Sinopsis Lucky's First Love Episode 14 - 2
Selama beberapa hari berikutnya, Xing Yun bingung sendiri dengan tingkah Xia Ke yang terus menerus menatapnya dan tanya apakah tidak ada yang ingin dia katakan padanya.
Shen Qing benar-benar tidka mengerti dengan adiknya itu. Kenapa Xia Ke tidak terus terang saja menyatakan cintanya pada Xing Yun.
"Aku sudah membicarakan ini dengannya. Dia mengkhawatirkan hubungan kerja kami. Jadi kupikir, aku bisa menunggu sampai dia membuat keputusan."
"Kau ingin memikirkannya baik-baik, tapi kau terus menerus menanyainya banyak hal setiap hari. Apa mungkin dia punya waktua untuk memikirkan masalah ini? Cowok itu harus perhatian saat diperlukan."
"Jadi?"
"Jadi biarkan dia berpikir dan jangan ganggu dia. Mengubah bos sebagai pacar itu pasti membuat dia merasa terbebani."
Maka keesokan harinya saat Xia Ke ingin berdiskusi dengannya terkait bagian teknis, Xia Ke sengaja menghindarinya dengan menyuruhnya berdiskusi dengan direktur lain.
Usai rapat, Yao Qing membawa Xia Ke pergi bersamanya menemui Tuan Zhuang, tuan tanah yang tempatnya akan mereka sewa untuk acara pesta mereka. He Yu yang memilih tempat ini.
Dia dengan antusias memperkenalkan mereka. Tapi yang tidak dia sangka, ternyata Tuan Zhuang dan Xia Ke saling mengenal. Tuan Zhuang bahkan mengaku bahwa kedua keluarga mereka adalah sahabat lama. Xia Ke dan He Yu dulu sering berkunjung kemari.
Tuan Zhuang tiba-tiba berusaha menjodohkan mereka berdua. Yao Qing jadi tidak nyaman karena itu dan buru-buru menghinda dengan alasan mau memilih wine.
Namun kemudian Tuan Zhuang memberitahu Xia Ke bahwa He Yu menyewa tempatnya ini bukan cuma untuk acara perusahaan, melainkan juga untuk nembak cewek. Xia Ke cemas seketika.
Yi Yi dan Amy mengajak Xing Yun ke toko baju. Hmm, jelas mereka berdua sudah tahu tentang pesta itu tapi entah kenapa mereka merahasiakannya dari Xing Yun. Amy bahkan hampir keceplosan kalau saja Yi Yi tidak segera menghentikannya.
Bahkan saat Xing Yun berusaha mengajak mereka makan bareng hari kami nanti, mereka dengan canggung beralasan ada kesibukan masing-masing.
Jelas bukan cuma Amy dan Yi Yi yang tahu. Pada hari kamis, semua orang di kantor mendadak punya acara dan berpakaian bagus-bagus kecuali Xing Yun yang jelas heran dengan keanehan semua orang hari ini. Bahkan saat Xing Yun mencoba menanyai salah satu pria, pria itu malah mendadak gugup beralasan kalau dia ada acara lalu buru-buru pergi.
Tak lama setelah itu, Xing Yun mendapat pesan dari He Yu yang sudah menunggunya di bawah. Seperti biasanya, dia langsung ngegombal menggoda Xing Yun begitu Xing Yun muncul.
Tapi, apa Xing Yun cuma akan pakai baju seperti itu hari ini? Dia bakalan nyesel loh kalau cuma pakai baju casual begitu. Xing Yun bingung apa maksudnya.
Tapi tentu saja He Yu tak bisa mengungkapkannya sekarang dan langsung membawa Xing Yun pergi ke toko baju dan memilihkan satu gaun cantik untuknya. Hari ini Xing Yun akan jadi fokus perhatian semua orang, jadi dia harus berpakaian yang cantik.
"Aku? Kenpa?"
"Karena kaulah kepala proyeknya. Makanya kau ditakdirkan untuk menjadi fokus perhatian pada pesta malam ini."
"Pesta apa?"
Pesta TIG dan Jiawo. Masa Xing Yun tidak tahu? Sudha diputuskan sejak seminggu yang lalu kok. Karena kerja sama mereka berjalan lancar, maka kedua perusahaan memutuskan untuk mengadakan pesta sebelum videonya diluncurkan. Xing Yun benar-benar tidak tahu tentang ini?
Ah! Xing Yun mendadak ingat dengan ocehan Amy yang waktu itu hampir keceplosan tentang hari kamis. Sekarang dia mengerti kenapa hari ini semua orang di kantor bertingkah aneh banget dan sengaja menjauhinya.
Xing Yun jadi kesal memikirkan hal itu dan langsung mengambil baju di tangan He Yu. Bukan karena dia berminat mau jadi pendampingnya He Yu, dia cuma mau lihat apakah dia dikhianati semua orang.
Semua orang sudah berkumpul saat mereka datang bersama dan kontan membuat semua orang kaget melihat Xing Yun datang. He Yu membantunya duduk bersama kedua temannya, sementara dia sendiri pergi untuk mempersiapkan acaranya. Xia Ke diam saja dan terus menerus minum dengan frustasi.
Xing Yun benar-benar kesal pada kedua temannya, bisa-bisanya mereka mengkhianatinya dengan merahasiakan tentang pesta ini. Amy mengaku kalau mereka terpaksa, Pak Xia yang menyuruh mereka merahasiakannya dari Xing Yun. (Ah! Buat mencegah Xing Yun ditembak He Yu kayaknya)
Xing Yun heran mendengarnya. Memangnya apa salahnya dia sama Xia Ke? Apa Xia Ke mau menendangnya dari tim proyek? Amy rasa tidak begitu. Dia justru menduga kalau Xia Ke menyembunyikannya dari Xing Yun karena Yao Qing.
Yi Yi setuju. Dia yakin ada sesuatu di antara Xia Ke dengan Yao Qing. Kalau itu, Xing Tun tidak kaget sih. Dia tahu Xia Ke, He Yu dan Yao Qing dekat. Dan dia bisa melihat kalau Yao Qing meyukai Xia Ke.
Yi Yi pernah dengar bahwa Xia Ke keluar dari Jiawo dan memulai bisnisnya sendiri itu demi Yao Qing, soalnya di Jiawo tidak boleh pacran dengan rekan kerja.
Amy yakin begitu. Soalnya waktu dia menelepon hotel di Shanghai tengah malam waktu itu, Yao Qing lah yang menjawab teleponnya. Ditambah lagi dengan fakta Yao Qing lah yang bertanggung jawab atas proyek ini sejak mereka kembali dari Shanghai. Jangan-jangan Yao Qing melepaskan pekerjaan di Shanghai demi Xia Ke.
Xing Yun kesal. Hubungan mereka berdua kan tidak ada hubungannya dengannya, lalu kenapa dia malah dikucilkan? Yi Yi rasa itu karena kedekatan Xing Yun dengan Xia Ke.
Xia Ke pasti tidak ingin Yao Qing salah paham tentang Xing Yun. Pasti itulah alasan Xia Ke mengucilkan Xing Yun selama seminggu ini untuk menghindari kecurigaan karena mungkin cinta lama mereka akan bersemi kembali.
Saat mereka kembali ke meja makan tak lama kemudian, He Yu tiba-tiba mengiriminya pesan, menyuruhnya keluar ke taman. Dan seketika itu pula kembang api menyala indah di langit malam.
Semua orang sontak berhamburan keluar untuk melihatnya. Xing Yun pun langsung ikut keluar. Xia Ke buru-buru mengejarnya dan berusaha melarangnya keluar.
"Apa maksud anda?"
"Aku mau tanya kenapa kau datang bersamanya?"
Xing Yun justru ingin bertanya kenapa Xia Ke menyembunyikan masalah pesta ini darinya? Xia Ke beralasan bahwa itu karena dia pikir Xing Yun tidak cocok untuk ini.
"Saya tidak cocok? Semua orang di departemen proyek datang kecuali saya. Jadi maksudnya mereka cocok dan saya tidak, begitu?"
"Yang lain tidak terlibat dengan manajer proyek dari perusahaan mitra."
"Apa? Maksud anda saya dan He Yu?"
"Bukankah kau datang kemari demi menjadi pendampingnya?"
"Tentang masalah itu, saya rasa anda tidak jauh lebih baik daripada saya. Jika saya ingin bertemu He Yu, saya bisa bertemu dengannya dengan mudah. Saya tidak perlu memakai pekerjaan sebagai alasan."
"Kau masih ingin terus bertemu dengannya?"
"Maksud saya, saya bisa membedakan mana hubungan pribadi dan mana urusan pekerjaan."
"Kalau begitu, kenapa dia menunggu di luar untuk menyatakan cintanya padamu?"
"Apa hubungannya dengan anda?"
Xia Ke mau nyolot lagi, tapi Yao Qing mendadak muncul. Xing Yun pun langsung memanfaatkan saat itu untuk keluar duluan.
Dan egitu dia muncul, kembang api langsung menyala mengelilingi He Yu yang sudah menunggunya sambil membawa sebuket bunga, siap menyatakan cintanya.
Tapi alih-alih berjalan ke arahnya, Xing Yun yang sedang kesal, mendadak berbelok arah. Dia mau pulang. Bingung, He Yu cepat-cepat mengejarnya dan mengantarkannya pulang.
Tapi tentu saja He Yu tak membiarkannya meninggalkannya begitu saja. Hari ini dia sengaja mengambil penerbangan paling pagi hanya demi menemui Xing Yun karena hari ini tepat satu minggu sejak perjanjian mereka waktu itu.
"Kau masih belum mempertimbangkan hubungan kita yah?"
Xing Yun baru ingat. "Sebenarnya, aku tidak pintar dalam berkencan."
"Aku menginginkan seorang pacar dan bukannya tutor dalam percintaan."
"Tapi aku bodoh dan membosankan."
"Aku menginginkan cinta, dan bukannya acara tanya-jawab."
He Yu mengerti kalau Xing Yun masih ragu tentang perasaannya. Tapi berkencan bisa memperjelasnya. Jangan khawatir, He Yu pasti akan membuat Xing Yun jatuh cinta padanya.
"Jadi mari kita mencobanya."
Tapi Xing Yun tahu betul bagaimana perasaannya terhadap He Yu dan langsung tegas menolaknya. Maaf. Dia tahu He Yu pria yang baik. Tapi waktu dia mencium He Yu di restoran waktu itu, dia justru memikirkan pria lain.
"Jangan buang-buang waktumu untukku. Aku tidak menyukaimu. Selamat tinggal." Ujar Xing Yun lalu pergi. He Yu patah hati.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Lanjut.............semangat¡!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam