Sinopsis My Secret Bride Episode 17 - 1

Sementara Oil mengurus Suam, Ibu malah diam saja dengan muka merajuk. Suam geli melihatnya dan sontak mengejeknya, setelah dia sadar Ibu malah kembali ke dirinya yang biasanya. Padahal waktu dia masih pingsan, Ibu terus menerus memanggil namanya sambil menangis dan berkata bahwa Ibu tidak bisa hidup tanpanya.


"Jadi kau mendengarnya? Kalau kau dengar, lalu kenapa kau tidak bangun-bangun dan membiarkanku mengucapnya terus menerus?"

"Duh, Bu. Aku tidak bisa membuka mataku. Aku tidak bisa bergerak, tapi aku mendengar segalanya."

"Kau pingsan selama beberapa aku, aku juga cemas." Ujar Oil.


Suam mengaku bahwa dia bertemu ayah kandung mereka dalam mimpinya. "Ayah bilang dia sangat merindukan Ibu. Dia menyuruhku untuk kembali, memeluk Ibu dan memeluk P'Oil mewakilinya."

Ibu sontak menangis mendengarnya. Benar-benar merasa bersalah pada mereka karena telah gagal melindungi mereka dari bajingan itu. Dia tidak pantas menjadi ibu siapapun.

"Bu, jangan bicara begitu. Ibu sudah berusaha melakukan yang terbaik." Ujar Oil. Dia meyakinkan Ibu bahwa dia dan Nat selalu bahagia setiap hari karena Ibu, jadi Ibu jangan menyalahkan dirinya sendiri.

Suam akui dulu dia marah pada Ibu, tapi sekarang dia sudah mengerti segalanya. Apa yang Ibu alami, pasti sangat menakutkan. Tapi Ibu hebat bisa bertahan.


Ibu sontak memeluk dan meminta maaf berkali-kali. "Maaf Ibu tidak bisa melindungimu. Ibu mendorongmu menjauh padahal sebenarnya ibu mencintaimu. Ibu takut dia akan membunuhmu. Ibu takut dia akan membunuhmu seperti bagaimana dia membunuh ayahmu. Maafkan ibu."

"Apa Ibu merindukan Ayah?"

"Sangat. Ibu sangat merindukannya. Tak pernah ada satu haripun ibu tidak merindukannya."

"Aku akan menjaga Ibu, aku menjaga P'Oil dan Nat mewakili Ayah." Tangis Suam.


Tak lama kemudian, para tetangga datang mengunjungi Suam sambil merutuki mantan suaminya Suam yang tidak datang sama sekali mengunjungi Suam. Kejam sekali dia.

Cuma Waew seorang yang tidak setuju dan yakin kalau Rut pasti punya alasannya sendiri. Suk prihatin melihatnya, apa Suam sedang merajuk sekarang?

"Merajuk hanya digunakan pada pacar, P'." Ucap Suam mengulang kata-kata Rut dulu.

"Memangnya kau bukan pacarnya?"

"Bukan. Aku mantan istrinya, tapi bukan pacarnya. Jadi aku tidak punya hak untuk merajuk."

"Kalau begitu, apa kau sedih?"

"Sedih hanya digunakan pada orang yang punya status."

"Tadi kau bilang kau istrinya." Bingung Lamyai.

"OOOOIII! Mantan! Dulu! Sekarang sudah tidak lagi. Mantan istri itu sama dengan orang asing."

Waew tak percaya. "Apa mungkin dia memberikan sebuah rumah pada orang asing?"

"Mantannya itu orang kaya, mungkin mereka sudah bersama kembali sekarang."

Jadi maksudnya Suam sudah tidak punya perasaan gitu? Cinta yah cinta. Suam sinis, kata 'cinta' itu terlalu berlebihan. Suam malas membahasnya lebih jauh, tapi para tetangga itu terus saja menggosip sampai Suam kesal.


Rut hendak pergi saat Padet mendadak muncul menghadangnya dan tanya dia mau ngapain, apa dia tidak akan mengunjungi Suam. Dengan sikap pura-pura dinginnya, Rut balik tanya kenapa juga dia harus mengunjungi Suam?

"Karena Suam menunggumu."

"Itu bukan urusanku. Itu saja yang mau kau katakan?"

"Apa kau mau menemui Sia Ha?"

"Itu bukan urusanmu."

"Tentu saja itu urusanku. Jika kau mau menemui Sia Ha, maka itu akan jadi urusanku. Sayang sekali, kupikir kita adalah satu tim. Tapi nyatanya kau memang seperti yang orang bilang tentangmu. Polisi yang punya koneksi."

Rut kesal, tapi dia tidak mempedulikannya dan langsung pergi. Tepat setelah itu, Padet mendapat berita mengejutkan dari Songkram tentang sebuah video.


Pada saat yang bersamaan, Waew juga melihat video yang mencengangkan di internet dan langsung menyuruh Suam untuk menontonnya juga soalnya di video ini ada suaminya. Dia membunuh orang. Hah?

Ternyata itu video saat Cuchai diracuni. Tapi video itu hanya terekam dari satu sisi yang menunjukkan saat Rut memberikan minuman beracun itu ke Cuchai dan saat Cuchai terjatuh ke bawah kaki Rut. Sia Ha, Direk dan Bpenneung yang duduk di sisi lain, tidak kelihatan sama sekali.

Jelas video itu disebarkan untuk menjebak Rut dan membuat semua orang berpikir dialah yang membunuh Cuchai.


"Dia benar-benar bukan manusia. Dia bahkan tega membunuh anak buahnya yang paling setia." Rutuk Chana.

Tapi biarpun Chana sudah lama bekerja pada Sia Ha, dia tidak pernah melihat ruangan semacam itu sebelumnya. Jadi dia tidak tahu di mana letak ruang rahasia itu.

Tapi kemungkinan ruang rahasia itu ada di dalam ruang kantornya Sia Ha, soalnya dia pernah melihat seorang wanita diseret ke ruangannya Sia Ha.

Songkram langsung familier dengan ruangan itu, itu tempat mereka merekam video penyiksaan yang diupload di dark web. Sia Ha pasti sangat mempercayai Rut sampai membawa Rut ke ruang rahasia itu.

Thuan yakin Sia Ha punya motif yang lebih besar. Dia tega membunuh Cuchai karena dia ingin menggantikan Cuchai dengan Rut. Dia merilis video ini untuk menjerat Rut.


Direk sontak mendatangi Sia Ha dan memprotesnya terkait video itu. Rut datang saat itu juga, dia juga menanyakan kenapa Sia Ha melakukan itu padanya.

Tapi sikapnya lebih santai dan mengingatkan Sia Ha bahwa akan jauh lebih menguntungkan bagi Sia Ha jika dia tetap menjadi polisi. Sia Ha sinis. Buat apa? Dia sudah punya satu polisi, Direk. Buat apa punya banyak?

"Apa kau tidak mempercayaiku, Sia?"

"Aku ingin mengikat harimau, mengikatnya erat-erat. Aku sudah pernah bilang padamu, kepercayaan itu tai anjing, hati manusia bisa berubah setiap hari. Aku mungkin mempercayaimu hari ini, tapi itu bukan berarti aku akan mempercayaimu besok. Aku tidak percaya pada siapapun. Tapi aku percaya pada kebutuhan."


"Dan jika keponakanku masuk penjara, lalu bagaimana kau akan bertanggung jawab?" Protes Direk.

Sia Ha sinis mendengarnya. "Kadang aku heran, bagaimana bisa kau menjadi seorang petinggi? Kau pengecut kayak cewek. Cuma masalah kecil beginian saja kau galau. Bagaimana menurutmu, Rut? Apa kau takut"

Rut santai mengklaim kalau dia tidak peduli dengan masalah video itu, dia jauh lebih mengkhawatirkan masalah pengiriman barang mereka hari senin nanti.

Wah! Sia Ha makin kagum padanya. Rut sama sekali tidak ada mirip-miripnya sama pamannya, sepertinya dia lebih mirip ayahnya. Biarpun dia baru mengenal Rut beberapa hari, tapi dia langsung mengerti kenapa ayahnya Direk lebih menyayangi Kakaknya Direk. Rut berhati Garuda, Direk berhati pengecut. Beda banget. Direk kesal mendengarnya, tapi dia cuma bisa diam dan berusaha menahan emosinya.


Begini saja, sambil menunggu waktu untuk melakukan pekerjaan besar mereka 3 hari yang akan datang itu, Sia Ha menyuruh Rut untuk bersembunyi dulu di tempat yang sepi. Dia akan mengirim berita padanya melalui Bppeneung. Rut tidak perlu mengkhawatirkan masalah video itu, biar Sia Ha yang menanganinya.

"Aku tidak akan mencampakkanmu. Ini pekerjaan besar, aku juga akan ada di sana."


Video itu sontak jadi berita nasional, para polisi pun langsung menggosipkannya. Apa benar-benar Rut yang melakukan itu pada Cuchai?

Menurut Letnan Cha, video itu cuma memperlihatkan Rut yang memberikan minuman itu ke Cuchai. Mereka sama sekali tidak bisa melihat apakah dia yang memberi racun dalam minuman itu. Sersan Dan setuju, video itu cuma terlihat dari satu sisi. Belum tentu Rut adalah bawahannya Sia Ha.

"Letnan. Kau bicara seperti ini, berarti kau mengonfirmasi kalau orang di video itu adalah Deputi?" Tanya Sersan.

"Duh, Sersan. Dilihat dari bulan juga jelas banget kalau itu Deputi Danurut."


Sersan Dan tak yakin. Mungkin juga bukan Deputi. "Beberapa pedagang di depan kantor polisi bilang kalau orang di video itu kelihatan seperti... Great Warintorn (Aktor yang memerankan Danurut). Mereka mirip banget!"

Letnan Cha dan Sersan sontak kesal ingin menabok Sersan Dan. Ngapain juga Great Warintorn ada di dalam video itu?

"Siapa tahu mereka lagi syuting lakorn."

Kedua sersan hampir saja berdebat, tapi Letnan Cha buru-buru menengahi dan menegaskan bahwa yang ada di video itu jelas Deputi. Jadi masalah identitas orang di video itu tidak perlu diinvestigasi.

Yang perlu diinvestigasi adalah kenapa Deputi terlihat cuma diam saja, tidak menolong ataupun melapor ke polisi. Tapi jika pelakunya bukan Deputi, lalu kenapa Deputi tidak menangkapnya? Dan kenapa video itu diekspos?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments