Sinopsis The Romance of Tiger and Rose Episode 2 - 3

Qian Qian lalu membawa Han Shuo ke sekolah kerajaan karena Zi Rui memberitahunya Chu Chu akan lewat sana nanti. Setibanya di sana, Qian Qian langsung disambut beramai-ramai oleh para penyanyi pria di sana.


Tapi Qian Qian sengaja cari perkara dan mengkritiki mereka satu per satu lalu terang-terangan mengutarakan segala protesnya tentang para penyanyi itu pada bos mereka - Lin Qi.

Dia bahkan menantang Lin Qi untuk bertanding dengannya. Bertanding untuk menentukan siapa pria paling berbakat di kota ini. Lin Qi setuju, siapa pria yang Qian Qian pilih?

Tentu saja Qian Qian pilih Han Shuo. Lin Qi sinis dan langsung memerintahkan pelayannya untuk memanggilkan Su Mu.


Mendengar akan ada pertandingan seru antar pria, para wanita di seluruh kota langsung berbondong-bodong ke sana untuk menonton, terutama untuk menonton Su Mu.

Qian Qian mengancam Han Shuo untuk tidak melawannya atau dia akan menceraikan Han Shuo dan mendeportasinya kembali ke kota Xuanhu sehingga dia tidak akan bisa lagi menginjakkan kaki di kota Huayuan.

Bai Ji diam-dia mengingatkan Han Shuo tentang tulang naganya, jadi Han Shuo sebaiknya menahan emosinya agar dia tidak mengacaukan rencana besar mereka. Maka dia berusaha untuk tenang saat dia bertanya apakah Qian Qian memaksanya?

"Masa kau bahkan tidak bisa menandingi seorang musisi?" Sinis Qian Qian.

Han Shuo hampir saja terpancing emosi, Bai Ji dengan cepat membelanya dan menyatakan bahwa tuannya ini gagah perkasa dan tak terkalahkan. Bai Ji langsung keluar dan diam-diam memberi kode pada para mata-mata yang tersebar di seluruh kota.

Beberapa dari mereka pun mendekat ke tempat pertandingan sambil bersiap dengan pedang kalau-kalau terjadi sesuatu pada tuan muda mereka.


Su Mu akhirnya muncul juga dan para fans-nya langsung heboh luar biasa. Tapi mereka langsung cemburu saat Su Mu malah berjalan mendekati Qian Qian.

Su Mu menyapa Qian Qian dengan gaya gemulainya sambil menyindir Han Shuo. Dia baru beberapa hari menikah, kenapa Qian Qian datang kemari? Apakah pria dari Xuanhu tidak mengerti musik?

Dia bahkan langsung merayu Qian Qian dengan memberikan kipasnya dan mengundang Qian Qian untuk sering-sering datang kemari untuk mendengarkan musik.

Qian Qian terpesona. "Cantiknya."


Pertandingan pun dimulai. Tapi tapi Qian Qian gelisah banget karena Chu Chu belum datang-datang juga. Di mana Chu Chu? Kenapa dia belum datang? Padahal dia sudah menyiapkan adegan besar ini untuknya. Kalau Chu Chu tidak datang, takutnya Han Shuo akan mati cepat gara-gara kesal sama dia.
Su Mu mulai memetik kecapinya dan kontan membuat para wanita melenguh heboh. Cuma Han Shuo seorang yang menguap dengan bosan. Tapi saat dia memperhatikan Su Mo melirik Qian Qian, Han Shuo langsung kesal. Hmm, cemburu kah?

Beberapa bibi dengan lantang membanding-bandingkan para pria dari kota Huayuan dan kota Xuanhu. Para pria di kota Huayuan pintar bermain musik, para pria di kota Xuanhu bisa apa?

Tersinggung, Han Shuo akhirnya maju, mengambil pedang milik seseorang lalu menggunakannya untuk unjuk kebolehan seni bela dirinya dengan diiringi musiknya Su Mu.

Dengan ahlinya dia menebas pohon sakura dan membuat bunga-bunganya berjatuhan dengan indah dan kontan membuat para bibi yang tadinya sinis jadi heboh mengaguminya.

Tapi kekaguman mereka hanya berlangsung singkat saat tiba-tiba saja mereka ingat kalau Han Shuo tuh penyakitan dan langsung menggosipkannya lagi dengan lantang. Jelas-jelas Putri Ketiga sedang mempersulit Han Shuo.


Begitu mendengar gosipan para wanita itu, Han Shuo langsung terbang ke udara... lalu mengarahkan pedangnya tepat ke arah Qian Qian... saat tiba-tiba saja Chu Chu terbang dan menghalau pedangnya Han Shuo, dan berhasil memukul mundur Han Shuo.

"Lancang! Beraninya kau mengarahkan pedang pada Qian Qian!"

Chu Chu sontak melawannya lagi dan jadilah mereka bertarung dengan sengit bahkan sebelum Qian Qian sempat menghentikannya. Hadeh! Qian Qian pusing, kenapa jadi begini? Seharusnya Chu Chu menyelamatkan Han Shuo, kenapa sekarang mereka malah bertarung?


Bai Ji berteriak memberitahu Han Shuo bahwa itu adalah Putri Kedua, dan baru saat itulah Han Shuo mundur, merebut kipasnya Qian Qian untuk menutupi wajahnya lalu dia mulai berusaha merayu Chu Chu dengan mengomentari segala kelebihan dan kehebatan Chu Chu. Dia merasa tersanjung bisa bertemu Putri Kedua hari ini.

"Tuan Muda, tolong jaga sikapmu. Apa yang sebenarnya kalian berdua lakukan?"

Qian Qian buru-buru menjelaskan perbuatannya yang menyuruh kedua pria itu bertanding. Apa dia kelewatan? Apa Chu Chu mau memukulnya?

"Membawa suami barumu ke sekolah kerajaan itu tidak masalah. Tapi kau bahkan memaksanya untuk bersaing dengan musisi?"

Qian Qian antusias menyuruh Chu Chu memarahinya saja lalu bawa Han Shuo ke kediaman Chu Chu untuk merawat lukanya. Tapi yang tak disangkanya, Qian Qian malah mengonfrontasi perbuatan Han Shuo yang berniat membunuh Qian Qian lalu memerintahkan pengawal untuk menangkap Han Shuo.

Hah? Qian Qian jelas panik dan berusaha menghentikan Chu Chu. Tapi Chu Chu tak peduli, bahkan semakin bertekad untuk memberi Han Shuo pelajaran dan menjinakkan Han Shuo demi Qian Qian.

 

Han Shuo menantang Chu Chu untuk turun tangan sendiri dan langsung maju menyerang Chu Chu lagi. Hadeh! kenapa alur ceritanya jadi kacau begini? Gawat! Male Lead dan Female Lead kan seharusnya jatuh cinta pada pandangan pertama, kenapa sekarang malah berkelahi? Qian Qian pusing.

Dia berusaha menghentikan mereka, tapi tak ada seorangpun yang mendengarnya. Tapi Han Shuo mendadak terhalang oleh penyakitnya dan Chu Chu memanfaatkan saat itu untuk melucuti baju luarnya Han Shuo.

Bai Ji sontak memberi kode pada para mata-mata mereka untuk bersiap melawan. Qian Qian tambah galau dan diam-diam berdoa pada siapa saja yang bisa menghentikan mereka.


Dan seketika itu pula doanya terjawab saat terdengar suara seseorang yang menghentikan pertarungan ini. Dan orang itu ternyata Pei Heng yang berjalan masuk dengan anggun.

Para bibi sontak menggosip lagi. Saat bibi satu mengagumi satu mengagumi ketampanan Pei Heng, bibi dua mengingatkan kalau Pei Heng sudah dijodohkan dengan Qian Qian sejak mereka masih kecil. Tapi bibi tiga mengingatkan mereka bahwa Qian Qian sekarang sudah menikah sama Han Shuo yang penyakitan.

Qian Qian langsung terpesona padanya. Pei Heng adalah karakter favoritnya. Tapi Pei Heng tiba-tiba membentak semua orang karena memperlakukan seorang tuan muda dengan tidak sopan, bagaimana bisa mereka membiarkannya tidak berpakaian lengkap.

Qian Qian baru ingat dan buru-buru mengembalikan bajunya Han Shuo. Tapi Han Shuo langsung menghadangnya pakai pedang. Terpaksalah Qian Qian menyampirkan baju itu ke pedangnya lalu membubarkan acara ini.

Para bibi sinis menggosipkan Qian Qian yang nurut banget sama Pei Heng. Semua prianya Qian Qian berkumpul dalam satu tempat, cinta lama, cinta baru, bahkan Su Mu pun ada di sini.


Lin Qi langsung mengadukan tentang Qian Qian pada Pei Heng. Qian Qian langsung tertunduk ketakutan dan mengakui kalau ini memang perbuatannya dan berusaha meminta Han Shuo dan Chu Chu untuk tidak marah pada satu sama lain.

Pei Heng tiba-tiba mengajaknya bicara empat mata, ada yang perlu dia katakan. Begitu semua orang pergi, Han Shuo langsung ganti rencana dan memerintahkan Bai Ji untuk menyiapkan pasukan panah untuk memanah Qian Qian malam ini juga. Kalau sampai Qian Qian tidak mati tertusuk ribuan panah, kepala Bai Ji yang akan jadi korban.

 

Pei Heng benar-benar kecewa pada Qian Qian. Dulu dia tidak menyukai Qian Qian karena Qian Qian sangat sombong dan semena-mena. Qian Qian sudah mengabaikan perjodohan mereka dan memaksa Han Shuo masuk ke kediamannya, maka seharusnya Qian Qian memperlakukan Han Shuo dengan baik.

"Sungguh tak disangka ternyata kau sangat keras kepala dan tidak memedulikan perasaan orang lain!"

Qian Qian benar-benar ketakutan mendengar kemarahannya. Pei Heng mengingatkan Qian Qian bahwa Han Shuo masuk ke kota ini seorang diri tanpa teman, kerabat apalagi orang tua. Dia bahkan tidak punya teman bicara. Keadaannya bisa dibilang sangat rapuh. Qian Qian benar-benar terlalu sombong.

"Besok aku akan melapor pada Penguasa Kota untuk membatalkan pertunangan kita secara resmi."


Tapi omelannya mendadak terhenti saat dia berbalik menghadapi Qian Qian tapi malah mendapati Qian Qian menangis. Kenapa dia menangis?

"Aku juga sendirian. Tak punya teman, kerabat dan orang tua di sisiku. Aku bahkan tak punya teman bicara. Aku juga rapuh dalam setiap langkah yang kuambil. Aku benar-benar hanya ingin pulang. Makanya aku memikirkan ide buruk itu. Pei Heng, berhentilah memarahiku. Aku menyukaimu."

"Kau... kau bilang apa?"

"Maksudku adalah aku tidak bermaksud mempermalukan Han Shuo."

"Kau mengadunya dengan musisi di Sekolah Kerajaan. Apa itu tidak termasuk pelecehan?"

"Maaf." Isak Qian Qian. "Aku tahu aku yang salah."

Pei Heng tercengang mendengarnya. "Kau... ternyata bisa minta maaf juga?"

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments