Dawin
galau sepanjang malam memikirkan Alice. Keesokan harinya Dawin
dipanggil menghadap Raja Henry yang ternyata tahu siapa Dawin dan
ayahnya.
"Apakah kau percaya pada takdir? Pernahkah kau bertanya-tanya kenapa ayahmu dikubur di Hyrsos?" Tanya Raja Henry.
Raja
Henry bercerita bahwa bertahun-tahun yang lalu, ia pernah menjadi
target percobaan pembunuhan oleh kelompok pemberontak. Tak ada
seorangpun yang bisa ia percayai waktu itu hingga Chatchai
memperkenalkannya pada ayahnya Dawin, seorang prajurit hebat yang
memiliki masa depan yang cerah.
Dia
orang yang jujur, sama seperti Dawin. Ayahnya Dawin banyak berjasa
menyelamatkan nyawanya sampai akhir hidupnya. Ayahnya Dawin meninggal
dunia dalam aksi penangkapan para pemberontak.
"Sebelum
meninggal, dia memintaku untuk menguburnya di Hyrsos. Dan meminta untuk
bertemu dengan istri dan putranya untuk terakhir kalinya. Aku mengirim
orang untuk menjemput kalian, tapi ibumu sudah kembali ke Thailand.
Makanya kita tidak bertemu. Sungguh tak kusangka, akhirnya kita berteu
hari ini."
"Sebuah kehormatan Yang Mulia memercayai saya dan memberitahu saya tentang ayah saya. Saya tidak pernah mengetahuinya."
Tapi
dia tetap teguh dengan keputusannya menolak menikah dengan Alice. Raja
Henry mengerti dan tidak akan memaksanya. Ini memang bukan sesuatu yang
bisa dipaksakan, baik pada Dawin maupun pada Alice.
Dia
semakin bertekad untuk kembali ke Hyrsos dan menangkap pelakunya
setelah Dawin menolak menikahinya, tak peduli biarpun tahtahnya
diturunkan. Cucunya itu memang sangat keras kepala.
"Sekali dia memercayai seseorang, dia tidak akan goyah ataupun berubah."
Tim
bodyguard berbaris untuk mengantarkan kepergian Alice. Mereka langsung
membungkuk hormat padanya begitu dia muncul, tapi Alice mengingatkan
mereka untuk tidak bersikap formal padanya karena sekarang dia hanya
seorang rakyat jelata.
Dan
tentang Dawin, Alice sadar kalau dia belum pernah berterima kasih pada
Dawin. Maka dia mengumumkan pada yang lain bahwa dia selamat dan bisa
berdiri di sini berkat jasa Letnan Kolonel Dawin. Jika bukan karena
Dawin, dia mungkin sudah mati.
"Terima
kasih banyak. Bahkan sekalipun kau menolak misi ini, tapi aku berhutang
nyawa padamu. Jika aku selamat dari para pemberontak yang mencoba
membunuhku, aku akan kembali untuk berterima kasih padamu sekali lagi.
Terima kasih D-Team, kalian telah mengorbankan waktu kalian untuk
mengantarkanku pergi. Tapi aku bisa pulang sendiri. Kalian tidak perlu
mengantarkanku. Jangan khawatir."
Tapi
Dawin tiba-tiba mengklaim bahwa mereka tidak keberatan untuk
mengantarkan Alice sampai ke bandara. Raja Henry melihat Alice dari atas
balkon dengan khawatir, tapi pada akhirnya ia memalingkan muka dan
pergi.
Tapi
saat Alice keluar, tiba-tiba saja dia ditembak. D-Team sontak berusaha
melawan para penyerang itu, sementara Dawin bergegas membawa Alice ke
ambulance.
Pan
langsung saja melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan peluru itu
dari perut Alice. Tapi Alice kehilangan banyak darah dan mulai semakin
melemah. Dawin benar-benar merasa bersalah dan ketakutan bukan main.
Dengan
kekuatannya yang semakin melemah, Alice menggenggam tangan Dawin dan
meminta Dawin berjanji untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri. Tapi
tetap saja Dawin tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri.
"Seandainya waktu bisa berputar kembali, aku... aku akan menerima misi ini dan menikahi Putri."
"Setuju. Kalau begitu, segera atur pernikahannya." Ujar Alice yang mendadak sembuh. Wkwkwk!
Cuma
akting ternyata. Dawin sampai melongo dibuatnya. Apa yang terjadi
sebenarnya? Lama-lama dia mulai kesal saat menyadari semua orang bekerja
sama dalam hal ini.
Dalam
flashback, Alice memberitahu Raja Henry bahwa dia akan menjalankan
nasehat Raja Henry untuk mempertahankan tahtanya. Karena Raja Henry
mempercayakannya pada pria itu, maka dia akan mencari cara untuk memuat
pria itu tidak akan bisa menolaknya.
Jika
Raja Henry setuju, maka dia akan melakukan apapun demi Hyrsos. Dan
begitulah bagaimana kemudian dia mengumpulkan D-Team kecuali Dawin untuk
meminta kerja sama mereka.
Alice
memberitahu Dawin bahwa ini hanya sebuah tes untuk membuktikan bahwa
Dawin menolak misi ini bukan karena Dawin tidak mencintainya, tapi
karena Dawin hanya ingin menang.
Jelas
dari tes barusan bahwa Dawin sebenarnya tidak membencinya, dia bahkan
merasa bersalah saat Dawin mengira terjadi sesuatu padanya. Karena
itulah, dia akan memberi Dawin kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya
dengan cara menerima misi ini agar Dawin tidak akan menyesal di
kemudian hari.
Dawin
mau protes, tapi Alice mengingatkan bahwa dia seorang tentara, jadi dia
tidak boleh menarik kembali kata-kata yang sudah dia ucapkan. Dia
bahkan sudah merekam semua yang Dawin katakan tadi. Dawin kesal.
Saat
Alice sedang latihan anggar, Dawin mendadak muncul di hadapannya dan
mengonfrontasinya dengan kesal, tidak terima Alice menciptakan skenario
untuk menipunya dengan memanfaatkan pekerjaannya, hal paling penting
dalam hidupnya. Alice benar-benar kejam dan berdarah dingin.
"Aku datang kemari karena aku ingin memberitahu anda, jangan main-main dengan kematian karena itu tidak lucu!"
"Aku tidak bercanda dengan kematian."
"Berarti anda hanya ingin menang dari saya."
"Aku tidak ingin menang darimu."
"Berarti Putri tidak bisa menerima kekalahan."
"Letnan Kolonel! Cukup! Ini perintah!" Bentak Chatcai.
Kesal, Dawin terpaksalah mengalah. Alice tak peduli apapun yang Dawin pikirkan, pokoknya dia tetap harus menerima misi ini.
"Jangan
khawatir, Yang Mulia. Saya akan melakukan dan akan berusaha sebaik
mungkin. Karena kematian bukanlah sebuah candaan. Tugas saya adalah
melindungi Yang Mulia dengan baik biarpun ini adalah pekerjaan yang
dipaksakan karena sebuah tipuan." Sinis Dawin lalu pergi.
Malam
itu, Alice mimpi buruk dikejar-kejar oleh sebuah sosok bayangan. Tapi
tiba-tiba dia dihadang Mona. Dia mau membunuh Alice, tapi tiba-tiba
Dawin muncul melindungi Alice. Alice tersentak bangun dari mimpi itu
dengan terengah-engah.
Pan
mempresentasikan tentang Hyrsos pada rekan setimnya. Sebuah negara
kecil dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional. Negara itu kaya
akan emas. Dan karena itulah nama negara mereka adalah Hyrsos yang
dalam bahasa Latin artinya emas.
Raja
Henry memiliki dua orang putra, Pangeran Andre dan Pangeran Charles.
Pangeran Charles menikahi Natalie yang seorang rakyat jelata, namun
Natalie meninggal dunia setelah melahirkan Alice.
Dua
tahun kemudian, Pangeran Charles menikah dengan Mona. Tapi tak lama
setelah itu, ia pun meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Ada rumor
yang mengatakan bahwa itu terjadi karena Pangeran Charles depresi
gara-gara Mona berselingkuh dengan Pangeran Andre.
Istri
pertama Andre adalah Anna, dan mereka memiliki seorang Putri - Kate.
Setelah Anna meninggal dunia, kabarnya Andre berselingkuh dengan Mona.
Dan mereka langsung menikah setelah Pangeran Charles meninggal dunia,
dan memiliki seorang putra - Pangeran Alan.
Banyak
rakyat yang tidak senang dengan perselinguhan Andre dan Mona, makanya
Raja Henry menunjuk Alice sebagai Putri Mahkota alih-alih Andre.
Sebenarnya jika berdasarkan urutan pewaris tahta, Andre adalah yang
pertama, Kate yang kedua dan yang ketiga adalah Alan.
Tapi
rakyat tak mau menerima itu. Ditambah lagi dengan adanya prasangka
buruk terkait Kate. Makanya Alice-lah yang pada akhirnya menggantikan
posisi Kate. Banyak orang yang menyebut Kate sebagai Putri yang
terlupakan.
Tentang
percobaan pembunuhannya Alice, Alice curiga pamannya dan mantan ibu
tirinyalah pelakunya. Dawin mengerti, dia ditarget oleh orang
terdekatnya, pantas saja Alice jadi tidak bisa memercayai siapapun.
"Baiklah.
Perhatian, semuanya. Kita sudah mengetahui siapa VIP kita. Misi kali
ini beda dari misi-misi lainnya. Kita harus fokus. Lindungi Putri
sebagaimana melindungi rakyat Hyrsos. Ini adalah misi diplomatik antar
dua negara. Misi tim khusus kita." Ujar Dawin.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam