Sinopsis Lucky's First Love Episode 15 - 2
Keesokan harinya, Xing Yun mendatangi Huize untuk mencari Lin Jing, tapi si resepsionis ngotot menolak kedatangan Xing Yun dan menyuruh Xing Yun untuk menemui Lin Jing di luar kantor. Dia bahkan mengancam akan memanggil sekuriti saat Xing Yun terus ngotot.
Xing Yun akhirnya mencoba menanyai salah satu pegawai yang lewat. Tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap siapa yang dicarinya, wanita itu langsung bisa menebak kalau dia mencari Lin Jing. Dia tahu soalnya kemarin ada seorang pria tampan yang datang mencari Lin Jing.
Tapi sekarang ini Lin Jing sedang pergi liburan. Perusahaan mereka belakangan ini menginstruksikan para pegawai untuk tidak bicara dengan orang luar, jadi sebaiknya Xing Yun pergi.
Tepat saat itu juga, Jeremy muncul dan Xing Yun langsung to the point menyindirnya. Tapi Jeremy malah pura-pura tak mengenalnya.
"Pura-pura tidak kenal lagi. Trailer game-mu dibuat dengan kasar, kurasa kau bahkan tidak pintar dalam mendesain game. Apa yang kau lakukan hanya akan mempermalukan perusahaanmu di dalam industri ini." Sinis Xing Yun lalu pergi.
Yi Yi mendengar beberapa rekannya menggosipkan masalah ini. Xia Ke sepertinya sangat bertekad untuk menyelidiki masalah ini sampai ke akar-akarnya. Bukti-bukti yang mengarah ke Xing Yun tidak begitu kuat, jadi mungkin saja dia difitnah.
Mereka sama sekali tidak percaya kalau Xing Yun pelakunya, dia kan pegawai senior yang bergabung dengan perusahaan ini sejak awal. Anehnya, Yi Yi tampak tegang mendengar gosipan mereka.
Xing Yun mencoret Lin Jing dari daftar tersangka, dia yakin tidak mungkin Lin Jing pelakunya karena dia bahkan tidak pernah memberitahu apapun pada Lin Jing.
Sebentar! Dia ingat waktu dia menghadiri seminar waktu itu, dia bawa laptop yang kemudian dia tinggalkan sebentar untuk ke toilet. Tapi... dia cuma pergi selama 3 menit kok, tidak mungkin ada orang yang bisa menyalin file-nya dalam kurun waktu kurang dari 3 menit. Hadeh! Xing Yun stres.
Tepat saat itu juga, dia ditelepon ibunya yang menyuruhnya beli sayuran. Saat dia turun, dia malah mendapati He Yu ada di bawah menunggunya. Dia datang untuk menghibur si kambing hitam.
Xing Yun malas banget menanggapi gombalannya dan mau pergi saja, tapi He Yu mendadak serius dan mengaku kalau dia barusan mendatangi perusahaan Huize untuk mencari Lin Jing tapi malah diberitahu kalau Lin Jing sedang liburan ke luar negeri dan tidak bisa dihubungi sama sekali.
"Jadi kau yang mencari Lin Jing?"
"Jadi kau juga ke sana? Kau mau pergi ke mana sekarang? Ayo, aku anterin."
Xing Yun menolak dan langsung memacu sepedanya. He Yu tidak terima ditinggalkan begitu saja. Tak lama kemudian, entah dari mana dia mendapatkan sepeda untuk menyusul Xing Yun.
"Sudah bertahun-tahun aku tidak bersepeda di luar."
"Kau bisa bersepeda rupanya."
"Kau mau menertawakanku? Aku ini pria yang pintar dalam segala hal. Aku bisa menyetir mobil dan menikmati keromantisan bersepeda."
Baru juga dia ngomong seperti itu, tiba-tiba saja dia tidak bisa mengendalikan sepedanya, dan jadilah dia meluncur terlalu cepat... hingga akhirnya terlempar ke rerumputan. Pfft!
Amy dan yang lain juga menggosipkan masalah ini. Amy yakin kalau si pengkhianat itu masih ada di tim baru. Dengan terbagi-baginya tim mereka sekarang ini, akan lebih mudah menentukan siapa pengkhianatnya jika ada lagi konten yang bocor.
Amy yakin bukan Xing Yun pelakunya. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya ada banyak orang di antara mereka yang bisa saja jadi tersangka. Salah satu pria tiba-tiba mencurigai Amy.
Amy punya akses untuk membuka materi rapatnya Xia Ke. Dan yang lebih mencurigakan, Amy kemarin membawa tas limited edition. Bukankah tas itu pemberian He Yu? Bukankah He Yu pernah menanyai Amy tentang perkembangan proyeknya?
Amy tersinggung. He Yu itu mitra kerja mereka, wajar lah kalau He Yu ingin mengetahui perkembangan proyeknya. Tapi sebenarnya dia cemas juga dan langsung mencoba menelepon He Yu.
Tapi He Yu yang saat itu sedang menemani Xing Yun belanja, sengaja tak menjawab teleponnya. Memikirkan siapa saja orang-orang yang mungkin jadi tersangka, Xing Yun mulai menyebutkan beberapa orang terdekat seperti: Amy, Yi Yi, Dong Dong, Direktur Wang dan Direkur Li, Yao Qing dan He Yu juga.
He Yu meyakinkan sudah pasti bukan dia ataupun Yao Qing. Dia tidak mungkin melakukan sesuatu yang menyakiti Xing Yun, dan Yao Qing pun tidak mungkin melakukan sesuatu yang menyakiti Xia Ke.
"Lalu, apa mungkin Direktur Qian?" Duga Xing Yun.
He Yu tak yakin. Biarpun Direktur Qian itu orangnya nyebelin, tapi dia tidak akan melibatkan dirinya dalam sebuah masalah seperti ini yang bisa saja membuatnya rugi besar.
Tiba-tiba troli mereka tak sengaja bertubrukan dengan Bos Wu - pemilik restoran yang pernah Xing Yun datangi bersama Xia Ke dan Xiao Xi waktu itu. Bos Wu restoran jelas penasaran melihat Xing Yun bersama pria lain.
Berpikir cepat, Xing Yun buru-buru mengklaim kalau pria ini adiknya dan untungnya Bos Wu percaya. Bos Wu mengaku bahwa beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang datang mencarinya, orang itu bilang kalau dia mendapat rekomendasi dari Xing Yun untuk mendapatkan informasi tentang game.
Bos Wu tidak mengerti apa-apa, tapi dia tidak suka restorannya dipublisitas dengan cara seperti itu, jadi Bos Wu mengusir orang-orang itu. Orang-orang itu bukan kenalannya Xing Yun kan?
"Orangnya seperti apa?"
"Pria itu punya sedikit logat Hong Kong."
Xing Yun langsung bisa menduga orang itu adalah bos Huize. Tiba-tiba Bos Wu beralih topik memberitahu Xing Yun tentang makanan anak-anak yang dijual di depan dan menyarankan Xing Yun untuk membeli beberapa buat putranya.
Canggung, Xing Yun buru-buru pamit dengan alasan mengajak He Yu membeli jajan buat Xiao Xi. He Yu bingung, sejak kapan Xiao Xi jadi putranya Xing Yun?
Di kantor, Direktur Wang melaporkan hasil penyelidikannya pada Xia Ke. Reputasi bos Huize itu terkenal buruk. Dia terkenal bisa menghasilkan uang cepat dengan cara haram.
Untuk sekarang ini, sepertinya Huize belum mengetahui rencana pemasaran mereka. Bagian paling inti dari game ini adalah penggunaan fragmen waktu. Sedangkan yang di-copy oleh Huize hanya bagian template. Pengembangan software Huize juga sepertinya masih jauh tertinggal.
Ketiga grup mereka sudah mulai membuat perkembangan masing-masing. Sebentar lagi mereka pasti akan mengeluarkan konsep awalnya. Mengenai Xing Yun, Direktur Wang sebenarnya tak percaya kalau Xing Yun adalah pengkhianat.
Dia tahu betul bagaimana Xing Yun. Anak itu pekerja keras dan jujur, tidak mungkin dia akan melakukan sesuatu semacam itu. Tapi masalah ini benar-benar memengaruhi reputasi perusahaan. Bahkan sekalipun Xing Yun kembali bekerja, itu tidak akan bagus untuk reputasinya. Ditambah lagi, kabarnya Xing Yun menemui bos Huize beberapa hari yang lalu.
Saat Xing Yun pulang, dia mendapati Yi Yi sudah menunggunya di luar. Yi Yi dengan takut-takut mengaku bahwa dialah yang membocorkan trailer itu. Hah?
Dia meralat sedikit, maksudnya, mungkin... dialah yang membocorkannya. Jadi begini. Waktu dia membantu Xing Yun mencari tempat-tempat kencan terkenal, dia mengirim email ke editor majalah, orang itu penggemar game Infinite.
Dari situ, mereka mulai banyak ngobrol dan Yi Yi jadi terlalu antusias hingga dia sedikit banyak kelepasan bicara dan memberitahu orang itu tentang trailer game mereka dan bahwa mereka akan memakai informasi dari tempat-tempat kencan terkenal.
"Berapa banyak informasi yang kau berikan padanya?"
"Cukup untuk membuat trailer itu."
"Apa kau sudah memberitahu Pak Xia?"
"Belum. Aku ingin memberitahumu lebih dulu. Bagaimanapun, kaulah yang disalahkan karena aku kali ini. Tapi aku sudah memikirkannya, besok aku akan memberitahu Pak Xia. Aku sudah siap untuk dipecat. Jika aku meninggalkan TIG, kita masih akan berteman baik, kan?"
"Jangan berpikir berlebihan, kau kan tidak sengaja."
Lagipula, Xing Yun tak yakin kalau ini karena Yi Yi. Mana mungkin editor majalan mengenal seseorang dari Huize dan membocorkan trailernya? Jadi sebaiknya Yi Yi jangan berpikir aneh-aneh.
Tiba-tiba Amy menelepon Yi Yi untuk menanyakan tentang keberadaan Xing Yun. Dia mau tanya tentang He Yu. Soalnya dia tadi mencoba menelepon He Yu, tapi He Yu malah tidak mengangkat teleponnya. Mencurigakan sekali orang itu.
"Apa maksudmu?" Heran Xing Yun.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Lanjut 😁😁😁😁😁 semangat!!!!!!!
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam