Sinopsis Lucky's First Love Episode 20 - 1

He Yu sudah tidak tahan lagi diem-dieman dengan Yao Qing. Maka seusai rapat dan semua orang keluar sehingga tinggal mereka berdua, He Yu langsung menghadang langkah Yao Qing dan nyerocos panjang lebar yang intinya dia ingin mereka bersama. Pokoknya dia ingin bertanggung jawab terhadap Yao Qing.


Tapi Yao Qing seperti biasanya, malas menanggapinya, malah memberi He Yu cemilan sehat yang baik untuk kesehatan otak. Sepertinya otaknya He Yu butuh nutrisi tambahan biar dia tidak ngoceh omong kosong terus.

"Aku salah ngomong apa?"

"Semuanya salah! Kau tiba-tiba bilang mau bertanggung jawab padaku. Itu menakutkan, tahu nggak?! Apa kau sakit? Pokoknya aku tidak mau lagi mendengarmu mengucap kata-kata seperti itu lagi."

Yao Qing langsung pergi, tapi malah kaget menyadari percakapan mereka barusan didengar salah satu rekan mereka yang menguping secara tak sengaja.


Malam-malam, Xia Ke kembali ke kantor dan termenung menatap perusahaannya yang dia bangun dari nol itu. Yang tak disangkanya, saat dia mengecek proyeknya, game itu sekarang sudah jadi.

Tepat saat itu juga, tiba-tiba seluruh lampu di kantor hidup dan semua pegawai berkumpul di depan. Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun ke-2 TIG dan mereka sengaja memberikan kejutan untuk Xia Ke. Xia Ke terharu.

"Pak Xia, hari ini adalah hari jadi ke-2 TIG. Selama dua tahun ini hal pertama yang anda lakukan setiap kali tiba di kantor adalah mengecek game. Kami yakin anda akan kembali ke kantor. Semoga anda senang dengan kejutan yang kami persiapkan untuk anda ini." Ujar Amy.

Xia Ke benar-benar terharu dan setulus hati berterima kasih pada mereka. Kepercayaan itu tak ternilai harganya, Xia Ke benar-benar berharap dia tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan mereka padanya. Xia Ke lalu membuka campange dan mereka pun merayakan ultah perusahaan dengan bersulang lalu pesta makan.


Jadi ceritanya, selama beberapa hari ini, Xing Yun bukannya jalan-jalan, melainkan bekerja keras memembuat dan menyelesaikan plot game mereka. Mereka sengaja kerja di berbagai tempat di luar biar Xia Ke tidak tahu.

"Bagaimana? Apa kau suka?" Tanya Xing Yun.

"Tidak suka."

"Kenapa?"

"Itu menghancurkan desain karakterku."

"Sebenarnya kau sangat terharu, kan? Kau takut kami lupa hari apa hari ini. Makanya kau diam-diam kembali ke kantor sendirian. Seharusnya kau ubah wajah dinginmu itu dari dulu."

Xia Ke langsung menggenggam erat tangannya dan memberitahu Xing Yun bahwa sebenarnya Xing Yun tidak perlu melakukan semua ini untuknya, yang penting Xing Yun tetap ada di sisinya saja sudah cukup.


Tiba-tiba Amy datang. Xing Yun sontak panik menarik tangannya dari genggaman Xia Ke. Karena sudah mabuk, Amy santai saja mengomentari Xing Yun yang sekarang jadi lebih berpikiran terbuka sejak dia kembali, ini pasti karena efek positif pacaran sama He Yu.

Hah? Jadi Amy belum tahu? Xia Ke langsung cemberut dan Xing Yun jadi tegang. Amy malah terus nyerocos mengomentari Xing Yun yang sekarang jadi semakin mempesona berkat cintanya He Yu.

"Pacarmu yang selanjutnya harus berterima kasih pada Tuan He." Ujar Amy.

Yi Yi buru-buru menyeretnya pergi sebelum dia nyerocos lebih lanjut. Gara-gara itu, Xia Ke jadi cemberut sepanjang perjalanan pulang.


Xing Yun berusaha mengalihkan pikiran Xia Ke pada meetingnya dengan Direktur Qin besok. Tapi Xia Ke masih belum mau melepaskan masalah He Yu dan bertanya-tanya apakah Xing Yun sudah bilang pada semua orang kalau dia dan He Yu sudah putus dengan cara baik-baik?

"Aku belum sempat bicara secara detil pada mereka."

"Jadi kau tidak akan memberitahu orang-orang kalau kita pacaran sekarang?"

Xing Yun dengan gugup menjelaskan bahwa pacaran di tempat kerja itu masalah sensitif. Kalau Yi Yi dan Amy tahu, maka seluruh kantor pasti akan mengetahuinya juga.

Orang bilang bahwa pasangan yang selalu mengumbar cinta pada publik, akan cepat berakhir. Jadi sebaiknya mereka low profile saja agar hubungan mereka bertahan selamanya. Lagipula, apa Xia Ke mau para pegawainya menggosipkan kehidupan pribadinya setiap hari?

"Dan lagi, seandainya suatu hari kita putus..."

Xia Ke sontak mengerem mendadak saking kagetnya, Xing Yun ingin putus dengannya? Xing Yun gugup menyangkal, dia cuma bilang seandainya.

"Kuberi kau waktu 5 menit. Segera hapus pikiran itu dari otakmu."

"Baik."


Tiba-tiba ponselnya Xing Yun berbunyi dari He Yu. Cemburu, Xia Ke dengan sengaja menghidupkan speaker saat mengangkat telepon itu. He Yu seperti biasanya memanggil Xing Yun sebagai 'Keberuntungan Kecil' dan mengaku kalau dia butuh bantuan Xing Yun.

"Berani sekali kau memanggilnya seperti itu?" Kesal Xia Ke.

"Xia Ke? Sudah larut malam begini dan kalian masih bersama? Perkembangan hubungan kalian terlalu cepat."

"Kau tahu sekarang sudah larut malam. Kau dilarang menelepon pacarku tengah malam begini."

Xing Yun dengan cepat menengahi mereka dan tanya kenapa He Yu meneleponnya. He Yu sebenarnya ingin meminta bantuannya Xing Yun, tapi sepertinya pacarnya Xing Yun keberatan dia menelepon Xing Yun tengah malam begini. Jadi bagaimana kalau besok dia mengundang Xing Yun makan malam bersama biar mereka bisa ngobrol lebih nyaman?

"Dia tidak ada waktu!"

He Yu mengabaikannya dan meyakinkan Xing Yun bahwa dia benar-benar butuh bantuannya Xing Yun. Xing Yun dengan cepat menyetujuinya, He Yu kirim saja alamatnya, lalu buru-buru mengakhiri telepon itu.


Xia Ke tak senang, Xing Yun benar-benar mau makan bersama He Yu? Xing Yun meyakinkan kalau He Yu hanya ingin minta bantuannya. Lagipula, He Yu juga pernah membantunya.

"Membantu apa? Membantumu berpura-pura jadi pacarmu untuk membuatku marah?"


Tapi keesokan harinya, Direktur Qin yang ditunggu-tunggu ternyata tidak datang dan menghilang entah ke mana. Bahkan para pegawainya juga kebingungan dan merasa tak enak pada Xia Ke.

Xia Ke tak mempermasalahkannya lalu pamit. Amy jadi kesal sama si Direktur Qin ini. Tapi kalau begitu, apa sudah tidak ada kerjaan lagi sekarang. Kalau tidak ada, Amy mau pamit. Tapi Xia Ke tiba-tiba malah menyuruhnya untuk mencari game sejenis game Infinate selama 10 tahun terakhir. Serahkan laporanya besok.


Di restoran, He Yu memesan banyak sekali makanan padahal mereka cuma berdua. Sungguh tak disangka kalau Xia Ke yang cemburuan itu malah tidak ikut.

"Dia ada meeting dengan klien hari ini... Hei, apa kau sengaja?"

Betul sekali! He Yu sengaja mau bikin Xia Ke cemburu. He Yu senang sekali setiap kali melihat wajah cemberut Xia Ke.

"Wanita seperti kalian suka tipe pria seperti itu, yah?"

"Wanita seperti kami?"

"Betul. Wanita seperti kalian yang serius tentang suatu hubungan, selalu berpikir bahwa hanya pria seperti dia yang serius dan membosankan adalah pria yang bertanggung jawab."

"Dia tidak serius dan membosankan. Dia orang yang disiplin dan ketat dalam kehidupan." Bela Xing Yun.

Dan He Yu mendadak mencatat informasi itu dalam bukunya. Xing Yun bingung, kenapa hari ini He Yu aneh banget sih?


He Yu mengaku bahwa dia telah menjadi playboy selama lebih dari 20 tahun hidupnya. Sebelum bertemu Xing Yun, dia tidak pernah berpikir bahwa dia bisa mencintai seseorang dengan serius.

Belakangan ini baru dia menyadari bahwa upayanya mengejar Xing Yun membuatnya bingung sendiri. Demi mendapatkan Xing Yun, dia berusaha jadi pria yang setia dan belajar untuk mencintai seseorang. Semua itu benar-benar pengalaman baru baginya sehingga membuatnya mengira kalau dia sangat mencintai Xing Yun.

"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?"

"Maksudku, mungkin kali ini aku benar-benar jatuh cinta. Segala usaha yang kulakukan untuk mengejarmu, tidak bisa kuterapkan untuk mengejarnya. Aku benar-benar merasa sangat kacau sekarang. Apa kau mengerti?"

"Tidak."

"Sudahlah, makan saja."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam