Sinopsis Girlfriend Episode 6 - 2

Sinopsis Girlfriend Episode 6 - 2

Yun Zhou merasa perkembangan proyek film ini cukup baik. Tapi Fei Mo justru merasa ada sesuatu yang kurang... kurang penjiwaan.


Yun Zhou heran mendengarnya, biasanya Fei Mo cuma peduli dengan keuntungan komersil, tumben banget kali ini dia ngomong tentang penjiwaan. Mengalihkan topik, Fei Mo penasaran dengan Lin Zheng. Dia melakukan apa?

"Dia membuat langkah besar. Kau tidak lihat? Dia memelototi naskah ini."

Lin Zheng sudah tidak bisa menunggu lagi rupanya. Begitu dia menunjukkan dirinya yang sebenarnya, mereka harus melakukan apa yang sudah mereka rencanakan.


Lin Zheng terus berusaha mengakrabkan diri dengan Xiao Nuan dan tanya seberapa parah sakitnya Fei Mo sampai dia cuti sakit cukup lama. Semua oran di kantor sangat mencemaskannya.

Tapi Xiao Nuan menolak menjawab dan buru-buru menghindar dengan alasan mau mengecek Fei Mo, siapa tahu dia butuh sesuatu. Tapi Fei Mo keluar saat itu juga bersama Yun Zhou.

Lin Zheng pura-pura menjilat Fei Mo dan mendoakan kesembuhan Fei Mo. Semua orang di kantor membutuhkan Fei Mo. Jelas dari omongannya kalau dia berharap Fei Mo bisa cepat kembali ke kantor dan meninggalkan Xiao Nuan sendirian di rumah.

Sebelum pergi, Yun Zhou sengaja menggoda Fei Mo dengan meminta Xiao Nuan untuk merawat Fei Mo dengan baik. Fei Mo kesal mendengarnya, cepetan keluar!


Xiao Nuan sedang memasak saat dia melihat Fei Mo melamun menatap langit malam. Dia langsung membuatkan teh jahe untuk Fei Mo. Tapi sama seperti sebelumnya, menolak dikasih obat tradisional.

"Obat pahita menyembuhkan penyakit. Kau tidak boleh menolaknya hanya karena kau tidak menyukainya." Omel Xiao Nuan.

Fei Mo akhirnya mengalah dan meminum obat pahit itu walaupun dia tidak suka. Mengalihkan perhatiannya ke langit, Xiao Nuan langsung kagum melihat langit berbintang yang begitu indah.


Fei Mo setuju. "Aku belum pernah merasa seperti ini. Santai dan tenang hanya dengan melihat bintang-bintang. Sangat indah."

"Aku juga. Aku selalu berpikir kalau aku sangat sibuk seperti lebah. Kedua orang tuaku meninggal dunia saat aku masih muda. Aku membesarkan Xiao Kai sendirian." Renung Xiao Nuan.

Melihat galaksi bimasakti di atas sana, Xiao Nuan bertanya-tanya apakah si Pengembala dan Gadis Penenun saling merindukan.

"Itu cuma cerita dongeng."

"Biarpun mereka tidak nyata, tapi kisah cinta mereka sangat indah. Laut bisa amengering, batu bisa membusuk, tapi cerita yang bagus akan bertahan selamanya. Ini adalah warisan peradaban."

"Tak kusangka ternyata kau bisa bicara kebenaran yang luar biasa."

"Itu bukan kebenaran besar. Dengarkan dan kau akan mengerti."


Xiao Nuan langsung menunjukkan kemampuannya menari dan menyanyi opera yang kontan membuat Fei Mo terkagum-kagum. Tapi tetap saja dia sok jaim mengklaim Xiao Nuan berisik.

"Apanya yang berisik? Bukankah ini menyenangkan? Huangmei Opera tuh snagta populer antara tahun 1950an-1960an."

Mendengar itu, Fei Mo tiba-tiba punya ide dan berpikir untuk mengadopsinya ke dalam film. Sepertinya, dia sudah menemukan 'Jiwa' yang dicari-carinya.

"Terima kasih," ucapnya tulus.

Tapi mereka jadi canggung gara-gara itu. Xiao Nuan buru-buru menghindar dengan alasan sudah capek, mau tidur. Memikirkan ucapan Yun Zhou tentang mentraktir Xiao Nuan makan, Fei Mo pun langsung menghubungi hotel untuk booking tempat.


Xiao Nuan galau dengan perasaannya barusan. Tapi tiba-tiba dia mendapat pesan dari Xiao Jing yang mengingatkannya akan deadline-nya yaitu besok. Xiao Nuan sontak tambah galau, baru ingat kalau besok adalah deadline-nya, waktu berlalu begitu cepat.


Keesokan harinya, Xiao Nuan menyiapkan sarapan untuk Fei Mo dengan hati berat. Fei Mo ternyata sudah mau balik ke kantor hari ini karena ada meeting penting.

Xiao Nuan masih cemas karena dia belum pulih sepenuhnya dan langsung mengingatkannya untuk tidak bekerja terlalu keras. Dia bahkan memaksa Fei Mo untuk sarapan dulu sebelum berangkat. Fei Mo langsung patuh menurutinya, memakan telurnya dan minum susunya walaupun cuma sepotong dan seteguk.

 

Xiao Nuan benar-benar bingung. Belakangan ini dia menganggap dirinya sebagai perawat. Hari ini hari terakhir tugasnya, kalau dia gagal lalu bagaimana dengan operanya?

Tapi kalau dipikir-pikir, belakangan ini sepertinya Fei Mo cukup baik padanya. Bagaimana kalau minta bantuan Fei Mo saja? Mungkin Fei Mo akan bersedia membantunya. Nanti malam akan dia coba tanyakan pada Fei Mo.

 

Mumpung Fei Mo sedang tidak ada di rumah, Jiang Fang langsung menyuruh Lin Zheng untuk beraksi sekarang juga. Lin Zheng pun langsung menelepon Xiao Nuan, berbohong bahwa Fei Mo lupa membawa naskah filmnya, jadi dia meminta Xiao Nuan untuk membawakan naskah film itu padanya sekarang.

Xiao Nuan dengan lugunya memercayainya begitu saja. Dia berusaha menelepon Fei Mo untuk menanyakan itu, tapi sayangnya Fei Mo tidak menjawab teleponnya karena sedang sibuk mempersiapkan makan malam romantis untuk Xiao Nuan.

Xiao Nuan akhirnya pergi ke kantornya Fei Mo membawakan naskah film itu dan langsung memberikannya pada Lin Zheng tanpa menyadari Jiang Fang juga ada di sana, menanti naskah itu.


Yakin situasi aman, Lin Zheng langsung menyerahkan naskah itu ke Jiang Fang tanpa menyadari bahwa sebenarnya Yun Zhou sedari tadi sedang mengintainya dari kejauhan dan langsung melaporkan hal itu ke Fei Mo. Selain itu, Xiao Nuan lah yang memberikan naskah film itu pada mereka. Fei Mo jadi gelisah karenanya.


Tapi dia tidak mengatakan apapun pada Xiao Nuan dan hanya mengirim pesan mengundangnya makan malam di hotel malam ini. Xiao Nuan bingung diundang mendadak seperti ini. Tapi... ini mungkin bisa jadi kesempatannya untuk bicara sama Fei Mo. Sebaiknya dia dandan sekarang.

Tak lama kemudian, Xiao Nuan tiba di hotel itu dan langsung tercengang mendapati tempat itu diatur dengan begitu romantis dan Fei Mo menyambutnya dengan senyum manis.

"Ini apa?" Bingung Xiao Nuan.

"Semuanya untukmu."

Fei Mo bahkan menarikkan kursi untuknya dan mendatangkan violinis untuk memainkan musik romantis untuk mereka, Xiao Nuan benar-benar bahagia dan tersipu malu karenanya.


Mumpung suasana lagi mendukung, Xiao Nuan langsung memanfaatkannya untuk mulai membicarakan masalahnya. Tapi belum sempat mengucap apapun, tiba-tiba mereka sama-sama mendapat notifikasi berita yang melaporkan bahwa Jiang Fang daari Yaohua sudah mendaftarkan skenario film itu lebih dulu.

Fei Mo santai-santai saja memperhatikan reaksi Xiao Nuan yang kaget membaca berita itu. Dia sungguh tidak mengerti bagaimana bisa Jiang Fang mendapatkan naskah film itu padahal dia memberikan naskah itu ke Lin Zheng.

"Tidak bisa. Aku akan pergi dan tanya langsung pada Jiang Fang." Xiao Nuan langsung pergi saat itu juga.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments