Sinopsis The Romance of Tiger and Rose Episode 1 - 2

Xiao Qian menceritakan kisah dramanya berseting di sebuah kota bernama Huayuan. Kota yang dikuasai kaum wanita. Di kota ini, wanita sangat berharga sejak lahir, sedangkan pria kedudukannya sangat rendah.


Di kota ini, anak yang selalu diharapkan adalah anak perempuan dan bukan anak lelaki. Bahkan jika sebuah keluarga terus menerus mendapat anak lelaki, pihak suamilah yang akan dirutuki habis-habisan.

Jabatan pemerintahan dan militer semuanya dikuasai oleh wanita. Pria tidak boleh jadi pejabat, mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk sekolah. Pekerjaan-pekerjaan yang boleh dilakukan para pria adalah pekerjaan rendahan. Intinya kelas sosial pria adalah yang terendah.

Lalu bagaimana bisa dia malah menjadi Putri Ketiga Kota Huayuan - Chen Qian Qian? Putri yang sangat konyol, terpesona dengan segala kemewahan, bodoh dan tidak kompeten. Wanita yang memaksa seorang pria di jalanan untuk menikah dengannya yang pada akhirnya malah berakhir mati dibunuh oleh Han Shuo, si Male Lead drama ini, dengan cara diracun pada malam pernikahan mereka dan perannya berakhir pada episode ketiga.

Gawat! Sekarang sudah episode berapa? Para pemusik itu jelas tidak mengerti apa maksudnya. Xiao Qian berusaha menjelaskan sekarang ini ceritanya sudah sampai pada tahap mana, tapi tetap saja tak ada seorangpun yang memahami maksudnya.


Tepat saat itu juga, Pelayannya Qian Qian datang membawakan gaun pengantinnya Qian Qian. Hari ini pernikahannya. Xiao Qian shock menyadari sekarang sudah masuk episode ketiga, Qian Qian akan mati hari ini.

Tapi dia bukan Qian Qian dan dia tidak mau mati, maka Xiao Qian langsung memerintahkan pelayannya untuk menyingkirkan benda sial itu. Dia tidak akan menikah dengan Han Shuo! Singkirkan sejauh-jauhnya!


Tapi tentu saja pernikahan ini tidak bisa dibatalkan begitu saja. Malah iring-iringan pengantin sudah datang untuk menjemput Han Shuo.

Seorang pejabat wanita Huayuan masuk tak lama kemudian, tapi sebenarnya wanita itu adalah mata-mata Xuanhu. Si mata-mata sungguh heran kenapa rencana mereka malah jadi kacau begini?

Pelayannya Han Shuo juga bingung, padahal dia sudah mengatur segala rencana sesuai perintah Han Shuo untuk mendekati Chu Chu karena hanya Chu Chu satu-satunya kandidat terbaik sebagai penguasa kota di antara semua putri. Jadi satu-satunya cara untuk mendapatkan tulang naga untuk menyembuhkan penyakit jantung Han Shio adalah melalui Chu Chu.

Tapi entah kenapa orang yang seharusnya bertugas mengejutkan kudanya Chu Chu malah berubah jadi mengejutkan kudanya Qian Qian. Han Shuo menyelamatkan orang yang salah, makanya dia dipaksa untuk menikah.


"Sepertinya ada orang yang menentangku untuk berhubungan dengan Chu Chu." Duga Han Shuo. "Mungkin ada seseorang yang sengaja mengaturnya seperti itu."

"Tuan Muda, apa mungkin Penguasa Kota Huayuan?"

Entahlah. Tapi Han Shuo sudah menunjukkan kelemahan penyakit jantungnya, mungkin itu bisa menurunkan kewaspadaan orang-orang kota Huayuan terhadapnya. Si mata-mata meyakinkan Han Shuo bahwa semua mata-mata mereka yang tersebar di seluruh kota ini pasti akan menjamin keselamatan Han Shuo. Mereka tidak akan membiarkan Putri Ketiga berhasil.

Karena sudah terlanjur begini, ikuti apa maunya si Putri Ketiga itu. Tapi malam ini, bunuh si Putri Ketiga itu dengan racun. Bersihkan rintangan ini lebih dulu, lalu kembali jalankan rencana awal mendukung Chu Chu untuk menjadi penguasa kota dan manfaatkan dia untuk mendapatkan tulang naga.

Begitu penyakit jantungnya sembuh, dia akan segera menyalakan sinyal asap di menara pengawas agar komandan militer Xuanhu mulai melakukan serangan dari arah selamatan dan mereka akan menguasai kota Huayuan.

Si Pelayan sontak memuji rencana hebat tuannya itu. Tapi kemudian Han Shuo malah memerintahkan untuk membunuh semua orang yang tidak bekerja dengan benar kali ini. Waduh! Si Pelayan kan juga termasuk.

Pelayan sontak bersujud memohon ampunannya karena bagaimanapun sekarang ini mereka sedang berada di markas musuh, situasi mereka sangat berbahaya. Berikanlah kesempatan bagi mereka yang bersalah, termasuk dirinya, untuk menebus kesalahan mereka.

"Kalau begitu, cari dalang yang mengacaukan rencana mengejutkan kuda. Bunuh untuk dijadikan contoh peringatan." Perintah Han Shuo.

"Hamba menerima perintah!"

Tak lama kemudian, Pelayan kembali dalam keadaan bersimbah darah setelah membunuh kudanya. Wkwkwk! Kenapa malah kudanya yang dibunuh? Han Shuo stres. Siapa yang suruh dia bunuh kuda?!


Kabar itu sampai dengan cepat ke telinga Xiao Qian dan jelas saja itu membuat Xiao Qian jadi semakin ketakutan, Han Shuo membunuh kudanya pasti untuk memperingatkannya. Selanjutnya pasti giliran dia yang dibunuh.

Pelayannya sinis, Xuanhu kan cuma kota kecil di perbatasan. Bahkan tuan mudanya dikirim kemari untuk dijadikan sandera, penyakitan lagi, apa yang bisa mereka sombongkan?

Dilihat dari tampangnya saja sudah kelihatan Han Shuo itu orang yang tidak berguna dan bisa dipermainkan oleh Qian Qian.

Qian Qian yang tahu betul bagaimana karakter Han Shuo yang dia ciptakan sendiri itu jelas tidak bisa meremehkan Han Shuo dan memperingatkan si pelayan untuk tidak ngomong seperti itu di hadapan Han Shuo jika dia masih ingin hidup. Si pelayan santai, bahkan sekalipun dia membuat Han Shuo marah, tapi Putri Ketiga pasti akan melindunginya kan?

"Aku bahkan tidak bisa melindungi diriku sendiri, apalagi melindungimu!"

Kalau dia mengikuti alur ceritanya dan minum arak beracun pemberian Han Shuo pada malam pertama, apa dia bisa bangun kembali ke dunia nyata?


Pelayannya mendadak nyerocos panjang kali lebar menyebutkan berbagai prosesi pernikahan nanti sampai Qian Qian harus menghentikan ocehannya. Kalau tidak salah, nama si pelayan adalah Zi Rui.

Dia ingat kalau dia memang sengaja menambah dialognya Zi Rui hanya untuk menambah kosa kata dalam naskahnya. Tak disangka kalau Zi Rui ternyata cerewet banget. Mulai sekarang, Zi Rui hanya boleh bicara sepuluh kata per kalimat. Hah?

Terpaksalah Zi Rui harus menghitung jumlah kata-katanya saat dia melapor bahwa sebentar lagi dia harus melakukan parade kereta kuda pernikahan bersama Putri Kedua.

"Batalkan parade kereta kuda pernikahannya." Perintah Qian Qian.

Han? Tapi itu belum pernah terjadi sebelumnya. Qian Qian tak peduli, yang paling penting sekarang adalah menikah dengan Han Shuo dan minum arak pernikahan, yang lain bisa ditiadakan.

"Tapi bagaimana harus menjelaskannya pada Putri Kedua dan Penguasa Kota?"

"Apa susahnya? Katakan saja aku sudah tidak sabaran untuk melalui malam pertama dengan Han Shuo."


Jadilah alasan itu yang kemudian dilaporkan ke Chu Chu. Sepertinya Chu Chu sangat menyayangi adiknya, dia sama sekali tidak marah ataupun cemburu calon jodohnya direbut Qian Qian. Dia malah senang dan berharap Han Shuo jadi pasangan yang baik untuk adiknya.


Pelayannya Han Shuo kembali tak lama kemudian dengan membawakan sebotol racun. Ini namanya Racun Perusak Jiwa, tidak berwarna dan tidak berbau. Orang terkena racun ini akan mati dalam tidurnya. Membunuh tanpa jejak. Tak peduli bagaimanapun mereka menyelidikinya, mereka tidak akan mencurigai Han Shuo.

Pelayan juga membekali Han Shuo dengan sebilah belati buat jaga-jaga karena dia dengar bahwa si Putri Ketiga itu jago kungfu. Penting untuk tetap menjaga keperjakaan Han Shuo. Pfft!

Han Shuo sontak menatapnya kesal. "Kalau terjadi sesuatu antara aku dengan dia malam ini, menurutmu siapa yang mendapatkan keuntungan dari siapa?"

Tiba-tiba dia menunjukkan keahlian bela dirinya yang luar biasa hebat untuk melempar cangkirnya dan sukses membuat sebuah vas pecah berkeping-keping tapi cangkir itu sendiri tetap utuh menancap di dinding.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments