Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 13 - 2

 Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 13 - 2

Seluruh kru berita sibuk mempersiapkan siaran khusus hari ini. Yang tak PD Kim sangka, mereka mendapatkan fotonya Seung Ho yang lebih jelas dan itu berkat Jeong Hoon yang dia klaim dia dapatkan dari koneksinya, termasuk foto-fotonya Seung Ho saat video call dengannya dan foto CCTV-nya di sekitar tempat fan signing. PD Kim benar-benar kagum padanya karena punya banyak koneksi.


Dan begitu berita itu mengudara, sontak semua telepon di stasiun TV itu berdering menerima berbagai telepon dari masyarakat.

Pada saat yang bersamaan, Seung Ho masuk ke sebuah toko kelontong dan diam-diam mencuri sebuah pisau. Tapi karena dia nemakai masker, pemilik toko jadi tidak mengenalinya. Dan saat melihat foto dirinya yang tersebar di acara beritanya Jeong Hoon, dia bergegas pergi dari sana.


Usai acara, Direktur Choi membawa Jeong Hoon ke bar di mana Jeong Hoon mengaku bahwa Seung Ho sebenarnya adalah pembunuh kekasihnya yang dulu. Karena itulah, berita hari ini sebenarnya tidak sepenuhnya profesional. Tapi dia harap mereka akan tetap menerima telepon sampai Seung Ho tertangkap.


Saat dia kembali, dia mendapat telepon dari Tae Eun yang mengajaknya bertemu di rooftop, di amna Tae Eun setulus hati meminta maaf pada Jeong Hoon karena Seung Ho melarikan diri gara-gara ayahnya mengunjunginya di rumah sakit lalu Seung Ho menjadikannya sebagai sandera. Apa Jeong Hoon akan baik-baik saja? Menurut ayahnya, Seung Ho mungkin akan mendatangi Jeong Hoon atau Ha Jin.

"Sebenarnya dia sudah melakukannya."

"Siapa? Ha Jin?"

"Iya. Si bedebah itu muncul di hadapan Ha Jin."

Tae Eun seketika cemas mendengarnya. Dan Jeong Hoon mengonfirmasi kecemasannya, ingatan Ha Jin sudah kembali. Dan sekarang Ha Jin sangat menderita dan kebingungan.

"Dia juga tahu tentangmu dan Seo Yeon?"

Iya. Jeong Hoon sebenarnya ingin menemuinya dan tetap di sisinya, tapi dia rasa itu terlalu berlebihan dan egois. Melihatnya sekarang ini pasti terlalu menyiksa bagi Ha Jin, jadi dia akan menunggu saja. Yang dibutuhkan Ha Jin saat ini adalah waktu.


Semua orang termenung sedih malam itu, terutama Ha Jin. Sekarang dia mengerti kenapa Jeong Hoon dulu selalu menolaknya dan kenapa dulu Jeong Hoon bilang bahwa dia akan menyesali hubungan mereka. Dan sekarang Ha Jin benar-benar menyesalinya.


Maka keesokan harinya, Ha Jin menghubungi Jeong Hoon dan mengajaknya bertemu di taman. Dia membuat keputusan ini setelah berpikir panjang, jadi dia harap Jeong Hoon abisa menghormati keputusannya.

"Mari kembali ke saat kita tidak berhubungan, saat kita tidak saling mengenal. Ini bukan salahmu. Hanya saja, aku tidak bisa berada di sisimu. Jadi, mari kita hentaikan di sini."

Jeong Hoon menolak. "Aku tidak bisa melakukan itu. Sudah kubilang, aku sangat mencintaimu. Aku tahu ini berat, aku tahu kau butuh waktu. Jadi mari kita lalui ini bersama-sama."

"Aku tidak mau. Aku tidak mau jadi orang jahat."

"Apa yang menjadikanmu orang jahat?"

"Karena aku, Seo Yeon..."

"Kenapa karenamu? Penguntitnya yang salah, bukan kau. Kau hanya tertipu. Kau hanya korban lain yang kehilangan teman berharga."

Ha Jin tercengang mendengarnya, jadi Jeong Hoon sudah mengetahui segalanya? Tapi Jeong Hoon tetap di sisinya biarpun mengetahui kebenarannya?

"Tak ada yang berhak menyalahkanmu. Jadi jangan terlalu keras pada dirimu sendiri."


"Jangan memaafkanku semudah itu. Itu membuatku semakin merasa bersalah padamu dan Seo Yeon. Jangan mengkhawatirkanku. Aku tidak boleh mengambil keputusan gegabah. Aku merasa sangat bersalah padamu dan tidak bisa bersamamu. Aku akan sangat sibuk mulai sekarang. Mungkin aku tidak bisa berhenti memikirkanmu, tapi aku berusaha sebaik mungkin. Jadi mari kita hentikan di sini."

"Kau sudah berjanji, takkan pernah mengucap perpisahan."

Tapi keputusan Ha Jin sudah bulat. "Maafkan aku, kurasa aku tidak bisa menepati janjiku."


Bu Park datang karena mengkhawatirkan Ha Jin. Ternyata sejak awal Ha Kyung sudah memberitahu Bu Park tentang kondisi Ha Jin, makanya ia sekarang sangat mengkhawatirkan kondisi Ha Jin, apa dia baik-baik saja? Ha Kyung juga tak tahu. Dari luar Ha Jin tampak baik-baik saja, tapi justru itu Ha Kyung jadi makin khawatir.

Ha Jin keluar kamar tak lama kemudian dan langsung menyatakan mau minta bantuan Bu Park. Bu Park mengira kalau Ha Jin mau izin istirahat untuk sementara waktu, tapi yang tak mereka sangka, Ha Jin justru mminta dicarikan lebih banyak pekerjaan, dia ingin menenggelamkan dirinya dalam kesibukan sampai dia tidak bisa memikirkan hal lain.


Suatu malam, Il Kwon sedang bahagia menatap fotonya bersama sang pacar tercinta. Tapi lama-lama dia jadi sebal juga saat memikirkan sang pacar yang belakangan ini jadi susah dihubungi dan tidak pernah menghubunginya juga. Il Kwon kan kesepian.

Ha Kyung baru saja selesai olahraga malam saat dia baru melihat pesan dari Il Kwon yang mmeberitahu kalau dia sedang berada di depan rumahnya Ha Kyung dan tidak akan pergi sampai Ha Kyung keluar.

Saat akhirnya Ha Kyung pulang tak lama kemudian, dia mendapati Il Kwon benar-benar setia menunggunya di depan pagar dengan muka ngambek.

"Kenapa lama sekali? Kukira kau tidak akan datang!"

Il Kwon khawatir kalau-kalau dia melakukan kesalahan sampai Ha Kyung bersikap seperti ini padanya. Apa salahnya? Katakan saja, biar dia bisa berubah. Biarpun berubah itu tidak mudah, tapi Il kwon bisa kok.

Ha Kyung meyangkal, Il Kwon tidak salah apapun kok. Il Kwon jadi makin cemas, jangan-jangan... Ha Kyung menyukai pria lain yah? Jangan pergi! Il Kwon janji akan berusaha lebih baik dan lebih banyak berolahraga.

"Tidak. Bukan begitu."

"Lalu ada apa? Kau tidak menjawab teleponku ataupun membalas pesanku, kau bilang terlalu sibuk untuk bertemu."

"Tentang itu, maafkan aku."

"Apa kau sudah tidak menyukaiku lagi?"

"Tidak! Hanya saja... ada masalah."


Terpaksalah Ha Kyung harus menceritakan segalanya pada Il Kwon. Il Kwon pprihatin mendengarnya, lalu apakah semuanya baik-baik saja?

"Dia baik-baik saja, dia sudah tersenyum lagi. Dia juga bekerja keras. Tapi aku cemas. Aku takut dia menangis di dalam hati."

"Tidak. Aku bertanya tentangmu. Apa kau baik-baik saja? Ini pasti berat bagimu." Il Kwon tiba-tiba membelai sayang kepalanya.

Ha Kyung tersentuh, tapi dia baik-baik saja kok, Ha Jin lah yang kesulitan. Penderitaannya sama sekali tidak sebanding dengan penderitaan Ha Jin.

"Dia dan Sunbae pasti sedang mengalami masa sulit. Tapi aku paling mencemaskanmu. Kau yang paling penting bagiku. Kau pasti merahasiakannya sampai sekarang. Aku yakin kau juga menderita. Beri tahu aku kapanpun kau merasa kesulitan, aku ingin selalu ada untukmu."

"Baiklah."

"Apa kau mau menghibur diri dengan sesuatu yang lezat?"

"Aku tidak lapar, aku tidak menginginkan apapun."

"Kalau begitu, mau minum, kesukaanmu?"

"Kau bahkan tidak jago minum. Tidak, terima kasih."


Il Kwon tiba-tiba punya ide lalu membawa Ha Kyung ke jembatan sungai Han lalu menyemangati Ha kyung untuk melampiaskan frustasinya dengan berteriak sekencang-kencangnya ke sungai.

Ha Kyung malu, ada banyak orang berlalu lalang lagi. Tapi Il kwon tak peduli dan langsung saja berteriak sekencang-kencangnya dan Ha Kyung akhirnya mau juga ikutan berteriak kencang. (Aww, mereka pasangan yang cute sekali)

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam