Sinopsis Lucky's First Love Episode 9 - 3
Kaget, Xing Yun sontak mendorongnya dengan kesal. Restorannya sudah tutup 5 menit yang lalu. Dia mau pulang saja, met malam.
"Eh, jangan! Aku akan membawamu ke cafe yang buka 24 jam. Akan kubelikan kau makan. Dan juga, ada hal sangat penting yang ingin kutanyakan padamu." (Hmm... tanya apa yah?)
Jadilah mereka pindah ke sebuah cafe di mana He Yu begitu terpesona pada Xing Yun sampai dia sulit mengalihkan tatapannya. Xing Yun sama sekali tak menyadarinya, malah terus membicarakan masalah pekerjaan dan meminta He Yu untuk menyerahkan laporannya besok.
Biarpun dia tidak jadi mentraktir He Yu, tapi dia sudah membuktikan ketulusannya dengan setia menunggu He Yu begitu lama. Xing Yuan lama-lama bingung melihat He Yu menatapnya terus, apa ada urusan lain lagi yang perlu dibicarakan?
"Ada." He Yu tiba-tiba saja menyibak rambutnya dengan gaya menggoda lalu berkata. "Jadilah pacarku."
PFFFT! Xing Yun sontak menyemburkan air yang diminumnya ke muka He Yu saking kagetnya. Dia ngomong apa barusan?
"Jadilah pacarku."
Xing Yun ngakak mendengarnya. "Kau gila."
Yao Qing mendapat kabar masalah konferensi pers itu saat mereka tiba kembali ke hotelnya Xia Ke. Sepertinya dia harus kembali ke Fangcheng untuk menangani masalah itu besok pagi. Kalau begitu, Xia Ke memutuskan untuk pulang besok juga.
Ling Shan dan Shen Qing membagi-bagikan kue buatan Shen Qing ke panti asuhan. Sepertinya dulu mereka bertemu di panti asuhan itu, karena itulah mereka memiliki banyak kenangan di pai asuhan itu.
Kepala Panti senang melihat mereka bersama lagi setelah sekian lama. Tapi Shen Qing dengan cepat meralat bahwa Lin Shang memesan banyak sekali kue untuk anak-anak di sini, dan dia hanya membantu mengantarkannya. Ling Shan tak senang mendengar itu.
Saat dia mengantarkan Shen qing pulang, Ling Shan terus berusaha mendapatkan hati Shen Qing kembali dan berusaha meyakinkan Shen Qing bahwa dulu dia pergi karena dia pikir kalau dia akan cacat.
Dia hanya tidak ingin mengikat Shen Qing. Dia tidak ingin Shen Qing menghadapi orang cacat. Bertahun-tahun berlalu, tapi dia tidak bisa melupakan Shen Qing.
"Shen Qing, mari kita mulai kembali dari awal." Lin Shang tiba-tiba memeluknya.
Shen Qing sontak melepaskan diri. "Tenanglah dulu."
Tapi Ling Shan tidak mau, sudah terlalu lama dia tenang, dia tidak mau tenang lagi. Dia ingin segalanya kembali seperti semula. Kembali ke masa0-masa mereka tidak tenang.
"Shen Qing, aku mencintaimu."
Dia terus berusha memeluk Shen Qing, tapi Shen Qing tak suka dan langsung mendorongnya. Ling Shan pantang menyerah dan meminta Shen Qing untuk memikirkannya baik-baik. Dia hanya ingin memberi Shen Qing dan Xiao Xi sebuah keluarga yang lengkap. Mereka berdua tidak sadar Chu Nan tengah memperhatikan mereka dari kejauhan dengan sedih.
Saat Xia Ke hendak mengepak patung kucing itu, tiba-tiba dia teringat akan pertanyaan Yao Qing tadi, tentang apakah ada seseorang yang Xia Ke sukai. Dan seketika itu pula pikiran Xia Ke melayang ke Xing Yun dan kenangan saat pertama kali bertemu Xing Yun di job fair.
Bagaimana dulu dia mempekerjakan Xing Yun langsung di tempat hanya setelah dia membaca nama Xing Yun yang artinya keberuntungan. Dan hanya dengan sekilas menjelaskan visi misi perusahaannya, Xing Yun langsung memercayainya dan setuju bekerja padanya tanpa menanyakan masalah berapa gajinya atau yang lainnya.
Tapi saat dia dalam perjalanan di pesawat, tiba-tiba saja dia mimpi buruk. Mimpi dia memberikan hadiah patung kucing itu, tapi Xing Yun tak senang.
"Apa kau takut jatuh cinta padaku?" Sengit Xing Yun. Dan saat Xia Ke tak bisa menjawabnya, dia langsung membuang patung kucing itu sehingga patung itu pecah berkeping-keping lalu pergi meninggalkannya.
Setibanya di bandara, hanya Amy yang datang menjemputnya. Sebenarnya Xing Yun ingin datang. Tapi karena pesawatnya Xia Ke terlambat dan Xing Yun ada meeting, jadi Xing Yun memintanya menggantikannya.
Mereka langsung ke kantor. Tapi mereka tiba bersamaan dengan seorang kurir yang datang membawakan sebuket bunga mawar yang sangat besar. Kebetulan Xing Yun lewat saat itu sambil bawa sekotak dokumen dan hampir saja menubruk si kurir sehingga Xing Yun jadi oleng.
Tapi untung saja Xia Ke sigap menangkapnya dalam posisi yang romantis yang jelas saja membuat mereka mendadak jadi canggung. Xing Yun buru-buru melepaskan diri, Xia Ke kenapa datang ke kantor dan bukannya pulang? Amy mana?
Tapi Xia Ke malah mengabaikan pertanyaannya lalu masuk. Amy baru masuk saat itu dan langsung menggantikan Xing Yun memunguti kertas-kertasnya. Mending Xing Yun temani Xia Ke saja. Sepertinya hari ini Xia Ke lagi bad mood, Amy bahkan terlalu takut untuk naik lift bareng Xia Ke.
Terpaksalah Xing Yun yang akhirnya naik lift bersama Xia Ke sambil saling berdiam diri dengan canggung. Xing Yun lah yang akhirnya buka suara duluan dan berbasa-basi menanyakan perjalanan Xia Ke selama di Shanghai. Apa Xia Ke bersenang-senang? Apakah rencana perjalanan yang dia atur untuk Xia Ke itu bagus?
"Aku merasa rencanamu penuh dengan pilihan pribadimu sendiri." Sindir Xia Ke.
"Saat anda melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, maka akan selalu ada jejak-jejak pribadi anda di situ."
"Kau pasti punya banyak waktu luang sampai bisa mengirim jejak-jejakmu pergi bersamaku."
"Saya bersumpah kalau saya bekerja keras bagai kuda. Saya setiap hari selalu mengharapkan anda cepat pulang."
"Kau bekerja keras atau tidak, itu tidak bisa dibuktikan dengan hanya sekedar kata-kata. Sebentar lagi aku akan memeriksa perkembangan kerja sama dengan Jiawo. Baru setelah itu aku akan tahu (Xing Yun bekerja keras beneran atau tidak)."
Tapi setibanya di kantor, mereka malah melihat buket bunga mawar besar yang tadi ada di meja resepsionis. Xia Ke yang alergi bunga jelas tak senang, bunganya siapa itu? Ada kartu pesan di dalamnya, dan ternyata itu dari He Yu untuk Xing Yun.
"Selama aku tak ada, kau bekerja dengan baik yah." Sindir Xia Ke. "Kau bahkan menambahkan dekorasimu sendiri."
"Tidak. Pak Xia, saya bisa menjelaskan ini."
"Datanglah ke ruanganku dalam waktu lima menit."
Xing Yun kesal. He Yu tahu kalau Xia Ke alergi bunga, tapi malah mengiriminya bunga tepat pada hari Xia Ke kembali. He Yu pasti sengaja melakukan ini biar dia diomeli habis-habisan sama Xia Ke. Tapi para rekannya jelas tidak berpikir seperti itu.
Menghadap Xia Ke tak lama kemudian, Xing Yun melapor bahwa dia sudah mengirim bunga itu untuk didonasikan atas nama Xia Ke. Xia Ke sinis, sadar betul kalau Xing Yun melakukan itu hanya untuk membungkamnya.
Sudahlah, bagaimana progres proyek Jiawo? Xing Yun mengaku belum mendapatkan draft pertama dari Jiawo gara-gara He Yu yang terus menerus melakukan segala cara untuk menunda-nunda, termasuk...
"Termasuk cara apa? Tebar pesona?"
"Dia meminta saya untuk jadi pacarnya?"
Xia Ke shock, terus Xing Yun bilang apa ke dia? Tentu saja Xing Yun menolaknya. Dia sudah mau pergi waktu itu, tapi kemudian dia ingat ucapan Xia Ke bahwa kerja sama mereka ini sangat penting dan juga perintah Xia Ke untuk menuruti apapun yang He Yu inginkan, jadi dia batal pergi.
"Bagaimana bisa sebodoh itu?! Bagaimana bisa kau langsung setuju untuk jadi pacarnya?!"
"Saya tidak menyetujuinya kok. Saya bilang kalau saya harus tanya anda dulu."
Xia Ke langsung lega, tapi tetap sok jaim seperti biasanya. Jadi, He Yu sedang mengejar Xing Yun sekarang? Xing Yun kesal, dia mau menghubungi He Yu saja tapi Xia Ke melarang.
He Yu pasti akan terus menerus mengiriminya bunga. Dia tu memang menunggu Xing Yun meneleponnya. Lebih baik dia diam saja dan jangan memberinya jawaban apapun selama beberapa hari. Pada akhirnya He Yu akan menyerah dengan sendirinya.
Dia lalu menyerahkan kunci mobilnya pada Xing Yun dan menyuruh Xing Yun untuk mengambil sendiri barangnya di bagasi mobilnya. Xing Yu sontak pergi dengan penuh semangat, mengira yang Xia Ke maksud adalah garage kit titipannya.
Tapi saat dia membuka bagasi, dia malah cuma menemukan patung kucing itu. Garage kit-nya malah tidak ada di mana-mana. Xing Yun jelas bingung dan langsung nge-chat Xia Ke, tapi berusaha tetap sopan dan menahan kesalnya. Xia Ke pasti lupa yah bahwa titipannya bukan barang yang ini.
"Itu kan cuma dekorasi. Kenapa kau suka pilih-pilih." Omel Xia Ke. Wah! Xing Yun tidak terima garage kit-na disama-samain sama patung ini.
"Mereka yang atidak menghargai kekayaan, tidak akan dihargai oleh kekayaan." Rutuk Xia Ke.
Xing Yun kesal, nih orang ngomong apa sih. Tak punya pilihan, terpaksalah dia menerima patung kucing itu. Setelah diperhatikan baik-baik, sebenarnya nih patung lucu juga sih. Xing Yun akhirnya memutuskan untuk memberinya naa Wangcai (kekayaan).
"Mari kita bekerja sama untuk mengosongkan dompet bos!"
Bersambung ke episode 10
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam