Sinopsis The Romance of Tiger and Rose Episode 1 - 1

Seorang wanita terdengar tengah menarasikan kisah tentang dua kota. Kota Huayuan adalah kota yang dikuasai kaum wanita. Sedangkan kota Xuanhu sebaliknya,  adalah kota yang dikuasai kaum pria.


Kedua kota itu tidak pernah berdamai. Namun setelah pertempuran sengit, kota Xuanhu kalah. Sehingga mereka terpaksa mengirimkan Tuan Muda mereka yang bernama Han Shuo untuk melakukan pernikahan politik dan tinggal di Huayuan.

Saat kereta kuda Han Shuo tiba di Huyuan, para wanita Huayuan langsung heboh menggosipkannya. Mereka penasaran Huan Shuo akan dinikahkan dengan tuan putri yang mana.

Salah satu wanita dengan suara lantangnya terang-terangan mengejek Xuanhu. Tepat saat itu juga, Han Shuo membuka tirai kereta kudanya dan para wanita itu jadi makin heboh melihat ketampanannya.

Tapi sayang, biarpun tampan dan masih muda, Han Shuo punya penyakit jantung. Kabarnya dia tidak akan bertahan hidup melewati usia 20 tahun, sekarang saja dia sudah berumur 19 tahun. Kenapa Xuanhu malah mengirimkan seseorang yang sudah mau mati? Bawa sial saja!


Dari arah berlawanan, tiba-tiba seorang wanita muda nan cantik jelita memacu kudanya dengan kecepatan tinggi tak peduli biarpun banyak orang yang berlalu lalang sehingga terpaksa semua orang harus berhamburan mundur.

Tanpa dia sadari, ada seseorang yang sepertinya tengah menunggu untuk melaksanakan misinya. Melihat melihat wanita itu, pria itu dengan sengaja mendorong gerobaknya ke tengah jalan secara tiba-tiba, sehingga mengagetkan si kuda dan wanita itu terlempar dari kudanya.


Han Shuo mendengarnya dan seketika itu pula dia terbang dari kereta kudanya untuk menyelamatkan wanita itu dengan gaya romantis. Dia menangkap dan memeluk wanita itu di udara lalu berakrobat sebelum akhirnya kembali menjejakkan kaki ke bumi

Dalam narasinya, si narator berkata bahwa harta karun rahasia kota Huayuan adalah tulang naga. Bisa menyembuhkan segala penyakit dan hanya ada satu. Itulah alasan Han Shuo masuk untuk tinggal di kota Huayuan.

Diam-diam Han Shuo telah merencanakan sebuah adegan pahlawan menyelamatkan si cantik, berniat membuat sandiwara cinta pada pandangan pertama dengan Putri Kedua kota Huayuan - Chen Chu Chu yang nantinya ingin dia manfaatkan untuk mendapatkan tulang naga.


Tapi yang jadi masalah, wanita yang dia selamatkan ini bukan Chen Chu Chu, melainkan Chen Qian Qian - si Putri Ketiga. Parahnya lagi, Qian Qian benar-benar langsung tertarik pada Han Shuo dan langsung memerintahkan para pengawalnya untuk membawa Han Shuo ke kediamannya untuk menikah dengannya. Dia bahkan tak peduli biarpun pernikahan kerajaan seharusnya mendapat izin Penguasa Kota dulu.

Dia kan cuma tuan muda kota Xuanhu, nanti Qian Qian akan minta pada ibunya untuk menikahkan mereka. Tidak perlu repot-repot memilih hari baik, pernikahannya besok!

Gawat! Rencananya berantakan. Han Shuo langsung pura-pura penyakitnya kumat dan pengawalnya lebay meratapi penyakit tuannya sambil memberinya obat. Han Shuo memberitahu Qian Qian bahwa sejak kecil, dia punya penyakit jantung dan sering kambuh. Dia divonis tidak akan bertahan melewati usia 20 tahun. Mohon Putri tarik kembali perintahnya.

Tapi mendengar dia punya penyakit parah, Qian Qian malah tambah bernapsu ingin segera menikahinya sebelum dia mati. Bersiaplah, mereka akan menikah besok. Anggap saja Han Shuo lagi sial karena bertemu dengannya.

Para wanita sontak berkasak-kusuk heboh mengasihani Han Shuo, sudah sakit parah, sekarang malah harus menikah dengan Chen Qian Qian si putri iblis. Entah dia bisa bertahan berapa lama di tangan Qian Qian.


Di penginapan, pelayannya Han Shuo melaporkan hasil penyelidikannya tentang Qian Qian. Dia itu putri yang kasar dan suka semena-mena, tidak taat aturan negara. manja, egosentris. Dia bahkan memerintahkan seluruh kota untuk memanggilnya Putri Ketiga.

Tapi si pelayan benar-benar bingung dengan kekacauan ini, dia jelas-jelas sudah memerintahkan si pendorong gerobak tadi untuk mengejutkan kudanya Chu Chu, kenapa malah bisa jadi Qian Qian?

"Tindak lanjuti sesuai keadaan." Perintah Han Shuo.


Cerita di atas sebenarnya adalah naskah drama berjudul The Romance of Tiger and Rose yang ditulis oleh Chen Xiao Qian - seorang penulis skenario yang kepedean banget dengan bakat menulisnya, bahkan sampai memuji-muji dirinya sendiri.

Tapi waktu dia mengecek rekeningnya, dia malah mendapati naskahnya belum dibayar. Tepat saat itu juga, bosnya menelepon untuk mengabarkan bahwa Aktor Han - sang aktor pemeran utama untuk drama mereka, mengeluhkan naskah dramanya Xiao Qian. Makanya si Bos meminta Xiao Qian untuk menemui Aktor Han dan menyelesaikan masalah itu sendiri dengannya.


Jadilah Xiao Qian pergi ke lokasi syutingnya Aktor Han yang pada saat itu sedang syuting adegan laga. Aktor Han to the point menyebutkan masalah naskah drama itu. Dia merasa karakter Male Lead-nya sedikit bermasalah. Apa sebenarnya motif si Male Lead itu?

Xiao Qian pun langsung nyerocos panjang lebar menjelaskan motif si Male Lead masuk ke kota Huayuan dan menikah dengan Chu Chu. Yang intinya dia nanti jatuh cinta sama Chu Chu, namun akhirnya dia mati di tangan Chu Chu.

Sambil bolak-balik terbang ke atas melanjutkan adegan laganya, Aktor Han ceplas-ceplos mengkritik kejanggalan cerita itu. Dia tidak mengerti kenapa Han Shuo bisa suka sama Chu Chu? Apa cuma karena Chu Chu adalah Female Lead-nya?

"Karena Female Lead-nya cerdas, cantik dan baik hati. Apa itu tidak cukup?" Teriak Xiao Qian gara-gara Aktor Han terbang ke atas lagi melanjutkan adegan laganya.


Aktor Han menegaskan bahwa itu tidak cukup. Fondasi cinta adalah kesetaraan. Aturan di kota Huayuan adalah pria harus mematuhi wanita, sedangkan aturan di kota Xuanhu adalah wanita yang harus mematuhi pria. Dengan keadaan seperti itu, tidak mungkin Han Shuo bakalan jatuh cinta dengan wanita dari kota Huayuan.

Xiao Qian benar-benar kesal mendengarnya, terus apa Aktor Han pikir mereka ini setara? Aktor Han mengingatkan bahwa dua orang yang tidak setara, tidak akan bisa berkomunikasi dengan baik, apalagi jatuh cinta.

"Sama seperti kau dan aku, apa kau bisa jatuh cinta padaku?"

Xiao Qian mengungkit masalah feminisne dalam naskahnya. Tapi menurut pandangan Aktor Han, itu tidak ada bedanya dengan kekuasaan pria yang Xiao Qian kritik. Kesetaraan yang dia inginkan bukanlah kesetaraan yang sesungguhnya.

"Nona penulis skenario, kau tidak pernah pacaran yah? Kalau ada waktu, cobalah berpacaran. Dengan begitu, adegan percintaan yang kau tulis akan terasa lebih nyata."

 

Xiao Qian benar-benar kesal banget dan langsung menelepon bosnya dan teriak-teriak mengeluhkan Aktor Han yang tidak punya sopan santun sama sekali itu. Tapi tepat saat itu juga, mendadak dia mendapat notifikasi pembayaran naskahnya.

Seketika itu pula Xiao Qian mendadak berubah sikap dan menurunkan nada suaranya jadi lebih manis. Dia bahkan sudah tidak keberatan lagi dengan segala kritikannya Aktor Han dan memberitahu si Bos bahwa dia akan segera merevisi naskahnya. Gampang!


Maka dengan berbekal puluhan snack, Xiao Qian pun mulai merevisi naskahnya dengan semangat membara pagi-siang-sore-malam tanpa istirahat sama sekali... Hingga dia jadi sakit, badannya lemah dan matanya sudah tak kuat lagi. Xiao Qian pun jatuh tertidur.


Namun saat dia terbangun, dia malah bingung mendapati di hadapannya ada daging panggang berkualitas tinggi dalam jumlah banyak, beberapa set cangkir minuman jaman kuno berkualitas tinggi, lukisan kuno yang harganya pasti mahal dan barang-barang lainnya yang rata-rata barang jaman kuno tapi berkualitas tinggi dan mahal.

Tapi yang paling mengejutkan adalah beberapa pria berpakaian jaman kuno yang sedang tertidur mabuk di hadapannya. Dan saat itulah Xiao Qian baru sadar dia mengenakan baju bling-bling s~~~i yang kontan membuat Xiao Qian berpikir kalau dia lagi gila dan menghambur-hamburkan uangnya di klub.


Tak sengaja dia menabrak meja dan membuat sebuah cangkir mahal terjatuh dan otomatis membangunkan para pria itu. Mereka semua langsung berdiri... lalu memberi hormat padanya dengan memanggilnya Putri Ketiga. Hah?

Belum nyambung juga dengan situasi ini, Xiao Qian tanya berapa harga mereka. Para pria yang ternyata para pemusik itu mulai menyebutkan harga mereka masing-masing per lagu.

"Tapi jika 'Putri Ketiga' ingin mendengar lagi, kami akan memberikannya gratis." Ujar salah satu pria.

Xiao Qian langsung sumringah mendengar kata 'gratis'. Tapi tunggu dulu, mereka panggil dia apa barusan? Putri Ketiga? Saat itulah Xiao Qian mulai menyadari situasi aneh ini.

Curiga, dia langsung mengecek tangan-tangan para pemusik itu dan mendapati mereka semua memakai gelang teratai yang ada bel-nya. Itu aksesoris khusus untuk para musisi di Sekolah Kerajaan yang ada dalam kisah dramanya. Kalau begitu, jangan-jangan tempat ini...


Xiao Qian langsung pergi mencari gedung yang lebih tinggi untuk melihat situasi kota dan langsung tercengang menyadari kota itu bukan kota tempat tinggalnya, melainkan kota Huayuan yang dia ciptakan dalam naskah dramanya.

"Gawat! Aku terjebak di dalam naskah yang kutulis sendiri."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments