Sinopsis The Crown Princess Episode 3 - 2

Sinopsis The Crown Princess Episode 3 - 2

Alan disuruh ibunya untuk mencari berita tentang Alice dari orang-orangnya Chatchai. Soalnya Mona curiga, entah apakah orang yang dikirim Chatchai itu tujuannya untuk mengawal Alan atau untuk mencari informasi dari Alan.


Sekarang ini Andre sedang berusaha menyelidiki siapa orang yang menyerang Alice. Orang itu sepertinya berniat memfitnah Andre. (Hah? Beneran bukan mereka pelakunya?)

Bahkan gara-gara itu, Andre dan Raja Henry jadi berdebat sengit sampai Raja Henry menampar Andre. Makanya Mona menyuruh Alan untuk menyelidiki keberadaan Alice. Alice masih hidup ataupun mati, pokoknya mereka harus menemukannya.


Hin melaporkan kabar dai Petra, situasi di istana sudah mulai normal kembali. Alice menyuruhnya untuk menyelidiki siapa saja pejabat istana yang mendukung pamannya.

Tapi yang tak disangkanya, Hin mendadak menyodorkan laporan yang dimintanya. Dawin menyuruhnya untuk menyiapkan laporan ini. Dawin memang sudah menduga bahwa Alice pasti ingin mengetahui tentang hal itu, makanya dia menyuruh Hin untuk berkomunikasi dengan Petra untuk menyelidiki para pejabat Hyrsos, termasuk Andre dan Mona.

"Terima kasih." Ucap Alice sebelum kemudian dia mengambil amplop itu lalu masuk.


Hin sontak menggodai Dawin. Dia melihatnya loh, waktu Dawin membopong Alice tadi siang. Dawin sontak kesal mengeplak kepalanya. Pergi, sana!

"Bos, kau idolaku! Khun JC bilang bahwa Putri hanya mau mendengarkan omongan Raja Henry seorang. Tapi waktu di bandara, Putri mau mendengarkan omonganmu. Khun JC memujimu karena Putri mendengarkanmu dan menurut padamu. Biasanya wajahmu sangat kaku, siapa sangka kalau kau ternyata tahu apa yang dipikirkan Putri."


Alice membaca daftar itu, tapi malah bingung sendiri. Para pejabat ini tidak menunjukkan tanda-tanda menentang kakeknya. Lalu kenapa sekarang mereka malah tiba-tiba mendukung Andre? Apa yang dilakukan kedua orang itu untuk mengubah pikirkan para pejabat ini?


Di Hyrsos, Kate diberitahu Jenderal bahwa alasan mereka mendukung Mona dan Andre adalah karena Mona berkata pada mereka bahwa negara sedang dilanda gonjang-ganjing dan rumor bahwa Putri Mahkota sudah mati.

Kate kaget. "Bibi Mona bilang Alice sudah mati?"

"Benar. Kami juga sudah lama tidak pernah melihat Putri Alice lagi. Jadi kami percaya bahwa rumor itu benar. Karena itulah kami mendukung Pangeran Andre untuk mengambil alih posisi itu daripada biarkan kosong, Yang Mulia."


Kate sontak mengonfrontasi Mona. Kenapa Mona menyebarkan rumor bahwa Alice sudah mati? Itu membuat para pejabat jadi salah paham. Alice cuma menghilang, dia tidak mati.

"Anak kecil sepertimu tidak akan mengerti urusan orang dewasa." Sinis Mona.

Kate menegaska bahwa dia sudah bukan anak kecil lagi. Dia sudah dewasa. Alan dan dia sama-sama sudah dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing. Mona sudah tidak berhak lagi mengontrol mereka berdua sekarang.


Mona santai menyangkal dan mengklaim bahwa dia justru memberikan kebebasan pada semua orang. Siapapun boleh menjadi siapapun yang mereka inginkan. Dia siap mendukung dan memberikan bantuannya.

Kate pasti tahu betul kalau ayahnya sangat ingin menjadi putra mahkota, dan yang Mona lakukan hanya mendorong Andre untuk meraih cita-citanya.

"Tapi apa yang kau katakan, bisa membuat segalanya menjadi lebih buruk. Kakek jadi murka dan para pejabat jadi bingung. Dan jika berita itu tersebar, Ayah akan terlihat semakin buruk di mata masyarakat."

Kesal, Mona sontak berubah sengit menghina Kate dan mengatainya bodoh. "Jangan menggunakan pandangan dangkal dari dunia kecilmu itu dan biarkan orang-orang dewasa yang menangani masalah ini. Mengerti?!"


Raja Henry senang mendengar Alice menuruti Dawin dan tidak kembali ke Hyrsos. Raja Henry pasti akan sangat cemas jika Alice kembali kemari. Alice penasaran apakah menurut Raja Henry, Mona dan Andre akan melakukan sesuatu yang lebih berani lagi.

Raja Henry yakin mereka tidak akan berani. Tapi kejadian kemarin ada bagusnya juga, mereka jadi tahu siapa saja pejabat mana saja yang memihak lawan. Alice tidak perlu khawatir, Raja Henry meyakinkan bahwa dia bisa menangani masalah ini.

Pokoknya Alice jangan sampai membahayakan misi mereka selama dia tinggal di sana. Orang-orang itu tidak mengetahui keberadaan Alice, jadi mereka tidak akan berani melakukan apapun. Alice harus mempercayai Dawin, karena Raja Henry pun telah mempercayakan Alice padanya. Semua ini demi keamanan Alice sendiri.

"Aku akan berusaha. Tapi ada banyak hal yang harus aku pelajari. Hidup sebagai rakyat jelata benar-benar tidak mudah."

"Anggap saja itu belajar tentang kehidupan, mempelajari orang-orang. Misi penyamaran ini bisa membantumu memahami rakyat kita."

"Baik, Kakek. Aku akan bertahan demi negara kita."


Dawin galau menatap foto-foto pernikahan mereka yang tampak mesra dan bahagia padahal semua itu cuma akting. Cepat-cepat menguasai diri, Dawin menyarankan pada Alice agar mereka membuat karangan tentang biodata identitas palsunya Alice, biar mereka bisa menjawab dengan kompak dan tepat jika Khun Ying tanya-tanya tentang Alice nanti.

Tapi Alice terlalu malas melakukan itu dan menyerahkan urusan itu sepenuhnya pada Dawin saja. Bukankah Dawin bilang sendiri untuk percaya sepenuhnya Dawin? Dan lagi, rencana penyamaran ini adalah idenya Dawin. Jadi dialah yang harus bertanggung jawab.

Dawin ngotot bahwa Alice juga harus ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Baiklah, Alice mengalah, tapi ada syaratnya. Alice menantang Dawin untuk lomba olahraga dengannya. Siapa yang capek duluan, dia yang kalah dan harus melakukan apa saja yang diinginkan sang pemenang.

"Jadi jika Putri kalah, Putri akan membantu saya menulis biodata Naree?"

"Iya."

"Deal, Yang Mulia!"


Praew tak sengaja lewat di dekat rumahnya Dawin saat tiba-tiba saja dia mendengar suara desahan yang keras banget dari dalam rumah Dawin. Praew shock, langsung mikir yang aneh-aneh... padahal Alice sama Dawin cuma lagi lomba nge-gym.

Dawin akhirnya kalah dan langsung teriak keras yang kontan saja membuat Praew heboh dan langsung melarikan diri dari sana.

Alice puas banget. "Apa tak pernah ada yang memberitahumu bahwa aku dilatih seperti tentara? Kau tulis sendiri saja, aku akan menunggu untuk membaca biodatanya Naree.


Kesokan harinya, Praew langsung melaporkan apa yang didengarnya semalam pada Khun Ying. Tak butuh waktu lama, seluruh kompleks langsung tahu tentang berita itu.

Praew bahkan langsung mengajak teman-temannya untuk melihat rumahnya Dawin sambil menggosipkan apa yang didengarnya semalam. Praew penasaran banget sama istrinya Dawin, dia tidak sempat melihat wajahnya dengan jelas di gereja, suaminya juga tidak mau kasih tahu. Menyebalkan.


Mereka santai saja menggosip di sana tanpa menyadari mereka sedang diawasi D-Team melalui CCTV. Tepat saat itu juga, Alice membuka jendela. Praew dkk langsung antusias mau menyapanya, tapi Alice langsung menutup kembali jendelanya.

Terang saja mereka jadi kesal, mengira Alice tuh sombong banget. Kan berusaha membelanya dan meyakinkan mereka bahwa Naree tadi senyum sama mereka sebelum dia menutup jendela. Mungkin karena mataharinya terik banget, dan Naree merasa panas, makanya dia menutup jendelanya.

"Namanya Naree? Terus Naree ini siapa?"

Kan bingung harus jawab apa. Tapi untung saja Dawin datang saat itu juga dan Kan langsung menyuruh mereka tanya sendiri sama dia. Tapi mereka malah ketakutan dan langsung kabur sendiri-sendiri. Dawin jelas bingung, apa yang dilihat para ibu-ibu itu?

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

  1. Tiap hari nengokin blog ini pengen lihat update sinop Girlfriend

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam