Sinopsis Lucky's First Love Episode 18 - 2

Ucapan Bos toko komik itu kontan membuat He Yu teringat pertemuan pertama mereka dulu di universitas dulu.

Flashback.



He Yu langsung kesengsem pada kecantikan Yao Qing. Tapi saat dia semakin mendekat, dia menyadari Yao Qing sedang mengagumi Xia Ke dari kejauhan. Dia langsung saja memberitahu Yao Qing bahwa dia satu asrama dengan Xia Ke.

Dari situlah mereka mulai berteman dan He Yu sering membantu jadi mak comblang mereka dengan mendekatkan Yao Qing dan Xia Ke. Tapi jelas Xia Ke tak pernah punya perasaan spesial pada Yao Qing.

Flashback end.


Tersenyum mengingat kenangan itu, He Yu heran juga kenapa mereka tetap bisa menjadi teman selama bertahun-tahun lamanya.


Yao Qing baru selesai latihan kendo saat tiba-tiba Xing Yun muncul. Karena Xia Ke tidak mau memberitahunya tentang keadaan TIG yang sebenarnya, makanya Xing Yun menemui Yao Qing untuk menanyakan hal itu.

Dia tidak mengerti kenapa mereka belum juga mendapatkan investor sampai sekarang? Apa Xia Ke sedang mengakami kesulitan?

"Apa kalian sudah pacaran?"

"Err... belum."

"Terus kenapa kau mengkhawatirkan masalah itu? Apa kau menyukai Xia Ke?"

Suam ragu sesaat. Tapi akhirnya dengan mantap dia mengakuinya, dia menyukai Xia. Dia tidak sadar He Yu ada di belakang tembok dan patah hati mendengar pengakuannya. Yao Qing juga patah hati mendengarnya. Apa Xia Ke juga menyukai Xing Yun?

"Kurasa Pak Xia tidak akan memikirkan masalah itu sekarang ini. Aku juga begitu. Aku hanya ingin mencurahkan seluruh energiku pada TIG sekarang."


Baiklah, Yao Qing pun memberitahu Xing Yun bahwa ada yang bilang kebocoran yang terjadi di TOG adalah karena celah dalam manajemen, presdir yang masih muda dan bertindak semaunya sendiri dan juga kekacauan internal dalam perusahaan.

Terlepas dari performa TIG yang sebenarnya bagus, tapi sejak Direktur Sun menarik invesatasinya, dia juga menghasut para investor lain untuk menarik semua investasi mereka dan membuat TIG masuk ke dalam daftar hitam mereka.

Siapapun yang berinvestasi pada TIG, itu sama saja melawan Direktur Sun. Ditambah lagi, Xia Ke tuh orangnya suka pilih-pilih. Biarpun ada orang yang mau berinvestasi, tapi Xia Ke menolaknya.

Tiba-tiba dia bercanda mengusulkan ide agar Xing Yun jadian saja sama He Yu untuk memancing amarah Xia Ke. Mungkin amarah dan kesedihannya bisa berubah menjadi kekuatan. Xing Yun sontak protes mendengarnya.

"Aku tahu bagaimana perasaanmu. Terima kasih sudah memberitahuku tentang keadaan TIG. Sampai jumpa." Pamit Xing Yun lalu pergi, tapi malah tak sengaja melihat He Yu.


Tapi He Yu diam-diam mengisyaratkannya untuk tidak memberitahu Yao Qing. Karena sudah mendengar pengakuan Xing Yun tadi, He Yu memutuskan untuk mundur saja.

"Maaf, He Yu."

"Tidak masalah. Sesuatu yang dipaksakan tidak akan bisa berjalan dengan baik. Bagaimanapun aku sudah berusaha. Mau kuantarkan pulang?"

"Tidak perlu. Aku pulang sendiri saja." Tolak Xing Yun lalu pergi.

Tepat saat dia hendak pergi, He Yu melihat Yao Qing yang baru keluar. Tapi He Yu hanya menatapnya dengan sedih sebelum kemudian pergi.


Setibanya di rumah, Xing Yun melihat banyak sampah di depan pintu apartemen sebelah. Ibu memberitahu bahwa Bibi Wang tetangga mereka sekarang sudah pindah ke Amerika. Mungkin sebentar lagi mereka akan punya tetangga baru.

"Semoga tetangga baru mereka nanti pria yang masih muda dan tampan biar bisa sering-sering berkomunikasi." Goda Ibu.

"Apa sih yang Ibu pikirkan?"


He Yu gelisah menatap kalung yang dulu pernah diberikannya pada Xing Yun. Tapi Xing Yun sudah mengembalikan kalung itu waktu Xing Yun mabuk berat karena dia tidak mau pakai kalung mahal.

Dan dia jadi semakin galau saat menatap antingnya Yao Qing yang ketinggalan, yang kontan mengingatkannya akan kebersamaan mereka semalam dan semua kenangan indahnya bersama Yao Qing.


Xing Yun tiba di kantor pagi-pagi sekali saat para pegawai belum datang. Tapi saat dia ke toilet, dia malah mendapati Xia Ke ada di sana dan baru saja selesai sikat gigi.

Xia Ke mengaku bahwa dia menginap di kantor semalam karena ada beberapa urusan yang harus diselesaikan. Mendengar itu, Xing Yun langsung menawarkan diri untuk mengambilkan baju gantinya Xia Ke di rumahnya. Tapi Xia Ke menolak lalu keluar.


Xing Yun tak terlalu memikirkannya awalnya. Tapi sedetik kemudian, dia mulai merasa ada yang aneh. Kalau dia cuma menginap semalam, kenapa dia membawa odol dan sikat giginya ke kantor?

Sepertinya baju yang dipakai Xia Ke hari ini adalah baju yang dia pakai kemarin. Jangan-jangan... Xia Ke pindah dan menetap dia kantor ini, dan bekerja 24 jam penuh?


Siang harinya, Direktur Wang mendatangi Xia Ke. Ada yang ingin dia bicarakan. Xia Ke langsung menduga dia juga pasti mau mengundurkan diri. Tidak apa-apa, Xia Ke menghormati pilihannya.

Bukan itu. Sekarang setelah Xing Yun kembali, Direktur Wang merasa kantor jadi lebih hidup. Dia benar-benar maskot perusahaan. Direktur Wang mengaku bahwa waktu dia pertama kali bergabung dengan TIG, rekan-rekan dan teman-teman sekelasnya banyak yang menertawainya karena bosnya cuma seorang anak muda umur 20an tahun.

Du tahun berlalu, mereka yang dulu menertawainya sekarang berubah mengaguminya. TIG adalah sebuah keajaiban di industri gaming. Direktur Wang yakin keajaiban itu tidak akan berhenti sampai di sini.

Direktur Wang yakin mereka pasti akan bisa mendapatkan investor yang cocok dengan mereka. Mereka hanya perlu melewati masa-masa sulit ini.

Direktur Wang bahkan mencoba menawarkan uangnya untuk membantu Xia Ke, tapi Xia Ke menolak dengan sopan. Dia sangat menghargai ketulusan Direktur Wang. Tapi Direktur Wang mempercayainya saja itu cukup bagi Xia Ke.


Di Jiawo, He Yu diberitahu para bawahannya bahwa Yao Qing mendadak mengundurkan diri dari proyeknya dan dipindahkan ke proyek lain. He Yu kesal dan kecewa mendengarnya.


Yi Yi baru keluar dari ruang meeting saat Direktur Wang mendadak menghentikannya untuk melihat Xia Ke yang tampak sedang mesam-mesem gaje menatap Xing Yun dari kejauhan.

Direktur Wang heran sama kedua orang itu. Jelas-jelas mereka saling menyukai, tapi kapan mereka akan jadian? Menurut Yi Yi, ini karena Xia Ke yang terlalu pasif. Direktur Wang mengerti. Dengan kondisi TIG sekarang ini, Xia Ke pasti tak ingin Xing Yun terlibat.

"Tapi menghadapi badai dan rintangan bersama-sama itu kan juga cinta?"


Xia Ke dan Xing Yun kerja lembur lagi. Sebenarnya Xing Yun sudah capek, tapi melihat Xia Ke masih giat bekerja, dia tak enak meninggalkannya dan memutuskan untuk lomba kuat-kuatan kerja lebih lama.

Tapi tiba-tiba Xing Yun ditelepon ayahnya yang menyuruhnya pulang. Xing Yun terpaksa pulang juga dan meninggalkan Xia Ke.

Keesokan harinya, Xing Yun bangun subuh-subuh dan langsung ke kantor. Dan lagi-lagi, dia mendapati Xia Ke tidur di kantor. Xing Yun benar-benar cemas dan prihatin melihatnya. Apalagi saat dia teringat omongan Yi Yi waktu itu. Bahwa kabarnya Xia Ke menjual apartemennya untuk menutup biaya operasional TIG.


Saat mereka rapat siang harinya, para pegawai yang duduk di dekat Xia Ke tiba-tiba mencium bau busuk. Dari mana datangnya bau ini?

Xing Yun sontak cemas, menduga bau ini pasti dari Xia Ke yang belum mandi beberapa hari. Maka Xing Yun pun berinisiatif menyelamatkan image Xia Ke dengan mengklaim kalau dia barusan kentut.

Padahal tepat saat itu juga, mereka tiba-tiba menemukan sumber bau busuk itu ternyata sampah makanan busuk di tong sampah. Xing Yun jadi malu.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

3 Comments

  1. Lanjut.....💞💞💞💗

    ReplyDelete
  2. Lanjut....💗💗💗💗💗

    ReplyDelete
  3. Lanjut....💓💓💓💓

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam