Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 13 - 3

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 13 - 3

Jeong Hoon sangat merindukan Ha Jin tapi yang bisa dilakukannya hanyalah memandangi foto kenangan kencan pertama mereka di wallpaper ponselnya.


Ayahnya menelepon saat itu, ia ingin bertemu pacarnya Jeong Hoon dan meminta Jeong Hoon untuk meluankan waktu membawa pacarnya pulang. Jeong Hoon mengiyakannya saja.


Il Kwon tiba-tiba datang membawakan kopi untuk Jeong Hoon. Dia yang traktir, dia benar-bena prihatin melihat Jeong Hoon yang belakangan ini tampak sangat kelelahan saking sibuknya. Belakangan ini juga jadi jarang bertemu Ha Kyung gara-gara Ha Jin yang terlalu sibuk. Jeong Hoon canggung mendengarnya.


Beberapa kali dia mengirim pesan ke Ha Jin, tapi tak pernah ada jawaban. Kali ini pun dia ingin mengirim pesan ke Ha Jin lagi, tapi bingung apa yang harus dikatakannya dan akhirnya dia mengaku bahwa dia merindukan Ha Jin.
 
Berusaha mengalihkan pikirannya, Jeong Hoon akhirnya fokus pada kasus pelariannya Seung Ho. Dia mendatangi kantor polisi untuk mendapatkan informasi terbaru, sayangnya polisi pun belum berhasil melacaknya.


Ha Jin menyibukkan dirinya dengan segudang pekerjaan sampai-sampai dia menolak makan. Bahkan sepulang kerja pun dia tidak mau langsung pulang, malah menyuruh Ha Kyung mengantarkannya ke gym.

Ha Kyung benar-benar mencemaskannya tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menurutinya. Tapi saat dia tengah berolahraga, Tae Eun tiba-tiba meneleponnya dan mengajaknya bertemu di sebuah cafe.


Tae Eun benar-benar meminta maaf, tapi Ha Jin meyakinkannya untuk tidak minta maaf. Ini bukan salah Tae Eun, dia baik-baik saja kok, jadi Tae Eun tidak perlu khawatir.

"Tapi kau tidak baik-baik saja. Jika sulit, bilang saja seperti itu. Menangislah kalau kau ingin menangis. Dengan begitu orang-orang di sekitarmu bisa menghiburmu. Dengan begitu... tidak akan bersikap bodoh seperti sebelumnya dan bisa melakukan sesuatu untukmu."

Ha Jin bersikeras mengklaim dirinya baik-baik saja. "Aku sedang berusaha."

"Kau berusaha keras menahan rasa sakit ini karena merasa bersalah... atau demi Jeong Hoon?"

Waktu Ha Jin datang padanya waktu itu dan berkata bahwa dia memimpikan masa lalunya, Tae Eun sebenarnya sangat khawatir kalau-kalau ingatan Ha Jin akan kembali.

Makanya dia menyuruh Jeong Hoon untuk putus dengan Ha Jin. Dia takut Ha Jin akan mengingat masa lalunya jika Jeong Hoon terus bersama Ha Jin. Tapi Jeong Hoon malah bilang bahwa dia tidak ingin bersembunyi karena takut.

"Bahkan sekalipun ingatanmu kembali dan kau mengalami kesulitan karenanya, dia bilang dia ingin tetap di sisimu."

"Pewarta Lee bilang begitu?"

"Iya. Aku sudah lama menjadi temannya, tapi aku belum pernah melihatnya bertekad sekuat itu. Aku tahu butuh keberanian besar baginya untuk membuat keputusan itu. Jadi, kau juga jangan takut dan bersembunyi. Beranikan dirimu."


Tapi Ha Jin masih galau. Saat dia pulang tak lama kemudian, dia tidak sadar Jeong Hoon ada di sana, menatapnya dari kejauhan dengan rindu.


Demi dedikasinya untuk drama barunya, Ha Jin dengan mantap memutuskan untuk memotong rambut panjangnya biar lebih sesuai untuk perannya sebagai pewarta dan wanita karir. Ha kyung tidak setuju dan berusaha membujuknya, tapi keputusan Ha Jin sudah bulat.

Tapi bahkan sebelum rambutnya sempat terpotong, Ha Kyung tiba-tiba mendapat telepon yang mengatakan bahwa mereka dibatalkan. Hah?


Ternyata ada perselisihan antara perusahaan produksi dengan pihak stasiun TV karena mereka tidak mendapatkan titik temu saat menegosiasikan persyaratan terakhir.

Karena drama ini berskala besar yang pastinya memiliki resiko tinggi, jadi alih-alih cuma sekedar menunda syuting, mereka memutuskan untuk membatalkannya demi menghindari resiko itu.

Drama ini juga tidak bisa tayang di stasiun TV lain karena pesyaratan kontrak Penulis Hwang cukup rumit. Di tambah lagi, perusahaan produksi saat ini sedang menghadapi banyak masalah terkait upah kru dari proyek yang  sebelumnya.

Ha Jin jadi makin sedih karena ini. Satu-satunya pelariannya sekarang hilang. Parahnya lagi, saat mereka turun tak lama kemudian, mereka malah mendapati lobi dipenuhi para pendemo dan para reporter yang sedang meliput aksi demo itu.

Dan terang saja begitu melihat Ha Jin, mereka langsung heboh menanyakan tentang kabar pembatalan drama itu. Tapi Ha Jin terlalu sedih untuk mengacuhkan mereka dan langsung masuk mobil. Ha Kyung dan Bu Park benar-benar prihatin padanya.

"Cobalah menghiburnya. Dia sudah mencurahkan seluruh energinya untuk drama ini." Ujar Bu Park.

"Benar. Saya juga tidak tahu kenapa keadaan menjadi begitu sulit baginya."


Di rumah, Ha Jin semakin sedih membaca artikel berita pembatalan dramanya. Melihat kembali skrip dramanya kontan membuat Ha Jin teringat kembali saat-saat Jeong Hoon melatihnya menjadi pewarta.

Frustasi dengan segalanya, Ha Jin sontak memasukkan semua hadiahnya Jeong Hoon kembali ke kotak kadonya lalu membuangnya ke luar. Tapi sedetik kemudian dia menyesalinya dan gelisah.


Saat Ha Kyung keluar kamar tak lama kemudian, dia malah melihat sandalnya Ha Jin ada di pintu keluar. Cemas, dia langsung keluar mencarinya tapi Ha Jin tidak ada di sana. Di kamarnya pun tak ada. Saat dia berusaha menghubungi Ha Jin, dia malah mendapati ponselnya Ha Jin ada di sana.

Jeong Hoon tengah membaca berita tentang pembatalan dramanya Ha Jin sat Ha Kyung tiba-tiba meneleponnya dan mengabarkan tentang Ha Jin yang pergi entah ke mana tanpa membawa ponselnya. Apa dia sedang bersama Jeong Hoon.

Cemas, Jeong Hoon pun bergegas pergi mencari Ha Jin. Sepanjang hari dia berusaha mencari ke segala tempat yang pernah mereka datangi bersama. Tapi Ha Jin tidak ada di mana-mana, Jeong Hoon jadi semakin khawatir.


Hujan turun saat akhirnya Jeong Hoon menyerah dan memutuskan untuk pulang. Tapi yang tak disangkanya, dia malah mendapati Ha Jin termenung sedih di bangku depan rumahnya, membiarkan hujan mengguyurnya.

Lega, Jeong Hoon sontak mengomelinya. "Kau dari mana saja? Apa kau tahu betapa khawatirnya aku? Setidaknya kau harus memberitahu Ha Kyung."

"Pewarta Lee, apa kau tidak membenciku?"

"Untuk apa aku membencimu? Tidak ada alasan bagiku untuk membencimu."

"Tidak. Aku orang yang sangat jahat. Apa kau tahu apa yang kupikirkan saat duduk di sini menunggumu? Aku yang memutuskanmu, tapi aku sangat merindukanmu. Aku bahkan tidak bisa bernapas saat memikirkan tidak bisa bertemu denganmu lagi. Bolehkah aku tetap di sisimu?"

Terharu dan lega, Jeong Hoon sontak menarik Ha Jin ke dalam pelukannya.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments