Sinopsis Lucky's First Love Episode 17 - 2

Mereka akhirnya minum-minum bersama sambil membicarakan Xia Ke. He Yu mengingatkan Yao Qing bahwa yang ditunggu Xia Ke bukanlah yang, melainkan seorang partner bisnis yang memiliki visi-misi yang sama dengannya.


"Kau mengenalnya dengan baik. Pantas saja kau berhasil merebut Xing Yun darinya." Goda Yao Qing. Tapi godaannya itu kontan membuat muka He Yu semakin kecut.

Yao Qing tahu Xia Ke memutus hubungan dengan investor gara-gara Xing Yun. Yao Qing percaya Xia Ke mampu mengatasinya. Yao Qing hanya khawatir Xia Ke tidak bisa menunggu kesempatan itu.

"Kau tidak perlu mengingatkanku akan betapa jahatnya aku melakukan itu." Gumam He Yu sedih.


Yao Qing heran mendengarnya. He Yu melakukan itu demi menunjukkan cintanya pada Xing Yun atau dia cuma ingin berkompetisi dengan Xia Ke? Dia sudah berhasil mendapatkan Xing Yun, tapi kenapa mukanya malah tidak bahagia?

"Siapa bilang? Aku sangat bahagia! Aku pasti akan membuat Xing Yun sangat bahagia."

"Dengan cara bagaimana? Dengan menyembunyikan fakta bahwa TIG sedang bermasalah sekarang? Dengan membiarkannya berpikir bahwa pengorbanannya sangat berharga?"

"Aku penasaran apakah kau sebenarnya memihakku? Bukankah sekarang ini adalah saat terbaik bagimu untuk dekat dengan Xia Ke?!"

"Belakangan ini aku berpikir apakah kerja sama kita masih ada artinya?"


Keesokan harinya di TIG, dua direktur TIG protes pada Xia Ke tentang masalah perusahaan mereka ini. Beberapa karyawan mengundurkan diri dalam kurun waktu 2 bulan ini. Gara-gara itu, beberapa bug dalam game mereka jadi tidak bisa diperbaiki tepat waktu sehingga game mereka jadi kehilangan banyak pemain.

Game Instance Zone mereka juga tidak bisa dipasarkan sekarang. Bulan ini, biaya server game bahkan jauh lebih besar daripada pendapatan mereka. Entah apa yang akan terjadi jika terus begini.

Xia Ke berusaha tetap tenang saat dia menginstruksikan mereka untuk menutup server. Percuma juga meneruskan keadaan ini. Selama bertahun-tahun ini, mereka terkekang oleh investor. Dan lagi, masih banyak bagian dalam game mereka yang harus diperbaiki.

Tapi tentu saja perintahnya itu malah membuat kedua direktur jadi tambah cemas. Sekarang ini para pegawai mereka panik dan cemas. Kalau mereka sampai menutup server, takutnya akan lebih banyak karyawan yang pergi.

Tapi keputusan Xia Ke sudah bulat. Mereka yang mau pergi, biarkan mereka pergi. Yang mereka perlukan adalah para karyawan yang masih setia pada mereka.

Para karyawan langsung berkumpul dengan cemas begitu mendengar kabar itu. Bagaimana nasib mereka jika game mereka ditutup? Xia Ke tidak boleh menyerah begitu saja seperti ini.

Berusaha tetap tenang, Xia Ke mengucap terima kasih atas dukungan mereka terhadap perusahaan ini dan memberitahu mereka bahwa mereka menghentikan game mereka untuk progres yang lebih baik ke depannya.

Mereka bukannya menyerah, melainkan memperbaikinya dengan versi baru yang nantinya akan diluncurkan dengan proyek Instance Zones. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk kelahiran kembali perusahaan mereka.

Tapi Xia Ke menghargai pilihan mereka. Mereka yang memilih untuk tetap tinggal, mereka tidak perlu khawatir, gaji mereka akan tetap dibayar tepat waktu. Sedangkan yang mau pergi, akan diberi pesangon.

Sebelum pergi, Xia Ke juga meminta kedua temannya untuk tidak memberitahu Xing Yun tentang kondisi perusahaan mereka. Tampak jelas banyak pegawai yang pesimis dengannya.


Yao Qing baru tiba di TIG, tapi malah melihat Xia Ke baru pergi. Yao Qing langsung saja membuntutinya, dan mendapati Xia Ke ternyata pergi ke rumahnya Xing Yun. Bukan untuk menemuinya, hanya menatap jendela kamarnya dengan rindu.

TIG sudah mengirim email pada semua pemain mereka tentang pengumuman penutupan server selama satu minggu. Banyak pegawai yang menyerah dan mengundurkan diri satu per satu.

 

He Yu mengajak Xing Yun belanja di supermarket dan dengan manja minta dimasakkan ini-itu sama Xing Yun soalnya hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Sementara itu, Xia Ke sedang tanding kendo dengan Yao Qing dan kalah. Yao Qing langsung menuntut Xia Ke untuk menuruti apapun kemauannya hari ini.


Usai belanja, He Yu membawa Xing Yun me mansionnya yang super mewah. Wow! Xing Yun sampai heran, apa gajinya sebagai manajer Jiawo gede banget sampai bisa membuat rumah semewah ini?

He Yu menyangkal. Semua ini dia dapatkan dari uang yang dikirim kedua orang tuanya. Mereka pindah ke Kanada waktu dia berumur 16 tahun. Setiap tahun, mereka mengirim sejumlah uang cukup besar untuknya sebagai bentuk kasih sayang mereka pada anak mereka.

"Kenapa kau tidak ikut mereka?"

He Yu tidak mau. Kota yang ditinggali orang tuanya, setengah tahunnya adalah musim dingin dan hampir tak ada orang di sekitarnya. Benar-benar sangat berbeda dengan di sini, kota yang sangat hidup, bisa makan dan minum bersama teman-teman, bisa bekerja dan bersenang-senang... bersama Xing Yun.

"Kalau kau masih terus bicara begini, mending aku pergi saja."

Baiklah. Kalau begitu, He Yu memutuskan untuk menceritakan cerita awalnya dia bekerja di Jiawo.


Dulu, dialah yang mengajak kedua temannya untuk melamar kerja di Jiawo. Dari sekian banyak pelamar, hanya mereka bertiga yang lolos wawancara dan mendapat poin tertinggi. Akan tetapi, hubungan Xia Ke dan Yao Qing mulai dipermasalahkan karena rumor yang mengatakan mereka pacaran, sedangkan perusahaan melarang pacaran dengan sesama rekan kantor.

Karena itulah, satu di antara mereka dipaksa untuk pergi dan mereka disuruh untuk menentukan sendiri siapa di antara mereka yang akan pergi. Dan saat itulah Xia Ke tanpa ragu mengorbankan dirinya dan dengan mantap menyatakan bahwa dia lebih cocok membuka bisnis sendiri.

Dan begitulah bagaimana kemudian Xia Ke pergi meninggalkan Jiawo. Pada akhirnya Yao Qing juga tidak ingin di sana, jadi dia memutuskan untuk transfer ke kantor cabang di Shanghai. Akhirnya hanya He Yu seorang yang bertahan di sini.


Mengalihkan topik, He Yu langsung menuntut hadiah ulang tahunnya. Xing Yun dengan santainya berkata kalau kue ultah itulah hadiahnya. Hah? He Yu kecewa. Masa cuma kue ultah hadiahnya? Itu terlalu asal.

"Aku tidak asal. Mana kutahu apa yang kau sukai? Lagipula, aku punya banyak waktu sekarang, makanya aku membuat kue untuk menunjukkan ketulusanku."

He Yu langsung berubah antusias mendengar kue itu dibuat sendiri sama Xing Yun. Tapi saat melihat kuenya ternyata Black Forest, He Yu langsung berubah kecewa lagi.

"Waktu kau membuat kue ini, apa kau yakin yang kau pikirkan adalah aku?"

Xing Yun menyangkal dengan canggung. Dia tidak memikirkan siapa-siapa kok saat membuat kue ini.


Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Xing Yun langsung bergegas menghindar dengan alasan mau membukakan pintunya... Tapi malah tercengang mendapati Xia Ke-lah yang datang bersama Yao Qing.

Yao Qing menyapa Xing Yun dengan ramah dan memberikan hadiah ulang tahun untuk He Yu. Ini gelas impor mahal dari Hungaria. Tapi errr... sepertinya dia berniat mendekatkan Xia Ke dan Xing Yun kembali saat tiba-tiba saja dia memaksa He Yu untuk membawanya ke ruang bawah tanah dengan alasan memilih wine, sementara Xia Ke dan Xing Yun dia minta mencuci gelas-gelas itu.


"Hari ini kau baik sekali membawa Xia Ke kemari tanpa diundang, bahkan menghadiahku satu set gelas kristal. Apa maksudnya? Kau merasa hidupku belum cukup tragis?"

"Aku hanya berpikir kalian berdua tidak bisa terus menerus saling menghindari satu sama lain."

"Tidak bisakah kau menunggu hubunganku dan Xing Yun stabil dulu?"

"Hei, Kakak. Sudah satu bulan, dan kalian belum jadian juga? Bagaimana bisa kau mengharap hubungan stabil? Kau terlalu idealis."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam