Sinopsis The Crown Princess Episode 2 - 5

Sinopsis The Crown Princess Episode 2 - 5

Raja Henry dan Alice mendapat kiriman foto-foto Alan yang menghabiskan waktunya bersenang-senang dengan para wanita. Ada sebuah perusahaan media yang menawarkan harga tinggi untuk foto-foto itu tapi mereka tidak mempublikasikannya karena takut memegaruhi hubungan kedua negara. Makanya foto-foto itu dikirim ke mereka. Chatcai meyakinkan bahwa mereka sudah menyita semua foto yang ada.


Raja Henry jelas kesal dengan kelakuan cucunya yang satu itu. Anak itu benar-benar tidak tahu cara untuk berhati-hati. Alice tak yakin menyita semua foto ini akan mengubah keaadaan, nanti juga pasti akan ada foto-foto lainnya.

Alan pikir dengan menjauh ke Thailand, dia akan bebas dari mata dan telinga publik. Makanya dia merasa bebas dan berbuat sesuka hatinya. Chatcai meminta Raja Henry untuk memberinya perintah, maka dia akan mengirim seorang prajurit untuk menjaga Alan. Dia akan segera melapor jika ada yang aneh atau terjadi sesuatu yang mencurigakan.


Tak lama kemudian, Pan dan Lin diperintahkan untuk melindungi Alan. Pan dengan cepat menemukan Alan yang tampak sedang bersenang-senang dengan cewek dan ada seorang pria yang diam-diam memotreti mereka.

Pan sigap menyeret pria itu dan mengancamnya untuk menghapus foto-foto itu. Pan berusaha melakukannya secara diam-diam, tapi Alan ternyata mengetahuinya dan langsung menuntut siapa Pan.

Dia tahu Pan bukan orang biasa dari cara Pan bergerak dengan begitu gesitnya bak ahli bela diri. (Hmm, ternyata Alan ini bukan cuma sekedar anak manja, dia pintar dan jeli)


"Aku tanya siapa kau?!" Tuntut Alan.

"Saya hanya bisa bilang bahwa sayang di sini bukan untuk menyakiti Yang Mulia."

Tapi saat Alan berusaha merebut ponsel di tangannya, Pan langsung menggunakan keahlian bela dirinya untuk melawan dan mendorong Alan. Alan jadi makin kesal dan menuntut siapa yang mengirim Pan untuk mengawasinya? Ibunya, ayahnya atau kakeknya?

Saat Pan masih saja diam, Alan langsung menuntutnya untuk bertanding melawannya. Jika pan menang darinya, Pan boleh terus mengikutinya. Jika tidak, maka jangan pernah menunjukkan muka di hadapannya lagi.

Sebenarnya Pan bisa saja mengalahkannya, tapi dia sengaja pura-pura kalah hanya supaya Alan tidak kehilangan muka di hadapan teman-temannya.


Hin diperintahkan untuk menjempur JC di bandara tapi dia tidak mengenali JC gara-gara dia pakai penyamaran heboh dan rambut pirang. Dia bahkan datang dengan menggunakan passport palsu atas nama Selene.

Penyamarannya hebat banget sampai-sampai Hin tak mempercayainya dan langsung menyeretnya paksa ke tempat sepi, mengira dia orang yang pura-pura jadi JC dan menuntut di mana keberadaan JC yang asli.

Kesal, JC akhirnya melepaskan wig-nya dan baru saat itulah Hin percaya dia memang JC. Hin benar-benar kagum dengan teknik penyamarannya. JC dengan kesal memberitahu Hin bahwa keahliannya adalah menyamar, bagaimana bisa Hin datang menjemputnya tanpa tahu informasi itu tentangnya. Dasar tidak berguna.


Malam harinya, Alice memberitahu JC bahwa dia harus menyamar jadi rakyat jelata. Dia harus berbeda daripada penampilannya sekarang. Dia memerintahkan JC untuk tetap di sini, sementara Petra dia perintahkan kembali ke Hyrsos untuk membantu kakeknya.

Petra sontak protes, tapi Alice meyakinkan D-Team akan menjaganya dengan baik. Petra harus pulang agar Petra bisa mengiriminya update tentang kondisi di rumah. Segera hubungi dia jika sampai terjadi sesuatu yang tidak beres.

"Kuharap kakek bisa menangkap pelakunya sebelum mereka melakukan sesuatu yang lebih buruk daripada ini."


Kembali ke Hyrsos, Raja Henry memberikan beberapa instruksi pada Petra untuk mengganti semua pelayan di istananya Alice. Dia menyuruh Petra untuk melakukan ini secara terbuka biar dilihat semua orang.

Kate-lah yang melihat para pelayannya Alice diusir. Andre dan Mona pun langsung mempertanyakan masalah itu pada Raja Henry. Andre heran dengan Alice. Sejak Alice kembali dari Thailand, sikapnya jadi sangat aneh dan terus menyembunyikan dirinya. Bahkan Mona dan Kate tak pernah bisa menemuinya. Karena itulah mereka penasaran, apa mungkin terjadi sesuatu pada Alice?

"Jika memang terjadi sesuatu, menurutmu siapa pelakunya? Alice bukan tipe orang yang suka cari musuh. Jika ada seseorang yang berniat melukainya, itu karena iri dan cemburu. Alice tidak bersalah. Aku sendiri yang akan mengurus masalah Alice. Jangan khawatir. Kalau kalian punya banyak waktu luang, gunakan waktu luang kalian itu untuk mengurus putra kalian sendiri."


Alan ternyata menginap di resor yang sama dengan Alice dan jelas saja fakta itu membuat Alice dan Dawin jadi cemas dan curiga. Alice yakin sekali kalau Mona dan Andre pasti mengetuhui keberadaannya, makanya mereka mengirim Alan kemari dan berusaha mencari kesempatan lain untuk membunuhnya.

Maka kemudiaan, Alice dan Dawin secara terpisah memerintahkan anak buah masing-masing untuk menyelidiki Alan dan apa yang sedang dia lakukan di sini.

Tanpa saling mengetahui, kedua tim sama-sama menyamar di sekitar resor untuk mengawasi Alan. Sayangnya, timnya Alice kurang ahli dalam misi mereka. Gara-gara JC terang-terangan tanya tentang Alan pada salah satu pengawalnya Alan, si pengawal itu jadi mencurigainya dan langsung melaporkannya ke Alan.

JC kontan panik melarikan diri. Untung saja mereka tidak sadar kalau Hin mencuri dengar percakapan mereka. Hin pun bergegas menyusul JC dan berhasil menyembunyikannya tepat waktu.


Sayangnya Pan kurang beruntung. Dia yang sedang menyamar jadi nelayan di tengah laut, langsung ketahuan oleh Alan dan tidak sempat melarikan diri. Alan dengan cepat masuk ke perahunya dan berusaha menangkapnya, tapi Pan terus berusaha melawannya... hingga tak sengaja dia membuat Alan tercebur ke laut.

Tak lama kemudian, Alan menelepon kakeknya untuk protes. Raja Henry santai mengingatkan Alan bahwa Alan sendiri yang cari perkara sampai dia terjatuh ke laut. Kalau dia tidak mau dijaga oleh tim bodyguard, maka sebaiknya dia kembali ke Hyrsos malam ini.

Tapi Alan tidak mau pulang dan akhirnya setuju untuk membiarkan tim bodyguard mengawalnya. Tapi hanya Pan yang dia izinkan mengikutinya.


Sementara itu, Dawin sedang mengonfrontasi Alice dan kecerobohannya yang pada akhirnya malah merepotkan semua orang dan membuat Alan berhasil menangkap Pan. Alice membela diri kalau dia hanya mengkhawatirkan keselamatan dirinya. Memangnya apa salahnya?

"Salah, Yang Mulia. Anda mengirim JC padahal anda tahu situasinya sangat berbahaya."

"Orang-orangku-lah yang paling kupercayai."

"Anda harus lebih memercayai saya dan tim saya. Ketidakpercayaan anda hanya akan menyebabkan keputusan yang tidak masuk akal seperti ini. Sekarang saya memohon pada Yang Mulia untuk memikirkan dan membuat keputusan tentang pernikahan besok."

Dawin hanya meminta satu hal pada Alice. Tolong ikuti rencana dan jangan melakukan sesuatu di belakangnya. Masalah Alan adalah tugas timnya. Contoh saja hari ini, tugas mereka jadi kacau karena ketidaksabaran Alice.


Raja Henry mengirim pesan ke Dawin untuk mengucap terima kasih sekali lagi karena Dawin sudah mau menerima misi ini. Biarpun mereka menipu Dawin, tapi cerita tentang ayah Dawin adalah benar.

"Alice memiliki semangat dan siap berkorban. Dia pewaris tahta yang sangat dicintai rakyat. Aku memintamu untuk menghargai hati rakyat kami dengan menjaganya tetap aman. Aku dulu memercayakan hidupku dan percaya pada ayahmu. Dan sekarang aku percaya padamu juga."


Dawin memberitahu Alice bahwa pernikahan ini harus segera dilangsungkan agar dia bisa segera dipindahkan ke perumahan militer sebagai istrinya Dawin. Tapi Alice tidak setuju jika mengadakan upacara pernikahan sungguhan, apa tidak bisa jika mereka bilang saja ke orang-orang kalau mereka sudah menikah?

Tidak bisa. Dawin sudah mendiskusikan masalah ini dengan timnya. Mereka harus mengadakan upacara pernikahan agar punya foto-foto dan video yang bisa membuktikan bahwa mereka berdua benar-benar menikah.

Mereka tidak akan mengundang media, hanya orang-orang dekat saja yang hadir di pernikahan itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tapi mengadakan upacara pernikahan hanya akan mengundang ketertarikan orang."

"Jika tidak ada ketertarikan dan bukti, maka itu akan mengundang keraguan di kemudian hari, Yang Mulia."

Alice sontak menggebrak meja dengan kesal, tapi pada akhirnya dia tidak membantahnnya lagi.

Bersambung ke part 6

Post a Comment

0 Comments