Sinopsis The Crown Princess Episode 2 - 4

Sinopsis The Crown Princess Episode 2 - 4

Dawin galau sepanjang malam memikirkan Alice. Keesokan harinya Dawin dipanggil menghadap Raja Henry yang ternyata tahu siapa Dawin dan ayahnya.


"Apakah kau percaya pada takdir? Pernahkah kau bertanya-tanya kenapa ayahmu dikubur di Hyrsos?" Tanya Raja Henry.

Raja Henry bercerita bahwa bertahun-tahun yang lalu, ia pernah menjadi target percobaan pembunuhan oleh kelompok pemberontak. Tak ada seorangpun yang bisa ia percayai waktu itu hingga Chatchai memperkenalkannya pada ayahnya Dawin, seorang prajurit hebat yang memiliki masa depan yang cerah.

Dia orang yang jujur, sama seperti Dawin. Ayahnya Dawin banyak berjasa menyelamatkan nyawanya sampai akhir hidupnya. Ayahnya Dawin meninggal dunia dalam aksi penangkapan para pemberontak.


"Sebelum meninggal, dia memintaku untuk menguburnya di Hyrsos. Dan meminta untuk bertemu dengan istri dan putranya untuk terakhir kalinya. Aku mengirim orang untuk menjemput kalian, tapi ibumu sudah kembali ke Thailand. Makanya kita tidak bertemu. Sungguh tak kusangka, akhirnya kita berteu hari ini."

"Sebuah kehormatan Yang Mulia memercayai saya dan memberitahu saya tentang ayah saya. Saya tidak pernah mengetahuinya."

Tapi dia tetap teguh dengan keputusannya menolak menikah dengan Alice. Raja Henry mengerti dan tidak akan memaksanya. Ini memang bukan sesuatu yang bisa dipaksakan, baik pada Dawin maupun pada Alice.

Dia semakin bertekad untuk kembali ke Hyrsos dan menangkap pelakunya setelah Dawin menolak menikahinya, tak peduli biarpun tahtahnya diturunkan. Cucunya itu memang sangat keras kepala.

"Sekali dia memercayai seseorang, dia tidak akan goyah ataupun berubah."


Tim bodyguard berbaris untuk mengantarkan kepergian Alice. Mereka langsung membungkuk hormat padanya begitu dia muncul, tapi Alice mengingatkan mereka untuk tidak bersikap formal padanya karena sekarang dia hanya seorang rakyat jelata.

Dan tentang Dawin, Alice sadar kalau dia belum pernah berterima kasih pada Dawin. Maka dia mengumumkan pada yang lain bahwa dia selamat dan bisa berdiri di sini berkat jasa Letnan Kolonel Dawin. Jika bukan karena Dawin, dia mungkin sudah mati.

"Terima kasih banyak. Bahkan sekalipun kau menolak misi ini, tapi aku berhutang nyawa padamu. Jika aku selamat dari para pemberontak yang mencoba membunuhku, aku akan kembali untuk berterima kasih padamu sekali lagi. Terima kasih D-Team, kalian telah mengorbankan waktu kalian untuk mengantarkanku pergi. Tapi aku bisa pulang sendiri. Kalian tidak perlu mengantarkanku. Jangan khawatir."

Tapi Dawin tiba-tiba mengklaim bahwa mereka tidak keberatan untuk mengantarkan Alice sampai ke bandara. Raja Henry melihat Alice dari atas balkon dengan khawatir, tapi pada akhirnya ia memalingkan muka dan pergi.


Tapi saat Alice keluar, tiba-tiba saja dia ditembak. D-Team sontak berusaha melawan para penyerang itu, sementara Dawin bergegas membawa Alice ke ambulance.

Pan langsung saja melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan peluru itu dari perut Alice. Tapi Alice kehilangan banyak darah dan mulai semakin melemah. Dawin benar-benar merasa bersalah dan ketakutan bukan main.

Dengan kekuatannya yang semakin melemah, Alice menggenggam tangan Dawin dan meminta Dawin berjanji untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri. Tapi tetap saja Dawin tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

"Seandainya waktu bisa berputar kembali, aku... aku akan menerima misi ini dan menikahi Putri."

"Setuju. Kalau begitu, segera atur pernikahannya." Ujar Alice yang mendadak sembuh. Wkwkwk!


Cuma akting ternyata. Dawin sampai melongo dibuatnya. Apa yang terjadi sebenarnya? Lama-lama dia mulai kesal saat menyadari semua orang bekerja sama dalam hal ini.

Dalam flashback, Alice memberitahu Raja Henry bahwa dia akan menjalankan nasehat Raja Henry untuk mempertahankan tahtanya. Karena Raja Henry mempercayakannya pada pria itu, maka dia akan mencari cara untuk memuat pria itu tidak akan bisa menolaknya.

Jika Raja Henry setuju, maka dia akan melakukan apapun demi Hyrsos. Dan begitulah bagaimana kemudian dia mengumpulkan D-Team kecuali Dawin untuk meminta kerja sama mereka.


Alice memberitahu Dawin bahwa ini hanya sebuah tes untuk membuktikan bahwa Dawin menolak misi ini bukan karena Dawin tidak mencintainya, tapi karena Dawin hanya ingin menang.

Jelas dari tes barusan bahwa Dawin sebenarnya tidak membencinya, dia bahkan merasa bersalah saat Dawin mengira terjadi sesuatu padanya. Karena itulah, dia akan memberi Dawin kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dengan cara menerima misi ini agar Dawin tidak akan menyesal di kemudian hari.

Dawin mau protes, tapi Alice mengingatkan bahwa dia seorang tentara, jadi dia tidak boleh menarik kembali kata-kata yang sudah dia ucapkan. Dia bahkan sudah merekam semua yang Dawin katakan tadi. Dawin kesal.


Saat Alice sedang latihan anggar, Dawin mendadak muncul di hadapannya dan mengonfrontasinya dengan kesal, tidak terima Alice menciptakan skenario untuk menipunya dengan memanfaatkan pekerjaannya, hal paling penting dalam hidupnya. Alice benar-benar kejam dan berdarah dingin.

"Aku datang kemari karena aku ingin memberitahu anda, jangan main-main dengan kematian karena itu tidak lucu!"

"Aku tidak bercanda dengan kematian."

"Berarti anda hanya ingin menang dari saya."

"Aku tidak ingin menang darimu."

"Berarti Putri tidak bisa menerima kekalahan."

"Letnan Kolonel! Cukup! Ini perintah!" Bentak Chatcai.

Kesal, Dawin terpaksalah mengalah. Alice tak peduli apapun yang Dawin pikirkan, pokoknya dia tetap harus menerima misi ini.

"Jangan khawatir, Yang Mulia. Saya akan melakukan dan akan berusaha sebaik mungkin. Karena kematian bukanlah sebuah candaan. Tugas saya adalah melindungi Yang Mulia dengan baik biarpun ini adalah pekerjaan yang dipaksakan karena sebuah tipuan." Sinis Dawin lalu pergi.


Malam itu, Alice mimpi buruk dikejar-kejar oleh sebuah sosok bayangan. Tapi tiba-tiba dia dihadang Mona. Dia mau membunuh Alice, tapi tiba-tiba Dawin muncul melindungi Alice. Alice tersentak bangun dari mimpi itu dengan terengah-engah.


Pan mempresentasikan tentang Hyrsos pada rekan setimnya. Sebuah negara kecil dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional. Negara itu kaya akan emas. Dan karena itulah nama negara mereka adalah Hyrsos yang dalam bahasa Latin artinya emas.

Raja Henry memiliki dua orang putra, Pangeran Andre dan Pangeran Charles. Pangeran Charles menikahi Natalie yang seorang rakyat jelata, namun Natalie meninggal dunia setelah melahirkan Alice.

Dua tahun kemudian, Pangeran Charles menikah dengan Mona. Tapi tak lama setelah itu, ia pun meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Ada rumor yang mengatakan bahwa itu terjadi karena Pangeran Charles depresi gara-gara Mona berselingkuh dengan Pangeran Andre.

Istri pertama Andre adalah Anna, dan mereka memiliki seorang Putri - Kate. Setelah Anna meninggal dunia, kabarnya Andre berselingkuh dengan Mona. Dan mereka langsung menikah setelah Pangeran Charles meninggal dunia, dan memiliki seorang putra - Pangeran Alan.

Banyak rakyat yang tidak senang dengan perselinguhan Andre dan Mona, makanya Raja Henry menunjuk Alice sebagai Putri Mahkota alih-alih Andre. Sebenarnya jika berdasarkan urutan pewaris tahta, Andre adalah yang pertama, Kate yang kedua dan yang ketiga adalah Alan.

Tapi rakyat tak mau menerima itu. Ditambah lagi dengan adanya prasangka buruk terkait Kate. Makanya Alice-lah yang pada akhirnya menggantikan posisi Kate. Banyak orang yang menyebut Kate sebagai Putri yang terlupakan.


Tentang percobaan pembunuhannya Alice, Alice curiga pamannya dan mantan ibu tirinyalah pelakunya. Dawin mengerti, dia ditarget oleh orang terdekatnya, pantas saja Alice jadi tidak bisa memercayai siapapun.

"Baiklah. Perhatian, semuanya. Kita sudah mengetahui siapa VIP kita. Misi kali ini beda dari misi-misi lainnya. Kita harus fokus. Lindungi Putri sebagaimana melindungi rakyat Hyrsos. Ini adalah misi diplomatik antar dua negara. Misi tim khusus kita." Ujar Dawin.

Bersambung ke part 5

Post a Comment

0 Comments