Tim Snow White menonton berita tentang kasusnya Bell yang berujung pada dilaporkannya Rut sebagai tersangka itu. Dan akibatnya, sekarang Rut didiskors untuk diinvestigasi.
Padet yakin kalau semua ini adlaah jebakan. Sejak awal ayah dan ibunya Bell tidak mau ikut campur dengan kasusnya Bee, dia dan Deputi bahkan pernah mencoba membujuk mereka, tapi mereka tetap menolak.
Aneh sekali. Apa mungkin Rut melakukan sesuatu yang tidak mereka ketahui? Suam yakin tidak. Tapi sekarang Rut bahkan tidak bisa dilacak keberadaannya.
Karena sekarang Rut sedang pergi menemui Sia Ha. Bppeneung langsung curiga dengan kedatangannya, tapi Sia Ha santai memerintahkan kedua anak buahnya itu untuk keluar. Begitu kedua pria itu keluar, Rut langsung memperhatikan barang-barangnya Sia Ha. Seperti boneka pinokio kesayangannya, sebuah cambuk dan beberapa bola golf.
"Ada apa Pak Deputi datang menemuiku?"
Rut tersenyum ramah banget pada Sia Ha. "Menurutmu aku datang untuk apa?"
Sia Ha pura-pura bodoh. Dia tidak tahu, sebenarnya di antara mereka ada banyak hal yang perlu dibicarakan, makanya dia tidak tahu kenapa Rut datang kemari.
Rut mengklaim kalau dia ingin bicara serius dengan Sia Ha. Tapi pertama-tama, Sia Ha tidak perlu lagi memanggilnya sebagai Deputi. Karena gara-gara Sia Ha menyuruh orang-orang itu untuk melaporkannya, dia akan di-diskors.
Sia Ha terus berakting pura-pura bodoh, tapi Rut terang-terangan mengonfrontasi akting lebay-nya itu. Tapi alasan kedatangannya kemari bukan untuk membahas masalah kasus itu.
"Aku ingin tahu hubungan antara kau dengan pamanku."
Saat Sia Ha masih saja pura-pura bodoh, Rut langsung menunjukkan rekaman CCTV saat mereka di lift waktu itu. Jika video ini sampai tersebar, maka hal ini pasti akan jadi skandal besar yang akan memengaruhi karir politik mereka.
Seorang polisi legendaris pada akhirnya hanya menjadi anjing peliharaan seorang pengusaha. Semua rencananya Sia Ha bisa hancur berantakan. Sia Ha sinis mendengarnya. Tidak ada yang aneh dari rekaman ini, jadi ini tidak akan bisa memengaruhinya.
Rut akui rekaman ini saja memang tidak akan bisa menjatuhkan Sia Ha. Tapi bagaimana kalau dibarengi dengan rumor bahwa dia dan Direk sudah saling bekerja sama sejak kasusnya Kunwei 20 tahun yang lalu? Itu pasti akan memengaruhi mereka kan?
Sia Ha kesal. Dia selalu berpikir kalau dia polisi pintar, hanya saja dia tidak pernah menyangka kalau Rut akan menggunakan cara licik seperti ini juga.
"Bagaimanapun kami adalah paman dan keponakan. Jadi tidak aneh sama sekali."
"Kalau begitu, apa tawaranmu."
"Tenanglah, Sia Ha. Bukankah kau bilang kita harus duduk dan bicara. Kenapa kau tidak sabaran?"
"Deputi, aku jadi semakin suka padamu. Bagaimana kalau kita minum dulu atau kau masih bertugas sekarang?"
Sia Ha mengajaknya bersulang tapi Rut belum selesai bicara. Sia Ha pikir kasus ini akan membuatnya bermasalah dan diskors, tapi dia rasa Sia Ha sudah membuat kesalahan.
Sejak awal Rut tidak pernah ingin menjadi polisi. Dia menjadi polisi hanya karena dipaksa oleh pamannya. Kedua orang tuanya meninggal dunia waktu dia kecil, jadi dia dibesarkan oleh pamannya.
Direklah yang mengurusi segala hal tentangnya, termasuk warisan ayah dan ibunya yang pada akhirnya diambil alih oleh Direk. Lalu setelah itu, Direk membuatnya jadi polisi seperti dirinya.
"Untuk apa kau memberitahuku semua itu?" Curiga Sia Ha.
Tak lama kemudian, mereka keluar tepat saat Direk baru datang. Paman dan keponakan itu sama-sama kaget melihat satu sama lain di tempat ini.
"Rut, sedang apa kau di sini?"
"Paman sendiri sedang apa di sini?"
Direk mengklaim kalau dia datang untuk membicarakan masalah kasus Rut yang dituduh membunuh Bee. Itu pasti ulah orangnya Sia Ha.
Ah! Rut baru ingat kalau dia belum sempat membicarakan tentang kasus itu dengan Sia Ha. Lalu bagaimana Direk bisa tahu kalau itu adalah ulah orangnya Sia Ha?
Waktu dia membawa Bee bersembunyi, bukankah hanya mereka berdua yang tahu tentang tempat persembunyiannya? Direk benar-benar speechless mendengar semua itu. Memang dialah yang memberitahu Sia Ha tentang tempat persembunyian Bee.
Direk mau bicara, tapi Rut dengan cepat beralih ke Sia Ha dan tanya kenapa baru sekarang mereka membuat laporan untuk menangkapnya?
"Karena kau tidak mau berhenti, makanya aku membantumu untuk berhenti."
"Aku tidak berhenti? Apa maksudnya?"
"Kau mengirim orang untuk menggeledah kamar bawahanku, iya kan?"
Mereka langsung membawa masuk Uu yang sudah dihajar hingga babak belur. Tapi Rut benar-benar tidak tahu apa-apa, dia tidak mengenal pria itu. Kenapa juga dia menyuruh orang untuk menggeledah kamar pria ini?
"Oh! Apa mungkin pria ini yang membunuh Bee?"
"Bagaimana kalau iya? Apa Deputi akan menahanku?" Tantang Sia Ha.
Rut kesal, tapi tepat saat itu juga, dia ada alasan untuk pergi saat dia mendapat telepon yang menyuruhnya untuk balik ke kantor polisi karena dia dipanggil atasannya. Direk dengan gaya sok baiknya meyakinkan Rut untuk tidak khawatir, dia akan pastikan Rut tidak akan mendapat masalah.
"Baik, Paman. Aku sudah tahu semuanya. Terima kasih banyak, Paman. Aku permisi." Sinis Rut lalu pergi.
Sia Ha kesal. Kalau bukan Rut orang yang menggeledah kamarnya Uu, berarti ada orang lain yang diam-diam menginvestigasi kasus ini.
Rut bertemu Su di luar. Su mengaku kalau dia datang karena Rut. Mendengar itu, Rut menyimpulkan kalau Su selama ini sebenarnya sudah tahu tentang pamannya. Hanya dia seorang yang yang bodoh, iya kan?
Su dengan wajah melasnya meyakinkan Rut kalau dia tidak pernah berpikir begitu tentang Rut, dia hanya bersimpati karena Rut hanya mengalami semua ini seorang diri. Dia kasihan karena dia peduli pada Rut.
Su langsung menggenggam tangannya dan Rut membiarkannya saja. Rut bahkan pura-pura mengeluhkan nasibnya yang selama ini tak pernah dipedulikan dengan tulus oleh siapapun.
Bahkan untuk semakin meyakinkan Su, dia tanya apakah Su mau bersamanya jika nanti dia sudah tidak punya istri? Tentu saja Su mau. Pernahkah dia berpaling dari Rut biarpun Rut sudah punya istri? Rut tersenyum manis sekali, pura-pura senang.
Snow White mulai cemas saat Chana tidak datang dan tidak bisa dihubungi juga. Itu karena ternyata dia dihajar sampai babak belur sama Cuchai dan dicurigai sebagai mata-mata yang memancing Uu keluar dari persembunyiannya.
Chana menangis meyakinkan Cuchai kalau hanya setia pada Cuchai seorang. Dia beralasan kalau dia mengajak Uu keluar minum-minum hanya karena waktu itu dia sedang stres, dia bertengkar hebat dengan istrinya yang ingin mengusirnya.
Tapi Cuchai tak percaya dan langsung menodongkan pistol padanya. Chana gemetar ketakutan dan memohon maaf, tapi sebenarnya dia tak gentar dan tetap keukeuh meyakinkan Cuchai kalau dia sangat setia pada Cuchai.
Tiba-tiba sakit kepalanya Cuchai kumat lagi, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan langsug mengarahkan senjata itu ke kepala Cuchai.
Tak lama kemudian, Sia Ha cs mendengar dua kali suara tembakan dari ruangannya Cuchai. Sia Ha menuntut siapa orang lain yang mungkin menyelidiki kasus ini selain Rut?
"Aku tidak tahu." Ujar Direk.
"Goblok! Pikir! Siapa orang lain yang tahu tentang kita berdua!" Sia Ha tiba-tiba kepikiran orang itu. "Mantan partnermu dulu, di mana dia sekarang?"
Di kantor polisi, Rut mulai mengemasi barang-barangnya. Para letnan dan sersan datang tak lama kemudian karena mencemaskannya dan setulus hati mendoakannya untuk cepat kembali.
"Satu-satunya deputi kantor polisi Suksumrarn, hanya Deputi Danurut seorang."
Tapi Rut tak menanggapinya dan langsung pergi. Para sersan dan letnan pun langsung menangis.
Bersambung ke part 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam