla tidak punya hubungan apapun dengan Ibu!"

Bibi sakit hati mendengarnya. "Bukan cuma wajahmu yang berubah, tapi juga hatimu. Aku datang kemari, bukan karena aku menginginkan uangmu! Aku hanya ingin kau mengunjungi ayahmu untuk yang terakhir kalinya! Baiklah kalau memang begitu. Aku tidak punya putri bernama Buala. Aku tidak akan tinggal di sini lebih lama. Aku tidak menginginkan uang ini. Ambil kembali!"

"Ibu pikir aku benar-benar ingin putus hubungan dengan Ibu? Tapi aku sudah berusaha keras sampai sejauh ini untuk berubah dari Buala yang lama. Segalanya berjalan dengan baik. Ibu akan menghancurkan segalanya! Ibu akan menghancurkan hidupku!"


Sakit hati, Bibi langsung pergi dengan berlinang air mata. Lyla tak peduli dan melempar uang itu pada sepupunya dan menyuruhnya untuk membawa Ibu pergi. Dia akan mengunjungi ayah kalau segalanya sudah beres di sini.

Rose panik ingin mencegah Bibi pergi, tapi gagal. Lyla kesal sama Rose, mengira Rose-lah yang membawa reporter itu. Rose menyangkal, dia malah baru tahu kalau Buala itu ternyata Lyla. Lyla kaget, Rose menggeledah kamarnya?

"Iya. Karena aku ingin tahu kenapa kau selalu mengikutiku? Kenapa kau ingin dekat-dekat denganku? Atau sebenarnya kau pikir aku mengetahui rahasiamu, makanya kau ingin membunuhku?"

Lyla tak percaya mendengarnya. "Kau pikir aku ingin membunuhmu?"

"Bukankah itu benar?"

"Baiklah. Jika kau pikir aku bersalah, maka temukan buktinya. Jika aku memang bersalah, maka aku akan mengaku salah. Tapi jika aku tidak bersalah, maka bersiaplah menghadapi tuntutan hukum!"

"Khun Lyla, dengarkan aku dulu. Aku mendapat penglihatan akan ibumu yang mau bunuh diri, kau harus segera pergi dan membantunya."

Tapi Lyla ngotot menyatakan wanita itu bukan ibunya dan mengusir Rose. Rose pantang menyerah dan terus berusaha mengingatkan Lyla bahwa sekarang ini bukan saatnya memedulikan masalah image-nya.


Lyla tahu sendiri kalau ramalannya selalu tepat. Ibunya mau mati. Lyla masih saja sekeras batu menyatakan dia tidak punya hubungan apapun dengan wanita itu dan tidak bisa membantunya. Kalau Rose ingin membantunya, dia lapor polisi saja.

"Sungguh tak kusangka kau lebih memilih reputasimu, lebih memilih penampilan palsumu daripada wanita yang melahirkanmu."

"Kau bukan aku. Kau tidak akan pernah mengerti aku."

"Kau pasti akan menyesal sudah membuat keputusan ini."

 

Ti mengecek internet dan mendapati semua berita yang viral hari ini hanya berita tentang Lyla. Mereka menyebutnya designer palsu dan pembohong besar. Dia bahkan sudah disingkirkan dari pekerjaannya sebagai konsultan fashion di drama mereka.

Thee berpikir bahwa mungkin pihak produksi mengira Lyla meng-copy karya fashionnya dari desainer lain. Menurutnya, Lyla cukup berbakat. Sayang sekali dia berbohong seperti ini dan pada akhirnya malah menghancurkan hidupnya sendiri.

"Iya dan dia tidak bisa menerimanya. Dia baru saja membuat status di IG, beralasan kalau semua ini cuma kesalahpahaman. Dan ada orang jahat yang cemburu padanya."

Tapi kalau dipikir-pikir. Jika rahasianya Lyla hanya tentang latar belakang keluarganya, kenapa dia mengirim orang untuk membunuh Rose? Atau mungkin... dia sebenarnya bukan penjahatnya?

Rose terburu-buru mengajak mereka pergi, mereka harus menolong Ibunya Lyla sekarang. Ayo cepetan!


Lyla membaca berbagai komentar jahat di IG yang kontan membuatnya menangis sedih. Dan dia jadi semakin sedih dan menyesal saat melihat foto kenangannya bersama Ibu.


Mendengar Rose berkata bahwa dia mendapat penglihatan Ibunya Lyla mau bunuh diri, Ti menyarankan mereka untuk menelepon polisi saja. Thee tidak setuju. Mereka harus bilang apa sama polisi? Bahwa Rose melihat orang mau bunuh diri melalui mawar?

Ti stres. Mereka cuma mau menemukan bukti, kenapa malah jadi sejauh ini? Rose yakin Lyla bukan penjahatnya. Buktinya Lyla tadi menantangnya untuk menemukan bukti. Jika dia tidak bisa membuktikannya, Lyla mengancam akan memenjarakannya.

"Cuma begitu saja dan kau langsung percaya? Kau mudah percaya pada orang lain, tapi tidak padaku." Heran Thee.

"Aku membuat keputusan berdasarkan keseluruhan situasi dan kebijaksanaanku. Mengerti? Dan lagi, tidak ada bukti apapun selain latar belakangnya. Sedangkan kau sendiri, apa kau melihat sesuatu?"

Thee terdiam ragu teringat foto-foto mesranya Lyla dan Rin. Ti menyimpulkan kalau Rose sudah mengetahui tentang Lyla sejak saat dia meramal di acara pembukaan mall waktu itu? Rose membenarkan, tapi dia hanya bisa melihat masa depan, dia tidak bisa melihat masa lalu.

Kalau memang begitu, terus siapa yang membocorkan rahasianya Lyla pada para reporter? Siapa yang punya dendam kesumat sama Lyla sampai melakukan balas dendam seperti ini pada Lyla?


Rose ingat pernah memperingatkan Lyla untuk berhati-hati terhadap seseorang yang sesama gender, karena orang yang pernah dia percayai, akan membawa masalah baginya.

Ti bertanya-tanya apakah orang yang Rose maksud waktu itu adalah Ibunya Lyla? Rose bilang kalau Ibunya Lyla mau melompat bunuh diri dari jembatan, jembatan mana yang dia maksud? Ti capek keliling kota tanpa tujuan seperti ini, coba Rose ingat-ingat lokasinya.

Rose pun mencoba mengingat lagi ramalannya... hingga akhirnya dia ingat jembatan mana yang dituju Ibunya Lyla, Jembatan Nuanchawhee.

Bersambung ke part 6

Post a Comment

0 Comments