Sinopsis Lucky's First Love Episode 13 - 3

 Sinopsis Lucky's First Love Episode 13 - 3

Keesokan harinya di kantor, Xing Yun mendapati ada kue dan kopi pemberian Xia Ke di atas mejanya. Yi Yi sampai heran, tumben banget, ada apa dengan Bos hari ini? Apa yang Xing Yun lakukan padanya? Xing Yun juga heran, tapi sebodo amat, makan saja!


Amy muncul saat itu, mau keluar karena Xia Ke menugaskannya untuk membeli hadiah ultah untuk ulang tahunnya Yao Qing. Xing Yun dan Yi Yi makin heran mendengarnya, Bos benar-benar sudah berubah. Dulu Bos tidak pernah sekalipun peduli dengan ulang tahunnya siapapun.

Amy berkata kalau Yao Qing itu beda. Dia mau mengatakan sesuatu tentang hubungan Xia Ke dan Yao Qing, tapi tepat saat itu juga, Amy ditelepon supir taksi yang dipesannya.


Xing Yun penasaran banget dengan apa yang mau Amy omongin, tapi Amy sudah terlanjur pergi. Sudahlah, akhirnya dia fokus menikmati kuenya saja tanpa menyadari Xia Ke diam-diam memperhatikannya dari dalam ruangannya dengan senyum merekah.

Tentu saja perubahan sikapnya ini berkat nasehat dari Shen Qing yang menaasehatinya untuk berhenti menyuruh-nyuruh Xing Yun mulai sekarang. Dia harus lebih perhatian.


Dalam rapat bersama Yao Qing dan He Yu hari itu, Xia Ke setulus hati mengharap kerja sama kedua perusahaan akan berjalan lancar ke depannya. Tapi setelah rapat usai, He Yu terang-terangan menyatakan kalau dia mau menemui Xing Yun sekarang, dia punya hadiah untuk Xing Yun soalnya, kalung four leaf clover ini.

"Aku ingin mengikat keberuntungan kecilku."

Xia Ke cemburu dan langsung mengklaim bahwa pegawai TIG tidak boleh menerima hadiah yang harganya di atas 500 yuan karena itu akan dianggap sebagai sogokan, dan itu bisa menyebabkannya dipecat.

Kalau He Yu ingin memberinya hadiah, maka sebaiknya dia tunggu sampai kerja sama mereka usai. Sekitar... bulan November tahun depan.

He Yu gregetan. Tapi tidak masalah. Hubungannya dengan Xing Yun tidak sesederhana seperti hubungan yang menyangkut uang atau materi. Dia cuma mau ngobrol tentang One Piece saja sama Xing Yun.


Yao Qing terdiam canggung mendengar perdebatan mereka. Tapi... apa Xia Ke ada waktu luang nanti malam?

"Hari ini ulang tahunmu, seharusnya kau merayakannya dengan teman-temanmu, kan?"

"Ulang tahunku di usia 20-an cuma tinggal beberapa tahun lagi, aku ingin merayakannya dengan orang yang penting."

"Tapi aku sibuk malam ini."

Yao Qing tak peduli. "Pokoknya aku akan menunggumu."


Xing Yun sedang main mesin capit saat He Yu muncul dan tiba-tiba saja dia mengalungkan paksa kalung itu ke leher Xing Yun. Tapi Xing Yun dengan cepat mencopotnya dan berusaha mengembalikannya.

"Jangan! Aku membelinya khusus untukmu."

Xing Yun ngotot mau mengembalikannya, He Yu ngotot nggak mau dan langsung pergi, tapi dia tidak sadar kalau Xing Yun sempat memasukkan kalung itu ke saku jaketnya.

Yi Yi sungguh tidak mengerti dengan Xing Yun. He Yu tuh seperti angin hangat di musim dingin, kenapa Xing Yun tidak mau memberinya kesempatan? Apa yang tidak Xing Yun sukai dari He Yu?

"Tidak ada."

"Lalu kenapa kau tidak mau bersamanya?"

"Tidak menyukainya, bukan berarti aku menyukainya."


Malam harinya, Yao Qing sudah menunggu Xia Ke di restoran. Tapi sampai beberapa lama, Xia Ke belum juga datang. Yang lebih mengecewakan, ternyata hanya Amy yang datang mengantarkan hadiah dari Xia Ke.

Bahkan saat Yao Qing membuka hadiahnya, dia mendapati hadiah itu berupa anting-anting yang bentuknya sama persis dengan hadiah pemberian He Yu.

Dia masih terus menunggu dan berharap, tapi Xia Ke tetap tidak datang-datang juga. Malah kemudian seorang pelayan mendatanginya karena sebentar lagi mereka akan tutup.


Berusaha menahan segala kekecewaannya, Yao Qing akhirnya memesan dua porsi tapi Xia Ke tetap saja tidak datang dan tidak ada kabar pula. Terpaksalah Yao Qing harus berhenti berharap dan meminta tagihannya. Dengan sopan di meminta maaf pada si pelayan karena membuatnya pulang lebih larut.

"Tidak masalah, saya dengar hari ini adalah ulang tahun anda. Sebenarnya saya juga berulang tahun hari ini. Ini pasti takdir. Selamat ulang tahun."

"Selamat ulang tahun juga." Balas Yao Qing, dan seketika itu pula dia memutuskan untuk memberkan hadiah pemberian Xia Ke pada si pelayan lalu pergi.


Xing Yun mencoba membuat black forest lagi saat tiba-tiba dia mendapat pesan undangan reuni universitas dari temannya. Tapi dengan segala kesibukan pekerjaannya, Xing Yun memutuskan tidak hadir.

Ngomong-ngomong tentang teman kuliahnya, Ibu tanya apakah temannya yang bernama Lin Jing akan datang? Katanya dia melanjutkan studi ke Amerika. Baru juga digosipin, Xing yun mendadak mendapat telepon dari Lin Jing.


Keesokan harinya, Xing Yun bertemu dengan Lin Jing yang memberitahu bahwa dia akan menikah sebentar lagi dan meminta Xing Yun untuk mendesainkan undangan pernikahannya. Xing Yun harus datang ke pernikahannya loh yah.

Xing Yun turut senang mendengarnya, tentu saja dia akan datang, dia janji akan membuat undangan pernikahan Lin Jing sebagus mungkin. Senang, Lin Jing langsung mengajaknya selfie.

"Oh yah, kudengar Qng Nan tanya-tanya apakah kau akan datang." Ujar Lin Jing.

"Hah? Kami bahkan hampir tidak pernah bicara waktu kuliah."

Hmm, kayaknya Lin Jing lagi berusaha menjodohkan Xing Yun sama si Wang Nan nih. Dia bahkan langsung nyerocos panjang lebar mempromosikan segala kehebatan Wang Nan sekarang adalah seorang manajer penjualan di sebuah perusahaan besar, punya mobil, dan lain-lain.


Dan orang yang mereka bicarakan mendadak muncul saat itu juga. Seorang cowok gendut yang rada melambai. Pfft! Xing Yun langsung risih melihatnya dan berusaha menghindar, tapi Lin Jing ngotot membujuknya untuk ngobar dulu Wang Nan.

Kebetulan banget He Yu juga sedang ada di sana untuk rapat dengan seorang kliennya. Dan terang saja konsentrasinya langsung pecah begitu melihat Xing Yun duduk di meja sebelah dengan kedua orang temannya itu.

Lin Jing benar-benar getol banget untuk jadi mak comblang mereka, dan Wang Nan dengan sombongnya sumbar tentang kekayaannya. Tapi jelas dari omongannya kalau dia tipe cowok pelit.

Parahnya lagi, dia terang-terangan mengakui kalau dia suka Xing Yun karena Xing Yun tidak suka dandan, jadi Xing Yun tidak akan menghambur-hamburkan uang. Dia benci banget wanita yang hobi hura-hura dan buang-buang duit. Dia lebih suka wanita 'biasa' seperti Xing Yun.

Bahkan dengan pedenya dia mengajak Xing Yun untuk pacaran dengannya dengan prospek untuk menikah, lalu nyerocos panjang lebar tentang jumlah biaya nikah dan biaya hidup dan mas kawin yang akan dia berikan untuk pernikahan mereka nanti yang jumlahnya sangat amat dia perhitungkan. Dia bahkan menyuruh Xing Yun untuk mengurus sendiri rumah mereka.

Xing Yun gregetan banget mendengarnya sampai-sampai dia ingin banget niruin adegan di drama, nyiram kopi ke muka nih cowok. Bahkan Lin Jing pun jadi malu mendengar cerocosannya.


Tidak tahan lagi, He Yu langsung meninggalkan kliennya untuk menyela pertemuan mereka dengan sinis. "Wanita macam apa yang tidak perlu makan, minum, ganti pakaian, mendedikasikan hidupnya hanya untuk mencuci bajumu, melahirkan anak dan mengurus orang tuamu?"

"Siapa kau?"

"Jika itu yang kau pikirkan, maka kau salah. Keberuntungan kecilku bukanlah tipe wanita seperti yang kau pikirkan."

"He Yu?" Xing Yun heran melihatnya ada di sini.

"Aku berusaha untuk membuatmu menyukaiku dan kau malah mengabaikanku. Apa kau mau menghabiskan hidupmu untuk cowok semacam dia?"

Bersambung ke part 4

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam