Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 14 - 1

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 14 - 1

Jeong Hoon membawa Ha Jin masuk ke rumahnya dan memberinya baju ganti agar Ha Jin tidak sakit. Tapi Ha Jin mendadak berubah pikiran dan mengklaim bahwa dia tidak serius dengan apa yang diucapkannya tadi, pikirannya cuma sedang tidak waras.


"Tolong pura-puralah tidak mendengarnya, aku permisi."

"Kau bilang ingin tetap di sisiku, kau yakin tidak serius?"

"Iya, aku tidak serius."

Walaupun kecewa, tapi Jeong Hoon tidak mendesaknya lebih jauh dan hanya memintanya untuk ganti baju saja dan minum teh hangat dulu sebelum pulang. Baru setelah itu, Jeong Hoon akan pura-pura tidak dengar.

"Kau tidak memenuhi semua janji kita dan membuatku khawatir sepanjang hari, setidaknya lakukanlah ini untukku."

 

Ha Jin akhirnya mengalah dan menurutinya. Tapi sekarang giliran Jeong Hoon yang berubah pikiran.a Saat Ha Jin keluar dari kamar mandi tak lama kemudian, dia malah mendapati Jeong Hoon bukan hanya menyiapkan teh hangat tapi juga semangkok bubur untuknya.

Jeong Hoon tidak bisa membiarkannya minum teh saja, jadi sebaiknya Ha Jin makan bubur ini dulu sebelum pulang. Ha Jin masih saja terdiam ragu di tempatnya, maka Jeong Hoon langsung saja membaawanya duduk di kursi. Entah apakah buburnya enak, soalnya Jeong Hoon membuatnya dengan terburu-buru.

Ha Jin menyuruhnya ganti baju juga, takutnya dia sakit nanati. Jeong Hoon seperti ini malah membuatnya tidak nyaman. Tapi Jeong Hoon ngotot tidak mau ganti. Kenapa?

"Aku takut kau akan pergi saat aku ganti baju."

"Kau menyuruhku menghabiskan bubur ini kan? Sebaiknya kau ganti baju."


Jeong Hoon akhirnya menurut. Tapi Ha Jin hanya mengaduk buburnya tanpa memakannya sedikitpun. Membahas masalah dramanya Ha Jin, Jeong Hoon yakin Ha Jin pasti sedih setelah begitu banyak persiapan yang Ha Jin lakukan demi drama itu.

"Bersemangatlah, kau pasti akan menemukan pekerjaan lain yang lebih bagus."

"Terima kasih."

"Santai saja dan makanlah, aku akan mengantarmu pulang."

Ha Jin menolak, dia akan menelepon Ha Kyung saja untuk menjemputnya atau naik taksi. Tapi Jeong Hoon mengaku bahwa dia sudah memberitahu Ha Kyung bahwa Ha Jin bersamanya sekarang.

Sekarang sudah larut dan hujan juga. Jika dia membiarkan Ha Jin pergi sendirian setelah bilang begitu pada Ha Kyung, Ha Kyung pasti akan berpikir kalau dia tidak bertanggung jawab.

"Karena itulah aku harus mengantarmu pulang."


Tak lama kemudian, Ha Jin membiarkan Jeong Hoon mengantarkannya pulang dan berkata bahwa dia akan mengembalikan bajunya Jeong Hoon melalui Ha Kyung. Dia hendak masuk saat Jeong Hoon tiba-tiba berkata bahwa dirinyalah yang jahat.

"Aku tahu semuanya tapi aku tidak mau kehilanganmu dan menjadi egois. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Jadi kau tidak perlu berusaha keras. Aku akan jadi jahat."

Ha Kyung keluar saat itu dan langsung membawa Ha Jin masuk lalu mengembalikan hadiahnya Jeong Hoon yang Ha Jin buang. Ha Jin pasti tak sengaja membuangnya. Dia sudah membuang skrip dramanya, terserah Ha Jin saja kalau dia mau membuang hadiah ini lagi.


Keesokan harinya, Jeong Hoon mendadak datang lagi dengan alasan mau mengambil bajunya yang dipakai Ha Jin kemarin, dia lupa kalau harus memakai baju itu hari ini. (Pfft! Modus banget nih Pewarta Lee)

Ha Jin terdiam ragu. Jeong Hoon bertanya-tanya apakah sekarnag bukan waktu yang tepat? Dia bisa datang lagi besok dengan senang hati. Hehe. Ha Jin tidak mau dan langsung mengambilkan bajunya.

Dan baru setelah itu, Jeong Hoon mulai menunjukkan tujuan kedatangannya yang sebenarnya dengan tanya ini-itu tentang Ha Jin

"Apa kau tidur nyenyak semalam?"

"Iya."

"Sudah sarapan?"

"Belum."

"Jangan lupa makan. Sampai jumpa." Jeong Hoon pun pamit dengan senyum manis.


Ha Kyung tiba-tiba mengizinkannya makan macaron cukup banyak sampai Ha Jin heran, tumben Ha Kyung menawarinya makanan manis. Apa Ha Kyung kasihan padanya karena dramanya gagal?

Ha Kyung menyangkal. Ha Jin bisa mendapat pekerjaan lain yang lebih baik. Dia dengar di kantor ada segunung naskah drama lain untuk Ha Jin. Tapi, apa Ha Jin akan putus dengan Jeong Hoon?

"Kami sudah putus."

"Aku tahu bukan itu yang kau mau. Aku tahua kau sangat menyukainya. Bukankah kau bekerja keras karena kau menderita?"

"Aku akan menahannya. Harus. Aku tidak bisa bersamanya. Aku tidak pantas mendapatkannya."


Kembali ke kantor, Jeong Hoon diberitahu Il Kwon bahwa kebanyakan kabar yang mereka terima dari masyarakat tentang Seung Ho itu palsu. Orang-orang salah mengenalinya. Sungguh tak disangka ternyata orang itu gigih juga.

Tiba-tiba Ha Kyung menelepon, dia ada di lobi. Dia memberitahu Jeong Hoon bahwa kakaknya adalah orang paling penting baginya, tapi sekarang kakaknya sangat menderita.

Dia yakin Ha Jin sebenarnya tidak ingin putus dengan Jeong Hoon, ini semua karena Seo Yeon, karena Ha Jin merasa sangat bersalah pada Seo Yeon. Jeong Hoon tidak akan membiarkannya pergi kan?

"Aku tidak bisa melepaskannya. Dia juga orang yang paling penting bagiku."

Ha Kyung jauh-jauh datang kemari hanya untuk mengatakan ini padanya, itu berarti Ha Kyung memihaknya kan? Jeong Hoon senang punya sekutu.


Saat mereka tiba di kantor agensi, mereka melihat Chul sedang giat menyapu. Ha Jin menyapanya dengan ramah, tapi Ha Kyung masih dingin padanya.

Ha Kyung benar. Satu drama batal, Ha Jin malah mendapat segunung tawaran naskah drama lain. Ha Jin sampai tercengan melihat semua itu. Bu Park bahkan berkata bahwa ini pun cuma beberapa yang ia pilih, sebenarnya ada lebih banyak lagi.

Sejak berita pembatalan drama itu muncul, semua orang menginginkan Ha Jin di drama mereka dan mengirim semua naskah ini. Karena itulah, Ha Jin tidak perlu mencemaskan apapun dan pilih saja drama baru. Ha Jin senang dan benar-benar berterima kasih padanya.


Dia lalu bersiap untuk syuting iklan kampanye penyelamatan anak anjing. Selain dia, juga ada satu orang lagi. Tapi siapa? Ha kyung mengaku tak tahu, tapi mungkin ada banyak karena ini kan iklan layanan masyarakat.

Seoang staf lalu meminta Ha Jin untuk keluar dan bermain dulu bersama para puppies sebelum syuting biar mereka lebih akrab. Tapi setibanya di sana, Ha Jin malah kaget mendapati Jeong Hoon sedang bermain-main dengan para puppies itu. Sedang apa Jeong Hoon di sini?

"Untuk syuting. Aku syuting iklan yang sama denganmu." (Pfft! Pasti kerjaannya Ha Kyung nih)

"Kau syuting iklan?"

"Iya. Aku suka dengan apa yang ingin mereka sampaikan. Aku suka anak anjing. Mereka manis kan? Aku akan syuting dengan mereka. Jadi kami harus dekat. Yang ini namanya Bori, yang ini Choco, yang putih ini namanya Coco. Aku tidak mengerti kenapa orang-orang mencampakkan hewan semanis ini."


Mengalihkan perhatiannya ke Ha Jin, Jeong Hoon tanya apakah Ha Jin sudah makan. "Kalau belum, ikutlah denganku. Aku beli sandwich."

Ha Jin menolak, tapi Jeong Hoon pantang menyerah. Dia tidak suka makan sendirian, dia benar-benar canggung di sini karena tak ada seorang pun yang dia kenal. Jadi temanilah dia.

Ha Jin akhirnya menyerah dan Jeong Hoon langsung menyodorkan semua sandwich dan teh hitam madu padanya. Ha Kyung bilang ini kesukaan Ha Jin. Tapi sikapnya yang penuh perhatian ini membuat Ha Jin semakin tak nyaman. Kenapa Jeong Hoon melakukan semua ini? Kenapa Jeong Hoon terus menerus melakukan hal-hal yang sangat berbeda dari biasanya?

"Karena aku menyukaimu, merindukanmu dan ingin menghabiskan waktu bersamamu. Sudah kubilang, aku ayang akan jadi jahat. Jadi kau tetaplah di tempatmu. Aku akan mendatangimu."


Sayangnya mereka tersela dengan cepat saat Ha Kyung memanggil Ha Jin untuk memulai syuting sambil diam-diam tersenyum penuh arti pada Jeong Hoon. Usai syuting, Sutradara melihat Jeong Hoon dan tiba-tiba saja dia punya ide agar mereka berganti ke konsep pasangan dengan mereka berdua.

Jeong Hoon langsung setuju dan Ha Kyung langsung ikutan menyetujuinya, sementara Ha Jin cuma bisa bengong. Jeong Hoon mengklaim kalau dia gugup banget sampai dia lupa, apa dialognya yah? (Pfft! Bohong)

"Beri mereka pelukan. Cintai mereka. Sambutlah anjing-anjing berharga ini ke dalam keluarga kalian."

"Oh, begitu. Beri mereka pelukan, cintai mereka. Kalau tahu ada dialognya, seharusnya aku berpikir dulu sebelum menerimanya. Seseorang pernah mengomeliku karena payah dalam membaca dialog. Aku takut menyampaikan dialogku."


Dan ucapannya itu akhirnya berhasil membuat senyum Ha Jin merekah. Bori dan Coco diberikan pada mereka dan seketika itu pula Sutradara langsung kagum pada mereka yang tampak benar-benar serasi bak pasutri yang sedang menggendong bayi-bayi mereka. Mereka benar-benar seperti keluarga sungguhan. Mendengar itu, Ha Jin kontan menatapnya dengan sedih.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

5 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam