Sinopsis Lucky's First Love Episode 16 - 2

Sinopsis Lucky's First Love Episode 16 - 2

"Kurasa sebelum membicarakan masalah proyek, ada seseorang yang berhutang permintaan maaf." Sindir He Yu. "Gara-gara kebodohannya, seorang pegawai yang berbakat dan penuh semangat, diperlakukan secara tak adil dan patah hati. Bukankah begitu, Direktur Xia?"


Xia Ke langsung saja menyuruh Amy memanggil Xing Yun kemari. Si sombong Manajer Duan jelas tidak mau melakukan itu dan berusaha mengingatkan bahwa mereka adalah pihak investor.

"Beberapa orang berpikir bahwa bos bisa kehilangan muka jika dia meminta maaf pada bawahan. Tapi itu tidak benar. Wibawa tidak akan tercipta dari kediktatoran, melainkan dari tanggung jawab dan menyelesaikan masalah dengan efektif." Ujar Yao Qing.

Manajer Duan galau, tapi Direktur Sun juga menyuruhnya minta maaf saja. Terpaksalah Manajer Duan harus meminta maaf pada Xing Yun.

"Kau layak mendapatkan maaf ini, kau harus menerimanya." Ujar Xia Ke.

"Manajer Duan, saya menerima maaf anda. Tapi saya harap mulai sekarang, anda tidak akan memperlakukan orang lain secara tidak adil. Tidak semua orang bisa menerima hinaan semacam itu. Saya permisi."
 

Lin Jing benar-benar merasa tak enak pada Xing Yun. Sungguh dia tidak tahu akan jadi seserius ini. Maaf, yah. Xing Yun tak mempermasalahkannya kok. Lagipula, mereka berdua sama-sama kambing hitam.

Asal Xing Yun tahu saja, setelah dia bertemu Xing Yun waktu itu, bosnya tiba-tiba menyuruhnya liburan dan melarangnya berkomunikasi dengan orang-orang dari perusahaan TIG. Sungguh dia tak menyangka kalau bosnya berkomplot untuk menjebak Xing Yun.

Xing Yun malah lebih mencemaskan Lin Jing. Dia datang kemari untuk mengakui kebenarannya, apa bosnya tidak akan mempersulitnya nanti? Lin Jing tak peduli, sekarang ini bosnya terlalu sibuk menunggu surat pengacara dari TIG. Bosnya itu tidak ada waktu memedulikannya

Lagipula setelah dia menikah nanti, dia akan berhenti agar bisa fokus menjadi ibu rumah tangga. Suaminya adalah bosnya di perusahaannya yang lama.

"Kuberitahu kau. Cinta jangka panjang seperti ini adalah yang terbaik. Dua orang tak sadar bahwa mereka sudah semakin dekar. Saat mereka menyadarinya, mereka tak terpisahkan."

Dia lalu memperlihatkan foto orang yang datang duluan ke perusahaannya mencarinya. Dan orang itu ternyata Xia Ke, bukan He Yu. Bosnya Xing Yun baik banget. Dia smpai berlarian kesana-kemari demi membuktikan pegawai bisa seperti Xing Yun tidak bersalah. Xing Yun tercengang mengetahui fakta itu.


Demi merayakan selesainya kasus ini, Yi Yi dan Amy mengajak Xing Yun shopping gila-gilaan. Tapia hanya mereka berdua yang heboh ber-shopping ria, Xing Yun cuma membuntuti mereka tanpa membeli apapun.

Xing Yun sampai heran sama mereka. Begini cara mereka merayakan sesuatu? Ya iyalah, Amy memberitahu bahwa wanita harus shopping saat mood mereka sedang baik.

"Kurasa dia bukan wanita. Jika tidak, bagaimana bisa dia begitu pasif di hadapan para pengejarnya yaitu Tuan He Yu?" Nyinyir Yi Yi.

"Benar juga. tuan He itu baik anget loh padamu. Dia membuat Manajer Duan tak berkutik dala meeting tadi. Dan acara pernyataan cinta dengan kembang api malam itu, romantis banget."

"Semakin lama aku mengenalnya, kuakui dia memang cukup baik. Tapi aku tidak menyukainya saja."

"Kenapa kau tidak menyukainya? Dia mempesona dan sangat baik padamu. Dia rela berubah demi kau. Sayang sekali kau tidak menyukainya."

Tapi menurut Yi Yi, Xia Ke juga lumayan sih. Siang hari dia sibuk mengurus bisnis, malam harinya dia harus lembur untuk mengungkap kebenaran dalam perusahaan.


Kata-kata Yi Yi itu kontan membuat Xing Yun termenung memikirkan Xia Ke. Kepercayaan Xia Ke padanya, sikap Xia Ke yang banyak berubah lebih manis padanya, dan ucapan Xia Ke bahwa hubungan di antara mereka telah berubah.

Tapi Yi Yi yakin Xing Yun tidak mungkin punya perasaan pada Xia Ke, soalnya Xia Ke selalu keras padanya. Jadi siapa yang akan Xing Yun pilih, Pak Xia atau He Yu?

Tapi Xing Yun malah terus melamun tak mendengarkan pertanyaan mereka. Saat dia tersadar, dia buru-buru mengklaim kalau dia harus ke bengkel untuk mengambil mobilnya Xie yang baru diperbaiki. Amy heran melihat sikapnya itu, apa itu artinya Xing Yun memilih Pak Xia?


He Yi mendapati ruang rapat masih kosong. Dia mengira kalau dia datang duluan, tapi kemudian seorang pegawai datang mengabarkan bahwa Direktur Qian memutuskan untuk mengalihkan tim mereka ke proyek lain gara-gara masalah yang di TIG kemarin.

Alih-alih marah pada Direktur Qian, He Yu memutuskan mengerjakan semuanya sendiri, bahkan sampai harus lembur. untung saja ada Yao Qing yang berbaik hati menemaninya dan membantunya.

Mereka bahkan sampai ketiduran di sofa gara-gara itu. Saat He Yu terbangun, dia mendapati Yao Qing tertidur di bahunya. He Yu langsung menggoda Yao Qing dengan membelai wajahnya, tapi Yao Qing tiba-tiba saja memelintir tangannya sekuat tenaga sampai He Yu kesakitan.


"Siapa yang akan mau menghabiskan malam bersama dengan wanita sepertimu?! Kau jadi jahat dalam semalam."

"Jaga bicaramu, pulang dan ganti baju sana."

"Kenapa kau memedulikan itu sekarang?"

"Kau ingin seluruh kantor ini melihat kita seperti ini?"

Tidak masalah. Jika sampai ada gosip antara dirinya dan Yao Qing, He Yu akan melepaskan karirnya demi Yao Qing seperti yang dilakukan Xia Ke dulu. Apa karena Xia Ke dulu mengorbankan karirnya demi Yao Qing, makanya sekarang Yao Qing sangat setia padanya?

Yao Qing menolak menjawab, malah mengancam He Yu agar jangan sampai ada gosip tentang mereka berdua. Dia mau pergi dengan kesal, tapi He Yu tiba-tiba mengucap terima kasih padanya setulus hati dan ucapannya itu kontan membuat Yao Qing jadi canggung.


Xing Yun akhirnya resmi kembali ke kantor hari ini dan kembali ke posisinya sebagai kepala proyek. Smeua orang menyambutnya dengan tepuk tangan meriah. Saat mereka hendak menata kembali barang-barangnya, Xing Yun malah mendapati sebuah kado di meja.

Isinya adalah garage kit yang dulu pernah Xing Yun minta dari Xia Ke. Xing Yun kontan terperangah menatap benda itu, dia bahkan tak bisa berhenti memandanginya sepanjang hari dengan senyum begitu lebar.


Keesokan harinya saat dia hendak berangkat kerja, Ibu tiba-tiba memberikan sekotak ceker ayam dan menyuruh Xing Yun untuk memberikannya pada bosnya. Biarpun bosnya Xing Yun itu kaya dan selalu makan makanan mahal, tapi makanan enak yang sebenar-benarnya itu adalah masakan rumah orang biasa. Ibu bahkan bangun pagi-pagi sekali hanya demi membuat ceker ayam ini.

Maka siang harinya, Xing Yun sengaja tidak ikut keluar makan bersama yang lain biar dia ada kesempatan untuk memberikan ceker ayam itu ke Xia Ke.

Tapi setiba di depan ruangannya Xia Ke, dia malah mendengar Manajer Duan sedang mengeluh panjang lebar tentangnya pada Xia Ke. Dia menuduh Xing Yun pegawai yang tidak berbakat dan tidak becus menangani masalah kebocoran trailer kemarin. Karenanya dia menuntut Xia Ke untuk memindahkan Xing Yun.

Xia Ke menolak. Tapi tentu saja Xing Yun tetap sedih dengan apa yang didengarnya itu hingga dia urung memberikan ceker ayamnya dan memakannya sendiri.


Dia benar-benar ragu, Xia Ke mungkin tidak akan menyetujui tuntutan Manajer Duan, tapi dia juga butuh uang investasi dari Direktur Sun. Perusahaan ini tidak akan bisa berjalan tanpa investasi.

Tepat saat itu juga, ponselnya berbunyi dari Xia Ke. Xing Yun jadi galau. Takut Xia Ke akan memberikan kabar buruk itu padanya sekarang. dia idak sadar kalau Xia Ke lewat di dekat sana dan bingung mendengar suara dering ponselnya Xing Yun yang tak dijawab.

"Apa yang kau lakukan di sini?"


Xing Yun sampai tersedak saking kagetnya. Melihat Xing Yun cuma makan ceker ayam, Xia Ke akhirnya mengajaknya makan siang bersama di restoran. Xia Ke tanya dia mau makan apa, tapi Xing Yun terlalu galau untuk memikirkan makanan dan hanya berkata bahwa dia akan menerima apapun keputusan Xia Ke.

Xia Ke nggak nyambung maksudnya, cuma pesan makanan saja kenapa Xing Yun serius banget. Xing Yun penasaran apakah Xia Ke mencarinya cuma untuk mengajaknya makan siang?

"Memangnya ada urusan lain?"

"Tidak."

Tapi kemudian Xia Ke mengaku bahwa dia memang ingin mengatakan sesuatu pada Xing Yun, hanya saja dia merasa sekarang ini bukan saat yang tepat. Xing Yun langsung berpikir negatif, mengira Xia Ke sebenarnya ingin memecatnya tapi enak mengutarakannya.


Xia Ke penasaran bagaimana perkembangan proyeknya? Xing Yun jadi tambah galau mendengarnya. Sekarang proyek ini jadi terlambat. Apa itu membuat investor mereka tak senang? Apa itu akan berakibat pada operasional perusahaan dan dana investasi perusahaan?

"Kau tidak ingin mengepalai proyek, melainkan ingin menjadi direktur sekarang?"

"Tidak."

"Makan saja dan jangan khawatir. Aku yang akan mengurus perusahaan."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam