Sinopsis Lucky's First Love Episode 17 - 3

Di dapur, Xing Yun mengiris sayuran, sementara Xia Ke mencuci gelas. Beusaha mencairkan kecnggungan, Xia Ke tanya bagaimana kabar Xing Yun belakangan ini. Sepertinya teknik memasaknya semkin membaik, sepertinya dia sudah siap jadi ibu rumah tangga yang baik.


"Aku hanya punya banyak waktu luang dan ingin melakukan sesuatu yang bisa dikerjakan. Bagaimana dengan perkembangan proyek Instance Zones?"

"Memangnya kau peduli?"

Kesinisan jawaban Xia Ke itu membuat Xing Yun menduga kalau proyek mereka pasti berjalan lancar. Mata Zia Ke juga tampak memerah, dia pasti sering kerja lembur.

"Obat tetes mataku habis."

"Amy tidak membelikannya? Aku sudah menyuruhnya untuk membeli beberapa botol obat tetes mata dan menyimpannya di lacimu." Cerocos Xing Yun.


Dan baru sedetik kemudian dia sadar kalau dia baru saja menunjukkan dirinya masih perhatian sama Xia Ke. Canggung, Xing Yun buru-buru menghindar dengan mengalihkan perhatiannya ke masakan lagi dan terburu-buru mengambil bumbu.

Tiba-tiba Xia Ke menggenggam tangannya yang jelas saja membuat Xing Yun jadi gugup. Xia Ke cuma ingin memberitahu kalau ini garam dan bukan lada.

"Terima kasih, Pak Xia."

"Aku bukan Pak Xia-mu lagi."


Tak lama kemudian, mereka semua duduk bersama dan mulai makan. Yao Qing langsung memuji masakannya Xing Yun. Tapi Xing Yun mengaku bahwa Xia Ke-lah yang memasak steak itu, dia hanya membuat salad.

"Berarti kerja sama kalian bagus." Komentar Yao Qing.

"Cuma memasak steak dan salad, apa perlu kerja sama yang bagus?" Sinis He Yu. "Kalau bukan akrena kau kelamaan memilih wine, kita bisa makan yang lebih enak."

"Memangnya kenapa dengan wine yang kupilih? Rasanya sangat lembut dan manis. Xing Yun, bagaimana menurutmu?"

"Sebenarnya, aku tidak tahu apa-apa tentang wine. Kurasa, semuanya sama saja rasanya."


Seketika itu pula kedua pria bicara secara bersamaan tapi beda. He Yu menyuruh Xing Yun mencicipi wine-nya, tapi Xia Ke tegas melarang Xing Yun banyak-banyak. Kesal, He Yu mengingatkan Xia Ke bahwa pacarnya ini sudah dewasa.

"Kau sangat ingin membuatnya mabuk, yah?" Tuduh Xia Ke.

Berusaha meredakan ketegangan, Xing Yun mengklaim bahwa kemampuan minumnya tidak buruk. Tapi Xia Ke langsung keceplosan membahas saat terakhir kali Xing Yun mabuk berat waktu, sangat mabuk sampai dia tidak bisa membedakan ayah dan ibunya.

Xing Yun jelas heran mendengarnya. He Yu jadi panik dan buru-buru mengalihkan topik dengan mengajak mereka makan kue sekarang.

 

Tapi kue ultahnya Black Forest, Yao Qing heran, itu kan kue kesukaannya Xia Ke. Xing Yun dengan canggung mengaku bahwa dia hanya bisa membuat kue ini. He Yu dengan sebal mengingatkan bahwa ini ulang tahunya, jadi ini kuenya. Tapi dia menolak acara tiup lilin, dia tidak mau make a wish tahun ini.

Yao Qing memberitahu Xing Yun bahwa mereka bertiga selalu merayakan ulang tahunya He Yu tiap tahun. Setiap tahun He Yu selalu mengeluh manja, mengklaim dirinya anak kesepian tanpa orang tua dan tanpa tahu malu meminta mereka untuk merayakan ultahnya setiap tahun.

Tapi tahun ini beda, He Yu lebih memilih cinta daripada teman. Eh tapi, Yao Qing penasaran bagaimana He Yu dan Xia Ke merayakan ulang tahun tahun kemarin, waktu itu Yao Qing tidak bisa ikut karena harus dinas ke luar negeri.

"Kami skydiving ke Dubai."

Yao Qing tercengang, yang benar? He Yu bisa skydiving? Dia kan takut ketinggian. Dulu pernah loh He Yu suka sama cewek. Demi cewek itu, He Yu naik bianglala tapi akhirnya Yao Qing dan Xia Ke yang harus membantunya turun.


Ngomong-ngomong tentang itu, Yao Qing tiba-tiba ingin naik bianglala di malam hari, dia belum pernah melakukan itu soalnya. Apa mereka pernah dengar sebuah mitos bahwa jika sepasang kekasih berciuman saat bianglala mencapai titik tertinggi, maka mereka akan bersama selamanya.

He Yu langsung semangat ingin mencobanya, ayo pergi naik bianglala sekarang biar dia dan Xing Yun selalu bersama selama-lamanya.


Mereka pun pergi ke taman hiburan. Sambil menatap bianglala di hadapan mereka itu, Yao Qing dengan sengaja memancing Xia Ke dan tanya apakah menurut Xia Ke, He Yu dan Xing Yun akan berciuman di bianglala.

"Tidak akan. Mereka tidak akan berciuman."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

Giliran mereka naik bianglala, tapi Xia Ke galau teringat ucapan Yao Qing tentang mitos tadi. Akhirnya seketika itu juga Xia Ke menarik Xing Yun naik bianglala bersamanya alih-alih Yao Qing.


Terang saja mereka jadi canggung dan gugup pada satu sama lain. He Yu menelepon  mereka, tapi mereka mengabaikannya. Xing Yun penasaran apakah Xia Ke tadi salah menarik orang?

"Tidak."

Xing Yun jadi tambah bingung. Sama sekali tidak mengerti apa maksudnya. Mereka terus berdiam diri dengan canggung dan gugup, apalagi saat bianglala mulai semakin meninggi di udara.


Xia Ke tiba-tiba menatap Xing Yun dalam... hingga akhirnya dia mencium Xing Yun. Dan saat itulah Xing Yun merasa familier dengan ciumannya dan mulai ingat kejadian malam itu saat dia mabuk. Jangan-jangan...?

Xing Yun akhirnya membalas ciumannya dan Xia Ke langsung menciumnya semakin dalam tepat saat bianglala mereka mencapai puncak tertinggi.


He Yu sontak memprotes Yao Qing. Dia sebenarnya sedang membantu siapa sih? Bagaimana bisa dia tenang-tenang saja?

"Xia Ke adalah orang yang layak untuk kucintai dengan serius. Apa kau tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang dengan serius? Aku akan mengejarnya dengan percaya diri tapi aku tidak akan memohon padanya apalagi memaksanya dengan tidak tahu malu. Jika dia mencintai orang lain, aku akan mendoakan kebahagiaan mereka."


Begitu turun, Xing Yun dengan penuh harap bertanya apakah yang di restoran waktu itu adalah Xia Ke? Xia Ke hampir saja mau mengakuinya, tapi He Yu baru turun saat itu dan langsung menatapnya tajam. Tak enak padanya, Xia Ke urung menjawab dan langsung pergi begitu saja.

"Mungkin dia masih mengira kau adalah pacarnya He Yu, jadi dia merasa bersalah." Ujar Yao Qing. "Aku tahu kalian berdua cuma berakting dan kau tidak perlu salah paham tentang aku dan Xia Ke. Kami hanya teman."

He Yu yang mulai merasa terancam, langsung berusaha menarik Xing Yun pergi. Tapi Yao Qing tiba-tiba menyuruh Xing Yun untuk membuka website perusahaannya agar dia tahu bagaimana keadaan TIG sekarang.


Kaget melihat pemberitahuan itu, Xing Yun sontak lari mencari Xia Ke. Dia mencari Xia Ke ke rumahnya, tapi tak ada yang menjawab ketukan pintunya. Xing Yun langsung lari ke kantor dan di sanalah akhirnya dia menemukan Xia Ke.

"Perusahaan mengalami masalah, kenapa kau tidak memberitahuku? Infinate adalah kerja keras kita, bukti dari kesuksesan TIG selama 2 tahun terakhir. Kenapa kau malah menutup servernya? Tak peduli sesulit apapun, kita bisa mengatasinya bersama-sama. Aku pasti akan sellau membantu TIG."

"Apa maksudmu?"

"Maksudku akan kembali ke perusahaan, aku akan hidup dan mati bersama perusahaan ini."

Tapi Xia Ke malah langsung mengusirnya, dia tidak ada waktu untuk bermain-main dengan Xing Yun. Panggil He Yu untuk menjemputnya.

"Dia bukan pacarku!"


Xia Ke kaget. Xing Yun mengaku kalau mereka hanya pura-pura jadi kekasih untuk membuat Xia Ke menyetujui pengunduran dirinya. Dia pikir jika dia meninggalkan perusahaan, perusahaan bisa mendapatkan dana investasi. Sungguh tak disangka malah jadi seperti ini.

"Terimalah aku kembali ke perusahaan, yah?"

Selama beberapa waktu ini, Xing Yun terus berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa inilah hidup yang dia inginkan. Aku punya banyak waktu luang untuk melakukan hal-hal pribadi.


Dia bisa bangun tiap pagi tanpa perlu alarm, setiap weekend dia mengajar anak-anak melukis. Tapi beberapa hari yang lalu saat dia naik bis, dia baru sadar setelah dia melewati dua halte bahwa dia sudah mengundurkan diri. Dan itu sudah ketiga kalinya dalam bulan ini. Awalnya dia tidak mau mengakui alasannya melakukan itu, tapi sekarang dia tahu.

"Aku benar-benar ingin kembali bekerja di perusahaan. Aku sangat merindukan perusahaan dan semua rekan kerja. Terlebih lagi... Aku sangat merindukanmu." Aku Xing Yun. Xia Ke terharu.

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam