Sinopsis Prophecy of Love Episode 1 - 3

Rose memprediksi bahwa orang yang memilih mawar merah ini adalah orang yang perfeksionis, apapun yang dipilihnya harus yang terbaik, dia menyukai keindahan dan akan sukses jika menggeluti bisnis yang berhubungan dengan kecantikan. Lyla langsung tersenyum mendengarnya.


Tapi... orang ini harus berhati-hati akan kegagalan menyimpan uang. Kepribadiannya introvert sehingga temannya sedikit. Sepertinya nasib orang ini akan tersakiti hingga berdarah-darah. Tapi jika dia mendapat beberapa operasi, maka itu bisa dibilang dia sudah menolak bala.

Tapi masalah hidupnya akan tetap ada. Rose memperingatkannya untuk berhati-hati terhadap sesama jenis. Karena orang yang paling dia percaya-lah yang akan membawa masalah untuknya.

Mendengar itu, entah kenapa Lyla tiba-tiba menatap Rin dengan curiga, dan Rin pun tampak tersenyum licik padanya.

"Mawar ini... milik Khun Lyla, iya kan?" Tanya Rose. Lyla mengakuinya.


Mawar kedua yang diramalnya adalah mawar kuning pilihan Khun Ying. Rose memprediksi bahwa orang yang memilih mawar ini adalah orang yang hangat, ceroboh dan setia pada pasangannya. Mereka akan menjadi pasangan yang kuat dan mencapai posisi yang tinggi.

Tapi... hidupnya tidak seperti yang dia harapkan. Mungkin dia akan terlibat konflik dengan orang terdekat dalam waktu dekat karena sesuatu yang terjadi di masa lalu.

Rose memperingatkannya untuk berhati-hati akan terjadinya kecelakaan kecil yang mungkin akan melukai beberapa bagian tubuhnya... dari lutut ke bawah.

"Kurasa mawar ini adalah milik Khun Ying Nanthawadee?"

Khun Ying mengakuinya dengan canggung. Dia sudah tua, wajar kalau dia akan kena masalah di bagian kakinya.


Selanjutnya adalah mawar putih pilihan Tuan Wuttikorn yang sangat mekar bahkan hampir layu. Yang artinya, orang ini sudah tidak muda lagi. Dia orang yang memiliki segalanya. Kekuasaan, harta, popularitas, kecerdasan.

Dia hanya mengerjakan apa-apa yang menguntungkan dan tidak merugikan siapapun. Tapi... orang ini memiliki temperamen yang garang. Cintanya kuat, kebenciannya pun kuat. Tuan Wuttikorn tampak tak senang mendengarnya. Tapi Rose buru-buru menjelaskan maksudnya adalah temperamen orang ini seperti seorang kesatria di masa lampau.

Dua hal yang perlu orang ini perhatian adalah kaki tangannya dan kekasih yang akan membawa masalah paling besar untuknya.

"Mawar putih ini adalah milik Wakil Menteri Wuttikorn. Benar?"

Thuan Wuttikorn mengakuinya. Para penonton pun jadi semakin kagum. Hanya Thee seorang yang masih sinis, tak mempercayainya sedikitpun.


Sekarang mawar pink pilihan Rin. Rose memprediksi bahwa orang yang memilih mawar ini adalah orang yang manis di luar. Tapi dalamnya, sebenarnya dia orang yang sangat memedulikan sikap orang lain.

Dia harus berhati-hati terhadap cinta. Karena dia adalah orang yang sensitif dan terlalu percaya diri. Sebentar lagi, dia akan mengalami perubahan besar terkait lawan jenis.

"Berubah ke arah baik atau buruk?" Tanya Rin penasaran.

"Kalau begitu aku tidak perlu menebak bahwa mawar ini adalah milik Khun Rinradee. Baik atau buruk, kurasa kita bisa mengubahnya tergantung perbuatan kita. Jika di masa kini kita memilih hal yang baik, maka masa depanpun akan baik."


Selanjutnya adalah mawar dua warna, pink dan biru, pilihan Suaminya Pat. Hmm, ini mawar yang sangat spesial. Ini menandakan bahwa orang yang memilih mawar ini adalah orang yang ramah, introvert tapi suka menolong orang lain, dan tidak akan membiarkan siapapun mengambil keuntungan.

Dia orang yang pintar, manis bicaranya, penuh perhatian, menyayangi orang lain. Dalam hal cinta, dia hanya akan menikah satu kali dalam hidupnya.

Tapi... dia harus berhati-hati terhadap seseorang yang dekat dengannya yang akan bergabung dengannya dalam melakukan sesuatu hal yang penting. Karena itu bisa menjurus ke masalah hukum, atau mungkin berakhir ke dalam sesuatu yang jauh lebih buruk. Pat sontak menatap suaminya dengan cemas.


Sekarang giliran mawar terakhir. Rose menatapnya cukup lama sebelum kemudian memutuskan bahwa ini bukanlah mawar yang disediakan oleh para staf, ini mawar dekorasi. Tapi tidak masalah, Rose tetap bisa meramalnya.

Orang yang memilih mawar ini adalah seorang pemberontak, tidak suka mengikuti aturan, keras kepala, temperamental,

"Sebenarnya dia sangat menyedihkan. Hidupnya begitu kesepian. Punya saudara tapi seperti tidak punya saudara. Suka menyelesaikan masalahnya sendiri."

Para fans-nya Thee sontak melenguh heboh. Rose meyakinkan mereka untuk tidak marah dulu. Dia punya kabar baik. Orang yang memilih mawar ini, sebentar lagi tidak akan sendirian lagi. Dia akan mulai menemukan cintanya.


"Maksudnya dia akan memiliki seorang kekasih?"

"Semacam itulah. karena di kelopak ini... ada tanda cinta. Tapi ada sedikit goresan dan sayatan. Yang artinya... cintanya tidak akan berjalan mulus. Mereka akan mengalami berbagai rintangan dan darah. Dia dan kekasihnya akan mengalami banyak kesulitan yang mungkin akan mengancam nyawa mereka."

Para fans-nya langsung jejeritan heboh tak mempercayainya, Thee juga langsung kesal melabraknya, menuduhnya ngomong sembarangan.

"Aku tidak bicara sembarangan, aku bahkan belum bilang mawar ini punya siapa."

"Lalu bagaimana caranya mawar itu bicara padamu? Cuma kau yang ngomong."

"Terserahlah. Ini pasti mawarmu."

Thee mau maju dengan penuh emosi, tapi Rin dengan cepat menghentikannya dan memaksanya duduk kembali. MC lalu meminta Rose untuk meramal nasib semua tamu kehormatan mereka dalam satu waktu bersamaan.


Rose mengaku bahwa sebenarnya dia belum pernah meramal beramai-ramai seperti ini. Tapi karena keterbatasan waktu, dia akan mencobanya. Dia lalu meminta mereka memegang mawar pilihan masing-masing.

Rose lalu menyatukan semua mawar itu dalam genggamannya dan mulai berkonsentrasi... hingga dia mendapatkan berbagai kilasan-kilasan masa depan ke-enam orang itu.

Lyla yang tampak memotong sesuatu dengan kesal lalu memberikan sesuatu pada seseorang. Khun Ying yang tampak sedang berebut sesuatu dengan seseorang lalu mendatangi sebuah kuil.

Rin yang tampak mendatangi suatu tempat dengan penampilan anggun lalu berpelukan dengan seseorang dan diberi sebuah kalung berlian oleh seseorang.

Tuan Wuttikorn tampak mengambil sesuatu dari sebuah brangkas bersama seorang pria muda. Sementara Suaminya Pat tampak memberikan sebuah donasi tapi kemudian dia tampak menyuruh orang menggali tanah.


Dan terakhir, dia melihat Thee berciuman mesra dengan err... dia? (Jadi dia yang akan jadi kekasihnya Theerut?) Tapi kemudian tampak ada seseorang yang menembak. Dan penglihatannya yang terakhir itu sontak membuat Rose tersadar dengan shock dan gemetar.

dia buru-buru beralasan kalau dia cuma lelah. Tapi si MC jadi semakin penasaran dan menduga kalau dia pasti melihat sesuatu yang spesial atau mungkin... dia melihat rahasia seseorang? Keenam itu kontan menatapnya dengan cemas.

"Aku tidak pernah meramal banyak orang sekaligus, jadi aku bingung dengan penglihatanku. Maaf."

Tapi Thee memperhatikan wajah Rose tampak pucat, sekilas dia tampak khawatir tapi sedetik kemudian dia berubah sinis lagi, tampak senang melihat Rose jadi seperti itu. Syukurlah MC akhirnya mengakhiri acara ini sampai di sini. Paul pun bergegas membawa Rose masuk.


Tapi Thee mendadak muncul lagi dan melabraknya karena Rose muncul lagi di hadapannya padahal Rose sudah janji tidak akan muncul lagi di hadapannya.

"Kalau aku tahu kau akan datang, aku tidak akan menerima pekerjaan ini. Sumpah!"

Paul meyakinkan Thee bahwa Rose jujur. Dia menerima pekerjaan ini karena dia pikir bintang tamunya hanya Rin seorang. Bagaimanapun, Paul meminta maaf pada Thee karena masalah ini. Sebaiknya masalah ini diakhiri sampai di sini.

Bersambung ke part 4

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam