Sinopsis My Unicorn Girl Episode 1 - 1

Narator kita memperkenalkan dirinya adalah seorang kartunis amatir. Dia bercerita bahwa akhirnya dia selesai menggarap komik pertama dalam hidupnya.


"Ini adalah kisah cinta yang romantis ditemani kepingan salju yang jatuh. Semuanya dimulai dari hari ujian."

Inilah kisahnya...


Sang Tian, sang heroine kita, tengah mengikuti ujian masuk Universitas Olahraga Liuye, jurusan Seluncur Indah. Awalnya lancar, tapi saat dia berputar di udara, dia malah melakukan sedikit kesalahan pada pendaratannya.

Walaupun pada akhirnya dia bisa mengakhirinya dengan baik, tapi tetap saja salah satu juri mengkritiknya dengan pedas, bahkan membandingkannya dengan seorang kandidat lain bernama Meng Na yang merupakan juara liga SMA dan kemungkinan Meng Na-lah yang akan diterima.

Sang Tian jadi sedih dan menolak menerimanya. Keinginannya masih belum terpenuhi, dia harus diterima di Liuye. Hmm... sepertinya harapannya akan terkabul karena saat giliran Meng Na yang dipanggil, orangnya malah tidak muncul.


Meng Na jadi di-diskualifikasi dan Sang Tian pun diterima. Sang Tian langsung sumringah saking bahagianya sambil bercerita pada kita bahwa nama panggilannya adalah 'Gadis Koi', orang yang selalu beruntung dalam segala hal.


Tapi... sebenarnya Sang Tian punya identitas lain. Kita kemudian melihatnya masuk ke ruang ganti pria saat tempat itu sedang kosong, lalu mengubah penampilannya jadi cowok untuk tanding hoki es.

Dia bercerita bahwa di lapangan khusus putra, dia terkenal dengan nama 'Tuan Muda Sang'. Saat dia hendak keluar, tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang pria yang baru datang sehingga membuat tongkat hoki es mereka sama-sama terjatuh. Sang Tian santai meminta maaf, mengambil salah satu tongkat lalu pergi.


Pria yang ditabraknya itu adalah Wen Bing, seorang pemain hoki es yang tampan. Dengan cepat dia memakai peralatan hoki-nya. Tapi saat dia membuka tas tongkat hokinya, dia malah mendapati tongkatnya berbeda. Tongkat mereka tertukar.

Tapi alih-alih mencari tongkat hokinya, Wen Bing santai saja memakai tongkat itu dan langsung masuk ke gelanggang es, di mana dia akan bermain di tim SMA Liuye melawan tim SMA Qianbei.


MC mengumumkan bahwa Wen Bing adalah kapten tim SMA Liuye sekaligus pemain hoki terbaik liga SMA selama tiga tahun berturut-turut.

Pertandingan pun dimulai, tim SMA Qianbei berhasil merebut puck. Para pemain pun langsung saling mengejar dan merebut puck. Tapi herannya, Wen Bing malah diam saja di tengah lapangan sambil menutup matanya.

Hmm, sepertinya dia tengah berkonsentrasi mendengarkan pergerakan puck-nya. Saat kapten tim SMA Qianbei membawa puck itu melewatinya, hendak membawa puck itu ke gawang tim SMA Liuye, Wen Bing akhirnya membuka matanya... dan tiba-tiba saja dia mengejar kapten tim lawan dengan gerakan secepat kilat dan berhasil merebut puck-nya lalu membawanya ke gawang tim lawan, berkelok-kelok melewati para pemain secepat angin tanpa sekalipun mengopernya ke rekan-rekan timnya sendiri lalu memukul puck-nya... dan GOL!

Wow! MC langsung heboh mengomentari pergerakan kerennya Wen Bing, bahkan menyebut Wen Bing sebagai 'serigala sendirian di lapangan', karena memang Wen Bing bermain sendirian dan tidak sekalipun mengoper puck-nya ke timnya.

 

Di gelanggang es yang satunya, Sang Tian baru membuka tas stik hokinya tapi malah mendapati itu stik mahal yang jelas bukan miliknya.

Sang Tian senang-senang saja mendapatkan stik mahal itu dan langsung menggunakannya untuk bertanding. Pertandingan pun dimulai, Sang Tian berhasil merebut puck, membawanya melewati lawan-lawannya dan berhasil memasukkan puck ke gawang dengan mudah.


Tim Qianbei merebut puck dari Wen Bing, membuat Wen Bing jadi terdiam galau bukan karena puck-nya direbut tapi karena stik hoki-nya sudah hampir patah.

Tapi dengan cepat dia lari mengejar puck itu dan berhasil merebutnya kembali tepat sebelum tim lawan memasukkan ke gawang timnya, lalu membawanya ke gawang tim lawan dengan cepat.

Tak pernah sekalipun dia mengopernya ke rekan timnya, tapi dia berhasil melewati tim lawan yang berusaha mengapitnya dan sukses memasukkan puck ke gawang lawan tepat pada detik terakhir pertandingan dan pukulan kerasnya juga sukses membuat stik hoki punyanya Sang Tian itu patah. Hadeh, hadeh!


Walaupun senang mendapatkan stik mahal yang telah membantunya memenangkan pertandingannya tadi, tapi Sang Tian sadar itu bukan miliknya dan berniat mengembalikannya, dan dengan imutnya dia memeluk stik mahal itu sebelum mereka berpisah.

Tiba-tiba ada seorang pria masuk sambil membawa stik hoki dan tiba-tiba saja menegur Sang Tian untuk tidak menyentuh stik hoki mahal yang dia pegang itu. Dia mengklaim kalau dialah pemilik stik itu.

Sang Tian tentu saja tidak percaya begitu saja dan memaksanya untuk menjawab pertanyaannya dulu, berapa panjang stik ini? Dan begitu pria itu tidak bisa menjawab, Sang Tian sontak menendangnya. Jangan pikir kalau dia bisa merebut stik ini.

"Kenapa?" Tuntut pria itu.

"Kenapa? Panjang stik hoki ini ditentukan dari tinggi dan posisi atlet. Kau bahkan tidak tahu itu. Kenapa kau bilang stik hoki ini milikmu?!"

Ketakutan, pria itu akhirnya mengaku kalau stik itu sebenarnya milik tuan mudanya. Dia punya buktinya kok. Dia lalu menyodorkan stik hoki yang dibawanya... yang sudah patah.


Terang saja Sang Tian jadi emosi dan hampir saja mau menghajar pria itu. Tapi pria itu dengan cepat menyodorkan sebuah amplop berisi uang kompensasi sambil menjelaskan bahwa tuan mudanya tak sengaja mematahkan stiknya Sang Tian dalam pertandingan.

Sang Tian dengan kesal merogoh ke dalam amplop itu dan langsung melotot lebar-lebar saat melihat duitnya yang ternyata banyak banget. Wah! Ini bisa buat beli baju, sepatu, kosmetik, dll. Pria itu salah paham melihat pelototannya, apa itu cukup?

"Cukup. Cukup banget!"


Tak lama kemudian, Wen Bing mendapatkan pesan dari asistennya itu bahwa dia sudah mendapatkan stik hokinya, dan mengingatkan Wen Bing untuk melakukan daftar ulang ke Sekolah Bisnis Shuren.

Kebetulan Sang Tian lewat di depannya lalu masuk ke toilet. Wen Bing yang juga mau ke toilet, asal saja mengikutinya tanpa menyadari kalau itu toilet cewek. Wkwkwk!

Dia baru bingung sesampainya di dalam toilet yang jelas-jelas bukan toilet pria. Sang Tian melihatnya melalui cermin dan jelas kaget, kenapa dia masuk ke sini?


Tepat saat itu juga, tiba-tiba terdengar suara beberapa wanita yang mau masuk toilet. Wen Bing sontak lari menyembunyikan diri di dalam salah satu bilik, dan Sang Tian refleks ikutan panik lalu ikutan bersembunyi di bilik yang sama.

Dan dia baru sadar semenit kemudian dengan kebingungan, sama sekali tidak mengerti kenapa juga dia malah ikutan bersembunyi?

"Kenapa kau masuk ke toilet wanita?" Bisik Sang Tian.

"Seharusnya yang menanyakan itu."

Tapi alih-alih menjelaskan dirinya adalah wanita, Sang Tian justru menawarkan bantuan untuk Wen Bing keluar dari situasi ini. Nama panggilannya adalah Koi, dia selalu beruntung, dia pasti akan bisa memberi Wen Bing solusi dalam waktu 10 detik.


Tapi bahkan sebelum Sang Tian sempat menghitung sampai 3, Wen Bing mendadak punya ide liciknya sendiri lalu mendorong Sang Tian keluar, yang jelas saja membuat para wanita itu heboh mengira dia pria c~~~l yang masuk toilet wanita dan langsung menyerangnya beramai-ramai.

Mereka mendorongnya keluar dan menyudutkannya ke tembok, dan Wen Bing pun akhirnya punya kesempatan keluar dan kabur dengan santai tanpa dicurigai. Sang Tian kesal.


Dia cepat-cepat melepaskan wig-nya, dan baru saat itulah para wanita itu melepaskannya, menyadari dia ternyata wanita. Sang Tian menjelaskan kalau dia hanya suka pakai pakaian pria. Merasa bersalah, para wanita itu meminta maaf lalu bergegas pergi.

"Dasar brengsek! Awas kalau aku melihatmu lagi!" Kesal Sang Tian.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments