Sinopsis My Secret Bride Episode 5 - 3

Tak lama kemudian, Suam menemui Thuan sambil menjual barang bekas padanya biar tidak mencurigakan. Dia melapor bahwa dia memberitahu Rut tentang pertemuannya dengan Bell, tapi dia melewatkan bagian hantunya.


Rut cuma bilang bahwa karena wanita itu adalah pegawainya Sia Ha, maka dia akan memanggil Sia Ha untuk dimintai keterangan. Menurut pengamatan Suam, sepertinya Rut itu tidak cocok sama Sia Ha yang gila itu.

"Kau hidup dengannya baru semalam dan kau sudah berpihak padanya?"

Suam menyangkal. Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat."

"Awasi lebih lama, Suam. Apa kau ada waktu besok?"


Suam mengiyakannya. Dia tidak ada kelas besok, kerja juga cuma shift malam. Memangnya kenapa? Thuan mengaku bahwa awalnya dia hanya berniat menjadikan Suam sebagai mata-mata di daerah ini saja. Tapi mulai sekarang dan seterusnya, Suam harus bertanggung jawab atas misi yang lebih serius.

"Sudah waktunya, Suam."

"Waktu apa, Paman?"

"Waktu untuk memperkenalkan dirimu pada anggota tim kita."

Suam langsung antusias. Thuan menegaskan bahwa Suam sudah tidak bisa lari lagi sekarang, dia harus jadi mata-mata sepenuhnya mulai besok.


Para polisi stres. Para pekerja di barnya Sia Ha yang mereka mintai keterangan, seolah-olah kompakan mengklaim mereka tidak mengenal korban, mereka seperti sudah diprogram untuk ngomong seperti itu.

Semakin rumit, rasanya malah jadi semakin mencurigakan. Tapi semakin tidak ada kecurigaan, semakin mereka tidak punya tersangka. Rut menginstruksikan para anak buahnya untuk memeriksa semua pekerjanya Sia Ha dengan lebih rinci.


Sersan datang saat itu, melaporkan kedatangan kedua orang tua korban dan keponakan korban. Ibu korban menangis tiada henti meratapi putrinya, sungguh tidak mengerti kenapa mereka membunuh putrinya. Apa salah putrinya pada mereka?

Rut meyakinkan mereka bahwa polisi sedang menyelidiki kasus ini untuk menangkap pelakunya. Dia penasaran kapan terakhir kali Ayah korban berkomukasi dengan korban? Dan apakah putri mereka punya teman dekat atau kekasih?

Ayah mengaku bahwa pada malam sebelum dia meninggal, korban meneleponnya. Tapi tentang teman atau kekasih, Ayah tidak pernah melihatnya punya teman atau kekasih.

Putri mereka selalu sibuk mencari uang untuk kedua orang tuanya dan juga untuk keponakan kecilnya ini. Rut lalu menyerahkan barang milik korban yang mereka temukan di TKP dan bertanya apakah mereka tahu apa pekerjaan putri mereka?

"Dia bilang pada kami bahwa dia kerja kantoran, Pak. Tapi saya tidak tahu apa tepatnya." Tangis Ibu.


Suam keluar rumah bersamaan dengan Rut yang hendak berangkat kerja. Suam mau pergi ke mana? Mau dianterin, Nyonya Polisi?

"Tidak perlu... Ka. Aku lebih nyaman pergi sendiri... Ka!" Sinis Suam.

Tapi saat melihat Padet lewat, Suam malah langsung antusias minta dianterin ke halte depan. Rut cuma bisa melongo melihat itu.

Padet menurunkan Suam di halte. Suam penasaran dia mau ke mana? Kantor polisi? Tapi Padet seperti biasanya, tak menjawab dan pergi. Suam sebal, dasar Zombie!


Jalan menuju tempat yang ditunjuk Thuan ternyata sangat rumit dan jauh banget. Suam sampai kerepotan karena harus gonta-ganti kendaraan umum. Naik bis, naik angkot, naik ojek, masih harus jalan kaki. Hingga akhirnya dia sampai juga di sebuah motel bernama Banana State.


Suam diinstruksikan masuk ke salah satu parkiran dalam di mana Thuan menyambutnya lalu membawanya masuk ke markas mereka yang tampak seperti ruang bawah tanah biasa tapi dilengkapi dengan beberapa komputer canggih, peralatan olahraga, berbagai macam senjata, dll. Wah! Suam kagum dan langsung minta izin foto. Boleh yah?

"Menurutmu?"

"Sepertinya... Tidak boleh." Suam langsung menyimpan kembali ponselnya. Dia penasaran apakah ini unit SWAT?

"Ini bukan unit SWAT."

"Terus ini unit apa?"

"Dinas rahasia... Snow White."

"Hah? Snow White? Yang kartun itu?"

"Iya. Kalau kau sudah siap, akan kuperkenalkan anggota tim kita."


Maka masuklah beberapa anggota mereka yang dia sebut kurcaci-kurcaci Snow White... yang salah satunya ternyata - Somsuk, si penjual Somtam di warung pinggir jembatan. Wah! Suam kaget melihat Suk ternyata mata-mata. Dia bahkan kelihatan keren banget, sangat beda dari dirinya saat jadi penjual Somtam dengan dandanan menor.


Thuan langsung memperkenalkan mereka satu per satu. Letnan Chana Pet Duang, dia ahli melindungi dan menjaga keadaan negara-negara VIP, nama kurcacinya adalah Dopey.


Yang kedua adalah Letnan Somruthai Sukkasem, nama kurcacinya adalah Happy, atau Suam mengenalnya sebagai...

"Somsuk!" Sela Suam antusias. "P'! Keren banget, kau seorang mata-mata?"


Yang ketiga adalah Letnan Damkerng, biasanya dipanggil Dam, nama kurcacinya adalah Sneezy.

Yang keempat adalah Letnan Songkram, biasanya dipanggil War, nama kurcacinya adalah Bashful. Dan yang kelima adalah...

"Inspektur Wanpadet." Hah?!


Saat itu juga, Padet mendadak muncul menampakkan dirinya dan bergabung bersama keempat letnan. Suam gemas banget sama dia dan langsung protes panjang lebar. Mereka pergi ke tempat yang sama, lalu kenapa Padet tidak membawanya? Apa Padet tahu berapa kali dia harus gonta-ganti kendaraan umum?

Menemukan tempat ini tuh susah tahu! Dia sampai harus menghabiskan banyak uang juga. Apa Padet tidak tahu tentang kebijakan pemerintah? Jika pergi ke tempat yang sama, maka harus pergi bersama untuk mengurangi pemanasan global dan efek rumah kaca.

"Suam! Sudah cukup." Bentak Thuan.

Seperti yang Suam tahu, Padet adalah inspektur di kantor polisi Suksumrarn. Nama kurcacinya adalah Sleepy. Suam sinis mengomentari nama panggilannya, cocok banget sama Padet yang sangat pendiam. Thuan lalu memperkenalkan nama panggilannya sendiri adalah...


"Grumpy." Duga Suam.

"Bukan. Aku Snow White." (Pfft!)

Suam ngakak mendengarnya, oke deh, cantik kok. Thuan lalu memperkenalkan Suam secara resmi sebagai anggota baru mereka. Suam langsung antusias mau nyempil di antara barisan mereka tapi tak ada yang mau ngasih tempat di bagian tengah dan akhirnya terpaksa dia harus berdiri di tepi.

"Tugas Suam adalah mengawasi Deputi Danurut. Nama kurcacinya adalah Doc."

Suam kurang setuju, soalnya Doc terdengar seperti Dog. Kan masih ada nama kurcaci Snow White lainnya. Tapi Thuan ngotot bahwa nama panggilan itu lebih cocok buat Suam.

Suk menjelas bahwa Doc itu tidak sama dengan Dog, Doc itu kependekan dari Doctor. Baru paham, Suam akhirnya setuju juga. Tapi dia mau tanya, kenapa dinas rahasia ini dinamakan Snow White?

"Karena misi kita adalah memburu penyihir jahat." Jawab Thuan.


Suam lalu diberi sebuah laptop, Suam antusias banget punya laptop padahal yang lain mulai serius bekerja. Padet yakin seratus persen bahwa Kepala Polisi Wichian di kantor polisi Suksumrarn adalah orangnya Sia Ha.

Jelas itu artinya, Sia Ha menguasai kantor polisi mereka. Setiap kali mereka menangkap orang-orangnya Sia Ha, mereka pasti akan terlepas dari waktu kurang dari 3 hari, tanpa alasan, tanpa uang jaminan. Suam tercengang. Ini pertama kalinya dia mendengar Padet ngomong lebih dari 2 kalimat.

Damkerng memberitahu bahwa mereka pernah menemukan sidik jarinya Kepala Polisi Wichian dalam barang buktinya Sia Ha, tapi kantor pusat bahkan tak pernah mengetahuinya.

"Lalu bagaimana dengan kasus wanita tenggelam itu. Apa sudah dipastikan dia orangnya Sia Ha?"

"Iya. Deputi Danurut yang mengurus kasus itu tapi dia juga didesak untuk segera menutup kasus itu."

Songkram bertanya-tanya seberapa banyak mereka bisa percaya bahwa Deputi itu bukan orangnya Sia Ha? Thuan langsung menanyakan pendapat Suam, tapi Suam malah asyik sendiri mainan laptop barunya.


Thuan sampai harus membentaknya baru Suam sadar untuk serius. Baiklah, menurut pengamatan Suam, Rut itu sepertinya benar-benar tidak terlalu menyukai Sia Ha.

Suk pesimis. Bagaimanapun, mantannya Rut adalah Su. Mungkin saja mereka pura-pura tidak saling menyukainya. Tapi Padet melapor bahwa saat dia menyelidiki kantor polisi Sumsukrarn, dia tidak mendapati ada yang aneh

Kalau begitu, Thuan menyimpulkan bahwa mereka harus terus mengawasi Rut dan menugaskan Suam untuk menginstal alat sadap di rumahnya Rut. Dia lalu memberikan sebuah kotak yang berisi beberapa peralatan mata-mata, termasuk alat sadap yang bentuknya kecil seperti pil.

Bersambung ke part 4

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam