Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 15 - 3

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 15 - 3

Malam itu juga, Jeong Hoon menelepon Ha Jin dan memberitahunya tentang pengunduran dirinya. Tempat kerjanya searang kacau dan para petinggi ingin menggantinya. Jika dia terus bertahan di sana, Direktur Choi juga harus bertanggung jawab.


"Maaf tidak memberitahumu sebelumnya. Kuharap kau masih menyukaiku meskipun aku tidak lagi menjadi pewarta. Kau suka memanggilku begitu."

Ha Jin sedih mendengarnya. Tapi dia berusaha terdengar tetap ceria saat dia berkata kalau dia akan memanggil Jeong Hoon dengan namanya langsung. Tapi tentu saja akan butuh waktu baginya untuk membiasakan diri untuk itu, jadi untuk sementara waktu dia akan tetap memanggilnya sebagai Pewarta Lee.

"Kau baik-baik saja, kan?"

"Iya, aku baik. Bagaimana denganmu?"

"Aku juga baik-baik saja. Jaadi, kau tidak harus pergi bekerja besok?"

Tentu saja dia masih harus bekerja sampai mereka menemukan penggantinya. Dia juga harus mengajari penggantinya beberapa hal. Ha Jin menyuruhnya tidur saja sekarang, dia pasti lelah.


Ha Jin termenung sepanjang malam hingga akhirnya dia membuat keputusan dan memberitahu Ha Kyung bahwa dia akan menerima tawaran film di Amerika itu. Dia sadar hidup di sana takkan mudah, tapi itu jalan terbaik yang harus dilakukan saat ini. Dia harus pergi.


Keesokan harinya, Ha Kyung menemui Il Kwon untuk mengabarkan hal ini padanya. Il Kwon tidak serius menanggapinya awalnya, mengira Ha Kyung mau ke Amerika cuma sebentar untuk liburan, tapi Ha Kyung menegaskan bahwa dia mungkin harus pergi selama bertahun-tahun.

Dia harus menemani Ha Jin syuting film di Amerika. Mereka terpaksa melakukan ini karena saat ini karirnya Ha Jin sedang terpuruk. Entah kapan dia akan kembali. Mungkin bisa lebih dari satu tahun atau mungkin pula lebih lama.

Ha Kyung benar-benar minta maaf karena harus melakukan ini padahal mereka baru saja berkencan. Dia sadar kalau dia tidak bisa meminta Il Kwon menunggunya. Karena itulah, dia akan menerimanya jika Il Kwon ingin putus.


"Kau ingin putus denganku? Itukah yang kau inginkan?"

"Tidak."

Kalau begitu Il Kwon juga tidak mau putus. Dia akan menemukan cara. Dia bisa mendaftar untuk menjadi koresponden di Amerika. Memang akan butuh waktu untuk terpilih, tapi Il Kwon percaya diri kalau dia pasti bisa terpilih dan mereka bisa bersama-sama di Amerika. Tapi apa Jeong Hoon sudah mengetahuinya?


Jelas belum, maka Ha Kyung pun langsung pergi menemuinya malam itu untuk memberitahunya bahwa Ha Jin akan pergi ke Amerika. Jeong Hoon terkejut mendengarnya.


Ha Jin mengepaki barang-barangnya saat Jeong Hoon meneleponnya. Mereka pun bertemu tak lama kemudian di mana Jeong Hoon to the point mengakui bahwa dia sudah diberitahu Ha Kyung. Tapi kenapa Ha Jin tidak memberitahunya? Apa Ha Jin pikir dia tidak akan membiarkan Ha Jin pergi? Dia akan menunggu, dia sangat pandai dalam menunggu.

Tapi Ha Jin cepat-cepat menyelanya dan to the point ingin putus. Dia benar-benar berterima kasih atas segalanya. Saat-saat bersama Jeong Hoon adalah saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya, dan itu tidak akan pernah berubah.

"Kau tidak akan bisa menghapusku dari ingatanmu, tapi biarkan ingatan kita berada di masa lalu kita."

Jeong Hoon mengerti keputusan Ha Jin. Walaupun dia pernah berjanji akan selalu ada di sisi Ha Jin, tapi jika mereka terus bersama sekarang ini, maka itu akan membuat segalanya menjadi lebih sulit.

Benar. Jika mereka terus bersama, mereka hanya akan saling menyakiti. Karena itulah, Ha Jin merasa inilah satu-satunya hal yang harus mereka lakukan sekarang.


Baiklah, Jeong Hoon dengan berat hati menyetujuinya. Mereka berdua benar-benar berusaha keras menahan segala emosi. Ha Jin tidak ingin membiarkan Jeong Hoon mengingatnya dengan wajah menangis. Tapi begitu Ha Jin berlalu pergi, dia tidak bisa lagi menahan air matanya.


2 tahun berlalu begitu cepat, Jeong Hoon sekarang menjadi seorang reporter lapangan. Hari itu, para reporter heboh meliput berita tentang seorang wanita yang bebas dari tuduhan membunuh suaminya sendiri.

Tapi Jeong Hoon tiba-tiba muncul sambil nyinyir tentang tim pengacara handal yang dimiliki wanita itu, sehingga berhasil membuat wanita itu terbebas dari jerat hukum.

Dia lalu nyerocos panjang lebar menyebutkan berbagai bukti yang dimilikinya tentang keterlibatan wanita itu dalam pembunuhan suaminya. Wanita itu berusaha membela diri, tapi Jeong Hoon santai menunjukkan USB berisi bukti-bukti atas segala klaimnya. Tepat saat itu juga, tim jaksa muncul untuk menangkap wanita itu kembali.

 

Saat dia hendak pulang malam harinya, tak sengaja dia berpapasan dengan pewarta yang sekarang menggantikannya.Tampak jelas dia merindukan studio itu. Tapi dia cepat-cepat menguasai diri dan pergi.


Sekarang Jeong Hoon sudah pintar minum bir rupanya. Tentu saja karena itu selalu mengingatkannya akan Ha Jin yang suka minum bir. Tapi baru juga minum seteguk, tiba-tiba saja dia mendapat telepon dari Il Kwon yang marah-marah di telepon, kayaknya dia mabuk.

Saat Jeong Hoon tiba di warung, dia mendapati Il Kwon sudah mabuk berat. Heran dia, apa Il Kwon tidak punya teman? Kenapa Il Kwon selalu memanggilnya saat mabuk?

"Aku punya pacar, tapi dia pergi jauh karenamu! Aku ingin membelai kepala Ha Kyung-ku tersayang. Aku hanya bisa melihatnya di video call. Kupikir kali ini aku bisa jadi koresponden. Apa kau baik-baik saja? Apa kau tidak merindukan Ha Jin? Dia sedang syuting film di sana. Bagaimana kalau aku tidak akan pernah bisa melihat Ha Kyung lagi?"

Jeong Hoon cuma bisa terdiam sedih mendengar pertanyaannya itu.
 

Keesokan harinya, Direktur Choi tiba-tiba mentraktirnya makan siang. Jeong Hoon curiga kalau dia sedang ada maunya, tapi Direktur Choi menyangkal dan bersikeras mengklaim kalau dia hanya ingin mentraktir Jeong Hoon.

Tapi Jeong Hoon tak memercayainya begitu saja dan dengan sengaja pura-pura makan. Dan benar saja, Direktur Choi mendadak berkata kalau dia butuh bantuan.

"Belum kumakan," santai Jeong Hoon sambil menunjukkan daging yang sama sekali belum dimakannya itu.


"Terlalu besar untuk menyebutkan sebagai bantuan. Kurasa aku akan menyebutnya permohonan."

"Apa?"

"Bisakah kau mengambil alih News Live? Kau sudah menghabiskan terlalu banyak waktu, apa kau masih tidak ingin kembali juga?"

"Tidak sama sekali. Aku mencintai hidupku sekarang. Aku suka keluar ke lapangan, aku suka punya waktu luang di malam hari."

"Waktu luang dari Hongkong? Kau bahkan tidak punya kegiatan apapun seusai kerja."

"Bagaimana anda bisa tahu?"

Direktur Choi meyakinkan bahwa presiden mereka yang baru ini, memihak mereka dan sikapnya sangat positif terhadap Jeong Hoon. Jadi dia tidak perlu menolaknya. Jadi kembalilah ke News Live.

Tapi Jeong Hoon masih ragu, orang-orang masih belum melupakannya. Kalau dia tampil di TV lagi, segalanya pasti akan jadi kacau. Direktur Choi meyakinkan bahwa orang-orang lebih peduli dengan berita yang dia bawakan daripada kehidupan cintanya. Lebih banyak orang yang ingin Jeong Hoon kembali membawakan berita.

Dan yang paling penting, kalau News Live begini terus, bisa-bisa program berita itu akan diturunkan. Karena itulah Direktur Choi terus berusaha memohon-mohon pada Jeong Hoon untuk kembali.


Hubungan Jeong Hoon dan ayahnya semakin akrab sekarang. Hari itu, mereka janjian untuk makan bareng. Ayah ingin memasak sendiri, tapi Jeong Hoon tak memercayai kemampuan masaknya dan ngotot memesan tempat di restoran saja.

Usai bicara dengan Ayah, Jeong Hoon membrowsing berita tentang Ha Jin yang ternyata sekarang menjadi terkenal berkat membintangi film blockbuster Hollywood Kill The Venus, dan kabarnya dia sedang mempertimbangkan untuk proyek film hollywood-nya yang selanjutnya.


Yang tak disangkanya, saat dia berhenti di lampu merah dalam perjalanan ke rumah Ayah, Jeong Hoon malah tak sengaja melihat Ha Jin yang tampak mengendarai mobil merah di seberang. Sayangnya Ha Jin tidak melihatnya dan melewatinya begitu saja. Tapi tak pelak itu membuat senyum Jeong Hoon merekah, akhirnya Ha Jin kembali.

Bersambung ke episode 16

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam