Sinopsis Lucky's First Love Episode 18 - 1

He Yu dan Yao Qing melampiaskan kesedihan mereka dengan minum-minum di bar. He Yu sebal sama Yao Qing, dasar pengkhianat tak berperasaan. Yao Qing yakin He Yu sebenarnya merasa lega kan sekarang?


"Bagaimana kau tahu?"

"Karena aku juga begitu. Aku tidak tahu kenapa aku bertahan begitu lama. Tapi setelah segalanya selesai, aku justru merasa lega. Aku tidka merasa begitu sedih."

"Sulit dipercaya. Aku juga merasa begitu. Jadi apa rencanamu selanjutnya?"


Selanjutnya... Tentu saja minum-minum. Apapun itu, mau ikhlas atau tidak, senang atau sedih, pokoknya minum saja. He Yu setuju dan jadilah mereka minum-minum dan bersenang-senang sepanjang malam... hingga mereka sama-sama berakhir di ranjangnya He Yu, dan selanjutnya... yah, begitulah.


Saat He Yu terbangun keesokan harinya, dia sontak kaget melihat Yao Qing tertidur dalam pelukannya dalam satu selimut bersama. He Yu jadi canggung dan bingung, tak tahu harus ngomong apa sama Yao Qing dalam situasi seperti ini. Haruskah dia bersikap romantis atau sok cool atau bersikap seolah tak pernah terjadi apapun pada mereka?

Sementara dia menggalau ria, malah Yao Qing yang santai saja seolah tak pernah terjadi apapun pada mereka semalam.


He Yu benar-benar canggung sampai dia menolak sarapan bersama. Yao Qing yang tak nyaman dengan situasi ini, meyakinkan He Yu bahwa kejadian semalam hanya sebuah kecelakaan, dia berjanji hal semacam ini takkan terulang lagi.

Tapi He Yu menolak menyebut itu sebagai sebuah kecelakaan. Dia bukan pria tak bertanggung jawab yang menyebut itu sebagai sebuah kecelakaan karena minum-minum.

"Bisakah kita... mendiskusikan masalah ini?"

"Apa yang perlu didiskusikan? Berkencan?"

Tapi He Yu malah mendadak diam dan kebingungan. Kecewa dengan reaksinya, Yao Qing langsung pergi dengan gaya sok cool-nya. Padahal begitu naik taksi, Yao Qing sebenarnya gugup dan galau juga.


Xing Yun bersepeda ke kantor dengan hati bahagia, apalagi setiap kali dia teringat kejadian di bianglala semalam. Tapi belum ada seorang pun yang datang saat dia sampai ke kantor.

Dia langsung membawakan kopi kesukaan Xia Ke ke kantornya. Tidak ada orang di sana, tapi dia mendapati sudah ada secangkir kopi di meja. Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah patung kucing yang pernah dia buang, ternyata ada di mejanya Xia Ke.

"Sepertinya Pak Xia selalu memperlakukanmu dengan baik, yah? Ayo kembali dan temani mamamu bekerja keras."


Setelah beberapa lama, Yi Yi datang dengan langkah lemas... tapi sontak berubah bahagia saat melihat Xing Yun duduk kembali ke meja kerjanya. Xing Yun langsung protes karena Yi Yi tidak pernah memberitahu mereka tentang keadaan perusahaan mereka.

"Pak Xia melarangku memberitahumu."

"Kupikir asalkan aku pergi, investor akan melepaskan perusahaan kita."

Yi Yi dengar perusahaan investor sudah lama memiliki konsep yang bertentangan dengan Xia Ke. Xing Yun heran, dengan pencapaian TIG, seharusnya ada banyak investor yang berebut untuk berinvestasi pada mereka. Eh tapi, sudah siang begini, kenapa masih belum banyak yang datang?


Yi Yi memberitahu bahwa orang-orang di perusahaan ini sekarang sudah tidak sehati lagi. Selain tim Instance Zones yang masih bekerja keras mengejar schedule, pegawai yang lain hanya bisa bermalas-malasan. Bahkan Amy pun sudah mengundurkan diri. Dia tidak memberitahu Xing Yun karena takut Xing Yun marah.

Xing Yun benar-benar kecewa pada temannya yang satu itu. Tapi ngomong-ngomong di mana Pak Xia sekarang? Yi Yi menduga Pak Xia sedang meeting di bawah, dia sedang melakukan wawancara kerja.

Direktur Li juga mengundurkan diri, makanya sekarang Xia Ke sedang mencari penggantinya. Para karyawan TIG sebenarnya sangat populer dan selalu jadi incaran perusahaan lain.

Awalnya hanya beberapa orang saja yang mengundurkan diri dan mendapat tawaran dari perusahaan lain dengan gaji yang lebih tinggi. Lama kelamaan, banyak yang iri dan berpikir mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di perusahaan lain. Makanya satu per satu para pegawai mengundurkan diri hingga perusahaan jadi seperti ini sekarang.

Yi Yi bahkan mengaku bahwa sebenarnya tadi dia juga melakukan wawancara di perusahaan lain. Tapi karena sekarang Xing Yun sudah kembali, maskot perusahaan mereka sudah kembali, jadi Yi Yi tidak akan pergi.

 

Demi menyemangati para pegawai, Xing Yun dan Yi Yi membelikan makanan untuk mereka semua. Tepat saat itu juga, Xia Ke baru saja kembali. Xing Yun langsung minta bicara berdua.

Xia Ke jadi senang dan langsung menutup jendela kantornya, tapi ternyata Xing Yun cuma mau tanya tentang kondisi perusahaan. Xia Ke jadi kecewa, Xing Yun cuma mau membicarakan itu?

"Itu hal yang paling penting sekarang."

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan masalah uang iinvestasi perusahaan. Yang perlu kau lakukan cuma memimpin tim Instance Zone-mu."

Tapi Xing Yun ngotot mau tahu, dia kan karyawan perusahaan ini. Dia juga perlu tahu bagaimana nasib perusahaan ini. Tapi Xia Ke malah santai-santai saja dan tersenyum menatap Xing Yun. Xing Yun sampai sebal, dia khawatir begini tapi Xia Ke malah masih bisa senyam-senyum.


"Aku hanya merindukan kehadiranmu di ruanganku ini."

Xing Yun mendadak malu mendengarnya. Xia Ke ingin membahas semalam, tapi Xing Yun dengan cepat menghentikannya, sekarang bukan saat yang tepat untuk membahas masalah cinta.

Sekarang ini dia kembali ke perusahaan sebagai seorang karyawan. Prioritas mereka sekarang ini adalah menyelamatkan TIG. Masalah tentang mereka berdua, nanti saja dibicarakan. Sekarang maskot mereka sudah kembali, Xing Yun yakin TIG pasti bisa melewati badai ini.

"Bukankah dulu kau selalu kesal kalau disebut sebagai maskot?"

"Itu kan dulu. Sekarang aku ingin seluruh tubuhku dipenuhi dengan elemen keberuntungan biar aku menyirami TIG dengan keberuntungan dengan hanya menggoyang diriku." Ujar Xing Yun dengan imutnya.


Saat Xing Yun hendak membuat kopi, dia mendengar dua pegawai sedang menggosipkan tagihan listrik yang sama sekali tidak berkurang biarpun para pegawai mereka sudah banyak berkurang.

Penggunaan AC juga tidak dikurang sama sekali padahal ruang meeting selalu kosong. Pak Xia juga sepertinya tak ada waktu memikirkan hal-hal semacam ini. Sepertinya mereka tidak perlu terlalu khawatir. Begitu perusahaan mendapat investasi, segala masalah pasti akan teratasi.


He Yu galau sepanjang hari. Tiba-tiba dia ditelepon pemilik buku komik untuk mengembalikan komiknya hari ini juga. Saat He Yu sedang berusaha mencari komik itu, tak sengaja dia menemukan satu antingnya Yao Qing yang ketinggalan. Itu anting hadiah pemberiannya dulu. He Yu jadi semakin galau.

Tak lama kemudian, dia datang ke toko buku dan mengembalikan semua komik yang dipinjamnya. Si bos toko buku penasaran apakah He Yu sudah berhasil mendapatkan gebetannya itu?

"Aku dicampakkan."

Niatnya mau menyalip di tikungan, tapi pada akhirnya, dia malah salah jalur. Sekarang dia tidak bisa lagi kembali ke jalur utama.


"Katakan padaku. Apa yang akan kau lakukan saat kau terbangun dari mabuk dan mendapati sahabat lamamu berbaring di sisimu?" Tanya He Yu.

Si Bos heran, apa itu maksudnya, He Yu mau mencampakkan sahabatnya itu dan lari dari masalah setelah mereka tidur bersama? He Yu mengoreksi, justru dialah yang dicampakkan.

Mengingat mereka masih berteman sampai sekarang, Bos toko buku menduga ada dua kemungkinan. Pertama, He Yu tidak punya perasaan sama sekali terhadap sahabatnya itu. Kedua, dia punya perasaan yang mendalam pada sahabatnya itu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam