Sinopsis My Secret Bride Episode 2 - 4

Sinopsis My Secret Bride Episode 2 - 4

Suam datang lagi ke kantor polisi, seperti biasa, gara-gara kasus perjudiannya. Begitu selesai, dia santai saja pamit dan dadah-dadah pada para polisi seolah dia datang cuma untuk nggosip.


Tepat saat itu juga, Rut baru saja kembali dan langsung penasaran dengan keberadaan Suam di sini. Dia ada kasus apa lagi?

Suam menolak menjawab. "Yang sudah berakhir, biarkanlah berlalu. Buat apa diungkit lagi?"

"Kalau sudah selesai, kau boleh pergi. Kalau kau berlama-lama di sini, kau akan jadi bodoh lagi."

"Kalau kau peduli, ucapkanlah dengan baik-baik."


Tepat saat itu juga, ibunya Nai datang bersama Atom. Tapi saat Atom melewati Suam, seketika itu pula Suam kaget melihat penampakan rohnya Nai yang membuntuti Atom.

Suam sontak mencengkeram tangan Rut dan secara ambigu menasehati Rut untuk memperhatikan Atom. Dia tidak mengatakan apa alasannya dan bergegas pergi begitu saja.


Untung saja Rut percaya padanya dan meminta Atom untuk ikut dalam sesi interogasi kali ini. Para polisi sontak penasaran dengan itu dan jadilah mereka menempelkan kuping-kuping mereka di depan pintu ruang interogasi demi mendengarkan percakapan mereka sampai mereka tidak sadar ada Padet di belakang mereka.

Padet sampai harus berteriak untuk menarik perhatian mereka semua dan kontan membuat para polisi itu kelimpungan saling menginjak kaki satu sama lain saking kagetnya.


"Apa yang terjadi?" Tanya Padet.

"Siap! Anu... Deputi sedang bicara dengan Khun Phawinee untuk meminta keterangan, Pak!"

"Sejak kapan mereka bicara?"

"Sejak jam 10.45, sekarang sudah 1 jam 5 menit, Pak!"

"Lalu kenapa kalian penasaran?"

Mereka melapor bahwa Deputi juga meminta keterangan dari Atom. Mereka merasa itu aneh, kenapa Deputi tiba-tiba tertarik menyelidiki Atom?

Di dalam, Rut berusaha menghibur dan menyemangati Phawinee. Dia tahu betul bagaimana rasanya kehilangan anggota keluarga. Atom yang mencemaskan keadaan Phawinee pun berusaha menyemangatinya... hingga dia malah tak sengaja keceplosan berkata bahwa jika Phawinee terus begini, Nai pasti akan menyesali keputusannya.

Rut dan Phawinee sontak menatapnya dengan penuh tanda tanya. Jadi itu artinya, Atom tidak percaya bahwa ada orang yang memaksa Nai melakukan ini, iya kan?
Atom gugup mendengarnya dan buru-buru beralasan bahwa tak ada seorang pun yang bisa memaksa siapapun, makanya dia yakin bahwa ini adalah keputusan Nai sendiri. Tapi ucapannya itu jelas saja membuat Phawinee jadi semakin sedih.


Tak lama kemudian, Letnan datang membawakan laptopnya Nai. Dia sudah memeriksanya, tapi isinya tak ada yang aneh. Aktivitas internetnya juga biasa saja... kecuali Facebook.

Semuanya dikunci seolah tahu mereka akan memeriksanya. Jika tidak pakai kata sanda, maka mereka harus meretasnya, tapi itu melanggar hukum.

Rut lembur sepanjang malam hanya demi berusaha membuka akun FB-nya Nai. Dia mencoba memakai berbagai macam password, tapi tetap saja gagal. Saat dia mengecek riwayat browser-nya, dia mendapati Nai banyak membrowsing tentang depresi tanpa alasan.

Seketika itu pula Rut tiba-tiba punya ide. Tanpa, kehilangan, hampa... adalah Nol. Dia langsung menggunakan 0000 sebagai password dan walah! akun FB-nya Nai akhirnya terbuka. Dan di bagian messenger-lah, dia mendapati bukti percakapan antara Nai dan Atom di mana Atom-lah yang ternyata mendorong Nai untuk bunuh diri.


Rumah Atom sendiri tampak sangat menyeramkan, ada boneka santet dan juga berbagai gambar dan poster-poster yang gambarnya seram. Dia tampak sangat gelisah, apalagi saat tiba-tiba saja dia melihat akun FB-nya Nai aktif lagi. Atom sontak histeris mengira itu arwahnya Nai yang sedang menghantuinya.

 

Saat Rut pulang tak lama kemudian, dia mendapati Padet lagi-lagi ada di rumahnya. Kali ini dia minta telur buat digoreng. (Wkwkwk! Nih orang minta-minta terus, nggak ada sungkan-sungkannya) Dan Teerak seperti biasanya, baik hati memberikan apa saja yang Padet minta.

"Apa kau ingin menyimpulkan kasus ini besok?" Tanya Padet. "Kalau begitu, sampai jumpa besok. Terima kasih telurnya."

Tapi Rut mendadak melarangnya pergi karena dia perlu bantuan Padet dan menyuruh Teerak untuk menggorengkan telur untuk mereka berdua. Teerak melakukannya dengan senang hati.

Tapi saat dia membawakan nasi telur dadar itu untuk mereka, mereka malah terlalu sibuk untuk makan dan mengabaikannya. Aigoo, poor Teerak, udah capek-capek masak, malah dicuekin.


Keesokan harinya di kantor polisi, para letnan dan sersan makan gorengan sambil menggosipkan Deputi dan Inspektur yang hari ini mendadak kompak jadi satu tim. Tapi mendadak acara gosip mereka tersela oleh kedatangan seorang wanita muda cantik jelita yang membuat mereka semua terpesona.

Wanita itu memperkenalkan dirinya adalah seorang psikolog anak. Dia datang atas undangan Rut. Para polisi itu sontak rebutan untuk mengantarkannya ke ruangannya Rut.

"Dokter Psiko itu secantik artis." Kata Letnan.

"Dia bukan Dokter Psiko, dia psikolog anak!"


Suam baru tiba di kantor polisi saat dia melihat para reporter sedang berkumpul di depan. Bos bar dan Phawinee datang tak lama kemudian, lalu disusul oleh Sia Ha.

Para reporter itu langsung menyerbu Sia Ha dan tanya apakah ini benar-benar bukan kasus bunuh diri dan apa pendapat Sia Ha tentang kasus ini. Sia Ha santai menyapa para reporter itu dengan ceria dan ramah, tapi dia menolak bicara tentang kasus ini dengan alasan dia datang hanya untuk memberikan dukungan moral untuk keluarganya. Karena karisma dan keramahannya, para reporter langsung menurut dengan patuh.


Dia bahkan menyapa Rut dengan ramah dan memuji ketampanannya. Dia sudah banyak dengar dari warga desa tentang Rut. Rut mengaku kalau dia juga banyak mendengar tentang reputasinya Sia Ha.

"Benarkah? Kau mendengar dari penduduk desa atau dari putriku?"

Terang saja ucapannya itu kontan menghapus senyum Rut. Sia Ha bahkan sengaja dengan lantang memberitahu semua orang bahwa Rut ini dekat dengan putrinya seolah dia ingin menjadikan Rut komplotannya. Putrinya sering banget membicarakan Rut sampai-sampai dia merasa sudah akrab dengan Rut. Dia bahkan mengundang Rut untuk makan di rumahnya kalau Rut ada waktu senggang kapan-kapan.


Mereka semua lalu berkumpul di ruang rapat di mana mereka memberitahu kelurga Nai bahwa Nai sebenarnya menderita depresi. Bos bar ngotot tak percaya, putranya tidak mungkin depresi.

Dia tidak terima dengan tuduhan mereka. Tuduhan mereka itu sama saja mereka menuduhnya tidak becus membesarkan anak. Psikolog meyakinkan mereka bahwa putra mereka benar-benar menderita depresi. Itu bukan cuma karena kondisi psikologis, faktor biologis juga berpengaruh terhadapnya.

Mereka mengira bahwa Nai adalah anak yang ceria. Padahal sebenarnya di balik keceriaan itu, Nai menyembunyikan gangguan depresi yang dialaminya. Karena itulah tak ada seorangpun yang tahu.

Bos bar ngotot menuntut bukti atas tuduhan mereka itu. Istrinya selalu Nai setiap saat, tidak mungkin istrinya tidak tahu jika Nai menderita depresi.


Atom benar-benar gugup dan langsung berusaha menghindar, tapi Rut cepat mencegahnya. Atom harus tetap di sini karena dia sudah mendapatkan buktinya. Dia ingin meminta keterangan dari Atom.

Atom sontak panik mengklaim tidak tahu apa-apa, ini tidak ada hubungannya dengannya. Phawinee tidak mengerti apa sebenarnya hubungan Atom dengan masalah ini?

"Karena Khun Atom satu-satunya orang yang tahu bahwa Nai memiliki gangguan depresi. Dan dialah yang membantu Nai merencanakan bunuh diri 2 tahun yang lalu."

Atom makin panik hingga akhirnya dia mengakui bahwa Nai memang ingin mati. Saat Rut hendak menunjukkan bukti percakapan Nai dan Atom, Atom sontak panik bukan main berusaha mencegahnya sampai semua orang harus bertindak untuk menjauhkannya.

Dia benar-benar histeris berusaha meyakinkan Phawinee bahwa dia tidak bersalah, tapi Phawinee sontak menampik tangannya dan itu kontan membuatnya makin histeris.

Bersambung ke part 4

Post a Comment

5 Comments

  1. Terimakasih atas sinopsisnya 😘

    ReplyDelete
  2. Lanjut min, seru banyak sinopsisnya Krn lbh mendetail
    Makasih min

    ReplyDelete
  3. Ga sabar min..ayo lanjutin sinopsis 2.5 nya..sgera d.upload ya min🙏

    ReplyDelete
  4. Ayo min lanjutkan sinopsisnya daku setia menunggu lanjutannya
    Semangat min segera upload ya....trims

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam