Sinopsis Girlfriend Episode 5 - 2

Sinopsis Girlfriend Episode 5 - 2

Usai mengantarkan Ling'er pulang, Jiang Fang galau memikirkan berbagai informasi yang didengarnya tentang Xiao Nuan yang tinggal serumah dengan Fei Mo. Tapi Jiang Fang menolak memercayainya sampai dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.


Yang dikembalikan Fei Mo ternyata jepit dasinya Xiao Nuan, dia menemukan ini ketinggalan di ruang private 5203. Ah! Xiao Nuan akhirnya mengerti kenapa Fei Mo memasang iklan waktu itu, jadi Fei Mo sebenarnya mencarinya.

Tapi Fei Mo salah orang, Xiao Nuan bukanlah orang yang selama ini dia cari-cari. Makanya dia mengembalikan jepit dasi itu sekarang. Sekarang Fei Mo lapar dan menyuruh Xiao Nuan memasak untuknya.


Tapi berhubung tidak ada bahan makanan di kulkas, jadi terpaksa Xiao Nuan harus keluar. Xiao Nuan galau, dia tidak ingin menyimpan jepit dasi itu dan hampir saja membuangnya ke kolam. Tapi pada akhirnya dia ragu dan mengurungkan niatnya.

Jiang Fang mendadak muncul saat itu dan langsung cemburu melihat Xiao Nuan di sini. Jadi Xiao Nuan benar-benar tinggal bersama Fei Mo?

"Kurasa itu bukan urusanmu sekarang."

"Biarpun kita sudah putus, tidak perlu membuat dirimu jadi murahan. Kau menyerahkan dirimu dan hidup tanpa martabat demi teatermu."

Xiao Nuan tak percaya mendengarnya. "Demi menjadi direktur produksi di Yaohua, kau melupakan bertahun-tahun kebersamaan kita. Siapa kau berani berkata seperti itu padaku?"

Jiang Fang berusaha meyakinkan bahwa Xiao Nuan-lah yang paling penting baginya, dia hanya minta Xiao Nuan untuk memberinya waktu dan menunggunya. Tapi Xiao Nuan malah memberikan dirinya pada Fei Mo. Dia benar-benar sedih.


Malas menanggapinya, Xiao Nuan mau pergi tapi Jiang Fang tiba-tiba memeluknya dari belakang sambil memohon-mohon padanya untuk tidak meninggalkannya.

Xiao Nuan jelas kesal padanya. Ini memang salahnya karena selama ini tidak pernah tahu aslinya Jiang Fang seperti apa. Bertekad mengakhiri segalanya sampai di sini, Xiao Nuan memberikan jepit dasi padanya. Ini hadiah yang dia belikan untuk perekrutannya Jiang Fang.

"Ini mewakili cinta yang pernah kumiliki untukmu. Mulai sekarang, tidak ada hubungan apapun antara kau dan aku." Ucap Xiao Nuan lalu pergi.


Mereka sama sekali tidak sadar kalau mereka sedang dipotret secara diam-diam oleh seseorang yang kemudian melaporkan foto-foto mereka itu ke Ling'er. Kesal, Ling'er langsung menyuruh orang itu untuk melakukan sesuatu pada Xiao Nuan.

Xiao Nuan belanja ke supermarket. Kebetulan Nyonya Cheng juga sedang belanja dan langsung antusias saat melihat Xiao Nuan. Tapi ia sengaja tidak langsung mendekatinya dan hanya membuntutinya diam-diam.

Tapi saat melihat Xiao Nuan tampak kesulitan memilih termos gelas, Nyonya Cheng akhirnya memutuskan untuk mendekatinya dan menyapanya. Dia mau beli termos gelas yah?

Xiao Nuan mengaku mau membeli termos gelas untuk temannya, tapi dia rasa termos gelas ini tidak akan cocok dengan temperamennya.

"Teman? Pacar yah?"

"Bukan, bukan, bukan. Dia bukan pacarku."

"Termos gelas cocok untuk semua orang."

"Aku hanya khawatir, dia tidak akan menggunakannya."

"Kalau begitu, kenapa kau masih ingin beli?"

"Perutnya lemah. Kuharap ini bisa membuatnya lebih banyak minum air hangat."

Nyonya Cheng senang. "Kau benar-benar sangat peduli padanya."

"Tidak kok. Kalau begitu, aku ambil yang ini saja."

"Paksa dia untuk menggunakannya."


Usai belanja, Nyonya Cheng mengantarkan Xiao Nuan pulang bersamaan dengan Fei Mo yang baru saja keluar. Xiao Nuan cemas melihatnya keluar saat dia belum pulih benar dan langsung mengomelinya. Mereka jadi ribut berdebat bak pasangan yang cute.

Geli melihat mereka, Nyonya Cheng akhirnya keluar dari mobilnya dan menyapa Fei Mo. Kabarnya Fei Mo lagi sakit, makanya dia datang, tapi sepertinya dia baik-baik saja, syukurlah. Xiao Nuan mulai bingung dengan situasi ini.

"Kau pasti sangat puas gadis yang kau kirim masih di sini... Ibu." Nyinyir Fei Mo. Xiao Nuan kaget mendengarnya.

"Aku tidak pernah salah menilai orang." Ujar Nyonya Cheng bangga.


Mereka semua akhirnya masuk rumah, tapi Nyonya Cheng memperhatikan Fei Mo diam-diam melirik Xiao Nuan yang lagi masak. Geli, Nyonya Cheng langsung masuk dapur dan mendekati Xiao Nuan.

Tapi karena belum terbiasa, Xiao Nuan sampai keceplosan memanggilnya 'Ibu' seperti Fei Mo tadi. Nyonya Cheng geli mendengarnya, Xiao Nuan boleh memanggilnya dengan nama apapun kok.

"Maaf, Nyonya Cheng. Saya cerewet sekali waktu mengangkat telepon anda."

"Tidak masalah. Pemikir hebat punya pemikiran yang sama. Aku setuju dengan semua yang katakan." (Pfft!)

Nyonya Cheng memberitahu Xiao Nuan bahwa putranya itu sejak kecil memang tidak ramah. Dia dan ayahnya Fei Mo selalu sibuk mengurus bisnis mereka dan jarang punya waktu untuk Fei Mo. Tapi Xiao Nuan baru beberapa hari di sini, Fei Mo sepertinya sudah berubah jadi orang yang berbeda. Dia jauh lebih ramah sekarang.

Fei Mo tidak tahan lagi mendengar mereka menggosip. "Kalian sedang membicarakan apa?"

"Hal-hal buruk tentangmu." Santai Nyonya Cheng.

Yah sudahlah, Nyonya Cheng pamit sekarang. Dia datang cuma untuk berkunjung. Dan kalau Fei Mo tidak sekarat, sebaiknya dia segera kembali ke kantor. Sebelum pergi, Nyonya Cheng memberitahu Xiao Nuan bahwa dia boleh memerintahkan Fei Mo untuk melakukan sesuatu, jangan memanjakan Fei Mo.


Malam harinya, Xiao Nuan menyuruh Fei Mo minum obat. Tapi Fei Mo malah mengabaikannya dan terus sibuk membaca laporannya. Gregetan, Xiao Nuan langsung saja merebut Ipad-nya dan memaksanya minum obat.

Tapi perbuatannya itu malah membuat Fei Mo jadi kesal dan langsung balas dendam dengan membuang obat itu. Xiao Nuan sakit hati. Tapi pada akhirnya dia tidak tega membiarkan Fei Mo tidak minum obat dan memutuskan keluar ke apotek untuk membeli obat. Saat Fei Mo keluar tak lama kemudian, dia hanya mendapati pesan yang ditinggalkan Xiao Nuan.


Tapi saat Xiao Nuan hendak pulang, hujan mendadak mengguyur deras. Pada saat yang bersamaan, Fei Mo mulai cemas menyadari Xiao Nuan belum pulang-pulang juga setelah beberapa lama.

Parahnya lagi, saat melewati jalanan yang sepi, Xiao Nuan tiba-tiba menyadari dirinya dikuntit (oleh orang suruhannya Ling'er). Ketakutan, dia langsung menelepon Fei Mo tapi tidak diangkat, pesannya juga tidak dijawab, itu gara-gara ponselnya Fei Mo ketinggalan di kamar.


Xiao Nuan jadi semakin ketakutan dan langsung mempercepat langkahnya, tapi orang itu juga ikutan mempercepat langkahnya. Xiao Nuan akhirnya nekat mau menyerang orang itu pakai payungnya tapi malah mendapati orang itu sudah dihajar sama Fei Mo yang baru saja datang. Fiuh! Syukurlah. Dia lalu mengambil payungnya Xiao Nuan untuk memayungi mereka berdua.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam