Sinopsis My Bubble Tea Episode 4 - 3

Modem menemukan sinyal gelembung sihirnya dari dalam sebuah kamar pasien. Dari keterangan suster ternyata itu kamar pasien koma yang mendadak bangun dan sekarang menolak pulang padahal pasien itu sudah sangat sehat walafiat, dia bahkan kuat mengangkat rak pakai satu tangan padahal dia sudah tua.


Mungkin si pasien itu tidak mau pulang karena dia takut kesepian tanpa keluarga. Modem langsung minta izin masuk. Suster penasaran apakah Modem mengenal si pasien?

Modem berbohong kalau dia keluarga si pasien. Suster heran, selama ini dia tidak pernah melihat siapapun mengunjungi si pasien. Modem apanya si pasien?

Modem bingung. "Saya... istrinya!" (Pfft!)

Dan suster langsung pergi lalu mempersilahkannya masuk. Dia tidak sadar kalau kedua pria itu mendengarkan segalanya dengan shock.


Modem mencoba menawarkan bantuan apa saja pada si pasien, tapi ngotot menolak, dia tidak mau ke mana-mana. Aneh, orang yang bangun dari koma seharusnya memenuhi keinginannya. Mungkin dalam hatinya, si pasien ini menginginkan hal lain.

Maka kemudian Modem mencoba bertanya apakah si pasien tidak ingin bertemu dengan keluarganya? Si pasien mengklaim kalau dia tidak punya keluarga.

"Pak, mungkin tidak pantas bagi saya mengatakan ini pada anda. Tapi hari ini menyadari bahwa keadaan anda akan memburuk jika anda menyembunyikan masalah. Jangan ragu untuk memberitahu saya jika anda butuh bantuan."

Sepertinya bujukannya mulai berhasil. Si Kakek tiba-tiba curhat tentang segala kesialan hidupnya. Dia mengklaim kalau dia bukan orang baik dan tidak punya masa depan, karirnya gagal total, dia sudah bangkrut empat kali, dia ingin mati saja.

"Itukah alasan anda berbohong soal tidak punya keluarga? Agar mereka tidak mengetahui masalah anda?"

Maka Modem pun langsung menawarkan uluran tangannya pada si bapak itu. Dia tahu Bapak mengkhawatirkan keluarganya. "Jadi, mari kita temui mereka sekarang."


Tapi si Bapak masih ragu. Modem meyakinkan bahwa semua orang layak mendapat awal baru. Si Bapak akhirnya luluh juga dan langsung menyambut uluran tangan Modem.

"Mari kita pergi ke tempat yang bisa membuat anda bahagia. Saya akan membuat anda bahagia."

Tapi tepat saat dia mengucap itu, tiba-tiba saja kedua pria muncul dan salah paham. Bos sungguh tak menyangka kalau Modem ternyata menyukai pria yang jauh lebih tua. Light patah hati, jadi bapak ini kekasihnya Modem? Tapi baiklah jika Modem bahagia dengannya. Dia juga akan turut bahagia untuk Modem.

"Bukan begitu, Light. Anda salah paham, Bos."

Modem bingung bagaimana harus menjelaskannya. Tapi sudah tidak ada waktu, jadi bisakah mereka membantunya?


Wifi galau, apalagi para warga tak ada yang bisa mengalahkan penawarannya. Jadilah dia dinyatakan sebagai pemenang lelang kucing ajaib itu. Apalagi dia tidak tahu bagaimana cara mengekstrak gelembung itu.

Wifi dan Oor pun mendekati kucing itu. Tapi Wifi benar-benar galau, apalagi si penjual tanya terus tentang uangnya. Dia berpikir untuk jujur saja pada si penjual... saat tiba-tiba saja alat pelacak yang dipegang Oor berbunyi. Oor jadi panik mengira ada bom dan langsung berteriak memperingatkan semua orang.

Semua orang pun refleks menunduk. Kesempatan! Wifi pun langsung membawa kabur kucing ajaib itu, dan jadilah mereka dikejar-kejar para warga sambil diteriaki sebagai maling.


Tapi pada akhirnya mereka terjebak di jalan buntu. Si pemilik kucing menuntut mereka untuk mengembalikan kucingnya. Oor menolak, kucing ini ada bomnya, berani sekali dia melelang kucing ini.

Dia memelihara kucing ini sejak dia kecil, tapi sekarang dia malah cuma memandang kucing ini sebagai barang dan menjualnya. Apa dia tidak pernah memandangnya sebagai kucing? Ini barang atau kucing? Hah?!

"Baiklah. Tolong kembalikan dia. Aku tidak akan menjualnya lagi." Janji si pemilik kucing.

Oor benar. Saat mereka kabur membawa kucing itu, dia menyadari kalau dia tidak bisa hidup tanpa kucing itu. Wifi akhirnya mengembalikan kucing itu padanya.


Dan seketika itu pula si kucing berubah kembali menjadi kucing biasa. Kucing itu sebenarnya hanya menginginkan cinta pemiliknya. Tapi itu berarti gelembung sihirnya sudah keluar dari tubuh si kucing. Seharusnya masih ada di sekitar sini.

"Sekarang bagaimana?"

"Kita lanjutkan pencarian, P'Oor." Wifi tiba-tiba menggenggam tangan Oor, membuat Oor jadi malu.


Karena manajernya Ray turun duluan untuk mengurus sesuatu, Ray jadi berdua saja dengan supir. Tapi tiba-tiba saja si supir meminta Ray untuk berfoto dengannya. Dia mengklaim bahwa putranya adalah penggemarnya Ray, dia juga suka.

Ray mendadak ketakutan menyadari supir hari ini bukan supirnya yang biasanya. Tatapannya juga aneh. Parahnya lagi, dia berusaha diam-diam merekam Ray.

Ray langsung menelepon managernya untuk menanyakan si supir ini. Ternyata supirnya yang biasanya hari ini lagi sibuk, makanya mereka pakai supir pengganti.

Si supir mulai curiga dan terang-terangan tanya apakah ada masalah. Ray berbohong menyangkal dan langsung minta diturunkan di depan dengan alasan ada sesuatu yang harus dia lakukan, dan langsung bergegas keluar.


Modem cs menyaksikan si pasien berkumpul kembali bersama keluarganya dengan dipenuhi isak haru. Modem berterima kasih pada Bos sudah mau mengantarkan pasien itu pulang.

"Tidak masalah. Aku senang kau tidak benar-benar hamil." Bos menjitak ringan kepala Modem dengan gemas. "Dasar! Lain kali katakanlah yang sebenarnya. Jangan berbohong lagi. Itu kan masalah besar."

Dia sendiri yang nyuruh jangan bohong. Tapi saat Modem menanyakan rapatnya, Bos sendiri malah berbohong, mengklaim kalau dia tidak ada rapat.


Modem mau mengucap terima kasih juga pada Light tapi malah kaget mendapati Light menangis sedih melihat reuni keluarga itu.

"Andai aku juga menemukan ayahku."

Modem jadi prihatin mendengarnya. "Kau tidak tinggal dengan ayahmu? Tidak apa-apa. Suatu hari kau pasti akan bertemu dengannya."


Sekarang setelah keinginan si pasien terpenuhi, gelembung sihir itu pun keluar dari diri si pasien. Tapi saking fokusnya menghibur Light, Modem jadi tidak melihat saat gelembung sihir itu itu keluar lalu melayang cepat... dan ditangkap oleh Bos. (Hah? Kok dia bisa tahu)

Bos langsung menunjukkan gelembung itu ke Modem dan mengklaim bahwa seseorang melempar benda ini. (Hmm, aku yakin dia tahu kalau gelembung itu tidak dilempar)

Modem panik dan buru-buru mengambil gelembung itu dari tangan Bos sambil mengklaim kalau ini dilempar oleh seorang anak kecil barusan.

Tapi sekarang setelah gelembung itu meninggalkannya, jantung si pasien mendadak sakit lagi. Light dan Bos langsung membantu si pasien.


Setelah berkutat sekian lama dengan huruf-huruf sampai rambutnya jadi acak-acakan, Yogurt akhirnya sukses mendapatkan password yang benar dan itu kontan membuatnya ngakak kayak orang gila. Bibi Shell baru kembali saat itu dan jelas heran melihatnya. Yogurt sedang apa di sini?

"Aku tahu kata sandinya Bibi. Aku permisi mau mencuri sihir tercinta kalian."

"Silahkan, semua gelembungnya sudah hilang."

Kecewa, Yogurt akhirnya balik normal dan langsung mengemasi barang-barangnya dan pergi dengan penuh harga diri.


Saat Modem mengajak Light pulang, Light penasaran apakah Modem sudah tidak sakit lagi. Pertanyaannya itu kontan membuat Modem terdiam canggung dan tak enak hati pada Light.

"Satu kebohongan bisa membawa kita ke kebohongan tiada akhir demi menutupi kebohongan pertama. Kita harus berbohong guna mendapatkan keinginan kita. Kita harus berbohong untuk menyembunyikan rahasia. Tapi percayalah, berkata jujur adalah jalan keluar terbaik."

Maka Modem pun memutuskan untuk jujur pada Light. Dia butuh bantuan Light terkait masalah penting bagi keluarganya. Dia langsung menyerahkan kantong itu dan menjelaskan bahwa ini isinya adalah gelembung sihir yang harus dikembalikan ke Bibi Shell.

"Tolong berikan padanya. Aku harus mencari sisa gelembungnya. Kau tidak mempercayaiku, kan?"

Tapi yang tak disangkanya, Light mempercayainya. Dia akan mempercayai apapun yang terkait Modem. Jangan khawatir, dia akan mengurusnya. Light pun pergi duluan.


Tepat saat itu juga, alat pelacaknya berbunyi lagi. Ada gelembung lain yang ditemukan. Modem langsung pergi mengikuti arahan si alat pelacak hingga dia berakhir di sekolah lamanya. Hah? Ada apa di tempat ini?

Modem terus mengikuti arahan alat pelacak itu hingga dia sampai ke kelas lamanya... dan di sana ada Ray. (Gelembungnya ada di Ray kah?)

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments